Bab 4

Bruk!

Seketika anggota Geng Samurai Mawar yang bertindak menyerang Ryan dengan cara brutal itu langsung ambruk tidak berdaya sembari menjerit kesakitan. Darah juga mengucur dari sebujur tubuhnya yang terkena sabetan pedang katana milik Ryan.

"Dia.. Dia ahli pedang!" seru salah satu anggota geng yang lainnya saat melihat saudara mereka dibuat tidak berdaya dan mengalami luka pada titik-titik tertentu saja.

Mereka semua tahu bahwa hanya orang yang memiliki keahlian khusus dalam pedang saja yang dapat melakukannya. Oleh karena itu mereka menyimpulkan bahwa ternyata pemuda yang menjadi lawan mereka termasuk salah satu diantara ahli tersebut dan seharusnya mereka tidak membuat masalah dengan pemuda ini.

Dalam kelompok Geng Samurai Mawar saja, hanya ketua serta beberapa orang saja yang dapat melakukan sesuatu seperti yang ringan lakukan kepada salah satu anggota geng mereka itu. Dan orang yang ada di belakang mereka alias Wu Han alias yang memberikan perintah untuk menghabisi Ryan bukanlah termasuk diantara orang-orang itu.

.

.

Setelah Ryan membuat salah satu diantara pengeroyoknya terbaring di tanah dengan kondisi yang sangat mengenaskan dan terus berteriak kesakitan, dia menatap ke arah anggota Geng Samurai Mawar yang lainnya dan mengacungkan pedang katana kepada mereka.

"Majulah!" ucapnya dengan senyuman mengejek.

"Dan kau! Apakah kau hanya akan menjadi seorang pengecut dan tidak berani ikut andil dalam melawanku?" lanjutnya berkata kepada orang yang sedari awal hanya diam dan memerintahkan anggota geng yang lainnya untuk menghabisinya.

Wajah Wu Han atau pria yang diolok-olok oleh Ryan seketika menjadi merah karena marah. Dia sungguh tidak menyangka bahwa akan ada orang yang berani menghinanya secara terang-terangan padahal dia sedang berada di kota yang menjadi wilayah kekuasaan Geng Samurai Mawar.

Kedudukan yang lumayan tinggi juga telah dia miliki di dalam geng tersebut. Namun pemuda yang datang entah dari mana dengan berani menghina serta mengejek seenak jidatnya.

Dengan kemarahan yang meluap-luap, Wu Han langsung mencabut pedang katana yang ada di punggungnya dan bergerak maju mendekati Ryan.

"Kau tidak akan ku maafkan!" teriaknya sembari menerjang Ryan dengan pedangnya.

Trank!

Ryan menghalau serangan Wu Han dengan santai namun berhasil membuat keseimbangannya goyah. Sedangkan Ryan, dia sama sekali tidak tergeser sedikitpun dari tempatnya yang menunjukkan perbedaan kekuatan fisik yang jauh.

'Sial! ternyata dia sangat kuat!' batin Wu Han saat merasa tangannya kebas setelah beradu pedang dengan Ryan.

"Keparat! Kenapa kalian hanya diam seperti patung? Cepat keroyok dia!" teriak Wu Han yang emosi melihat anak buahnya malah menontonnya saja tanpa bergerak sejak salah satu diantara mereka dibuat terkapar dengan penuh luka.

Mendengarkan teriakan Wu Han, 7 orang yang tersisa dari anak buah Wu Han langsung tersadar dari lamunannya dan bergerak kembali mengepung Ryan.

"Baguslah jika kalian akhirnya bergerak lagi! Aku kira kalian sudah mati sambil berdiri tadi!" ejek Ryan kepada 7 anggota Geng Samurai Mawar yang mengepungnya.

'B*jingan ini, mulutnya sangat pedas melebihi boncabe level 100 saja!' batin Wu Han sedikit membandingkan ucapan Ryan dengan konyolnya.

Ketujuh anak buah serta dirinya sendiri langsung menyerang Ryan dengan teknik-teknik berpedang yang mereka kuasai. Ryan juga bergerak dan berteknik dengan lihainya. Meski lawannya adalah 8 orang, namun hal itu sama sekali tidaklah menjadi masalah baginya.

Trank! Trank!

Trank!

Ryan terus menghalau setiap serangan yang mendatangi dirinya dengan tenang. Tidak ada sedikitpun raut khawatir dari wajahnya jika terkena satu atau mungkin beberapa tebasan pedang dari lawannya. Itu dikarenakan setiap serangan yang mereka lancarkan sangat mudah sekali baginya untuk menebak.

Tring! Tring!

Suara dentingan logam saat kedua pedang saling bertemu terdengar cukup memekakkan telinga. Suara itu terdengar begitu merdu namun juga menakutkan. Saat pertarungan 8 lawan 1 itu sudah berlangsung sekitar 10 menit, Ryan mulai merasakan hal yang selalu merasuk dalam jiwanya saat dalam pertarungan. Hal itu adalah suatu kebosanan karena lawannya selalu melakukan gerakan-gerakan yang sama yang sehingga Ryan rasa tidak ada lagi tantangan.

Swush...

Trank! Trank! Trank!

Ryan tiba-tiba bergerak memutar badan dengan kecepatan tinggi membabatkan pedang katana miliknya sehingga membuat 8 anggota Geng Samurai Mawar terpental ke belakang dan beberapa di antara mereka ada yang sampai terjungkal.

"Kalian tahu, aku sudah mulai bosan!" ucapnya lalu bergerak ke arah salah satu anggota Geng Samurai Mawar yang sudah berdiri terlebih dahulu.

Ryan mengayunkan tangannya dengan sangat cepat sehingga anggota Geng itu sama sekali tidak dapat menghalaunya dan harus dengan pasrah menerima setiap tebasan pedang yang dilakukan oleh Ryan.

Srett! Srett! Srett!

"Aakkhh.." dia langsung menjerit keras saat merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya atau lebih tepatnya pada saraf-saraf tertentu miliknya yang membuat tubuhnya begitu lemas dan tidak lama kemudian dia pun jatuh ambruk dalam posisi terlentang.

Brukk!

"Tiga.." ucap Ryan yang menghitung orang yang telah dia kalahkan.

Setelah mengatakan itu, dia langsung bergerak ke arah lain dan melakukan hal yang sama kepada anggota Geng Samurai Mawar yang juga telah berdiri.

"Empat.."

"Lima.."

"Enam.."

"Tujuh.."

Ryan terus melakukan hal itu hingga kini tersisalah hanya tiga orang saja termasuk Wu Han dan orang yang mengendarai motor sebelumnya.

"Hehehe.. Sekarang giliran kalian!" ucapnya sembari tertawa terkekeh-kekeh seperti sesosok iblis yang haus darah saja karena sebelumnya telah berhasil membuat beberapa anggota geng mengeluarkan darah dari sekujur tubuhnya.

Ryan bahkan terlihat seperti seorang masokis ataupun psikopat gila yang sangat menikmati di setiap jeritan yang keluar dari mulut korban-korbannya sehingga membuat ketiga orang yang tersisa itu sangatlah ketakutan.

Mendengar kekehan tawa dan ucapan Ryan, ketiganya secara reflek langsung memundurkan kaki mereka satu langkah akibat ketakutan yang sangat mendalam pada jiwa mereka.

"Iblis.. D-dia iblis.." ucap salah satu anggota Geng Samurai Mawar yang sebelumnya memakai kendaraan bermotor.

Mata Ryan tiba-tiba berubah menjadi sangat tajam dan mengerikan saat mendengarkan ucapan yang dilontarkan oleh anggota Geng Samurai Mawar itu.

"Kau mengatakan bahwasanya aku adalah seorang iblis, lalu bagaimana dengan kalian yang dengan santainya dan tanpa bersalah sedikitpun melakukan pembunuhan kepada manusia sesuka kalian, bahkan di muka umum?" Ryan berteriak dengan lantang memberikan pertanyaan kepada ketiganya khususnya kepada anggota Geng Samurai Mawar yang mengatakan dirinya iblis.

Tidak ada satu kata sebagai jawaban atas pertanyaan yang dilakukan oleh Ryan dengan cara berteriak itu dari ketiganya. Mereka bertiga sadar bahwa sebenarnya merekalah yang lebih iblis daripada iblis itu sendiri karena telah melakukan tindakan kriminal sesuka hati mereka.

Terpopuler

Comments

🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S

🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S

Gajah dipelupuk mata tak nampak... semut disebrang lautan nampak..
genk samurai nilai Rian Iblis...
sedang dri mereka tukang mbantai orang gk dinilai sendiri 😀😁😄😃

2023-07-09

2

🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S

🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S

gagal fokus sama angkanya😀😃😄

2023-07-09

0

Bunda

Bunda

Hhhhhhhhh,,,,,si Wu Han kocak abis,,,, pedes cabe level 100,,hhhhhh,,,, lnjut thor

2023-07-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!