Otw Jadi Janda

Zahra dan Mattew sudah berada di warung kopi. Warung kopi yang maksud Mattew tidak seperti yang ada didalam benak Zahra. Bagaimana tidak? Kalau warung kopi tersebut terlihat modern dan lebih mirip kafe. Dan bangunan kafe itu terbuat dari bekas box kontainer yang sudah di modifikasi, menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk nongkrong muda-mudi zaman now.

“Ini bukan warung kopi, tapi kafe!” ucap Zahra pada adiknya yang duduk di sampingnya.

“Bukannya sama saja ya?” Mattew menjawab sambil mengangkat salah satu tangannya, memanggil pelayan kafe yang berada tidak jauh dari sana. Mattew memesan dua mocha latte kepada pelayan yang sudah berada di dekat mejanya.

“Jelas beda!” sahut Zahra pada adiknya.

“Ini saja, Mas?” tanya pelayan pria seraya mencatat pesanan yang baru di sebutkan oleh Mattew.

“Iya, emh ... sekalian panggilkan bos kamu. Katakan kepadanya kalau Mattew datang,” ucap Mattew dan diangguki oleh pelayan kafe tersebut.

Zahra menatap pelayan pria yang sudah menjauh dari meja yang ia tempati, kemudian tatapannya beralih pada adiknya lagi. “Eh, memangnya kamu kenal pemilik kafe ini?” tanya Zahra penasaran.

“Iya, sangat kenal.” Mattew menjawab sembari menatap kakaknya dengan lekat.

“Kenapa menatapku seperti itu?!” Zahra memalingkan wajah, tidak suka jika ditatap lekat-lekat oleh adiknya sendiri.

“Hanya merasa heran saja. Seorang Zahra yang kecantikannya bagai bidadari, tapi masih saja di campakkan dan disakiti,” jawab Mattew seraya menghela nafas kasar.

“Wajar kalau aku masih bisa di sakiti atau dikhianti karena aku hanyalah manusia biasa.”

“Hemm, kamu benar, tapi semua itu sudah menjadi pilihanmu sendiri ‘kan? Andai saja 2 tahun yang lalu kamu mendengar ucapan Papi dan Mami, mungkin kamu tidak akan menjadi janda muda.” Mattew memberikan petuah, sekaligus meledek kakaknya.

“Masih otw menjadi janda!” Zahra meralat ucapan adiknya yang menyebalkan itu.

“Sama saja! Tinggal tunggu waktu saja.” Mattew semakin meledek Zahra, hingga membuat kakaknya itu menjadi kesal dan akhirnya memukul lengannya beberapa kali.

“Berhenti meledekku, bodoh!” umpat Zahra saat melihat Mattew bukannya kesakitan tapi malah tergelak saat dirinya memukuli lengan kekar adiknya itu.

Perdebatan kecil mereka terhenti saat seorang pria tampan memakai pakaian casual mengantarkan pesanan mereka.

“Ini pesenanmu, Mad.” Pria tampan tersebut meletakkan nampan yang berisi dua mocha latte di atas meja, kemudian ia mendudukkan diri di dekat Mattew seraya menatap Zahra yang duduk berseberangan dengannya.

“Mad ... Mad! Memangnya namaku Mamad!” Mattew menyahut kesal seraya mengambilkan mocha latte untuk kakaknya.

“Ha ha ha ha.” Pria tersebut tergelak menanggapi kekesalan sahabatnya. Lalu pandangannya kembali terpaku pada wajah cantik Zahra.

“Ssttt, pacar baru?” bisik pria tersebut di dekat telinga Mattew, namun matanya melirik ke arah Zahra yang sedang menyesap mocha latte.

“Sembarangan!” sewot Mattew tidak terima, lalu memperkenalkan Zahra kepada temannya.

“Kenalin ini Kak Zahra, kakakku,” ucap Mattew menunjuk kakaknya seraya menyesap mocha latte-nya dengan penuh kenikmatan.

Zahra tersenyum dan menjabat tangan pemuda itu yang terulur kepadanya.

“Zahra.”

“Arvan.”

Arvan dan Zahra saling berjabat tangan dan saling pandang. Jika Arvan sangat terpesona dan tidak bisa berpaling dari wajah cantik Zahra, tapi berbeda dengan Zahra sendiri yang merasa tidak nyaman dengan tatapan Arvan, di tambah lagi pemuda itu tidak kunjung melepaskan jabatan tangan mereka.

Arvan adalah pemilik kafe tersebut, dia baru merintis usahanya beberapa bulan yang lalu, dan tentu saja di bantu oleh Mattew. Pemuda berusia 28 tahun itu sangat tampan, dan mempunyai senyuman yang sangat manis, membuat wanita manapun akan terpana melihatnya, akan tetapi sampai detik ini tidak ada wanita yang pas di hatinya, ia masih betah men-jomblo sampai saat ini.

“Kedip woy! Sudah kayak ayam jantan yang kebelet kawin saja kalau lihat cewek cantik!” Mattew melepaskan tangan Arvan yang masih menjabat tangan kakaknya.

“Ya elah! Dasar pelit!” sewot Arvan pada Mattew lalu tatapan matanya kembali terpaku pada Zahra yang sangat cantik luar biasa. “Kok kamu nggak pernah bilang kalau punya kakak secantik ini?” tanya Arvan sedikit kesal, sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya, menatap Zahra penuh damba.

Ah, sepertinya saat dia sedang merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama kepada wanita cantik itu.

“Lah, memangnya kamu lupa sama Kak Zahra?” Mattew mengerutkan kening menatap Arvan dengan serius.

“Hah? Memangnya sebelumnya kami saling kenal?” Zahra dan Arvan melontarkan pertanyaan yang sama dengan raut wajah sama-sama terkejut.

“Sepertinya diantara kita bertiga hanya aku yang mempunyai ingatan yang bagus.” Mattew mendengus seraya menatap Arvan dan Zahra bergantian.

“Arvan dulu teman Tk-ku. Kalian berdua dulu sangat akrab karena Arvan sering main ke rumah, akan tetapi dia harus pindah sekolah saat orang tuanya di pindah tugaskan di luar kota.” Mattew menjelaskan seraya menatap kedua orang itu secara bergantian.

Baik Arvan atau Zahra berusaha saling mengingat masa kecil mereka, dan tidak berselang lama mereka berdua tertawa bersamaan ketika sudah berhasil mengingatnya.

“Ha ha ha, jadi kamu si Arvan yang ingusan dan suka ngompol itu? Astaga!” Zahra tertawa terbahak-bahak ketika mengingatnya. Bukan hanya Zahra saja yang tertawa, akan tetapi Mattew pun ikut tergelak keras.

Arvan menjadi malu dan salah tingkah sambil mengusap lehernya beberapa kali.

“Puas-puasin ketawanya sebelum ketawa di larang!” kesal Arvan.

“Oke, sory.” Zahra segera membekap mulutnya ketika melihat Arvan sudah mulai kesal.

“Iya, nggak apa-apa,” jawab Arvan sambil melotot pada Mattew yang masih cekikikan, menahan tawa.

“Arvan sudah besar sekarang,” ucap Zahra mengalihkan pembicaraan.

“Iya, sudah waktunya punya pacar. Kak Zahra sendiri sudah menikah?” tanya Arvan menatap wajah cantik Zahra dengan lekat.

Zahra terdiam ketika mendengar pertanyaan Arvan, ia memalingkan wajah seperti enggan untuk menyebutkan statusnya sekarang yang OTW Janda.

“Udah nikah, tapi OTW jadi janda. Kamu mau daftar jadi suaminya nggak? Di jamin langsung dapat restu dari adiknya.” Mattew yang menyahut dengan ucapan yang sangat absurd, yang membuat kakaknya kesal.

“Jaga sikap dan ucapan!” kesal Zahra sambil mencubit paha adiknya dengan gerakan memutar.

“Argghhh! Sakit, Kak!” pekik Mattew sambil mengelus pahanya yang terasa panas, sakit dan perih yang bercampur menjadi satu.

“Rasakan itu!” geram Zahra menatap tajam adiknya.

Arvan terkikik geli melihat Mattew yang di buat mati kutu oleh Zahra. Sebenarnya dia juga sangat terkejut dengan status Zahra yang akan bercerai, tapi ia segera menutupi rasa terkejutnya itu agar tidak membuat Zahra tersinggung.

“Emh ... emangnya aku boleh daftar sekarang, Mad?” celetuk Arvan pada temannya itu akan tetapi kedua matanya mengarah kepada Zahra yang kini melotot kepadanya.

“Nggak boleh!” sahut Zahra dengan nada sewot sambil berkacak pinggang menatap kedua pemuda itu dengan tatapan sengit.

“Yah! Padahal aku berharap banget loh bisa menjadi pendamping Kak Zahra untuk selamanya.” Arvan terdengar kecewa seraya menyentuh dada kirinya dengan lemas dan tak bertenaga. Dia benar-benar patah hati.

“Gombal!” sahut Zahra seraya menggelengkan kepala.

***

Jangan lupa, like, komentar dan setangkai bunga mawar merah.

Terpopuler

Comments

Emak

Emak

mak😭😭😭TK maakkkk.....TK🤦🤦🤦🤦🤦

2024-04-16

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

apa kah Arvan calon pengganti Wahyu...,

2023-12-08

1

Berlin Pasalli

Berlin Pasalli

wa kode tu mba' sahra

2023-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Noda lipstik di kemeja suamiku
2 Sebuket bunga mawar merah
3 Ceraikan aku!
4 FYI
5 FYI part two
6 Video Viral
7 Racun Dari Ibu Mertua
8 Kedatangan Vania
9 Maling suami orang!
10 Pasangan laknat!
11 Otw Jadi Janda
12 Manusia Menjijikkan!
13 Malaikat Pencabut Nyawa
14 Dijadikan Tumbal
15 Identitas Zahra
16 Nenek Gayung
17 Wajib baca Penting!
18 Jangan dulu!
19 Kejutan Besar!
20 Digombali Berondong
21 Motor PCX
22 Janjian Sama Berondong
23 Pantunnya Mbak Kokom
24 Resmi Menjadi Janda
25 JAMU
26 Yang Penting Hepi
27 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
28 Yes, I Do!
29 Kepergok anu
30 Malangnya Ismi
31 Morning Kiss
32 Satu persatu mulai mendapatkan karma
33 Kokom lagi TerDuda-Duda
34 Dasar Lebay!
35 Kecurigaan Zahra
36 Pria Misterius
37 Seperti kuman
38 Anak manis dan juga imut
39 Berita Duka
40 DuLot (Duda Kolot)
41 Acara Lamaran
42 Mirip DuLot
43 Dia Bukan Putrimu!
44 Akhirnya Sah!
45 Gede Banget!
46 Belalai Gajah
47 Mulai GE-ER
48 Mencari Gundu
49 Makan Ketoprak
50 Preketek!
51 Terkuak
52 Sehari 6 kali
53 Saya Bukan Istrinya!
54 Kokom vs Mak Lampir
55 Dampingi Aku
56 Nyonya Kusuma
57 Rumah Baru
58 Kokom dan Robi
59 Harus siap malam pertama
60 CucakRowo
61 Semuanya Bahagia (TAMAT)
62 Karya Baru Emak (Mendadak Menjadi Mommy)
63 Karya Baru Emak (Glad to see you again)
64 KARYA BARU EMAK (SEXY OLD BODYGUARD)
65 Karya Baru Emak (STUCK WITH A MR. XANDER)
66 Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
67 KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Noda lipstik di kemeja suamiku
2
Sebuket bunga mawar merah
3
Ceraikan aku!
4
FYI
5
FYI part two
6
Video Viral
7
Racun Dari Ibu Mertua
8
Kedatangan Vania
9
Maling suami orang!
10
Pasangan laknat!
11
Otw Jadi Janda
12
Manusia Menjijikkan!
13
Malaikat Pencabut Nyawa
14
Dijadikan Tumbal
15
Identitas Zahra
16
Nenek Gayung
17
Wajib baca Penting!
18
Jangan dulu!
19
Kejutan Besar!
20
Digombali Berondong
21
Motor PCX
22
Janjian Sama Berondong
23
Pantunnya Mbak Kokom
24
Resmi Menjadi Janda
25
JAMU
26
Yang Penting Hepi
27
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
28
Yes, I Do!
29
Kepergok anu
30
Malangnya Ismi
31
Morning Kiss
32
Satu persatu mulai mendapatkan karma
33
Kokom lagi TerDuda-Duda
34
Dasar Lebay!
35
Kecurigaan Zahra
36
Pria Misterius
37
Seperti kuman
38
Anak manis dan juga imut
39
Berita Duka
40
DuLot (Duda Kolot)
41
Acara Lamaran
42
Mirip DuLot
43
Dia Bukan Putrimu!
44
Akhirnya Sah!
45
Gede Banget!
46
Belalai Gajah
47
Mulai GE-ER
48
Mencari Gundu
49
Makan Ketoprak
50
Preketek!
51
Terkuak
52
Sehari 6 kali
53
Saya Bukan Istrinya!
54
Kokom vs Mak Lampir
55
Dampingi Aku
56
Nyonya Kusuma
57
Rumah Baru
58
Kokom dan Robi
59
Harus siap malam pertama
60
CucakRowo
61
Semuanya Bahagia (TAMAT)
62
Karya Baru Emak (Mendadak Menjadi Mommy)
63
Karya Baru Emak (Glad to see you again)
64
KARYA BARU EMAK (SEXY OLD BODYGUARD)
65
Karya Baru Emak (STUCK WITH A MR. XANDER)
66
Karya Baru Emak (It's Okay If You Forget Me)
67
KARYA BARU EMAK (PERFECT HONEYMOON)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!