...Chapter 16...
"Peningkatan drastis."
"..."
What? Barusan kau cakap apa, Sha? Peningkatan? O-o-o-oke, kuakui kalau hamba ini tak lain hanyalah Human Change kelas paling bawah, namun dengan kau mengucap dua kata selepas hal yang berlaku barusan, apa kau tidak berfikir secara kritis, kisanak?!!
Graaaahhh!!! Bocil beg* memang, sangat-sangat!!!
Berdiri, menapakkan kedua kaki sambil menaruh kedua tangan di pinggang, Sasha mengatakan dua patah kata, jawaban atas pertanyaanku barusan.
Etdah, walau amat membuat kepala pusing, jujur aku lebih suka penjelasan ilmiah daripada harus mendengarkan ucapanmu. Serius, maksud dia mengatakan peningkatan drastis itu apa, coba? Apa mungkin harga baju yang terkena diskon 50%? Sangat-sangat membuat benak terheran, serius.
"Sungguh kau tak mengerti apa-apa soal insiden tadi? Ya ampun…."
Heh dek, kalaupun aku tahu, wajahku takkan mungkin bisa berekspresi macam nih. Aneh kamu, bocah!
"Memang kenapa? Bukankah aku hanya terkena cahaya laser dari matamu?"
Benar, perkara terkena laser cahaya saja sampai diributkan. Mana aku jadi korbannya, lagi. Tahulah, mumet kepalaku.
Melontarkan dua buah pertanyaan pada lawan, aku terus menghadapkan wajah ke arah Sasha semata.
Hadeh, di antara sekian banyak anak panti yang pernah kukenal, baru kali ini aku melihat anak perempuan dengan kelakuan biadab seperti dia. Serius, dasar bocah tidak bermoral, orang tuamu mendidik seperti apa, sih? Udah tidak sopan, sok-sokan, sekarepmu dah.
"Pfftttt- hahahahaha."
Hell nah, baru saja diomong, lagi dan lagi dia bertingkah bak seorang Dewa pengecut. Sha, maksudmu tertawa pasca aku mengakhiri pertanyaan tuh, apa?!! Kau mengejek setiap kalimatku, kah?!! Dasar bocil idiot tak tahu adab, dah.
Tiada lelucon lagi jenaka terucap, Sasha secara spontan malah mengeluarkan suara tawa nan keras sampai-sampai kedua telinga ini berasa seperti dibakar menggunakan lahar bumi.
Grrrhhhhh-!!! Kalau aku ada salah kata, harusnya dinasehati, bukan malah ditertawakan. Tunggu nanti kau!!
"M- maksudmu tertawa tuh a-"
Aits, sabar, ya, sabar, tolong hargai pendapat lawan bicaramu dulu. Mudah buat dimengerti, bukan?
"Kamu pikir cahaya barusan sama seperti pancaran sinar matahari ke bumi?"
Siala*, main asal trabas gitu aja. Dasar bocil biadab!!
Perkataan belum terucap sepenuhnya, dengan nada santai Sasha melontarkan satu pertanyaan yang membuat kalimatku terhenti di saat itu juga.
Woilah, salahku padamu tuh, apa?! Cepat bilang, ketimbang diam-diam tidak jelas.
Hadeh….
"Memang salah?!!"
Eits, ane tidak bermaksud ngeyel, sobat. Toh nih anak memberikan sebuah penjelasan sangat minim sekali. Bagaimana aku bisa paham, coba?
"Use asking. Sinar barusan tidak seperti cahaya yang biasa kau lihat."
"...."
Sumpah, penjelasanmu mutar-mutar bagaikan ikut balap tanpa henti. Tolong dululah, gunakan bahasa awam bila ingin berbicara padaku. Kau pikir aku nih manusia dan filosofis, hah?!! Aish.
"K- maksudmu-"
"Ya, barusan kau terkena cahaya yang telah kuperkuat hingga berlipat-lipat ganda secara nominal angka."
Bruh? Perlu berapa kali kau mesti memotong perkataanku? Juga, apa maksud omonganmu kali ini?! Woilah, sangat-sangat tidak masuk di akal, dah.
Mencoba menjawab berbagai macam pertanyaan di dalam benak, Sasha secara mengejutkan berkata bahwa cahaya miliknya barusan telah dilipatgandakan. Hmm? Kebingungan? Entahlah, aku pun masih belum paham betul mengenai maksud ucapan bocil tersebut. Bener-bener membuat kepala pusing.
"A- a- apa yang-"
"Gimana, ya, cara menyampaikan informasi secara simpel?"
"?"
Etdah, kau nih niat ingin memberi tahu atau tidak? Berasa gak ikhlas, asli dah.
"Haaah-"
Dia menghela nafas? For what? Menghilangkan kebingungan di dalam benak a-
"Jadi di beberapa menit barusan, aku secara spontan meningkatkan kualitas kemampuan laser secara signifikan, kemudian mencoba kemampuan tersebut kepadamu. Perkembangan ini bisa dilakukan atas dasar kemauanku seorang."
Nah, begitulah, pada akhirnya dia mau buka suara. Tapi omong-omong
What… lu menjadikanku sebagai kelinci percobaan? Sopan sekali kau, bocah!! Grrrhhh!!
Secara blak-blakan, Sasha menyebut motif ia melancarkan laser panas ke arahku demi menguji seberapa tangguh kemampuan cahaya yang dapat ia hasilkan. Setan, dikira aku binatang, apa?! Dasar bocah biadab!!!
"Uhuk-uhuk-uhuk."
Kampret, ingin mengutarakan pertanyaan kok malah diselingi batuk tidak jelas, sih?! Aelah, menjengkelkan betul!
"Peningkatan kekuatan melalui angka? Kalau macam tuh, bagaimana cara mengukur seberapa tinggi tingkatan kemampuanmu?"
Yup, sebelum lanjut bertarung, akan lebih baik bagi kita untuk mengetahui kemampuan terpenting milik lawan. Kan gak lucu semasa bertarung, kamu malah mengibarkan bendera putih gegara tak mau mengobservasi kekuatan lawan, right?
"Pengukuran? Mudah saja, angka dari mulut pengguna dikali dengan ketetapan standar cahaya. Pikirkan saja kalimat itu di dalam benakmu."
*Wuuuuuusssshhhh*
Hey bruh, i have on question, dan pertanyaan itu berupa….
Perbuatan konyol apa lagi yang dilakukan oleh Sasha barusan? Sumpah, gabut bener, dah.
Tiba di penghujung kalimat, entah sengaja atau memang kerasukan Setan, Sasha mengangkat tangan tinggi-tinggi, sesaat sebelum sinar putih begitu terang tetiba terlempar jauh menuju ke angkasa lepas.
Woy Sha, kuakui kalau kekuatanmu cukup hebat, namun dengan melepaskan sebuah cahaya macam tuh hanya demi mendapat pujian semata dariku, lebih baik kau gak usah bertingkah, deh. Lawanmu jadi geli sendiri, kau tahu tidak?
...----------------...
...----------------...
*Huffffffhhhhh-*
*Wusssshh-*
*Wussssshhh*
*Wussssshhhhhhh*
Sementara kedua Human Change itu tengah menginjakkan kaki di tanah bumi, cahaya yang dilesatkan oleh Sasha barusan kini maju, melewati beraneka ragam planet serta gugus bintang berjarak Fifty Million Light, melaju dengan kecepatan sangat tinggi hingga tiba tepat di depan suatu hal bergambarkan gelap gulita.
Haaah….
Benda hitam bulat lagi besar itu tampak berputar, menjebak benda-benda di sekitar menggunakan gravitasi super ekstrim, menciptakan sebuah kondisi di mana suatu hal tak terkecuali cahaya milik Sasha mau tak mau mesti masuk ke dalam lubang tersebut.
Yah, mungkin sebagian besar menganggap bahwa ini adalah akhir dari sebuah cahaya, akan tetapi….
*Huuufffffhhh*
*Huffffffsssshhhhh*
*Wuuuuuusssshhhh
Ajaib, cahaya hasil keisengan Human Change bernama Sasha, secara jelas terlihat keluar dari dalam lubang hitam tanpa ada pengaruh tarikan gravitasi super ekstrim yang dapat memerangkap benda apa pun, tak terkecuali hal tercepat di alam semesta.
*Wuuuuuusssshhhh-*
*Wussssh-*
*Wuuuuuusssshhhh*
Brilian, bener-bener membuat kepala ilmuwan tercengang. Usai melewati ujian menegangkan, cahaya kepemilikan Sasha itu terus melaju, menyisir satu persatu wilayah asing di sekitar entah sampai kapan.
Dalam kasus barusan, jujur Sasha bisa dapat mendapat sebuah penghargaan, dah. Penghargaan, nobel, dipastikan bakal diberikan bila ia menginginkannya, asli.
...----------------...
...----------------...
"W- what you mind-"
Aku bukan bodoh, oke, aku hanya tidak terlalu paham dengan penjelasan nih anak. Suwer, melemparkan cahaya ke atas selepas memberikan sebuah informasi berbau ilmiah.
Aelah, otakku tidak sepintar ilmuwan, sempak betul dah tuh anak, benar-benar menyindir secara halus, kah?! Grrhhh-!!!
Bersambung….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments