HENTIKAN OBSESIMU PADAKU!

Aaron keluar dari mobil saat melihat wanita yang baru saja dia bentak ternyata masih berdiri di depan pintu gerbang. Eleana bahkan tidak mau beranjak dari sana meskipun Aaron sudah berkali-kali menekan klakson dan meneriaki perempuan itu.

"Apa kamu tuli, Elea? Aku suruh kamu minggir, kenapa kamu tidak minggir juga?" teriak Aaron sambil menyeret wanita yang masih sah menjadi istrinya itu ke pinggir.

"Aaron, akhirnya aku bisa bertemu denganmu." Tangan Eleana yang tidak dipegang oleh Aaron menarik pinggang pria itu kemudian memeluknya dari belakang.

Untuk beberapa detik Aaron terpaku saat Eleana tiba-tiba memeluknya. Tangan kanannya yang menggenggam erat tangan Eleana perlahan mengendur.

Ada rasa yang berdesir di sudut hatinya yang paling dalam saat perempuan itu memeluknya. Namun, Aaron segera menepis perasaan itu.

"Aaron." Eleana memeluk erat lelaki itu.

"Lepaskan aku, Elea!" Aaron melepaskan paksa pelukan Eleana. Lelaki itu mendorong tubuh wanita itu hingga membuat Eleana terjatuh.

"Dasar tidak tahu malu! Kau bahkan berani memelukku di depan kekasihku? Sepupumu sendiri?"

"Dia bukan kekasihmu, Aaron. Aku istrimu! Orang yang kamu cintai adalah aku!" teriak Eleana.

Aaron tertawa sinis mendengar ucapan Eleana.

"Kamu istriku? Jangan mengada-ada kamu, Elea! Kalaupun aku menikah, aku pasti akan menikahi Naura, bukan kamu!" teriak Aaron kesal.

Eleana menggeleng dengan air mata yang mengalir pada pipinya.

"Dulu kamu memang kekasihnya Naura, tapi itu dulu, Aaron. Naura memang kekasihmu sebelum kamu menikah dengan aku!" Eleana berteriak mengungkapkan kebenaran tentang dirinya dan Aaron. Berharap, lelaki di hadapannya itu mengingat sedikit saja tentang dirinya.

Namun, nihil! Bukannya mengingat semuanya, Aaron justru menarik tangan Eleana kemudian mendorong perempuan itu ke jalanan.

"Ternyata benar apa yang dikatakan oleh mama dan Naura. Kau memang wanita tidak tahu malu dan menjijikkan! Berani-beraninya kau mengatakan kalau aku sudah menikah denganmu.

Dengar, Elea! Kalaupun aku menikah, aku akan menikahi Naura, bukan kamu. Jadi, jangan pernah bermimpi kalau aku akan menikah denganmu!" Aaron kembali menegaskan pada Eleana tentang hubungannya dengan Naura membuat Eleana kembali menangis.

Semua kata-kata yang terucap dari bibir pria itu laksana jarum yang menusuk-nusuk hatinya. Eleana sungguh tidak pernah menyangka kalau akan ada hari di mana Aaron yang begitu mencintainya selama bertahun-tahun tiba-tiba melupakannya.

Aaron bukan hanya melupakannya sebagai istri, tetapi, Aaron juga tidak mengingat sama sekali semua rasa cintanya. Kenapa Aaron justru mengingat Naura sebagai kekasihnya? Padahal, perempuan itu sudah bertahun-tahun menghilang dari kehidupan Aaron.

Pernikahan Aaron dan Eleana memang pernikahan terpaksa. Lelaki itu terpaksa menikahi Eleana karena Naura meninggalkan pria itu tepat di hari pernikahannya.

Demi menutupi malu, kedua orang tua Naura yang selama ini mengurus Eleana dari kecil, menyuruh gadis itu untuk menikah dengan Aaron. Begitupun dengan Miranda dan Alex Wijaya yang saat itu terlihat begitu malu karena perbuatan Naura yang telah meninggalkan Aaron di hari pernikahan mereka.

Awalnya, Aaron memang tidak pernah mencintai Eleana sama sekali, tetapi, seiring berjalannya waktu Aaron pun jatuh cinta pada Eleana. Ketulusan dan kasih sayang juga perhatian yang ditunjukkan oleh Eleana membuat hati Aaron luluh. Eleana ibarat obat bagi Aaron yang saat itu sedang patah hati akibat ditinggal Naura.

Sementara itu, tanpa sepengetahuan Aaron, Eleana justru ternyata sudah lama memendam rasa pada Aaron semenjak pria itu masih menjadi kekasih Naura, sepupunya.

Akan tetapi, tidak ada satu orang pun yang tahu jika Eleana sebelumnya sudah mencintai Aaron kecuali Naura. Saat Eleana mengatakan menyukai Aaron, Naura langsung mendekati pria itu dan menjadikannya sebagai kekasih. Dia tidak peduli dengan perasaan Eleana yang merasa sakit hati karena perbuatannya.

Naura memang selalu iri hati pada Eleana. Siapapun pria yang menyukai Eleana, Naura pasti akan merebutnya. Naura bahkan tidak segan-segan menjelekkan Eleana agar lelaki yang menyukai Eleana berbalik membencinya.

"Aku akan buktikan padamu jika aku ini benar-benar istrimu, Aaron. Kamu bisa datang ke rumah kita agar kamu bisa melihat semua foto-foto pernikahan kita." Eleana menatap pria yang kini sedang menatapnya penuh amarah.

"Kamu pikir aku akan percaya dengan bualanmu? Sampai kapanpun, aku hanya akan percaya pada Naura. Bukan pada wanita tidak tahu malu seperti dirimu!"

"Aaron–"

"Pergi kamu dari sini dan jangan pernah muncul di hadapanku!"

"Aaron–"

"Asep! Usir wanita ini dan pastikan dia tidak kembali lagi ke rumah ini!" Pandangan mata Aaron beralih pada Asep dan temannya, kedua orang penjaga rumah yang tadi mengusir Eleana.

Mereka berdua saling berpandangan sebelum akhirnya melakukan apa yang diperintahkan oleh anak dari majikan mereka.

Asep dan temannya mendekati Eleana, membawa perempuan itu menjauh dari Aaron. Eleana memberontak, tetapi, kedua orang itu tidak mau melepaskan kedua tangannya. Sementara itu, di dalam mobil, Naura tersenyum puas melihat kejadian itu.

"Dengar, Eleana, mulai sekarang, kamu jangan pernah lagi menginjakkan kaki kami di rumah ini dan juga rumah impian yang aku buat untuk Naura!" teriak Aaron tegas.

Mendengar ucapan Aaron, Eleana menghentikan gerakannya yang terus mencoba melepaskan diri dari cekalan Asep dan temannya.

"Apa maksudmu dengan rumah impian Naura, Aaron?" Eleana menatap tajam ke arah pria yang masih berstatus sebagai suami sahnya itu.

"Rumah yang kamu tinggali sekarang adalah rumah impianku dengan Naura. Mamaku mengijinkan kamu tinggal di sana karena kasihan dengan kamu. Tapi kamu–"

"Itu adalah rumah kita, Aaron! Rumah itu adalah rumah yang kita tempati setelah kita menikah." potong Eleana. Hatinya sungguh sakit mendengar Aaron mengatakan kalau rumah yang mereka tinggali adalah rumah impiannya bersama Naura.

Selama ini, Eleana tidak pernah tahu kalau rumah itu adalah rumah yang telah dipersiapkan oleh Aaron untuk Naura. Kenapa Aaron menyembunyikan fakta tentang rumah itu?

Aaron menggeleng pelan. Ternyata apa yang dikatakan oleh sang mama dan keluarga Naura memang benar. Eleana memang sangat terobsesi padanya sampai-sampai dia mengaku kalau dia sudah menikah dengannya.

Miranda dan ibunya Naura sudah mendatangi rumah yang biasa ditinggali oleh Aaron. Miranda memecat asisten rumah tangga dan sopir pribadi Aaron dan Eleana. Mereka berdua adalah saksi kehidupan rumah tangga Aaron dan Eleana yang sangat harmonis.

Demi mengusir Eleana, Miranda rela melakukan apapun. Termasuk ingin menyingkirkan semua barang-barang milik Eleana dan Aaron selama pernikahan mereka.

Miranda bermaksud ingin menghilangkan jejak agar Eleana tidak bisa memberikan bukti apapun pada Aaron bahwa dia dan Aaron memang benar-benar sudah menikah.

Namun, saat orang-orang suruhan Miranda ingin menyingkirkan barang-barang milik Aaron termasuk foto pernikahan Aaron dan Eleana, Naura tiba-tiba menelepon dan mengatakan kalau dia dan Aaron sedang dalam perjalanan menuju rumah itu. Aaron mengatakan kalau dirinya ingin menunjukkan rumah impiannya pada Naura. Rumah yang nantinya akan dihadiahkan oleh Aaron untuk Naura setelah mereka menikah.

Awalnya Naura tidak curiga. Namun, saat mobil mereka melaju ke arah jalan yang sangat Naura kenal, wanita itu baru tahu kalau rumah impian yang dimaksud oleh Naura adalah rumah yang selama ini ditinggali oleh Aaron dan Eleana setelah mereka berdua menikah.

"Hentikan bualanmu dan berhentilah bermimpi jika kita sudah menikah, Elea, karena sampai kapanpun, aku tidak akan pernah menikah denganmu!" Aaron kembali berteriak.

"Hentikan obsesimu padaku!"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***