Bab 3

Melihat orang yang telah membuat salah satu diantara mereka terkapar tidak berdaya dengan bersimbah darah serta sikap arogansi yang ditunjukkan membuat 9 orang yang berasal dari kelompok Geng Samurai Mawar tersulut emosi.

Mereka tidak menyangka akan menjumpai seseorang yang berani membuat masalah dengan anggota geng dari penguasa sesungguhnya di kota ini. Delapan orang segera mengepung Ryan dengan pedang katana masing-masing telah terhunus. Sedangkan satu yang lainnya yang merupakan orang yang sebelumnya kesal akibat perbuatan yang mengemudikan mobil dan tidak dapat dia kejar hanya sebagai penonton saja.

"Kau terlalu berani dengan membuat masalah dengan kami, bocah!" ucap seseorang yang sebelumnya menggunakan motor sebagai kendaraannya.

Ryan hanya tersenyum menanggapi ucapan dari orang tersebut. Tiba-tiba dari telapak tangan yang muncul seberkas cahaya yang tidak terlalu menyelaukan namun secara refleks membuat 8 orang termasuk orang yang memiliki pangkat lebih tinggi menghadirkan mata mereka saat bersamaan.

Saat cahaya itu telah menghilang dan pandangan mereka telah kembali, mereka cukup terkejut dengan sebilah pedang katana yang terlihat sangat tajam sudah terpegang oleh tangan dari pemuda yang akan mereka lawan itu.

Ya, tentu saja itu adalah pedang katana miliknya yang telah diperbaiki oleh seorang penumpang yang tidak sengaja Ryan temukan saat mengunjungi sebuah negara ketika dalam urusan bisnis.

Saat ini pedang itu memiliki kualitas yang luar biasa dan hampir mendekati tingkatan pusaka. Sebenarnya Ryan ingin menjajal senjata barunya yang berupa rotan yang telah berhasil ia luruskan karena sebelumnya merupakan sebuah kursi yang didapat dari keluarga Ayu.

Namun menurut Sistem, hal itu sangatlah berlebihan mengingat musuh yang akan dia lawan hanyalah orang-orang yang memiliki kekuatan sedikit lebih tinggi daripada manusia biasa saja.

[Tuan! Alangkah baiknya Tuan tidak menghabisi mereka!] ucap suara Sistem yang tiba-tiba tergedeng ada di dalam pikirannya.

"Maksudmu?" Ryan masih belum memahaminya.

[Lebih baik Tuan menjadikan mereka sebagai bawahan seperti halnya yang Tuan lakukan kepada Geng Motor Tengkorak Hitam! Tuan perlu tempat atau pijakan awal di negara ini! Dan sangat mustahil jika Tuan ingin mengalahkan Geng Kapak Maut tanpa campur tangan dari orang lain!] ujar Sistem menjelaskan.

"Hmm.. Kamu benar sekali!" ucap Ryan sembari mengangguk-anggukkan kepalanya faham.

Di sisi lain, kesembilan orang yang berasal dari kelompok Geng Samurai Mawar sangat terkejut dengan kemunculan pedang katana dari ruang hampa dan dilakukan oleh pemuda di hadapan mereka.

"Sihir!" ucap salah satu diantara mereka.

Secara reflek ketujuh orang yang sebelumnya mengepung Ryan langsung mundur satu langkah saat mendengarkan ucapan dari teman mereka. Mereka memiliki spekulasi yang sama bahwa memang yang dilakukan oleh pemuda yang sedang mereka kepung merupakan sebuah sihir yang nyata.

Sedangkan untuk Ryan, dia hanya tersenyum main-main saja saat mendengarkan penuturan dari orang itu. Memang yang dilakukannya merupakan sebuah sihir bagi orang yang tidak mengetahui keberadaan Sistem serta tata kerja brankas sistem.

Perlahan Ryan mulai membuat kuda-kuda bela diri yang terlihat sangat kokoh sehingga membuat kesembilan orang yang berada dari Geng Samurai Mawar itu mengerutkan keningnya. Mereka pernah melihat sekali kuda-kuda bela diri melihat sangat kokoh seperti itu dananya satu orang yang dapat melakukannya yang tidak lain adalah pemimpin tertinggi mereka.

"Kenapa kalian hanya bengong saja? Cepat habisi kamu udah sialan itu!" teriak orang yang sebelumnya dibuat kesal oleh Ryan.

Seketika 8 anak buahnya pun langsung bergerak maju dan mulai menyerang Ryan dengan segenap kemampuan serta teknik berpedang yang mereka kuasai.

Tring! Tring!

Trank! Trank! Trank!

Dengan bekal keahlian kungfu yang telah mencapai titik maksimal atau tingkat tinggi, Ryan dapat dengan mudah menghindar ataupun menepis setiap serangan yang diluncurkan oleh kedelapan anggota Geng Samurai Mawar.

Ryan belum ingin membalas serangan mereka. Dia masih ingin melihat sampai sejauh mana kehebatan bertarung yang mereka miliki, sehingga dirinya hanya terus dalam mode bertahan dan tetap bertahan.

Hal itu tentu dengan cepat disadari oleh 8 orang yang menyerang Ryan. Mereka menganggap bahwa pemuda di hadapan mereka itu terlalu meremehkan kekuatan sekaligus kemampuan yang mereka miliki.

Emosi dan kemarahan yang sangat besar tentu langsung meledak dari dalam hati mereka yang membuat tekad untuk membunuh pemuda lawan mereka semakin melonjak.

Namun, dengan perasaan yang demikian itu, mereka melupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah pertarungan. Sesuatu itu tentu saja adalah ketenangan. Dan barang siapa yang sedang bertarung dan tidak dapat mengendalikan ketenangannya atau emosinya yang meledak-ledak, makasih udah dipastikan dia akan memperlihatkan sebuah kelemahan yang mungkin berupa sebuah celah yang dapat membuat lawan menyerangnya serta tidak dapat dia bendung atau gerakannya yang tidak lagi efisien.

"Apa hanya ini saja kemampuan yang kalian miliki? Cih! Benar-benar mengecewakan untuk kelompok yang menguasai sebuah kota besar seperti ini!" ejek Ryan yang membuat mereka semakin emosi dan menatap Ryan dengan penuh kebencian.

"Keparat!" teriak salah satu anggota Geng Samurai Mawar yang tidak lagi dapat membendung amarahnya yang berkobar.

Orang itu bergerak maju dan mengayunkan pedang katana miliknya ke arah Ryan dengan cara yang membabi buta sehingga beberapa temannya pun dengan terpaksa bergerak menghindar atau menjauh agar tidak terkena sabetan pedang katanya yang kemungkinan secara tidak sengaja dapat melukai mereka.

"Matilah kau sialan!" teriak orang tersebut sembari terus mengayunkan pedangnya.

Trank! Trank!

Trank!

Ryan hanya tersenyum menanggapi kebrutalan dari salah satu anggota Geng Samurai Mawar. Dengan gerakannya yang sangat pasti dan gesit, dia dapat menghindar sekaligus menghalang setiap serangan pedang yang jika mengenainya maka sudah dipastikan akan dapat membahayakan nyawanya.

Tring! Tring!

"Masih mengecewakan!" ucapnya yang terus memprovokasi lawannya.

"Bisakah mulut busukmu itu diam, keparat?" teriak anggota Geng Samurai Mawar itu yang merasa sangat terganggu dan terprovokasi sekali dengan setiap untaian-untaian kata yang keluar dari mulut Ryan.

"Hahaha.. Namanya juga aku yang dalam posisi lebih kuat darimu, jadi wajar saja jika aku mengejekmu karena memang itu adalah kelemahanmu!" tawa Ryan dengan terbahak-bahak lalu tersenyum mengejek dan terlihat sangat menjijikkan sekali bagi orang-orang Geng Samurai Mawar.

Ryan yang sudah di awal memang tidak ingin membunuh mereka lalu tiba-tiba bergerak dengan kecepatan tinggi sehingga mengejutkan semua orang khususnya yang saat ini sedang berhadapan dengannya.

Orang itu sangat terkejut dengan kecepatan dari permainan pedang yang dilakukan secara tiba-tiba oleh lawannya. Dengan segenap kemampuan yang ada, dia mencoba untuk bergerak menghindar ataupun menjaga jarak dengan Ryan.

Namun, akankah Ryan membiarkannya begitu saja? Tentu saja jawabannya adalah tidak! Ryan justru langsung bergerak dan lagi serta terus meningkatkan kecepatan serangan yang akhirnya membuat orang yang sebelumnya sangat brutal kepadanya menerima beberapa tebasan darinya dan itu berada pada titik khusus yang sengaja Ryan melakukannya.

Srett! Srett! Srett!

"Aaaakkhh.."

Terpopuler

Comments

the Amay one

the Amay one

jangan panggil aku bocil paman

2023-07-11

1

Bunda

Bunda

Lnjut thor

2023-07-05

1

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Pokoke Mantaapp 👍👍

2023-07-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!