Beautiful Impostor ( Si Cantik Sang Penyamar)
"Reel... Aureeel..." teriak Tomo dari lantai dasar pada Aurel yang tengah bergelantungan membersihkan kaca gedung setinggi 25 lantai tersebut.
Waktu menunjukkan hampir pukul 3 sore namun terik matahari masih menyengat di kulit.
Tapi hal itu tak menghalangi Aurel dalam menyelesaikan pekerjaannya.
"Bentaar..." balas Aurel berteriak lantas menyelesaikan target hari ini membersihkan 5 lantai.
Setiap 3 tahun sekali, perusahaan jasa pembersih kaca gedung mendapat kontrak kerjasama. Dan ini adalah kali ke dua nya perusahaan itu mem perpanjang kontrak mereka.
Sedangkan Aurel baru bergabung sekitar 6 bulan semenjak lulus SMA dan tertarik untuk bergabung saat mengamati perusahaan rivalnya yang tengah dilakukan pembersihan kaca secara berkala.
Mereka bilang perusahaan jasa mereka akan melakukan pembersihan setiap 2 minggu sekali tergantung kondisi cuaca, karena sekali pembersihan membutuhkan waktu 8 sampai 10 hari.
sreeeett...
Aurel meluncur turun dengan mantap setelah selesai dengan misinya.
"Apaan sih?" tanya Aurel ketus seraya melepas peralatan memanjat dari tubuhnya satu per satu.
"Kamu gimana sih, gak sesuai kesepakatan. Dibilangin sehari 3 lantai, lah malah 5 lantai" protes Tomo mengerutkan dahi yang juga melepas peralatannya.
"Kan tadinya prediksi bang, 3 lantai. Ternyata bisa 5 lantai. Lebih cepat beres lebih baik kan?" timpal Aurel dengan cuek.
"Beres lebih cepet juga tetep aja dibayarnya sesuai jadwal di hari ke 8" tukas Tomo.
"Ya biarin aja kali bang, yang penting dibayar. Toh sisa harinya bisa buat cari kerja yang lain. Seminggu dapet 2 sumber, lumayan kan?" timpal Aurel dengan santai seraya membereskan peralatan dan membawanya ke pos teknisi.
Aurel tak mengerti dengan jalan pikiran ketua tim mereka. Semakin lama mereka mengerjakan, maka semakin banyak 'uang rokok' yang mereka hasilkan.
Aurelia Alma Mc Kenzie, seorang piatu yang diusir dari rumahnya sendiri karena hasutan ibu tiri yang juga telah merenggut kebahagiaan keluarganya, memilih bekerja sebagai pembersih kaca gedung di perusahaan saingan yang ayahnya kelola.
Aurel menyusun rencana untuk mengambil kembali apa yang menjadi hak nya dengan masuk ke kandang lawan.
"Emang kamu lagi nyari kerjaan lagi? Emang kuat?" tanya pria berusia 30an itu penasaran.
Tomo adalah rekan kerja Aurel selama 6 bulan ini.
"Bukan Aurel namanya kalo gak kuat. Besi aja aku kunyah" kelakar Aurel menepuk dadanya sendiri dengan pongah, membuat mereka tergelak dengan celoteh asal Aurel.
"Sa ae. Eh denger denger nih ya, bos kita lagi butuhin baby sitter, kamu coba aja ngelamar. Lagian nih ya, secara kamu tuh cewek, mainan gelantungan kek gini apa gak takut jatoh? mending main orok orokan" tukas Tomo memberi saran. Tak percaya jika seorang wanita memilih pekerjaan beresiko tinggi seperti itu. Dia sendiri jika diberi kesempatan mendapatkan pekerjaan lebih bagus dan aman, pastilah akan memilih pekerjaan lain. Hanya saja tuntutan hidup membuatnya melakukan pekerjaan apapun yang penting halal.
"Yee si abang. Namanya juga menyalurkan hobi bang. Sekali dayung 2-3 pulau terlewati, sambil berenang minum kopi, kan asik. Ya ga" timpal Aurel nyeleneh dibalas tinjuan ringan di lengannya oleh Tomo.
"Eh serius bang bos kita butuh baby sitter? bukannya pak Somad belom nikah ya, trus anak dari mana gegayaan butuh baby sitter?" lanjut Aurel penasaran. Sebenarnya dia sudah mengetahui hal ini dari pengacaranya, namun demi penyamarannya, tentu dia harus berpura pura tidak tahu.
"Bukan bos Somad ijaaah.." gemas Tomo mengetatkan rahang sembari mencubit pipi Aurel membuatnya mengaduh. Aurel mengusap pipinya yang terasa panas karena cubitan Tomo.
"Nih bos gedung ini" lanjutnya menunjuk pada arah atas dibelakang tubuhnya. Namun nahas, usaha Tomo menjelaskan pada Aurel membuatnya tak sengaja menyenggol orang yang berjalan melewatinya dari arah belakangnya.
buggh
"Aduh.. maaf..maaf ya pak.. saya gak sengaja.." mohon Tomo pada orang yang tak sengaja ia timpuk.
"Ck, makanya kalo kerja itu fokus, jangan sambil ngegosip" ketus lelaki yang tak sengaja Tomo senggol, dan menatapnya dengan sinis. Tubuh tinggi nan tegap yang Tomo taksir berusia tak jauh darinya itu memiliki aura dingin dan tegas. Dan Tomo tahu siapa pria gagah berpenampilan eksklusif itu.
"Ah.. i.. iya.. maaf.. sekali lagi saya minta maaf.." lanjut Tomo merasa tak enak. Terlebih dia megetahui siapa pria itu. Tomo sedikit merapikan pakaian eksklusif pria tersebut dengan tubuh sedikit membungkuk. Tampak gugup.
Pria itu lantas melirik Aurel, juga dengan tatapan sinis lantas melanjutkan langkahnya menuju mobil mewahnya.
Aurel mengernyitkan dahi kala ditatap seperti itu.
"Songong tu orang. Mentang mentang pake pakaian bagus.. hmpp" gumam Aurel menggerutu lantas terpotong karena mulutnya dibungkam Tomo dengan sebelah tangannya.
Meski hanya gumaman, tapi masih bisa didengar pria itu yang langsung berbalik menoleh padanya.
"Selamat jalan pak. Semoga selamat sampai tujuan" ucap Tomo seraya membungkukkan tubuhnya berkali kali dengan senyum dipaksakan. Namun sebelah tangannya belum ia lepas dari mulut Aurel lalu sebelah tangan lain memegang belakang kepalanya dan memaksa tubuh Aurel untuk turut membungkuk.
"Bang.. puih.. asem ih.." tukas Aurel mengernyit dan melepehkan rasa aneh yang menempel pada mulutnya dari tangan Tomo.
"Abis mulutmu gak bisa di rem kalo komen" cebik Tomo mendesis lantas menyeka tangannya yang sedikit basah karena membekap mulut Aurel.
"Emang kenapa sih..puih.. sumpah asem banget tu tangan abis pegang apaan sih.. puih.." tukas Aurel yang terus melepehkan rasa asam di bibirnya.
"Ehe, tau aja kalo abis cebok" celetuk Tomo nyengenges membuat Aurel melongo lantas mengejarnya.
"Sialan. Jijik tau" geram Aurel mengejar Tomo yang tergelak menertawakan tingkah Aurel.
"Cantik ya bos" tukas sopir yang membawa pria tadi karena mendapati bosnya tengah memperhatikan tingkah gadis tomboy pembersih kaca gedung di belakang mobil melalui kaca spion.
"Ekhem.. jalan liat depan" timpal Nathan dengan dingin. Tak ia pungkiri wanita itu memang menarik dengan penampilan sederhana dan berhiaskan keringat di tengah terik matahari.
Kulitnya yang putih tampak memerah karena sengatan sinar matahari.
Nathan Abraham adalah pemilik perusahaan PT. Elang Corp, perusahaan saingan PT. SUN Corp yang merupakan perusahaan keluarga ibu Aurel dan kini dikuasai sang ayah atas hasutan istri muda nya.
Ibu Aurel, Astrid Emmerson, mendapat serangan jantung yang langsung merenggut nyawanya kala sang ayah, Baron Mc Kenzie, mengaku telah menikah siri dengan wanita yang dibawanya saat itu.
Dan wanita itu tak lain adalah sekertarisnya sendiri. Wanita yang bersikap sopan dan hormat pada Astrid kala sedang berkunjung ke kantor sang suami.
HADIR LAGI NIH KARYA BARU AKU
MOGA SUKA YA😉
PANTENGIN TEROS CERITANYA YA
JAN SETENGAH SETENGAH👌
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK POSITIF👍🏻👍🏻👍🏻
.
.
.
HAPPY READING MAK😆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Mom Dee🥰🥰
masuk list fav 🥰
2023-06-29
2
mar
aku hadir lagi maaak😆...
kupikir besok eh dapet notif dah tayang💓
2023-06-28
1