Dream 8

Flashback on...

Winwin masih terdiam di taman. Pandangannya tertuju ke atas sana. Ke langit terang yang berhias bintang. Sungguh indah. Andai bisa digapai, Winwin hanya menginginkan satu, satu saja sebagai temannya.

"Kenapa kalian selalu bersama, sementara gue cuma sendiri?" tanyanya pada langit malam.

Winwin terdiam lagi. Didalam keheningan nya itu tiba-tiba seseorang menepuk pelan pundak Winwin. Secara cepat, Winwin memutar wajahnya guna melihat siapa gerangan dia.

Orang itu tersenyum simpul. Senyumannya sungguh indah dan... Aneh ?

Ntahlah, dia cuma tersenyum lalu memberitahu Winwin kalo mereka pernah bertemu sebelumnya. Tepatnya dimalam saat Mark terjatuh dari rooftop.

"Benarkah? Tapi gue kok nggak inget ya?" ucapnya sambil mengulik kembali ingatannya.

"lo masih belum kenal dan inget gue ya?" tanya orang itu yang buat Winwin mengerutkan keningnya tajam. "Mau lo inget apa enggak itu gak penting. Yang penting sekarang lo harus cepet-cepet cari siapa pembunuh dari Mark sebelum terlambat. Gue takut masalah ini bakal merembet kemana-mana kalo dia nggak secepatnya ditangkap!"

"Tunggu dulu! Pembunuh? Maksud lo Mark dibunuh gitu, bukannya dia bunuh diri?"

"Dan lo percaya itu?" tanyanya balik. "lo percaya gitu kalo Mark mati bunuh diri? Kalo gue diposisi lo jelas gue nggak bakal percaya. Gue pasti bakal nyari pelakunya"

"lo aja yang nyari napa mesti ngomong ke gue!" sela Winwin cepat. "Kalo lo yakin dia dibunuh cari aja pelakunya kenapa mesti nyuruh gue?"

Untuk kedua kalinya orang itu tersenyum. Dia juga menyentuh pundak Winwin sedikit lebih keras daripada tadi. Alisnya mulai lurus dan wajahnya berubah jadi serius. "Gue nggak bisa karna ini bukan hak gue buat ikut campur masalah lo. Tugas gue disini cuma bantu"

Winwin dengan cepat melepaskan tangan orang itu. Dia risih dengan hal itu. Baru saja ia bebas, orang itu tiba-tiba mendekat dan membisikkan sesuatu ke telinga Winwin.

"Gue punya rahasia nih, salah satu diantara Lucas dan Chenle bakal mati malam ini!" bisik orang itu yang sukses buat Winwin terdiam kehilangan kata-kata.

Flashback off...

🌱🌱🌱

Jaemin berlari dengan cepat menuju ruang IGD. Tak lupa ketiga orang itu juga ikut dibelakangnya. Begitu sampai di sana mereka melihat teman-temannya yang tengah menunggu dengan gelisah. Ada yang duduk ada juga yang berdiri.

"Orang tua Lucas udah ditelpon?" tanya Jaemin begitu sampai. Chenle segera mengangguk. Dia lalu menyuruh Jaemin buat duduk disamping Ten yang terlihat paling khawatir diantara yang lain.

"Gimana Lucas bisa ditemukan? Siapa yang pertama kali lihat dia kayak gitu? Siapa yang manggil ambulance dan polisi kesana?" tanya Renjun.

"Kata Ten dia dapet chat dari Lucas dan nyuruh dia buat dateng ke taman. Lucas bahkan share lokasi dia ke Ten. Dan setelah Ten ada di sana, keadaan Lucas udah seperti itu" tutur Chenle sambil melirik ke arah Ten sesekali.

Ten masih tertunduk lesu. Jaemin segera merangkul dan mengusap pundaknya dengan lembut.

"Kok bisa sih Lucas chat Ten sementara jarak antara rumah Ten sama taman itu nggak jauh-jauh amat, paling lama sepuluh menit. Itu berarti pembunuhannya terjadi di jam itu, kan ?"ungkap Winwin.

"Bener kata Winwin, kalo Lucas sempet chat Ten itu artinya dia pasti lagi diikuti sama pembunuhnya. Pembunuhnya pasti ngikutin dia dari deket. Dia pasti ngelakuin aksinya saat Lucas selesai chat Ten" simpul Chenle.

"Dia pasti bunuh Lucas ada alasannya? Kira-kira apa ?"

Haechan berjalan sedikit menjauh dari sana untuk menerima sebuah telepon sementara yang lain melanjutkan diskusi.

"Lo nggak apa-apa kan, Ten? Ada yang luka?" tanya Chenle khawatir.

Ten menggeleng dengan pelan. "Gue ok Le" jawabnya dengan suara bergetar. Mendengar suara Ten, Chenle berinisiatif untuk mengantarnya ke dalam ruangan supaya bisa dirawat. Namun Ten malah menolak dan memilih untuk nunggu diluar.

"Plis deh Ten jangan keras kepala! lo harus diperiksa sebentar, kalo perlu diinfus !"perintah Chenle.

"Nggak Le, gue mau nunggu sampe dokter keluar dan umum in hasilnya. Gue mau denger apa penyebab Lucas mati. Gue mau denger langsung dari dokter, gue mau tetep disini" tolak Ten dengan gigih.

"Chenle bener Ten, lo harus dirawat. Lagipula ini udah malam yang lain juga harus pulang ke rumah. Lebih baik lo dirawat malam ini" ucap Jaemin ikutan.

Terlihat dari wajahnya mereka semua tampak kecewa bukan hanya Ten saja. "Jaem... tapikan kita mau disini terus. Kita juga mau denger hasil pemeriksaan dari dokter" kini giliran Winwin yang menolak buat nurut.

Alhasil atas kekerasan kepalaan nya itu Winwin langsung dapat sebuah pukulan yang cukup keras yang datang dari oknum bernama Zhong Chenle.

"Aww..sakit tau!" Winwin meringis. "Makanya jangan lawan disuruh pulang ya pulang aja, jangan banyak bantah deh!"

"Ah tapikan-"

"Tapi apa hah?" sela Chenle. "Mau bantah lagi gue geplak lagi nih." Wajah Winwin langsung berubah kesal. Dia tak suka situasi seperti ini dimana dia harus mengalah tapi sepertinya ia tak bisa berbuat lebih banyak lagi. Sebenarnya dia mau sekali tinggal tapi sayangnya tak diizinkan.

"Renjun sama Winwin mending kalian balik aja besok kalian sekolahkan. Biar gue, Jaemin, sama Haechan yang bakal tinggal sambil jagain Ten!" putus Chenle.

"Gue dan Ten yang bakal stay disini sementara kalian bakal pulang" kata Haechan yang sudah selesai telepon. Niatnya sih Chenle mau nolak kayak Winwin tadi, eh dia malah diplototi Haechan. Alhasil dia hanya bisa nurut tanpa bantah lagi.

"Eh gue kan udah gede jadi-"

"lo juga, Jaem!" tuntut Haechan lalu menatap wajah mereka satu persatu. Jaemin segera memanyunkan bibirnya beberapa senti namun dirinya langsung mendapat tatapan tajam dari seorang Lee Haechan. Kalian pasti tahu rasanya ditatap oleh dia. Merinding dan menusuk sekali.

"Ah iya iya nih kita juga mau pulang kok. Yok Chenle..!" ajaknya sambil menggeret tangan yang lain juga. Kini semua semua orang sudah pergi dan tinggal Haechan serta Ten saja disini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!