Kisah Cinta Elsa

Kisah Cinta Elsa

Bab 1

flashback On

Pov Elsa

Perkenalkan namaku Elsa, Elsa Purnama. Mengapa nama lengkap ku purnama? Kata Mama aku lahir di malam bulan purnama yang sangat terang. Sebenarnya aku merasa agak-agak horor sih, Tapi tak apalah aku sangat bersyukur karena Mama sudah memberikan nama yang cantik untukku.

Oh ya, Hari ini adalah hari pertama ku memasuki bangku SMA itu sangat menyenangkan bagiku. Disaat MOS aku berkenalan dengan seseorang yang satu tim dengan ku, Namanya Yura Deliana. Yura gadis yang sangat cantik, Menurut ku parasnya mirip dengan gadis Rusia tapi katanya dia tidak ada keturunan Rusia. Padahal aku pikir pertama kali melihatnya dia adalah blasteran.

Aku dan Yura mudah sekali akrab mungkin karena pikiran kami sejalan, Dia bukan orang yang bertele-tele dan selalu apa adanya. Dia akan bilang suka kalau suka dan sebaliknya.

Hidup ku benar-benar bahagia, Aku berharap kebahagiaan ini akan bertahan selamanya. Aku punya Mama yang sangat lembut dan perhatian sedangkan Papa walaupun tidak bisa mengungkapkan perhatiannya melalui kata-kata tapi selalu mengabulkan permintaan ku dengan uang.

Tapi nyatanya harapan tak selalu sesuai dengan kenyataan, Mama yang sangat aku sayangi harus pergi dengan cepat karena penyakit asam lambung yang dideritanya. Aku sangat terpukul, Saat itu aku merasa Tuhan tak adil pada ku.

Papa ku menangis sejadi-jadinya di rumah sakit saat dokter mengatakan Mama sudah berpulang, Sedangkan aku mulut rasanya kaku tak mampu satu patah katapun yang bisa ku ucapkan. Hanya air mata yang berderai mewakili perasaan ku yang tak kalah hancur. Papa memeluk ku dan terus menangis, Bahkan kurasakan pucuk kepala ku basah karena air matanya.

Aku merasa kematian Mama sangatlah tidak wajar, Mama hanya dirawat selama 2 hari. Menjelang kematiannya mama memuntahkan darah yang segar, Apakah penyakit asam lambung memang seperti itu? Rasanya itu sangat janggal bagi ku.

Sahabat ku Yura juga tidak percaya dengan keadaan Mama ku yang sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit kronis harus meninggal secepat itu.

Sampai Mama dimakamkan Aku masih saja lebih banyak diam, Hanya Yura yang menjadi teman setia ku dan berusaha menghibur ku. Selama seminggu aku ijin tidak sekolah, Selama itu juga Yura sepulang sekolah setiap harinya datang ke rumah ku yang diantar kak Hans.

Aku sangat bersyukur karena masih ada yang mempedulikan ku seperti Yura dan keluarganya, Sedangkan Papa ku hanya 2 Hari di rumah menemani ku setelahnya dia sudah bekerja seperti biasanya. Sebenarnya aku keberatan dengan tindakan Papa, Tapi aku hanya diam membisu. Setelah itu aku seperti mempunyai 2 dunia, Kalau di sekolah hari-hari ku lumayan menyenangkan karena aku memiliki banyak teman. Kalau di rumah? Aku bagaikan anak yang terbuang, Papa sibuk dengan segala urusannya bahkan hampir berminggu-minggu kami tidak bicara. Papa berangkat bekerja pagi-pagi sekali sebelum aku bangun, Dan pulang di tengah malam saat aku sudah tidur. Sungguh sangat miris menurut ku, Ya.. Memang begitulah Papa selama ini. Selama ini aku tak pernah protes, Mungkin karena masih ada Mama. Tapi sekarang tidakkah dia sadar kalau aku membutuhkan kasih sayang dan perhatiannya? Apakah dia tidak kasihan melihat ku yang kehilangan ibu di usia yang masih sangat muda.

Bisa dikatakan di usiaku yang masih remaja masih sangat labil dalam berfikir.

Aku berangkat ke sekolah diantar jemput oleh supirnya Papa, Hidup ku benar-benar hampa saat ini. Untung masih ada Yura yang selalu mencoba membangkitkan semangat ku. Kalau tidak entah apa yang sudah terjadi kepada ku. Tante Ira juga tak kalah baik memperlakukan ku, Beberapa kali dia menitipkan bekal makanan pada Yura khusus untuk ku. Sungguh aku sangat terharu akan hal itu, Ketika Mama masih hidup tak pernah absen Mama membuatkan bekal makan siang untuk ku. Tante Ira juga sering mengingatkan kalau aku bisa menganggapnya sebagai pengganti Mama ku, Aku tahu niatnya baik agar aku tak terus-menerus larut dalam kesedihan. tapi tetap saja kalau di rumah tak ada bedanya aku bagaikan anak yatim-piatu.

Hari ini adalah hari kenaikan kelas, Guru mengumumkan supaya raport diambil oleh orang tua. Aku mencoba beberapa kali menghubungi Papa, Tetapi panggilan ku tak kunjung diangkat. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke kantornya untuk memberitahukan langsung. Karena dalam pikiran ku Papa pasti sangat sibuk sampai tak punya waktu untuk menerima panggilan ku.

Sepulang sekolah aku meminta supir untuk mengantarkan ku ke kantor Papa, Begitu sampai aku langsung menuju ke ruangannya.

Kulihat pintu tak tertutup rapat, Jadi aku langsung masuk saja. Tapi hal yang seharusnya tak kutahu dan tak ingin ku lihat terpampang di depan mata ku.

Kulihat seorang wanita berambut pendek duduk di pangkuan papa sambil melingkarkan tangannya di leher Papa, Aku bukan gadis bodoh yang tak bisa menangkap arti tingkah mereka. Sungguh perasaan jijik langsung hinggap di hati ku. Kematian Mama baru 3 bulan lalu, Apakah memang pria sebrengsek itu??

Dan mereka masih saja belum menyadari kehadiran ku.

Aku diam mematung aku terlalu terkejut hingga otak ku tak tahu harus memerintahkan apa untuk tubuh ku. Aku menyaksikan wanita itu mencium bibir Papa dengan penuh nafsu, lebih jijiknya lagi Papa ku sama sekali tak menolak. Dasar brengsek! Tangan ku sudah terkepal bersiap untuk meninju wajahnya! Jadi ini yang dilakukannya sehingga tidak menjawab panggilan ku? Dasar laki-laki brengsek! Aku ingin sekali memakinya tapi mulut ku malah terkunci rapat.

Cukup lama mereka berciuman dan saling meraba, saat mereka ingin melanjutkan ke jenjang selanjutnya Papa mengangkat tubuh wanita itu ingin membawa wanita itu ke ruangan istirahat yang masih satu ruangan dengan ruang kerjanya.

Mereka menoleh ke arah pintu untuk memastikan pintu sudah terkunci rapat atau belum.

"El-elsa? Sejak kapan kamu disitu?"

Kedua manusia itu terkejut luar biasa, Sehingga tanpa sadar Papa melepaskan tangannya sehingga wanita itu terjatuh ke lantai.

"Aduh, Sakit mas!"

Cih aku jijik sekali mendengar suara wanita itu, Ingin sekali aku merobek mulutnya. Sedangkan Papa wajahnya tampak ketakutan seakan melihatku seperti melihat hantu.

"Elsa, Ayo duduk nak? Apa kamu ingin sesuatu? Sebentar, Papa akan transfer ke rekening mu Sekarang ya sayang." Papa mencari-cari ponselnya sedangkan aku masih bungkam dan tak bergeser sedikitpun dari tempat ku berdiri semula.

Setelah mendapatkan ponselnya Papa langsung mengirimkan uang ke rekening ku, Cih!! apakah dia pikir aku kemari ingin meminta uang? Papa kembali menghampiri ku karena aku sama sekali tak menjawab pertanyaannya.

"Elsa Ada apa nak?"

"Besok raport dibagikan, Kata guru orang tua yang mengambil." jawabku datar.

"Tapi besok Papa harus ke luar kota sayang!"

Apakah ini bisa ku terima? tentu saja tidak, Hati ku sangat sakit. Sedih, Amarah, bersatu menjadi satu. Sedangkan wanita tadi bukanya tahu diri, Malahan masih bertahan di ruangan Papa.

"Lalu siapa yang akan mengambil?" Aku masih saja mencoba menahan emosi ku.

"Apa tidak bisa diwakilkan? Bagaimana kalau Didi saja yang ambil?" Didi adalah supir yang mengantar jemput kan aku ke sekolah.

"Kalau Papa tidak bisa sebaiknya tidak usah, Kirimkan saja surat keterangan kalau aku anak yatim-piatu ke sekolah." Entah keberanian dari mana aku mampu mengucapkan kata-kata itu, Aku pikir Papa akan marah mendengar ucapan ku tapi Dia hanya diam menatapku dengan perasaan sedih. Mungkin dia merasa bersalah dengan apa yang dilakukannya barusan di depan mata ku.

Papa tak lagi menjawab, Aku pergi begitu saja tanpa pamit. Saat belum terlalu jauh aku sempat mendengar suara papa yang terdengar sangat frustasi berbicara pada wanita itu. Entah apa yang mereka bicarakan aku benar-benar tidak peduli.

Hati ku terlalu sakit untuk menerima kenyataan ini, Aku tahu papa punya kebutuhan biologis. Tapi haruskah secepat itu?? Apakah selama ini dia sama sekali tak mengingat Mama yang sudah bertahun-tahun menjadi istrinya??

Bersambung 💞💞💞💞💞💞

Cerita ini saling berkaitan dengan novel I love you, Queen Halu ya. Disini akan menceritakan tentang kisah Elsa, Dan segudang rahasia yang dimilikinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!