"Kita kemana?" Aku menoleh pada Fred dengan kuatir. Dia tidak menjawabku, aku menjadi takut. Aku punya tebakan menakutkan atas pertanyaanku sendiri.
"Fred, ..." dia menatapku sebentar dan mengengam tanganku.
"Aku mencintaimu Jen. Kau tahu itu."
"Fred, kenapa kau melakukan ini..." Aku memohon kami tidak melanjutkan ini, dia tahu aku tak berdaya menolaknya.
"Aku sudah bersedia menunggumu Jen. Aku akan memegang janjiku sampai kau memintaku sendiri melanggarnya dari mulutmu sendiri. Aku berjanji aku akan membuatmu mengatakannya." Aku merinding mendengar kata-katanya. Aku tersanjung tapi juga takut.
Aku mencintainya tapi sesuatu menahanku untuk tidak mengapainya. Dendam dan sakit hati.
Aku tak bisa bicara.
Dia berhak punya kesempatannya.
"Kenapa kau melakukan ini, aku cuma gadis biasa yang menolakmu berbulan-bulan yang lalu. Banyak gadis cantik yang mengejarmu. Kau bisa mendapatkan siapapun..."
"Itu pertanyaan yang sama yang aku tanyakan pada diriku sendiri." Fred tertawa dan menghela napas, dia menatapku sebentar.
"Entahlah, mungkin karena kau terlalu jujur saat kau jatuh cinta padaku. Kau tak pernah berniat memanfaatkan aku. Kau terlalu jujur dan apa adanya. Aku bisa mempercayaimu. Saat gadis yang lain melihat apa yang ada dibelakangku, aku benci melihat itu saat pertama berhadapan dengan mereka, mereka palsu. Kau tak pernah meminta apapun walaupun aku ingin kau bisa mengandalkanku. Kau membuatku merasa aku harus berusaha keras membuatmu terkesan, dan jika kau memintaku untuk melakukan satu hal saja itu membuatku merasa seperti seorang pria..."
Itu perkataan paling jujur yang pernah kudengar. Wajahku panas, jika dia bisa melihatnya. Dan aku tak bisa menahan rass terharuku karena mendengar kata-katanya.
"Apa kau sudah memikirkan kata-kata ini berbulan-bulan?" Dia menatapku.
"Cukup lama aku memikirkannya. Berbulan-bulan aku baru menyadarinya, setelah mencoba membencimu tapi aku tak berhasil. Bahkan berkencan dengan wanita lain sambil membayangkanmu sejujurnya. Kenapa?Apa kata-kataku terlalu menyentuhmu..."
"Shut up..." Aku meringis dan Fred tertawa.
Kami diam, dia terus memegang tanganku. Sementara tanganya yang lain memegang kemudi. Bibirnya tersenyum, aku menatapnya. Dia terlihat bahagia dengan ini.
"I love you sweetheart. Aku tak bisa membencimu. Jangan suruh aku melakukannya lagi. Itu sangat menyiksa." Aku cuma tersipu dan menyandarkan kepalaku dibahunya.
Dia menarikku keluar mobil segera setelah kami sampai ke rumahnya. Menciumku dengan cepat saat pintu tertutup. Mendekap tubuhku begitu dekat padanya, sehingga kupikir aku akan kehabisan napas.
"Jen! Aku benar-benar merindukanmu. Shit! Kau benar-benar harus membayar beberapa bulan ini..." Aku tertawa saat merasakan bagian dari dirinya menekanku, tapi kemudian tak bisa mengendalikan desahanku karena aku juga menginginkannya.
Dia mengendongku dan melemparkan aku ke bednya. Dan aku dengan tak sabar mencengkram kausnya meminta ciumannya lagi. Merasakan jariku menjelajahi kulitnya yang panas.
"Fred, ..." Aku menyebutkan namanya dengan mendamba ketika dia menyatukan dirinya. Menghela napas melihat pahatan tubuhnya yang membuatku memimpikannya.
"Aku takkan bertahan lama sayang. Sudah terlalu lama, shit!..." Aku tak perduli. Merasakannya mendekapku dengan kuat sudah cukup bagiku. Dan membiarkannya mengendalikan sudah cukup memberikanku dorongan yang kubutuhkan untuk ke ujung pelepasanku.
"F*ck you..." Aku mengumpat ketika dia memelukku begitu kuat saat dia terpicu dan melepaskan tekanannya didalam tubuhku. Dia menggeram disamping telingaku dan sebuah gelombang kecil menyerangku lagi.
"Awesome,..." dia menatapku dengan wajah puas dan napas tersengal.
"Kenapa denganmu rasanya begitu luar biasa." Fred menatapku dan aku tersipu begitu saja. Dia menciumku lagi.
"My God, I love you Jen...how can you just blushing like that... Say that you love me sweetie..."
"I love you..." It's a release yet a relieve.
-------------
It's only matter of time when you face the true love.
You will know it.
When your heartbeat race slowly and you can stop looking your lover face.
When you feel butterfly over all your body and you want your lover kiss you again and again.
Aku menatap wajahnya di keremangan sinar matahari pagi. Mendapatkan diriku bahagia berada disisinya lagi.
Tak ada yang lebih membahagiakan dari ini. Aku menyentuh keningnya yang menyebabkan dia terbangun.
"Morning love, jam berapa. Kau harus pergi ke rumah sakit?"
"Aku bisa pergi sendiri..."
"Biarkan aku mengantarmu. Aku harus tiba di bengkel lebih pagi. Banyak perkerjaan hari ini."
"Aku mesti kerumah berganti baju..."
"Bajumu masih ada di lemari. Kenapa kau harus pulang..."
"Kau belum membuangnya?" Freddie tersenyum. Dia menarikku mendekat dan memelukku erat. Sebelum ciuman menyasar keningku.
"I can't sweetheart, don't you understand. I can't replace you with another one..." Aku hanya diam dan memeluknya erat.
"Why you so stupid..." Sebuah perkataan yang tidak disangka-sangka itu membuatnya tertawa.
"I'm a stupid man and you're dating with me, we're stupid soulmate, validating by yourself, how that sounds...great isn't?!"**
"Yeah absolutely great!" Aku tertawa mengikutinya.
"Setelah terasa berabad-abad di kegelapan, pagi ini terasa sempurna."
"Kau sangat berlebihan." Aku menggelengkan kepalaku tertawa.
"Aku berlebihan? Kau tahu rasanya setelah kau menolak lamaranku dan kau memberitahu alasannya... Semua pikiran dan mimpiku buyar. Baru kali itu aku merasa hidupku begitu melelahkan. Rasanya dunia menjadi kelabu...dan baru kali itu aku tahu bagaimana rasanya dunia menjadi kelabu. Aku sangat marah tapi tak bisa membencimu ... kau tahu rasanya." Kali ini dia serius. Aku hanya bisa memandangnya. Dan aku merasa bersalah pada Fred.
"Maafkan aku..."
"Dimaafkan..." dia menciumku dan memelukku beberapa saat sebagai jawabannya.
"Go, get ready... Or we will do something else than cuddling this morning..." ( cuddling = ndusel ndusel)
"Hmm... something else?" Aku tersenyum jahil.
"Jangan mencobanya honey, kau tahu resikonya, aku tak pernah mundur..." Dia menatapku dengan tajam.
"Why you so sexy..." Jariku membuat lingkaran didadanya. Membuat dia menghela napas panjang.
"Kau yang meminta ini ..."
🍁🍁🍁🍁
Terjemahan "
It's only matter of time when you face the true love. = Hanya masaalah waktu sebelum kau menemukan cinta yang sebenarnya.
You will know it. = Kau akan mengetahuinya
When your heartbeat race slowly and you can stop looking your lover face. = Ketika derakan jantungmu melambat dan kau tak bisa berhenti memandangi wajah kekasihmu.
When you feel butterfly over all your body and you want your lover kiss you again and again.
Ketika kkau merasakan kupu-kupu diseluruh tubuhmu daan kau menginginkan kekasihmu menciummu lagi dan lagi
I'm a stupid man and you're dating with me, we're stupid soulmate, validating by yourself, how that sounds...great isn't?!"**
Aku pria bodoh dan kau berkencan denganku, kita adalah belahan jiwa bodoh satu sama lain, disetujui oleh dirimu sendiri, bagaimana kedengarannya, sangat hebat bukan?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 464 Episodes
Comments
Pipit Sabela
ah aku mau dua*nya Miss grate
2022-12-11
0
Evelyne
kkkkwww cinta lama yang belum kelar ya Thor...
2022-06-29
0
s.u.s.a.n.l.y.n.e❤
semua tulisanmu keren kk aegis....
2021-10-24
0