Menghabiskan hidup dan menua bersama kekasih idaman bisa dikatakan sebagai suatu impian bagi setiap orang, sehingga sudah banyak yang melakukan pernikahan. Oleh karena itu, hampir setiap pasangan laki-laki dan perempuan ingin sekali untuk mewujudkan suatu pernikahan yang di mana pernikahan bisa membuat kedua pasangan hidup bersama.
Pada dasarnya, tujuan pernikahan bukan hanya menyatukan laki-laki dan perempuan untuk untuk membangun rumah tangga yang harmonis agar bisa hidup bersama dan menua bersama, tetapi ada beberapa tujuan pernikahan lainnya. Di dalam agama Islam ada beberapa tujuan pernikahan yang perlu dimengerti dan dipahami bagi umat Muslim agar pernikahan bisa memberikan kebahagiaan sekaligus pahala karena sudah melaksanakan ibadah.
Hari ini Alesha dan Refan akan melepas masa duda dan jandanya dimana mereka akan melaksanakan ijab kabul yang meresmikan mereka menjadi pasangan suami istri.
Dekorasi bernuansa white gold menghiasi Aston hotel yang tak lain adalah milik ayah Kaira yang kini di pegang oleh Refan mengingat Kaira belum cukup umur untuk mengurus hotel tersebut.
Para tamu berdatangan untuk menyaksikan acara sakral antara Refan dan Alesha. Bahkan tak tanggung-tanggung media pun ikut meliput acara pernikahan ini.
Pengusaha sukses yang memimpin perusahaan Ganendra grup yang telah lama mereka nantikan pernikahannya mengingat Refan menduda selama delapan tahun lamanya.
Dan kini pria itu akan melepas masa dudanya.
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Refan Ganendra bin
Rayyan permana dengan anak saya Alesha Prasetia dengan maskawin berupa satu buah rumah dan uang tunai sebesar seratus juta serta seperangkat alat sholat di bayar tunai." ujar Bimo menjabat tangan Refan.
"Saya terima nikah dan kawinnya Alesha Prasetia binti Bimo Prasetia dengan mas kawin tersebut di bayar tunai"
"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu.
"SAH"
Tangis haru menghiasi wajah Alesha, ia masih duduk di dalam salah satu kamar hotel dengan di temani Maura, Safira dan Mega.
"Barakallahu lakuma wa Barak alaikuma wa jamaa bainakuma fii khoir. Semoga Allah selalu menuntunmu dan keluarga menuju cinta Allah. Semoga diberikan anak yang soleh dan solehah di mana mereka nanti dapat membahagiakan kedua orang tua dan menuntun kalian ke surga. Aamiin, Mama berharap kamu bahagia dengan pernikahanmu yang sekarang, doa Mama selalu menyertaimu." ujar Maura menangis haru memeluk putrinya.
"Makasih Ma, karena Mama selalu mendukung keputusan Asha, semoga Mas Refan memang jodoh Asha di dunia maupun di akhirat nanti."
"Aamiin."
"Selamat atas pernikahanmu sayang. Kini, kamu telah menempuh jalan hidup barumu dengan yang telah Allah anugerahkan padamu. Semoga rahmat Allah senantiasa dilimpahkan pada kalian, menjadikan kalian semakin bersyukur dan bahagia. Semoga jalan-jalan pintu rezeki dibukakan untuk kalian." ujar Mega mencium putri kecilnya, putri yang dulu selalu menangis dan merengek kepadanya kini sudah tumbuh dewasa.
"Bunda, makasih karena selama ini bunda selalu sabar menghadapi semua tingkah Asha, makasih karena udah menyayangi Asha seperti anak kandung bunda sendiri, makasih karena bunda telah merawat Alesha selama ini, Alesha sayang sama bunda, bunda selalu di hati Alesha, bunda dan Mama sama berharganya bagi Alesha." Mega dan Maura terharu mendengar ucapan Alesha, Mega rasanya malu atas perbuatannya yang telah merebut Bimo dari Maura, tapi dengan menyayangi dan membesarkan Alesha bukankah itu bentuk dari penebusan kesalahannya selama ini?.
"Alesha adikku,akhirnya kamu menemukan cinta sejati yang selama ini diidam-idamkan. Selamat menempuh hidup baru, selamat menikah."ucap Safira.
"Makasih Mba."
Setelah acara menangis dan berpelukan kini waktunya Alesha untuk keluar menemui suaminya dan duduk berdampingan di atas pelaminan.
Refan menatap kagum penampilan wanita yang sudah menyandang sebagai istrinya, satu kata yang mampu Refan ucapkan adalah.
"MasyaAllah."
Rey yang juga mengangumi Alesha langsung mengalihkan tatapannya takut itu akan menimbulkan zina dan sadar jika Alesha bukan lagi wanita yang pantas ia pandang.
Setelah mendatangi surat nikah dan saling bertukar cincin kini Refan menyentuh ubun-ubun Alesha untuk membacakannya doa.
"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih."
Artinya: ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya.
"Kamu cantik." bisik Refan di telinga Alesha membuat wanita cantik itu bergidik ngeri.
Setelah selesai, Rey mendatangi kedua pengantin itu untuk mengucapkan selamat sambil membawa Reysha di gendongannya.
"Selamat atas pernikahannya Pak Refan, semoga anda selalu bahagia dengan rumah tangga yang akan kalian jalani." ujar Rey mengulurkan tangannya yang langsung di sambut baik Refan.
"Terimakasih Pak Rey."
"Kupikir aku yang akan bersanding di sampingmu hingga menua bersama. Kupikir kita berdua berbagi masa depan yang sama. Tapi ternyata, Tuhan tidak menggariskan jalan takdir kita sampai sejauh itu. Kita hanya bertemu untuk berpisah, selamat menikah dan semoga berbahagia." Refan tersenyum, ia tidak cemburu karena tau Alesha tidak mungkin memiliki perasaan lagi pada mantan suaminya.
"Makasih Mas, semoga Mas dan Mba Safira juga selalu bahagia, sini sayang." ucap Alesha mengambil alih Reysha yang berada di gendongan ayahnya.
"Kamu sibuk Sha, lebih baik Mas aja yang ngurus." ujar Rey ingin membiarkan Alesha menikmati hari bahagianya.
"Nggak papa Mas, aku kangen banget sama--" ucapan Alesha terpotong saat Riza langsung memeluknya dan mengajak bermain Reysha hingga turun dari gendongan Alesha.
"Sini sayang." ujar Alesha memanggil Reysha agar mendekat, sedangkan Rey langsung turun dari pelaminan takut menganggu pengantin baru itu.
"Mama." ucap Reysha
"Esha liat deh, ini Daddy." ujar Alesha menunjuk Refan.
"Didi." ulang Reysha.
"Daddy Larissa." ujar Alesha memanggil nama belakang putrinya.
"Didi." Refan terkekeh karena Reysha tetap memanggilnya Didi.
"Sini sama Daddy." ajak Refan menggendong putri tirinya dan menciumi wajahnya bertubi-tubi.
"Geli Didi." pekik Reysha tertawa lepas.
"Kak Alesha, selamat sekarang kakak udah jadi Mommy kita, aku seneng banget akhirnya ada yang bisa aku ajak bicara." ujar Kaira memeluk erat Alesha.
Abil dan Ramon memutar bola matanya malas."Terus lo kira selama ini kita tembok apa sampe-sampe gak bisa di ajak bicara." ketus Abil merebut Reysha dari gendongan Refan.
"Mommy, aku boleh manggil Reysha dengan panggilan Risa nggak? Soalnya aku lebih suka nama Risa." ucap Ramon diangguki Alesha.
"Selamat ya Mom, aku seneng banget yang jadi pengganti Mommy Clara itu Mommy Alesha."
"Kita nikah kan berdua, kenapa cuma Alesha yang di kasih selamat." guman Refan menatap sinis keempat anaknya, ralat lima anak, tapi dia menatap dengan senyuman wajah Reysha.
*****
Malam harinya Alesha merasa gugup saat menunggu Refan yang sedang membersihkan diri, saat Refan masih sibuk dengan rekan-rekan bisnisnya Alesha lebih dulu membersihkan tubuhnya dan memainkan ponsel menunggu Refan memasuki kamar, tapi saat suaminya memasuki kamar justru Alesha malah gugup sudah seperti anak gadis yang baru menikah.
Alesha yang sedang sibuk dengan pikirannya tersentak kaget saat ada tangan kekar melingkar di perutnya.
"Sayang." bisik Refan di telinga Alesha.
"M-mas." cicit Alesha memegang tangan Refan yang melingkar di perutnya, Refan membalikkan tubuh Alesha karena ingin melihat wajah cantik istrinya.
"Terimakasih karena sudah mau menerima Mas yang memiliki banyak kekurangan, Mas akan berusaha menepati janji-janji yang sudah Mas ucapkan di hadapan orang tua kamu, Mas serius ingin menjadikan kamu perhiasan dunia yang paling berharga dan bidadari di surga kelak." ucap Refan tulus mencium lama kening Alesha sambil memejamkan matanya, Alesha ikut memejamkan matanya kemudian menyatukan keningnya dan kening Refan.
"Terimakasih sudah memilih aku sebagai orang yang berarti dalam hidup Mas Refan dan menjadikan aku ibu dari anak-anak kamu, aku pegang janjinya." ujar Alesha mencium kening suaminya, berharap semua ini bukanlah mimpi, jika benar ini mimpi tolong biarkan Alesha tetap berada di mimpi itu dan jangan pernah bangunkan dia lagi.
"Apa kamu bisa menerima anak-anak Mas, apa kamu tidak malu menikah dengan duda yang usianya jauh di atasmu?" tanya Refan, ia takut jika Alesha terpaksa menikah dengannya karena merasa tidak enak.
"Kamu apa-apaan sih Mas, aku menerima kamu apa adanya, usia bukannya hanya sekedar angka? kalau soal anak-anak aku gak masalah, bukankah aku juga janda yang sudah beranak? terus kenapa nanya kaya gini pas udah nikah."
"Mas sudah menanti hari dimana kita akan di persatukan pada ikatan yang halal, Mas mencintaimu Alesha, sekarang, nanti dan selamanya." ucap Refan membelai wajah cantik Alesha.
"Mas Refan, tadi aku gak liat keberadaan bang Alan sama Resa." ujar Alesha saat mengingat jika kakaknya dan kakak iparnya tidak mengucapkan selamat pada Alesha.
"Tadi Resa tiba-tiba pingsan."
"APA." pekik Alesha berdiri membuat Refan terkejut.
"Sabar sayang, wajar jika Resa pingsan mungkin dia kecapean mengingat dia sedang mengandung."
"Mengandung?" guman Alesha yang masih bingung.
"Iya sayang, kamu bakal jadi aunty."
"Kamu beneran Mas?" tanya Alesha tidak percaya, Refan hanya mengangguk dan menarik tubuh Alesha ke dalam pelukannya.
Alesha yang tadinya sedang bahagia kini merasakan gugup lagi di hatinya saat berasa dekat dengan Refan.
"Boleh?" Alesha yang mengerti maksud Refan mengangguk mantap, dia tidak ingin menolak permintaan suaminya dan ingin menyenangkannya karena ini malam pertama untuk mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments