"DREAMS" Area

"DREAMS" Area

Dream 1

...Happy Reading Guys🤗🤗...

...Tandai Typo✊✊...

...Kembali lagi bersama Author dalam Novel Dreams👏👏👏 semoga kalian suka ya guys...

...See you next chapter 💚💚...

Mark menaiki tangga dengan terburu-buru. Wajahnya tampak begitu cemas seakan-akan akan ada hal buruk yang terjadi jika dia tak segera sampai di roof top.

Perlahan Banginya mulai menjelajah ke atas,mencapai anak tangga satu persatu hingga habis. Tangannya segera mendorong kuat pintu roof top.

Begitu terbuka, pemandangan pertama yang ia lihat adalah seseorang tengah berdiri tegak di pinggir roof top.

Mark segera berlari menghampiri orang tersebut yang kita kenal sebagai kawan baiknya di kelas. Dengan langkah cepat dia segera menarik tangan orang tersebut sebelum jatuh bebas ke tanah.

"Apa yang mau lo lakuin? Jangan konyol deh!" protes Mark khawatir.

Orang itu membalasnya dengan sebuah senyum simpul. Dia fokuskan kedua matanya menatap ke bawah sana. "Gue sakit. Dan gue butuh bantuan lo biar sembuh"

Sekarang orang tersebut balas menatap Mark dengan cermat. Dia berjalan mengitari tubuh Mark sambil memegang pundak pemuda tegap itu.

"Elo mau bantu gue nggak?" tanyanya berhenti didepan Mark. Tanpa ragu lagi, Mark segera mengiyakan permintaan itu.

"Jadi gitu ya?" balas orang itu lalu bergerak ke belakang tubuh Mark secara pelan. Lalu dengan sangat hati-hati dia mendekatkan mulutnya ke telinga Mark dan membisikkan sesuatu padanya.

"Kalo mau gue sembuh... Lo harus mati Mark!" ucapnya sontak membuat mata Mark membulat dengan sempurna.

Niatnya Mark mau berbalik atau kalau bisa kabur saja dari sana. Namun semuanya hancur karna secara cepat tubuhnya didorong jatuh kebawah.

Mark tak sempat untuk menyelamatkan diri. Semuanya terjadi begitu cepat sampai-sampai ia tak sadar kalau kini ia sudah sampai di tanah.

"Akh...." rintihnya saat merasakan kalau tubuhnya pasti sudah terluka dengan parah mengingat ia sudah jatuh bebas dari lantai tiga sekolahnya.

Pandangannya mulai kabur. Dia bisa rasakan bahwa cairan merah dalam dirinya sudah menggenang banyak disekitarnya. Mark juga bisa merasa kalau banyak tulang-tulangnya patah akibat benturan hebat tersebut. Namun sayang yang bisa ia lakukan saat ini hanya menatap langit yang bertaburan bintang-bintang.

Jangankan untuk meminta tolong, merintih saja dia sudah tak bisa. Terlalu susah untuk membuka mulutnya. Lagian Mark percaya pasti tak ada orang disekitar sini. Siapa juga yang mau datang ke sekolah saat malam-malam tiba.

Buat apa juga mereka datang kesini. Kalau sudah begini, Mark nyesel banget mau datang ke sini karena panggilan seseorang. Dia menyesal karena sudah tertipu oleh sahabatnya sendiri. Sahabat yang udah ia anggap sebagai saudaranya sendiri tapi malah tega mendorongnya dari roof top.

"Bisa gak gue minta setidaknya ada satu orang saja ada disini. Gue mohon satu orang aja." Mark berkata dalam hati. Ia sungguh tergeletak di tanah. Tubuhnya mati rasa, namun dirinya masih sangat sadar. Mark bahkan mengingat bagaimana kejadian mengenaskan ini bisa terjadi.

"Bukan buat nangkap si pelaku ataupun nyelametin nyawa gue yang gue sendiri nggak yakin bakal selamat. Tapi gue mau satu orang ada disini, menemani sisa hidup gue. Gue mau ada seseorang yang lihat senyum terakhir dari gue. Gue mau lihat seseorang sebelum akhir dari hidup gue....."

Tanpa Mark sadari, air mata nya mengalir sederas darah segar yang juga mengalir entah dari bagian tubuh nya yang mana. Yang pasti darah itu sudah membasahi apapun di sekitar Mark.

Namun tiba-tiba...

"Bang Mark.........!" panggil seseorang dari kejauhan. Mark terkejut lalu tersenyum senang saat menyadari kalau doanya terkabul.

"Bang Mark ..." panggil orang itu sekali lagi. Dia segera menaruh kepala Mark dalam pangkuannya. Wajahnya nampak begitu cemas.

"Kenapa bisa gini, Bang? Siapa yang lakuin ini ke Abang? Siapa yang buat Abang begini?" tanyanya sambil mengusap wajah Mark yang terciprat darah.

Mark hanya tersenyum manis menatap pemuda dihadapannya itu. Dia cukup senang saat tahu ada seseorang yang datang menemani sisa hidupnya.

"Apa dia masih ada disini, Bang Mark? Bang tolong jawab!!!" seru pemuda itu. Namun Mark malah membalasnya dengan gelengan kepala.

Pemuda itu kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling sekolah yang mulai mencekam.

"Makasih-ya, udah-da-teng..." ucap Mark tersengal-sengal sebelum akhirnya menutup kedua matanya rapat.

"Nggak,Lo nggak boleh nutup mata! Cepet bangun lagi! Bang Mark, bangun!! Bang Mark!!!!" teriakan itu menggelegar ke seluruh sekolah disaat pemuda itu menyadari kalau Mark sudah tak bernyawa.

Tak lama kemudian, hujan mulai turun dan membuat suasana di sana tambah pedih saja. Pemuda itu menangis sejadi-jadinya memeluk tubuh Mark yang perlahan mulai dingin.

"Ada yang bilang kalau malam memang ditakdirkan gelap selamanya. Malam selalu identik dengan yang namanya kesepian. Tapi bagiku, malam adalah sebuah anugerah yang semesta beri padaku yang merasa kesepian. Malam begitu menggambarkan diriku yang begitu merindukan cahaya matahari. Mungkin sebagian dari kalian penasaran kenapa aku lakukan hal keji itu. Tak ada alasan berarti. Aku lakukan karena aku mau. Aku mau sembuh. Aku mau hidup normal seperti yang lainnya. Apa salah meminta hak ku?" -...-

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu

2023-09-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!