" kalo di ingat ingat dia lumayan tampan" ucap okta yang berkata di dalam hatinya.
" ini nona pesananya" ucap seli itu membuyarkan kebahgiaan okta.
" terimakasih" setelah mengambil pesananya okta langsung beranjak pergi pulang, dengan perasaan gembira, dia membawa bungkusan, yang di percantik, bukusan itu berisi anggur spesial kesukaannya, dia berniat memberikan anggur itu pada kakeknya yang berulang tahun hari ini.
" tuan muda silahkan " ucap marwan,
ifan tidak langsung duduk, melainkan bekeliling melihat lihat se isi ruangan.
" ruangan ini cukup luas juga " ucap ifan, sementara marwan masih merasa kebingungan dengan tingkah lakuan ifan.
" iya tuan muda , memang luas" jawab marwan, meski dengan ke adaan bingung.
" oh iya, tadi itu siapa namanya?" ucap ifan, tanpa menoleh sedikit pun.
" sari pak" jawan pak andi setelah beberapa detik terdiam.
" suruh dia melayani kami" ucap ifan.
" baik pak " setalah mengetahui maksud dari ifan, pak andi langsung pergi setelah di beri kode oleh pak marwan.
" tuan muda, uang yang tuan minta sudah di berikan" ucap marwan.
" bagus, kali ini q punya uang untuk melakukan rencana ku" ifan sangat menunggu momentum ini.
" rencana bintang ini harus secepatnya di kerjakan" ucap ifan dalam benaknya.
" pak marwan, tolong kirimkan aku prajurit prajurit tebaik mu, dan yang bisa di percaya" ucap ifan yang menaruh kedua tangannya di belakang punggungnya.
" baik tuan" marwan langsung meng iyakan, marwan percaya pada ifan sepenuhnya.
" rencana kota new bagai mana " ucap ifan yang menanyakan rencana kota yang ingin dia bangun di pinggiran.
" rencana itu sudah siap tuan, tinggal menunggu pemengang tender, nona naya, untuk tanda tangan" jelas marwan yang menyodorkan proposal kota new.
" baguslah, langsung kerjakan saja " perintah ifan yang seperti dekrit raja untuk marwan.
" siap tuan" marwan mengerti yang harus dia kerjakan.
" sari kamu yang melayani tuan ifan " ucap pak andi setelah keluar dari ruang vviv.
" aku pak, tapi pak " ucap sari yang masig gemetaran.
" sudah cepat, jagan buat pak ifan menunggu" tegas pak andi.
" baik lah " dengan terpaksa sari meng iyakan, entah apa yang akan terjadi padanya, namun dia harus melakukan ini.
" kakek" okta langsung berlari kecil pada tuan besar kelurga sandiagrup.
" dari mana saja kamu" ucap sandi kakek nya okta.
" maafkan saya kek, tadi masih ada kendela, untung saja ada pria baik yang menolong ku" rengek okta yang memeluk kakeknya dengan manja.
" tumben cucu kakek menyebut peria di depan kakek, apa dia tampan, kakek kenal tidak " ucap sandi yang menpuk bahu cucuknya.
" aah kakek " okta langsung melepas pelukannya, duduk di samping sandi dengan tersipu malu, pipinya menjadi merah, seperti bendera.
" cucu kakek sudah kenal peria tampan rupanya" enjek sandi yang mencoba menggoda cucu kesayangannya
" ini kek hadiah untuk kakak"
" mau menyogok ku"
" apaan sih kek" okta semakin malu, wajahnya semakin memerah.
pintu terbuka setelah mengetuk dan di ijinkan masuk, sari masuk membawa beberapa hidangan yang di bantu oleh seli, semua hidangan istimewa di sajikan, mulai dari anggur termahal di hotel yang sengaja di pesan untuk ifan, sampai makanan khas itali tiramisu pun telah di sajikan.
" apa sudah semua" ucap marwan"
" sudah tuan "
" anggur german nya mana " ucap marwan, marwan sudah memesan anggur itu, karna marwan tau tuan muda ifan menyukai anggur german itu.
" maaf tuan anggurnya habis" jawab sari yang gemetar.
" kenapa bisa habis, bukannya saya sudah memesanya" marwan berkata sengan nada marah.
" sudah sudah pak marwan, tadi memang aku yang memberikan pada teman ku" ucap ifan
marwan langsung mengerti dan tidak bertanya lagi.
" tunggu sebentar" ucap ifan menahan langkah sari, yang beranjak meninggalkan ruangan ifan.
" maaf tuan ada yang bisa saya kerjakan lagi" ucap sari dengan hati yang berdebar debar, di sangat takut di pecat, karna jika itu terjadi, sari akan kehilangan satu satunya cara untuk menggapai cita cita nya.
" apa alasan mu bekerja di sini " ucap ifan.
pak marwan hanya terdiam menyesap anggur merah dari paris.
" saya .. Saya terpaksa bekerja untuk biaya kuliah tuan" sari menjawab dengan sangat gemetar.
" baiklah " ucap ifan dengan cueknya.
" jagan pecat saya tuan, saya minta maaf atas apa yang saya lakukan, tapi tolong jagan pecat saya " ucap sari yang langsung membungku, dia benar benar mbutuhkan pekerjaan disini, selain gajinya yang lumayan, di tempat ini dia bisa mendapatkan fasilitas lengkap yang di sediakan oleh pperusahaan.
" baiklah " ifan mengulangi perkataan yang sama ,
sari sangat bingung, namun dia ber ini siatif untuk meninggalkan ruangan itu.
" siapa yang menyuruh mu pergi" ucap ifan.
" apa aku harus melakukan ini, tapi aku tidak bisa berbuat apa apa , aku terpaksa maafkan aku tuhan" ucap sari dalam hatinya, dia berbalik mendekat pada kedua peria itu, kemudian meraih kancing bajunya, dia lepas satu persatu, dari kancing yang paling atas,
" tuan" ucap marwan yang menyadari apa yang di lakukan gadis di depannya, ifan memang tidak melihat sari, ifan membelakanginya sedari tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Imam Sutoto
wow keren banget lanjut
2024-03-03
0
Cahaya Sidrap
✋✋✋
2024-01-23
0
Imam Sutoto Suro
buseeet mantap dah thor lanjutkan
2023-11-04
0