Syarat Quest

Tanya orang itu yang ternyata adalah Qibul, Silvain juga ada di belakang pria itu, mereka memikul banyak equitment dan sekantung material.

“Dapet darimana tuh?” tanya Hypermint dengan mata berbinar ketika melihat ada pedang ganda.

“Gue sama Silvain mau dirampok, tapi malah mereka yang mati yaudah kita bawa aja equitment mahal mereka, lumayan kan kalo newbie join ke Dark Danger kita gampang ngajarin,” ucap Qibul lalu menaruh semua senjata yang dijumlah ada dua puluh tiga, ya, cukup ekstrim dua orang yang mampu membabit buta seluruh guild lawan.

Bisa dihitung hanya wings Master dan asistennya yang mampu melumpuhkan lebih dari satu guild dengan jumlah masing-masing guild lima puluh orang, bahkan Fedrick pun tak mampu menumbangkan job mage tanpa bantuan guildnya. Memalukan.

“Lain kali tuh bilang,” kesal Xhuan sambil bertolak pinggang, mirip ibu kos-kosan yang sedang menagih utang.

“Maaf,” ucap Qibul dan Silvain bersamaan.

Setelah itu mereka berbincang sebentar sembari menunggu Khanzair sadar.

“Ini bowgun punya siapa?” tanya Silvain yang sedikit tertarik dengan benda berwarna putih serta ukiran emas di pinggirannya.

“Punya Khanzair, dapet dari quest tadi,” jelas Xhuan yang diangguki oleh Silvain. Perlu kalian ketahui bahwa Silvain dan Xhuan itu sepupu.

Sebuah Hologram muncul di hadapan Xhuan, setelah membaca tulisan yang tertera, Xhuan bersorak girang.

“Kenapa bun?” tanya Hypermint.

“Ini pesan dari master! Guild kita bakal dapat quest, tapi kita harus buat dupa pemurnian dulu,” jelas Xhuan lalu menyetujui permintaan dari master.

Chazdhiz yang ingin mencegah kembali duduk, percuma memberitahu kepada Xhuan ketika leader itu sudah begitu bersemangat, dia jadi tidak tega, Qibul dan Chazdhiz saling berpandangan seolah-olah Qibul bertanya apakah harus mengatakan dampaknya, tapi Chazdhiz menggeleng.

“Oke, besok kita kumpul di sini dan cari dupa pemurnian, ada tiga material yang harus kita cari, yang pertama kayu sulur, yang kedua sayap peri dan yang ketiga paruh burung,” ucap Xhuan, dia tak tahu kalau setiap bos yang memiliki material itu mampu melumpuhkan seorang player sampai tiga jam.

“Ughh…” lenguh Khanzair, ia mencoba duduk sembari memegang pelipisnya.

“Za, udah sadar lo?” tanya Hypermint yang tak perlu dijawab.

Xhuan menjitak pelan kepala Hypermint, “Lo gimana sih? Udah jelas Khanzair udah buka mata masih nanya udah sadar belum.”

Hypermint cengengesan tanpa dosa, Chazdhiz hanya menggeleng, “Za, lo mau ganti bowgun atau tetap busur?” tanya Chazdhiz yang melihat stat luar biasa dari imbalan quest.

“Gue maunya tetap busur bang, soalnya itu job gue, kalo ganti bowgun bakal bingung cara pakainya, ya walaupun sama,” jawab Khanzair.

Chazdhiz meminta busur dan bowgun Khanzair lalu membawanya ke pakar padu untuk ditempa, disisi lain, Fedrick menunjukkan kilatan amarahnya.

“Bagaimana mungkin orang itu bisa mendapatkan bowgun dari bos kacang kenari? Aku saja hanya mendapatkan imbalan material sampah,” gerutu Fedrick memukul dinding guild bar hingga menimbulkan retakan.

“Benar, saat ini Chazdhiz sedang menempa perlengkapan itu,” jelas Viona, pengguna job mage di guild Dark Rose.

“Sialan, kalau begitu mereka akan mendapatkan misi guild bukan? Kita harus menggagalkannya,” ucap Fedrick dengan penuh kekesalan, dia tak akan membiarkan guild manapun menyainginya. Sebagai guild yang menduduki nomor one,  dia harus mempertahankan kedudukannya sekuat tenaga.

“Anda punya masalah apa dengan newbie itu?” tanya Viona, alisnya mengkerut tanda penasaran.

“Masalah? Kita tidak punya masalah, hanya salah paham waktu kecil yang membuat saya dan Khanzair seperti ini,” jelas Fedrick, tentu ia tak akan membeberkan rahasia begitu mudah.

"Panggil semua anggota, kita adakan rapat hari ini," titah Fedrick setelah mengelus luka di jari-jarinya, lalu tersenyum miris.

"Baik," jawab Viona yang langsung menjalankan perintah.

Kembali lagi ke Dark Danger, Xhuan dan anggotanya mulai menyiapkan bekal untuk quest, Qibul sedang membuat azimat dari material yang ia kumpulkan bersama Silvain tadi.

Fungsi azimat kali ini bisa merubah emosi menjadi kekuatan mematikan, walaupun materialnya agak susah didapat tapi ia berhasil.

“Bang Qibul bentar lagi bakal naik ke wings Platinum ya,” ucap Khanzair kagum saat melihat buku setiap anggota guild, lelaki itu tak menjawab dia masih fokus membuat azimat.

“Iya, gue nggak sabar buat nunjukin ke guild lain kalo guild dengan peringkat terendah pun bisa menjalankan quest dengan baik,” sorak Xhuan penuh semangat.

“Kita kayaknya perlu maid guild bun, soalnya kalo kita bawa sendiri bakal repot,” ucap Hypermint yang kerepotan membawa semua bekalnya, dia terus menekan tas pengelananya hingga salah satu botol mp retak.

“Iya juga sih tapi siapa? Ntar deh kalau ada anggota baru yang mau jadi maid guild,” jawab Xhuan.

Keesokan harinya setelah pulang sekolah dan mengerjakan aktifitas masing-masing, mereka kumpul di guild bar dan mulai membagi tugas, mereka dibagi menjadi tiga kelompok, diantaranya kelompok satu beranggotakan Silvain, Hypermint, Arya dan Chazdhiz, kelompok dua beranggotakan Khanzair, Beal, Shizure dan Xhuan, sedangkan kelompok tiga beranggotakan Nekozan, Neechan dan Qibul.

Kelompok Chazdhiz berada di kuil runtuh area satu untuk mencari bahan paruh burung, kelompok Xhuan ada di kuil runtuh area tiga untuk mencari sayap peri sedangkan kelompok Qibul berada di lembah kematian untuk mencari kayu sulur.

Dari situ lah mereka mulai berjuang untuk mendapatkan setiap material agar bisa menjalankan misi guild.

Seperti yang dijelaskan diawal, monster yang mereka lawan bukanlah sembarang monster, jika mereka melakukan kesalahan sedikit saja bisa berakibat buruk karna di guild mereka pengguna mage hanya satu, dan dia hanya memiliki mp dua ribu balok saja.

Skill demi skill mereka kerahkan, akan tetapi hp monster tak berkurang sedikit pun.

“Gimana nih bun? Kalo gini terus mana mungkin kita bisa break bagiannya,” keluh Shizure setelah menyeka keringatnya, bos kupu-kupu serbuk sudah menghabiskan hp—nya dan kini hanya tersisa empat ratus saja, jika ia terus memaksakan diri bisa-bisa mati ditempat.

“Shizu, lo pulihin hp dulu, biar gue sama yang lain mikir caranya,” titah Xhuan yang mau tak mau harus dituruti oleh Shizure.

“Coba serang bareng aja bun,” usul Beal yang juga mulai kelelahan.

“Boleh juga,”

Mereka lalu mengeluarkan combo masing-masing job dan menyerang monster itu bersamaan. Ya, hp monster berkurang sedikit, lagi-lagi mereka dibuat kecewa karna monster itu mampu memulihkan hp sendiri.

“Gila! tebel banget darahnya,” gerutu Khanzair mulai mengatur nafas.

Waktu terus berjalan dan rencana yang mereka susun tidak membuat perubahan besar.

Chazdhiz menghidupkan hologramnya kemudian mengaktifkan voice agar mereka bisa saling berkomunikasi tanpa mengetik, karna merasa monsternya sulit dikalahkan setiap kelompok meminggirkan diri ke sudut ruang untuk memulai rapat.

“Gimana nih?” tanya Xhuan bingung.

“Gue tadi sempat nyoba lawan barengan kan? Nah hp nya berkurang dikit tapi nggak lama hp nya pulih kayak semula,” jelas Chazdhiz menggaruk belakang lehernya.

“Berarti kuncinya kita lawan bareng-bareng kan?” tanya Arya memastikan.

“Menurut pemikiran gue, kita lawan bersama tapi spam skill terus jangan sampai monsternya punya celah buat nambah hp,” jelas Qibul.

“Resiko spam skill kan bisa buat mp kita berkurang dan kita nggak bisa ngeluarin skill lagi kalo sampai mp habis,” sanggah Shizure.

“Oiya kita belum nyoba skill decoy kan?” tanya Chazdhiz.

“Belum,” jawab mereka serempak.

“Decoy atau lebih gampangnya tembakan pengumpan fungsinya membuat cloning kita, nah cloning nya itu juga bisa nyerang jadi selama kita spam skill, decoy bakal nyerang monsternya buat nambah mp kita, jelas?” jelas Chazdhiz.

“Dan juga, Cloningnya jangan jauh-jauh dari monster,” imbuh Neechan.

Setelah mendapat penjelasan, setiap kelompok menerapkannya, mereka menempatkan decoy didepan monster, decoy itu memakan empat balok mp, selama decoy menyerang mereka langsung menempatkan diri yang tidak terkena damage dari monster.

Gerangan monster, tumbukan senjata serta ledakan menyatu, dan dalam waktu empat menit setiap kelompok sudah mendapatkan material yang siap diserahkan ke pakar padu untuk dibuat dupa pemurnian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!