Okta mengandengan tangan ifan, melewati krumunan, semua pandangan tertuja pada kedunya, ini kali pertamanya okta membawa laki laki ke rumah, apalagi di acara ulang tahun tuan besar.
" siapa dia " ucap layla dari kelurga cabang.
" pacarnya mungkin" ucap fia .
" aku juga mau, dia tampan sekali" ucap layla dengan manjanya, kedua pipinya memerah.
" hanya orang yang tidak berguna saja , apa yang akan di banggakan" ucap samuel yang membuang muka, samuel adalah kakak tertua generasi kedua dari keluaraga sandia. Namun dari keluarga utama, okta adalah satu satunya penerus keluarga sanjia group.
" aku tidak pernah melihat nya, apa dia dari luar angkasa" ucap samuel kembali, membuat semua hadirin terwa.
okta dan ifan terus berjalan tampa meng hiraukan mereka.
" kamu cukup di perhatikan ya" ucap ifan.
" sudahlah biarkan saja mereka" tanpa menolehkan kepalanya, okta terus berjalan lurus ke ruangan tuan besar.
" maaf anda tidak boleh masuk" ucap penjaga, yang berjaga di depan pintu tuan besar sadia.
" apa apaan kalian dia teman ku" ucap okta yang langsung memarahi keduanya, kedua penjaga itu hanya bisa menundukkan kepala, mereka tau siapa nona okta.
" ayo masuk" okta langsung menarik tangan ifan.
" kakek" sperti biasa okta langsung berlari, okta tidak jadimemeluk kakeknya, okta ingan ifan, sedangkan ifan hanya terdiam mematung, melihat lihat sekitar, ada 4 orang ber badan kekar, dan 1 orang yang terlihat mengerikan, begitu juga ada beberapa orang yang seprtinya kelurga besar keluarga sandi, berbeda dengan yang di luar di sana hanya .
" sini " panggil okta, ifan berjalan perlahan, dia membungkuk kan badanya sedikit.
" selamat ulang tahun kakek" capa ifan.
" terimakasih, duduk lah" ucap sandi.
ifan duduk di samping okta.
" apa pekerjaan mu nak?" pertanyaan yang di lempar oleh kepala keluarga sandi, membuat semua yang ada diruangan, mengalihkan fakusnya pada ifan,
okta hanya bisa terdiam, okta sendiri tidak tau apa pekerjaan ifan, jadi dia tidak bisa berbuat apa apa .
" saya tidak bekerja " jawab ifan dengan santai, ifan tidak perduli tanggapan orang lain, baginya naya menerima dia itu sudah cukup.
" semua orang langsung tertawa terbahak bahak, okta terdiam menahan amarah, dia yang membawa ifan ketempat ini, jadi dia marah ifan di permalukan.
" tetaplah di tempat mu" ucap sandi yang menahan bahu okta yang berniat untuk berdiri.
" maaf kan aku ifan" ucap okta dalam hatinya.
" kalo begitu untuk apa kamu ke sini?" pertanyaan yang di lontarkan oleh putra ke tiga sandi, yang bertubuh kekar, dia adalah olah ragawan yang terkuat di kota brumbung, tidak ada yang berani berduel dengannya.
" aku ingin mengambil alih distrik permata " ucap ifan dengan tanpa alasan.
" apa kamu bercanda anak muda, kami adalah keluarga sandia keluarga terkuat ketiga di kota ini, kamu ingin menantang kami " putra ketiga langsung berdiri, dia menyingkap lengan bajunya, memperlihatkan otot otot atletisnya yang mengerikan, dia dapat manghantam tembok sampai hancur dengan sekali pukulan.
ifan hanya tersenyum menatapnya.
" cukup, " ucap sandi yang meng hentikan rois , putranya.
" tidaklah pantas jika kita sebagi orang tua melayaninya, biarlah anak anak muda yang melakukanya" ucap sandi, semuanya langsung setuju, tidak ada yang akan menolak keputusan tuan besar sandi.
" panggil anak anak " ucap zulham sebagai kepala keluarga perintah zulham cukup berpengaruh,
tidak begitu lama, semua putra putri dari keluarga sadia berkumpul, ifan masih terdiam tak memperdulikan.
" bagai mana anak muda, jika kamu mau mngambil distri permata kamu harus mengalahkan mereka" ucap zulham,
" jagan ifan kamu" sebum okta menyelsaikan perkataannya.
" baiklah saya setuju, semuga tuan besar sandi, menepati janji untuk memberikan distrik pada ku" ifan masih tetep duduk dengan santai.
" kamu meragukan ku" ucap sandi yang mulai tersulut emosi,
ada 9 laki laki yang harus di hadapi ifan, dan 3 perempuan, entah para perempuan akan ikut maju atau tidak ifan tidak peduli.
" cepat mulai " ucap zulham, semunya langsung menyingkir, menyisakan sisi tengah ruangan sekitar 10 meter persegi, ifan melangkah ke tengah tengahnya. Orang yang paling muda langsung menyerang dengan tinjunya, whusss tinju melesat menembus angin, sementara ifan tidak bergerak, ifan hanya mentap kaki lawanya.
"brak" , tinju yang cepat itu di tahan dengan kepalan tangannya oleh ifan , pemuda itu langsung menendang, dengan cepat.
" bagus hajar trus" ucap iwan.
ifan menyadari pergerakan pemuda itu, namun ifan tidak melakukan apa apa, di meberikan bahunya.
" buuuk" ifan langsung terpental 5 langkah.
" sepertinya kamu tidak bisa menerima serangan ku." ucap pemuda itu, ifan tersenyum, semua orang mulai tertawa, mereka sudah nyakin ifan tidak akan menang.
" ifan" ucap okta yang khawatir pada ifan, semua orang tertawa atas kemenangan yang akan diraih, dan mempermalukan ifan, hanya rois yang menatap ifan dengan serius, rois mengetahui apa yang di lakukan ifan, rois menyadari pergerakan ifan yang ringan, namun dengan kuat menahan pukulan muridnya.
" dia bukan orang biasa " ucap rois, yang mulai kawatir, dia kawatir dengan seberapa hebatnya ifan, rois menggengam tangannya.
" apa yang kamu kawatirkan roi" ucap sandi.
" ayah, anak itu bukan orang sembarangan, coba ayah perhatikan gerakan dan pernafasannya, dia sama sekali tidak menarik nafas, dan gerakanya cukup santai.
" apa benar begitu, tapi dia di pukul oleh putra sanbi" ucap tuan besar sandi, sandi mengerti tidak akan meragukan pendapat rois, tuan besar mulai memperhatikan ifan dengan sek sama.
" saya perhatikan, ifan sengaja menerima tendangan itu, mungkin untuk mengukur seberapa kuat musuhnya" ucap rois.
" kamu terlalu kawatir roi" tuan besar menepuk bahu roi yang tegang.
" kini giliran ku" ucap ifan dengan tersenyum, ifan menatap mata pemuda di depannya, seperti se ekor hari menerkam mangsanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Imam Sutoto
buset keren banget lanjut
2024-03-03
0
Cahaya Sidrap
✌✌✌
2024-01-23
1
Imam Sutoto Suro
semangat thor lanjutkan
2023-11-05
0