Bab 5

Lalu sebuah sungai di hutan belantara. Dengan kapal yang akan segera berangkat. Dan Peter .... Peter muncul dari kerumunan orang berjalan di sebelahnya. Akhirnya ia bisa bersama dengan Peter , berlibur bersama keluar negeri. Ia tersenyum kepada Peter dan Peter juga membalasanya.

Senyuman yang sama , senyuman yang menawan hati nya. Pada saat mereka makan malam di restoran Little Etoile. Makan malam yang menyenangkan, makanannya juga sangat lezat sekali. Sayang nya wajah Peter berubah marah , dia marah sekali. Kami keluar dari sana , dan ia melajukan mobil nya sangat kencang.

Menikmati udara segar , keluar dari London dan hiruk pikuk kota. Menuju The Blossom, dia akan bertemu Julia . ... Julia Cavendish dan suaminya William. Julia tersayang rindu sekali dia akan celoteh nya.

Kini ia sudah terlelap dengan tidur nya dan bermimpi indah. Tapi kemudian sesuatu membuatnya tak nyaman. Menarik nya keluar dari tidur nyenyaknya. Dia terbangun , dengan rasa malas dan enggan dia bangkit dari tempat tidurnya.

Di nyalakan lampu , dia berjalan menuju meja tulis nya. Di bukannya laci , di keluarkan map yang berisi gambar design itu.

Ia menarik napas dalam dalam. Dia berkata

"Ini bukan yang kuingin kan .,"

Ia lalu menyakinkan dirinya sendiri

"Aku bisa membetulkan nya ya aku bisa. Aku harus melakukannya sekarang."

Kalau ia tidak melakukanya sekarang juga . Besok pasti dia tidak punya keberanian untuk melakukan nya. Sangat menyakitkan mungkin, tapi tidak ada jalan lain.

Ia menarik napas pendek. Di ambilnya kertas tersebut. Di robek robek nya dan di lemparkan ke tong sampah. Dengan langkah gontai dia kembali ke tempat tidurnya.

Dia merasa aneh padahal dia tidak mendengar apa pun yang di katakan Arthur tadi. Tapi katanya itu merasuki pikirannya dan membuat gambarnya berubah.

Sambil merenung Graciela berpikir

"Mungkin itu adalah kematian, kosong hampa tidak merasakan apa pun. Sebuah pemikiran yang aneh.

Mungkin itu juga yang pernah di rasakan Peter pada waktu itu. Dia merasa Peter sangat lelah sekali. Lelah fisik dan mental. Ia tampak tidak bersemangat. "

***********

Peter Hamilton sedang duduk di kantornya. Tinggal satu pasien lagi yang harus dia periksa. Dengan mata penuh simpati dia mendengar kan pasien nya yang sedang sibuk memaparkan penyakitnya sampai ke hal hal detail lainnya.

Sesekali ia mengangguk kepalanya. Dia menanyakan beberapa hal lalu memberikan beberapa instruksi yang harus di patuhi sang pasien. Memang benar kata orang kalau Dr Hamilton sangat baik sekali. Hanya dengan berbicara kepadanya saja sudah membuat mereka merasa sembuh.

Dengan senyum yang penuh simpati dan menyemangati pasien nya Dr Hamilton mengambil selembar kertas. Di tuliskan nya beberapa obat untuk pasien tersebut. Lebih baik ku berikan obat flu saja untuk dia. Buatan Jerman yang baru itu. Di kemas dalam botol kaca. Obat itu di warnai jingga , warna yang bagus sangat menarik perhatian. Obat ini juga harganya sangat mahal dan tidak semua apotek memilikinya.

Mungkin dia bahkan harus pergi ke apotek rumah sakit. Begitu juga tidak apa yang penting dia terbebas dari wanita ini selama dua sampai tiga bulan. Setelah itu dia baru akan berpikir lagi.

Sejujurnya wanita ini sebenarnya tidak sakit sama sekali. Makanya dia tidak bisa mengobatinya. Hanya pikirannya saja yang merasa dia sakit. Tidak seperti Mrs White...

Pagi ini tidak ada yang menyenangkan terkesan membosankan. Dari segi keuangan hal ini memang bagus. Tapi tidak lebih dari itu. Dia merasa lelah sekali. Ia sudah sangat muak menghadapi para wanita tua yang sakit sakitan. Wanita yang membutuhkan simpati dan pengertian. Ia hanya perlu memberi kan sedikit obat obat untuk meredakan rasa sakit.

Kadang kadang dia merasa itu tidak berguna. Dia teringat , rumah sakit St Caroline . Bangsal tempat Mrs White di rawat. Dia bisa melihat Rufus Rogersdan Mrs White tersenyum padanya.

Bagi dia Mrs White adalah wanita tangguh tidak seperti wanita yang baru saja keluar dari tempat praktek nya. Dia adalah wanita pejuang, dia berusaha untuk hidup. Padahal hidup nya susah sekali. Dia hidup di rumah pemukiman kumuh, suaminya sudah meninggal sedang anak anaknya terjerat dengan narkotik. Ia sendiri harus bekerja banting tulang untuk membayar hutang hutang suaminya.

Dahulu ia bekerja sebagai buruh tukang cuci piring dan baju. Tidak bisa di hitung berapa banyak piring dan baju yang sudah dia cuci. Ia kerja dari pagi sampai pagi. Bahkan jarang sekali ia tidur ataupun menikmati hidup ini.

Akan tetapi Mrs White menikmati hidup ini sama seperti dia Peter Hamilton menikmati hidup ini. Bukan secara materi tapi sesuatu tentang hidup itu sendiri.

Ia akan membicarakan hal tersebut dengan Graciela. Dia bangkit dan mengantarkan pasien nya ke pintu keluar. Di genggam nya tangan pasien itu dan menyemangatinya.

Wanita itu pergi dengan semangat yang sudah kembali. Dr Hamilton penuh perhatian. Begitu pintu tertup Peter Hamilton sudah melupakan wanita itu. Itu hal yang otomatis terjadi.

Sejujurnya Peter tidak pernah memperhatikan wanita itu dengan sungguh sungguh. Semua di lakukan secara otomatis sesuai rutinitas nya yang biasa. Walau demikian dia merasa lelah, sangat lelah.

Tinggal satu orang pasien lagi setelah itu.... setelah itu dia bisa menikmati akhir pekan yang menyenangkan. Dia sangat bersyukur akan hal tersebut. Bayangan tentang daun daun kuning keemasan. Daun daun yang berguguran , pohon pohon yang berubah warna menjadi emas. Aroma musim gugur yang menyejukkan hatinya.

Jalan jalan di hutan sambil melihat bunga bunga mawar milik Julia. Julia merupakan mahluk ciptaan Tuhan yang paling menarik dan unik. Entah apa yang terpikirkan ketika menciptakan dia. Dia sangat menyenangkan walaupun bicara nya suka melompat lompat apa lagi pikirannya. Tapi bagi Peter paling menyenangkan adalah mengunjungi Julia dan William.

Dan The Blossom merupakan rumah yang sangat menyenangkan. Pada hari Sabtu ia bisa berjalan jalan dengan Graciela di hutan. Mengadakan piknik di hutan sambil melihat bunga bunga. Berjalan jalan dengan Graciela mampu membuat dia melupakan semua pasien wanita yang sakit ini. Dengan senyum terkembang di wajahnya dia menekan bel.

Seorang perawat muncul Nora Robert. Dia mempekerjakan perawat ini untuk membantu nya sekaligus menjadi resepsionis untuk menerima tamu.

Nora mempersilahkan pasien itu maksud. Dengan cekatan Peter memeriksa nya. Dan menuliskan resep obat untuknya lalu mengantarkan nya keluar ruangan. Dia memanggil Nora dan menyuruh nya untuk pulang karena pekerjaan untuk hari ini sudah selesai.

Di liriknya jam di dinding ruangan nya. Waktu sudah menunjukan pukul dua belas siang. Pasti saat ini Natasha sudah menyiapkan makan siang di lantai dua. Tapi dia masih saja duduk di tempatnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!