Berjuang Bersama Sistem

Berjuang Bersama Sistem

Bab 1

"Aiih.. Beginikah suasana di negara C?" ucap Ryan setelah keluar dari pesawat yang telah membawanya dari negara I.

Setelah mengurusi beberapa hal yang harus dilakukan di bandara tersebut, Ryan pun pergi menuju ke sebuah hotel yang terdekat di tempat itu dengan menunggangi taksi.

'Untung saja aku telah menguasai bahasa dari negara C ini karena telah memiliki skill peretas yang membuatku memahami semua bahasa di dunia ini. Jadi aku tidak terlalu khawatir akan seperti orang bodoh di tempat ini!' batinnya sembari melamunkan sesuatu.

Ryan masih ingat sekali apa yang dikatakan oleh seorang guru yang pernah mengajarnya di waktu dia masih berada di sekolah dasar. Guru itu mengatakan bahwa jika kamu tidak ingin diperbudak saat berada di suatu tempat yang baru kamu pijaki, maka kuasailah bahasa dari tempat tersebut.

[Ehem.. Tuan, harusnya Tuan berterima kasih kepadaku bukan?] ujar Sistem yang tiba-tiba saja bertanya kepada Ryan.

"Cih! Aku tidak akan memberikanmu poin sistem seperti kemarin-kemarin lagi! Lama-lama aku bisa bangkrut karena kamu terlalu boros dan serakah sekali dalam meminta poin!" kesal Ryan karena dia masih ingat atau lebih tepatnya akan selalu ingat ketika sistem meminta uang jajan kepadanya saat dirinya membutuhkan bantuan Sistem padahal saat itu tidak ada tugas atau misi dari sistem untuk menyelesaikan masalahnya tersebut.

[Ayolah Tuanku yang paling tampan dan ba-]

"Tidak! Sekali tidak, yaa tidak! No debat!" seru Ryan saat Sistem bahkan belum selesai mengucapkan kata-katanya.

[Cih! Dasar pelit! Ingat Tuan, orang pelit sama dengan kuburan sempit! Dan itu akan jepit-jepit!] cibir Sistem dengan pelan.

"Sial! Kau malah buat rumus apaan itu? Dasar konyol! Pakai kata jepit-jepit pula. Kayak apa saja!" ujar Ryan dengan kesal.

Di saat Ryan sedang melamun dan mengobrol dengan sistem melalui pikirannya, tiba-tiba mobil taksi yang membawanya dengan kecepatan yang lumayan tinggi mengerem dengan mendadak sehingga membuatnya terjungkal ke depan dan wajahnya membentur belakang kursi sopir.

Gludak!

"Aduh.. Sialan! Apa yang kau lakukan sopir bodoh? Mengapa kau mengerem mendadak?" seru Ryan dengan nada sedikit membentak.

Sopir taksi itu tidak menjawab sedikitpun apa yang diserukan oleh Ryan. Wajahnya malah justru menjadi pucat pasi seperti kertas dan tatapannya terus menuju ke depan mobilnya.

Ryan pun mulai dibuat penasaran oleh sikap sopir tersebut dan dirinya juga melihat ke arah bagian depan mobil. Alangkah betapa terkejutnya Ryan saat melihat sesosok mayat yang dalam kondisi sangat mengenaskan tergeletak di kaca depan mobil taksi itu.

"K-kau.. Kau menabrak orang supir bodoh?" tanya Ryan dengan ekspresi yang tidak menentu.

Sopir itu masih saja terus diam dan tidak menjawab pertanyaan dari Ryan. Namun kepalanya terus menggeleng-geleng tanda bahwa dirinya tidak melakukan hal yang seperti Ryan juga.

Tiba-tiba Rian melihat sekaligus dikejutkan oleh sekelompok orang yang terdiri dari beberapa pemuda dan para pria berumur 30-an mendekati mobil taksinya dan menyeret mayat yang tergeletak di depan mobil itu dengan cara yang sangat kasar dan tidak manusia.

Dibelakang punggung masing-masing kelompok yang baru datang itu juga tertenteng sebuah pedang samurai yang memiliki corak sama ataupun seirama.

"Sebenarnya, apa yang terjadi? Mengapa tidak ada satupun tugas keamanan yang bertindak atas apa yang telah mereka lakukan kepada pria yang mati itu?" tanya Ryan kepada si sopir taksi dan ekspresi wajah yang penuh keheranan.

Setelah sekelompok orang yang menyeret sosok pria mengenaskan itu telah benar-benar menghilang dari pandangan mata, barulah si sopir taksi yang Ryan tunggangi menghela nafas panjang dan dapat mengendalikan kembali emosional yang bergejolak di dalam hatinya sebelumnya.

"Mereka adalah orang-orang Geng Samurai Mawar. Bisa dikatakan mereka adalah penguasa mutlak di Kota Z ini. Tidak ada satu orang pun yang mau berurusan dengan mereka!" ujar si sopir taksi dengan nada gemetaran.

"Hoo.. Begitukah?" tanya Ryan sembari mengangkat satu alisnya.

"Negara C sebenarnya adalah negara yang paling tinggi tingkat kriminalitasnya. Setiap kota di negara ini hampir secara keseluruhan telah dikuasai oleh geng-geng atau kelompok tertentu. Sedangkan untuk pemerintahan hanyalah menjadi kedok belaka yang sebenarnya tidaklah memiliki pengaruh apapun!" jelas si sopir taksi.

"Hmm.. Sangat menarik!" ujar Ryan sembari menganggu-anggukkan kepalanya.

Sebenarnya Ryan sebelumnya ingin memberikan pelajaran kepada kelompok Geng Samurai Mawar karena telah semena-mena mencabut nyawa seorang manusia padahal jelas mereka bukanlah malaikat pencabut nyawa.

"Lalu apakah kamu mengetahui di kota mana kelompok Geng Kapak Maut berkuasa?" tanya Ryan lagi yang mulai sedikit ingin mencari informasi mengenai Geng Kapak Maut yang merupakan misi dari Sistem yang harus dia selesaikan.

Namun, bukannya menjawab apa yang ditanyakan oleh Ryan, itu malah justru langsung membuka pintu mobil dan berlari dengan wajah ketakutan yang teramat mendalam.

"Eh? Tunggu!" teriak Ryan, namun si sopir taksi itu sama sekali tidak menggubrisnya.

Ryan yang ditinggal di dalam mobil taksi sendirian hanya bisa berdejak kesal karena gagal mendapatkan informasi yang sangat ia butuhkan.

"Menurutmu, apakah Geng Kapak Maut di Negara C ini sebegitu mengerikannya sehingga seolah menyebut kata-kata atau nama dari kelompok itu merupakan suatu hal yang seperti ditabukan?" tanya Ryan kepada Sistem.

[Ya, begitulah adanya Tuan. Geng Kapak Maut memang bisa dikatakan sebagai pemegang puncak rantai makanan yang ada di negara C ini,] jawab Sistem dengan santai.

"Apaaa! Pantas saja sopir itu sangat ketakutan padahal aku hanya menyebutkan namanya saja!" Ryan mendengarkan informasi yang baru saja dia ketahui dari Sistem.

"Hmm.. Pantas saja kamu memberikan hadiah yang sangat besar untukku jika menyelesaikan misi. Ternyata misi ini seperti seorang yang hendak bunuh diri!" keluh Ryan.

[Hahaha.. Ayolah, Tuan! Mengapa Tuan begitu lembek seperti ini? Bagaimana Tuan bisa menjadi kuat dan yang terhebat jika tidak mendapatkan misi yang beresiko?] kata Sistem dengan tertawa terkekeh.

Ryan sedikit termenung saat mendengarkan penuturan yang disertai oleh kekehan tawa dari Sistem. Memang benar apa yang dikatakan oleh sistemnya itu. Jika dirinya saat ini tidak dapat menyelesaikan misi seperti ini, maka dia benar-benar tidak dapat dikatakan sebagai orang yang kuat atau pun hebat.

"Baiklah.." ujarnya sembari menghela nafas panjang.

"Hm.. Tapi ngomong-ngomong, ini mobil taksi ditinggal begitu saja oleh sopir itu. Yahh.. akan sangat mubadzir jika aku tidak memakainya! Selagi masih ada gratisan, buat apa membeli? Hahaha.." ujarnya lagi sembari tertawa terkekeh-kekeh sendiri, kemudian dia pun berpindah tempat duduk di kursi kemudi dan mulai menyalakan mobilnya lagi.

"Baiklah.. Lebih baik jalan-jalan saja dulu!" katanya lalu menekan gas dengan kuat dan mobil taksi itu pun melaju dengan sangat cepat.

Bruummmm...

Terpopuler

Comments

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

apa tdk takut di tuduh begal 😃😃😃

2024-02-06

1

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

sumpahin lagi tuannya hhheeeee

2024-02-06

1

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

🇮🇩 Satria SUNAN 🇮🇩(✿ ♥‿♥

miskin banget lu system ...... mintasaja uang jajan sama tuh authornya 🤣🤣🤣🤣

2024-02-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!