Level Up

“Kenapa?” tanya Xhuan pada Qibul ketika melihat raut kesal tetua itu.

Qibul sedikit membungkuk, ia membisikkan sesuatu ke daun telinga sang leader, Xhuan mengangguk tanda paham. Leader itu menyuruh seluruh anggotanya untuk kembali ke guild bar, begitu semuanya sudah berkumpul Xhuan mulai bertanya tentang leader Dark Rose yang tak lain adalah Fedrick Guvenom.

“Dia itu cowok bodoh yang mencintai ketenaran, gue nggak nyangka ketemu dia disini,” ucap Khanzair penuh dendam.

Qibul yang masih merasakan aura yang sama langsung menarik pundak Chazdhiz ke belakang guild, mereka sepertinya tengah berdiskusi hal penting bahkan Xhuan yang selaku leader tidak diajak. Sungguh tega.

“Emang lo kenal sama dia?” tanya Silvain sedikit kepo.

“Iyalah, orang kita tetanggaan bahkan satu kelas,” jawab Khanzair ketus setelah meneguk secangkir minuman penambah energi.

Xhuan melihat jam dinding yang ada di guild, “ Bentar lagi kita balik, game ini cuman sampai sepuluh jam, kita tukaran nomor aja biar bisa saling berhubungan.”

Semuanya setuju, masing-masing anggota memunculkan hologram lalu mengetik nomor telfon, tepat satu menit terakhir, Khanzair dan yang lainnya kembali ke realita.

“Zair! Ya ampun, Nak, kamu ke mana aja, mama cariin nggak ada,” ucap mama Khanzair dengan khawatir setelah membuka pintu kamar putrinya itu.

Khanzair tersenyum penuh arti,”Zair abis berpetualang ma, tapi belum saatnya mama tau.”

Mama Khanzair tersenyum hangat, tangan kanannya terangkat mengelus puncak kepala Khanzair, setelah memastikan putrinya baik-baik saja, wanita itu kembali ke kamarnya untuk istirahat karna hari sudah larut malam. Handphone Khanzair berbunyi, gadis itu bergegas membukanya, benar saja. Xhuan telah membuat grup chat dimana mereka bisa saling berhubungan saat berada di luar game sekalipun.

                          ❇❇❇

Keesokan harinya bertepatan dengan hari minggu, Khanzair berencana untuk membeli bumbu dapur pesanan mamanya, namun sepertinya nasib tak berpihak baik padanya. Baru saja kakinya memasuki pasar, ia bertemu dengan rivalnya, siapa lagi jika bukan Fedrick. Buru-buru dia memutar badan seratus delapan puluh derajat, Fedrick yang melihat keberadaan Khanzair menyapa.

“Woi, buru-buru amat,” tegur Fedrick berjalan mendekati Khanzair, hoddie hitam yang selalu dikenakan cowok itu sudah terlihat dari sudut pandangannya, Ya Tuhan kenapa sial sekali hari ini, keluh Khanzair lalu menghadap Fedrick dengan senyum kecut.

“Gue nggak ada waktu ngeladeni lo, mau apa?” tanya Khanzair tanpa basa-basi.

“Katanya nggak ada waktu, tapi ini lo lagi ngeladeni gue,” balas Fedrick yang membuat Khanzair ingin melempar tomat ke wajah cowok rese itu, “Oke-oke, jadi sebenarnya gue mau nawarin lo buat masuk guild gue, gimana? Gue bakal ngasih lo busur bagus,” tawar Fedrick yang tak tau malu.

Cowok itu menunjukkan busur cakar iblis dari handphonenya, dengan atk sepuluh persen itu sudah cukup menggiurkan bagi Khanzair, akan tetapi dia buru-buru menyadarkan diri, dia harus ingat apa yang dikatakan oleh Qibul, guild yang tidak mampu memegang pilarnya sendiri, mereka tak pantas menawarkan sesuatu dengan iming-iming equitment dewa.

“Gue nggak mau,” tolak Khanzair tegas, saat dirinya hendak pergi, Fedrick memanggil namanya.

“Za, kalo lo berubah pikiran, lo tinggal ngabarin gue aja.” Lihat betapa tidak tau malunya cowok itu, tak ingin ambil pusing, gadis itu melangkah pergi, dia lebih memilih belanja di supermarket daripada harus berurusan dengan Fedrick lebih lama.

Setelah membeli pesanan mamanya, Khanzair pulang dan bergegas duduk di kursi gamingnya, dia membuka handphone, ada dua puluh pesan masuk dari grup chat yang dibuat Xhuan semalam.

Chazdhiz :

Mau main jam berapa nih?

Xhuan :

Ngikut aja gue, yang lain gimana?

Hypermint :

Gas aja lah sekarang juga bisa.

Arya :

Duluan aja dah, gue masih ngerjain tugas.

Chazdhiz :

Kencan ama tugas nggak kelar-kelar.

Arya :

Namanya juga tanggung jawab pelajar, nggak ngerjain nggak naik kelas.

^^^Khanzair : ^^^

^^^Yaudah kalo mau sekarang, gas.^^^

Xhuan :

Oke kalo gitu, login.

Khanzair bergegas menghidupkan komputernya kemudian langsung teleportasi tanpa memberitau kepada orang tuanya. Setelah semua sudah login, mereka memutuskan untuk bertemu di persimpangan kota Athena.

“Bang Qibul sama Silvain mana?” tanya Xhuan pada Chazdhiz, barangkali cowok itu tau.

Chazdhiz mengidikkan bahu, “Mana gue tau, kan gue baru aja login,” gerutunya. Cowok itu menampilkan hologram kecil untuk mengetahui letak kedua anggotanya.

“Lagi dimana mereka?” tanya Xhuan lagi.

Saat Xhuan hendak mengintip buru-buru Chazdhiz mematikannya, “Kemana?” ulang Xhuan.

“Mereka lagi nyari material,” jawab Chazdhiz singkat.

“Material buat apa bang?” tanya Hypermint.

“Ntar lo pada juga tau, material ini nanti bakal berguna buat bekal misi kita, gue dapet feeling kalo misi guild kita saat ini nggak gampang,” jelas Chazdhiz lalu membenahkan wings gold—nya.

Xhuan, Khanzair, Hypermint hanya mengangguk, mereka yakin kepada wakil leader pro player itu.

“Jadi sekarang kita ngapain?” tanya Hypermint, sangat membosankan jika hanya berdiri dan melihat keramaian kota tanpa melakukan hal apapun.

“Karna syarat kita dapat misi guild itu minimal diatas level seratus, kita bantu Khanzair buat main quest lagi aja gimana? Kan ada bos di tanah pembangunan, ntar kita juga bantu kasih skill support kok,” saran Xhuan, dia kemarin membaca peraturan awal misi guild yang baru dirubah.

“Ide bagus, yaudah ayo kita kesana,” ajak Chazdhiz. Mereka berempat lari ke tempat teleportasi tanah pembangunan yang tidak jauh dari kota. Sesampainya disana Khanzair disuguhi pemampilan bos yang mirip dengan kacang kenari.

Sebuah hologram quest pun muncul dihadapan Khanzair. Begini tulisannya.

Basmi bos walnuts( 0/1)

Imbalan quest ( senapan busur sihir)

Hanya Terima dan Tolak jawaban dari quest tersebut, dengan segenap kepercayaan diri, Khanzair menekan tulisan Terima, dan bos yang semula hanya berukuran kecil kini menjelma menjadi raksasa dan juga berubah warna menjadi hitam dengan pola melingkar berwarna ungu. Sebuah kubus berdinding transparan muncul di area, menjadikan isyarat bahwa pertarungan telah dimulai.

Bos walnuts ( level 110)

Tingkat kesulitan : Normal.

HP : 266.000.

Khanzair memposisikan busurnya, lalu mulai meluncurkan satu anak panah demi anak panah, akan tetapi semua itu tak berhasil melukai bos kacang kenari itu, bahkan menggoresnya saja tidak. Khanzair heran saat di quest-quest sebelumnya satu anak panahnya mampu menghasilkan damage sebesar empat ratus tanpa skill.

Gadis itu kembali melancarkan serangannya dengan skill tembakan kuat, lagi-lagi damage yang dihasilkan hanya satu, seharusnya jika dia menggunakan skill itu mampu menguras mp musuh hingga setengah.

“Ayo Za! Lo pasti bisa!” teriak Xhuan dari pinggir area, memberikan semangat kepada Khanzair untuk tidak menyerah, Khanzair tersenyum penuh arti, namun karna itu pandangannya teralihkan, memberikan kesempatan pada musuh untuk menyerang balik, benar saja dengan sabitan tangan daunnya mampu membuat gadis bermata zambrud itu terpental hingga menabrak dinding kubus, hanya satu serangan tapi bisa menghabiskan mp—nya, kini hanya tersisa tiga persen, sang musuh tak menyia-nyiakan kesempatan. Dia kembali menyabit Khanzair hingga gadis itu mati ditempat, Hypermint yang memiliki skill first aid bergegas membantu pemangkasan waktu bangkit Khanzair, dengan skill level maksimal hanya butuh empat tepukan, Khanzair kembali bangkit, setelah berterima kasih kepada Hypermint, ia kembali menyerang bos itu.

Tapi Xhuan melemparkan botol minuman penambah atk, dengan segera gadis itu meminumnya dan kembali menyerang bos tersebut tanpa ampun. Chazdhiz maupun Xhuan mengamati sambil tersenyum tipis melihat Khanzair yang kebingungan bagaimana caranya spam skill.

“Za! Combo yang diajari sama Qibul, pakek!” titah Chazdhiz sebelum bos kacang menyabit Khanzair.

Gadis itu mengangguk paham, dia membuka menu skillnya lalu menekan combo, panah lengket, panah petir dan juga panah asap. Kerjapan cahaya disertai ledakan besar terjadi, Chazdhiz dengan sigap menancapkan perisainya untuk menahan bongkahan reruntuhan mengenai mereka.

Bos walnuts tumbang, Khanzair kelelahan, mana—nya juga sudah terkuras habis, nafasnya memburu. Sebuah hologram kembali muncul.

Basmi bos walnuts (1/1)

Selesai.

Kerja yang bagus.

Terdapat hologram lain yang memberitahu bahwa level Khanzair naik menjadi level seratus satu, setelah menerima imbalan, gadis itu ikut tumbang karna kehabisan mana dan juga tenaga tentunya. Chazdhiz, Xhuan dan Hypermint menghampiri lalu mereka membawa Khanzair ke guild bar untuk diobati.

Setelah dua jam berada di Guild dan belum ada kabar tentang Qibul dan Silvain, Xhuan semakin cemas, “Bang, sebenernya kemana sih mereka?!” tanya Xhuan pada Chazdhiz, suaranya sedikit meninggi.

“Stt…udah nggak usah banyak nanya, paling bentar lagi balik,” jawab Chazdhiz santai.

“Ini udah dua jam lebih, mana Zair belum sadar lagi,” omel Xhuan, Hypermint hanya mojok di sudut guild melihat leader nya tengah mengomel, seperti sedang menonton bioskop.

“Duh, punya leader galak amat,” batin Hypermint menelan saliva perlahan.

Chazdhiz mendengus, sebenarnya dia ingin merahasiakan apa yang direncanakan oleh Qibul tapi melihat Xhuan yang se—khawatir itu membuatnya tak tega.

“Qibul sama Silvain lagi ke kawah gunung,”

“Ngapain mereka kesana? Disitu banyak guild yang suka ngerampok equitment lho,”

“Kan udah gue kasih tau, mereka lagi nyari material,”

“Buat apa?”

“Buat azimat, trus ada sebuah material di kawah itu, material yang bisa mengendalikan emosinya Khanzair, kata Qibul kalo dia nggak bisa ngendaliin emosinya, bisa gawat,” ucap Chazdhiz.

Xhuan menghela nafas perlahan, entah dia harus marah atau senang, dirinya begitu pusing sekarang,” Min! Diem mulu lo, cosplay jadi patung?” ejek Chazdhiz.

“Duh bang, gue nggak ikut-ikutan kalo bunda Xhuan marah,” sahut Hypermint menunjukkan cengiran khasnya.

“Hah, gue sebenarnya mau nyusul bang Qibul tapi ntar nggak ada yang jagain Zair,” keluh Xhuan.

Tiba-tiba, ada seseorang yang teleportasi masuk kedalam guild bar,”Ngapain nyusul gue?”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!