" tuan kami akan melakukan kontrak dengan keluarga kusuma" ucap marwan dari telfon.
" bagus, buatlah seperti mudah untuk istri ku, dan hanya dia yang boleh memegang proyek itu" printah ifan.
" baik tuan muda saya mengerti" marwan menutup telfonnya, dia hampir sampai di perusahaan kusuma.
Sebuah Mercedes maybech berhenti tepat di depan karpet merah yang di sediakan untuk tamu kehormatan dari ifanto naya new.
" selamat pagi pak marwan" ucap naya yang menunggu kedatangan pak warwan, naya ingin membukakan pintu mobilnya, namun di hentikan oleh marwan.
" pagi nona, tidak usah nona naya" ucap marwan yang meng hentikan naya, marwan tau siapa naya, yang seharusnya dia layani bukan sebaliknya, naya terdiam, dia sadar siapa pak marwan, jadi dia tidak melakukan keinginannya.
" silahkan pak" ucap naya dengan sopanya.
" silahkan" marwan membawa 4 bawan yang melindunginya, dia selalu di apit oleh ke empatnya.
" itu marcedes yang mahal itu kan" ucap seorang pegawai" yang merasa terkejut.
" memang itu mahal ya" saut yang lainnya.
" kalian tau tidak, meski kita bekerja 100 tahun belom tentu bisa membelinya, mobil itu paling tidak harganya 130an milyar."
semua yang ada di situ langsung tercengan, keuangan perusahaan saja sekitar 200san milyar, sedangkan orang yang mengajak kerja sama dengan keluarga kusuma itu, mengendarai mobil seharga 130an milyar, sungguh sebuah kejutan.
" kita tidak boleh menyinggung orang itu" ucap lelaki tua yang memakai jashitam dengan rapi, lengkap dengan dasi hitamnya.
semua yang ada di dalam rungan seketika berdiri serempak, ketika marwan memasuki ruangan, rapat langsung di mulai, naya mewakili kelurga kusuma untuk meperentasikan gagasanya,
ada tiga keluarga yang ingin memenangkan tander tersebut.
" terimaksih atas semuanya" ucap marwan, semua orang menunggu keputusan final rapat hari ini, ruangan terasa sunyi, dingin menerpa semua orang.
" selamat kepada kelurga kusuma, sebagai pemenang tander pembangun mega proyek kota new" sura tepuk tangan langsung bergemuruh, naya sebagai wakil bahkan kan tak di lihat, semuanya melihat pada fares, sebagai ketua perusahaan grup kusuma.
" baik lah lusa akan ada penandatanganan, di ifanto naya new, saya akan menunggu nona naya untuk melakukan penandatangan kontrak"
Fares menatap kely, spertinya mereka merencanakan sesuatu.
" baiklah terimakasih atas kerja keras kalian semua, proyek kota new akan aku ambil alih, biar aku fares kusuma yang akan melakukannya, untuk ke suksesan keluarga kusuma" ucap fares dengan lantangnya, sementara naya mengantar pak marwan, fares malah melakukan hal yang menjelekkan naya, supaya semuanya percaya proyek besar haruslah di serah kan pada orang yang berpengalaman.
" ibu naya ,ibu naya" ucap sintia yang tergesah gesah, naya sudah kembali pada tempat kerjanya.
" ada apa sintia ?" ucap naya yang menoleh melihat sintia yang berlari seperti di kejar harimau.
" ibu naya, proyek yang ibu naya menangkan akan di ambil alih oleh pak fares" jelas sintia dengan serius.
" apa, kamu tidak salah dengar kan" naya langsung berdiri.
" tidak nona naya, bahkan semua orang mendukungnya"
" ini tidak benar" ucap naya yang bergegas melangkah keruang rapat, dia ingin menuntut ke adilan atas kerja kerasnya.
" selamat tuan fares, selamat" semua orang memberikan selamat.
" brak " suara pintu yang di banting keras.
" apa maksunya ini paman fares" ucap naya yang langsung melabrak fares.
" kamu sudah dengar, aku yang akan mengambil proyek ini, aku lebih berpengalaman dari mu" ucap fares.
" itu tidak adil, saya yang bekerja untuk memenangkan nya, apa yang kalian kerjakan?" ucapa naya yang tersulut emosi.
" kamu mau adil bagaimana kalo kita mengadakan pemilihan, yang mendukung ku angkat tangan" maka semua yang di rungan mengankat tangan, kecuali sintia dan naya sendiri.
" bagai mana masih kurang adil " tanya fares yang mengejek naya.
" sudah pulang sana, dasar tidak berguna, suaminya istrinya, sama saja pecundang" ucap kely, naya hanya bisa menunduk pasrah, semua usahanya di akui orang lain dan dia tidak bisa berbuata apa apa.
" dasar, sialan" umpat naya, naya meninggalkan ruangan itu, dengan sangat sedih.
" huu uuu pulang saja memang kamu orang tidak berguna" ucap kely.
" ini kediaman mu" ucap ifan, setelah kedunya turun dari mobilnya.
" jangan keras keras " ucap okta
" ayok masuk"
" ayok " ucap ifan, mereka sudah di tunggu oleh sandi dan kelurga yang lainya, ini acara puncak ulang tahun sandi, tuang besar keluarga sandia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Imam Sutoto
buset mantap gan lanjutkan
2024-03-03
0
Cahaya Sidrap
up thor
2024-01-23
0
Imam Sutoto Suro
nice thor lanjutkan
2023-11-04
0