Hari pertama di sekolah

"Ummi.. teman sd ada yang ke sini juga mi.." Ucap Nidah turun dari honda.

"Yaudah.. coba cari katanya Windy juga kesini.. kemarin mamanya ngasih tau ummi lewat fb.." Ucap Ummi.

"Tapi.. gimana kalau Nidah gak dapat teman seperti di Sd?" Ucap Nidah dalam hati tak ingin membuat ummi hawatir.

"Yaudah.. ummi pulang yah.. mau ke ladang lagi.." Ucap Ummi dengan Nidah tersenyum dan melihat umminya pulang. Nidah menghela nafas dan melihat sedikit keramaian yang menakutkan itu. Kembali terngiang dikepalanya saat ia akan dikucilkan. Tak berapa lama ia melihat teman sd nya yang melambaikan tangan. Dia tidak pernah menganggap bahwa teman sdnya adalah teman dekatnya. Karena, akan menyakitkan bila orang yang ia anggap dekat adalah orang yang menyebarkan hal buruk yang ada padanya. Dia hanya seorang pengecut yang takut pada manusia.

Saat Nidah menghampiri teman sdnya yang bernama Vinnah dia memulai semua topeng yang ia miliki. Ketakutannya ditutupi oleh sifatnya yang sangat bersemangat dan ceria itu. "Kira-kira bakal dapat teman baru seperti apa yah?" Tanya Nidah melihat Vinnah sedang mengobrol dengan siswi baru yang menghampirinya.

...****************...

"Rama.. gimana kalau kita gak sekelas nantinya?" Tanya Anjani yang tengah berdiri memperhatikan sekitar dengan Ramani.

"Kalau gak sekelas kan bisa main pas kluar main.." ucap Rama.

"Humph! Gak seru kek gitu.." Ucapnya.

"Permisi.. maaf yah.. numpang lewat.." Ucap Nidah tersenyum lewat bersama teman sdnya dibelakang Anjani. Anjani dan Rama bingung karena gadis itu memiliki sopan santun. Rama tersenyum dan sedikit mengangguk. Nidah kembali mengobrol dengan teman-teman sdnya.

"Mereka sudah akrab.." Ucap Anjani memperhatikan.

"Mungkin mereka dari sd yang sama seperti kita.." Ucap Rama tersenyum yang kemudian melihat sosok gadis yang sendirian dan mata mereka bertemu satu sama lain. Namun, gadis itu langsung menunduk malu. Rama bingung dan ingin menghampiri namun..

"Diberitahukan kepada seluruh siswa-siswi baru agar segera baris dihalaman sekolah.. karena kita akan langsung membagi kelasnya.." Ucap salah satu guru yang memegang mik.

"Ayo! Ma.." ucap Anjani menarik Ramani yang melihat ke arah gadis tadi. "Sepertinya dia tidak punya teman.." Batin Rama.

...****************...

"Duh.. kenapa sebanyak ini.. kira-kira berapa kelas yah.. aku gak punya kenalan disini..." Ucap Sari yang mengikuti arahan guru. Dengan rasa cemas namun, wajahnya menunjukkan seperti mengatakan 'jangan ajak aku bicara..'

Guru mulai menyebutkan nama-nama agar masuk ke kelas. "Untuk lokal A langsung aja ikuti kakak diujung yang pakai almamater merah. Baik, namanya ibu sebutkan.. ..Ananda Hawa, Noffa Yohanna, Sri Wahyuni, Laila Hasanah, Nidah Maulidiyah, Vinnah Musafirah, .." Dan seterusnya. Nidah dan Vinnah melambai duluan ke kelas dipandu senior ber-almamater merah.

Sesampainya dikelas terlihat beberapa bangku masih kosong dan guru masih membacakan nama-nama pembagian kelas. Terlihat anak laki-laki bernama ilham yang sangat menonjol dikelas dan memperlihatkan kecerdasannya. Tapi, Nidah hanya terpaku pada salah satu seniornya yang menggunakan topi dan almamater merah itu. Sesekali dia mendengarkan speaker pengumuman karena dia berharap agar Sari tetangganya itu juga di kelas A.

Namun, sayang lokal A sudah selesai disebut dan beralih ke lokal B. "Baiklah berikutnya lokal B... Meri Yanti, Puspita Annisa, Sari.."

"Ah.. itu nama Sari! Lokal B.." Ucap Nidah.

"Oh.. maaf.. ada lanjutannya ternyata.. Saridia Nafisah.." Ucap guru di speaker dengan Nidah menundukkan kepala ke meja. "Nama Sari dari tadi kagak di sebut.. nih jangan-jangan dia lokal E lagi.." Keluh Nidah.

"Windy juga.." Ucap Vinnah.

"Berikutnya lokal C Khairani, Ilham ahmad, Muhammad ridwan, Sari Putrianni.."

"Nah!!! Itu dia.. lokal C.." Ucap Nidah.

"Windy lagi kan?" Ucap Vinnah dengan Nidah mengangguk

"Mulailah weh.." Ucap salah satu senior dengan nama Akbar. "Tunggu dulu.. itu guru masih makai mik.. ribut gak enak.." Ucap senior bernama Tino.

"Lokal E lagi tuh.. abis selesai langsung yah.." Ucap Akbar.

"Iya iya ketua.." Ucap Tino.

"Siapin kata-kata untuk perkenalan yah.. nama, asal sekolah, alamat, sama tanggal lahir" Ucap Tino dengan Nidah menghela nafas malas.

"Itu yang berdua disana kenapa menghela nafas? Gak senang?" Tanya Tino melihat Nidah gelagapan menggeleng.

"Nggak kok.. cuman menghela nafas aja emang gak boleh?" Tanya Vinnah balik.

"Wah.. wah ngelawan.." Ucap Tino dan kelas mulai berisik. Nidah hanya melihat kedinding dengan penanya dan menggambar walau gambarnya itu benar-benar.. seperti gambar anak tk.

"Windy perdana, Anjani Syafakillah, Farhan Hakim, Azzahra Sabrina, Aulia Fadilla.." Nidah langsung menulis di kertasnya nama Windy di lokal E dan Sari di lokal C.

Para senior pun mulai memperkenalkan diri. Begitupun anak Lokal A memperkenalkan diri. Semua acara dijalankan oleh para senior ber-almamater yang tak lain adalah anak OSIS. Nidah pun tertarik masuk Osis nantinya. Sepulang sekolah Nidah kerumah Sari dan menceritakan apa saja keseruan dikelas.

"Sebenarnya aku takut.." Ucap Sari.

"Kenapa?" Tanya Nidah antusias.

"Gimana kalau aku gak dapat teman?" Tanya Sari dengan Nidah yang sedang berusaha melawan rasa takutnya akan dikhianati nantinya. "Aku yang gampang lupa nama orang baru nih gimana?" Tanya Nidah tersenyum.

Dan tak berapa lama abang Sari keluar bersama teman-temannya. Nidah terkejut karena yang ada dihadapannya adalah Tino. Senior bertopi yang menarik perhatiannya. "Sar.. disana yok.." Ucap Nidah.

Mereka bercerita banyak keseruan. Dan tiba-tiba Nidah terpikirkan Saridia Nafisah yang sebelumnya dia kira adalah Sari. "Keknya banyak jumpa sama yang namanya Sari gak sih?" Tanya Nidah.

"Iya tuh.. kalau gak Sari, Nisa juga banyak tuh.." Ucap Sari.

"Di lokal b ada kukira tadi itu kamu loh.. namanya Saridia Nafisah.." Ucap Nidah.

"Aah.. iya.. aku kira aku dilokal B juga gara-gara dia.. dilokal kalian juga ada namanya Sari kan?" Tanya Sari.

"Adasih.. si Sarikha rajabi.." Ucap Nidah.

"Pasaran banget dah.." Ucap Sari dengan Nidah tertawa kecil.

"Dahlah aku pulang yah.. besok MOS lagi.. hari kedua kan.." Ucap Nidah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!