Semua orang tertekan dengan aura yang di pancarkan rois.
" sudah di mulai" ucap tuan besar sandi,
okta menatap ke arah rois, dia menyadari keserius rois, bahkan okta tidak pernah melihat keseriusan rois se umur hidupnya, padahal okta sering menyaksikan pamanya itu bertarung dengan banyak orang, kali ini tuan besar tersenyum seolah sudah menang, tidak ada yang mampu mengalahkan rois saat mengeluarkan seluruh kemampuannya,
kali ini ifan melakukan kuda kuda dengan serius, tatapan ifan sangat serius, ifan sudah melihat pertempuran raois di ring saat di dalam mobil, sedikit banyak ifan sudah mempelajari kekuatan dan tehnik yang di gunakan rois.
" bagus anda mulai serius rois" ucap ifan .
rois langsung melesat dengan kekuatan penuhnya, semua pasang mata tertuju pada pergerakan ifan, apakah yang akan ifan lakukan.
" anda terlalu gegabah" ucap ifan, yang tak bergerak sedikitpun, ifan hanya memperkuat otot pahanya untuk menerima tekanan besar yang akan meng hantamnya, ifan sudah siap sepenuhnya untuk menerimah serangan mematikan dari rois.
" bummmmm" saking kerasnya hantaman itu, seperti banteng yang menyerang gunung, namun sekali lagi ifan membuat semua orang terperanga, ifan tak bergeming, sebaliknya ifan mencengram tinju rois dengan begitu kuat, tinju yang di lesatkan menjadi bumerang untuk rois ,
" brak"
" buk, buk"
" plak"
" whuss,." semua pukulan yang di lancarkan rois dengan kaki dan juga tangannya dapat ifan tepis dengan santai, dengan tangan rois yang tetep ifan genggam, tampak di wajah rois meringis kesakitan. cengkraman ifan bagai kan baja yang akan meng hancurkan tangannya.
" krakk, auuuu " suara patah patah tulang terdengar beru rutan, seketika rois menjerit kesakitan, ifan menarik tubuh roes yang kekar dengan tangan kirinya, dan kemudian mebanting tuhuh itu pada pintu yang seketika mem buat pintu itu hancur.
" bruuk " rois berusaha bangkit, namun kepalanya terbentur dengan keras, tubunya mencapai batas, setelah berhasil berdiri rois kembaki terkapar.
" kamu cukum hebat " ucap ifan, rois pingsan, semua kelurga sandi tercengan mematung tak menyangka rois sangg juara dapat di kalahkan oleh ifan, bahkan ifan tidak menarik nafas, seperti tidak pernah melakukan pertarungan saja.
Untung saja para tamu sudah pulang, namun semua pelayan di kelurga sandi menjerit melihat tuan rois yang terkapar bersimbah darah .
" masih ada lagi yang harus saya hadapi" ucap ifan, dengan tenangnya.
" sudah cukup " ucap sandi yang sudah merasa kalah.
Ifan menatap semua kelurga sandi, baik generasi pertama maupun generasi kedua, semuanya menundukkan kepala mereka , saat mata ifan bertatapan dengan mata mereka, aura mendominasi dari ifan sangat menekan keluarga sandi.
" baiklah, semuga tuan besar mau menepati janjinya" ucap ifan.
" aku tidak pernah menarik ludah ku kembali" , sandi mau tidak mau harus memberikan distrik permata pada ifan, bagi keluarga sandi, distrik permata adalah perusahaan paling kecil. Namun di ambil oleh ifan itu lain ceeitanya.
" ambilkan surat surat distrik permata" seorang ajudan mengambilnya sesuai perintah tuan besar.
" kamu hebat " ucap okta, okta semakin mengagumi ifan, benih benih cinta mulai tumbuh, begitu juga para putri generasi kedua, semunya mengagumi kekuatan ifan, sementara para putra generasi kedua menaruh dendam karna di permalukan oleh ifan.
" kami akan mengambil kembali apa yang menjadi hak kami" ucap iwan dalam benaknya , iwan mengepalkan tanganya, iwan sangat marah, baru kali ini keluarga sandi di permalukan seperti ini.
" ini tuan" ucap seorang ajudan.
" serahkan padanya" ucap tuan besar sandi,
" terimaksih tuan besar, saya pamit" ifan berjalan kedepan tuan sandi, kemudian membungkuk, untuk memberi hormat, dan kemudian pergi, okta mengikuti dari belakang untuk mengantar kepergian ifan, mungkin lebih tepatnya adalah kemenangan bagi ifan.
" ifan , kamu hebat" ucap okta dengan malu malu, pipinya memerah saat di hadapan ifan.
" aku pulang dulu, terimaksih " ifan mengibaskan surat surat yang dia pegang di langit.
mobil ferari berderu dengan mesin bertenaga kuda, ifan melesat kencang, hari ini adalah langkah awal untuk kesuksesan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
dhani satria
bagus tapi sayang msh kena typo....,tapi alurnya makcrooooooooooootttt
2024-04-08
0
Imam Sutoto
beneran super duper novel thor lanjut
2024-03-03
0
Cahaya Sidrap
😁😁😁
2024-01-23
1