Part 8-1 : Next Future Corp

[Sara]

Sudah hampir satu jam sejak Widia pergi, Sara masih terduduk di ruang tengah memikirkan semua interaksi yang baru saja dia lakukan bersama ibu mertuanya itu. Mencari celah yang mungkin bisa jadi alasannya untuk ikut berhati-hati pada ibu tiri Agam itu sehingga dia tahu apa yang harus dia lakukan ketika ibu mertuanya itu mendekati Agam.

Tapi, bukan jawaban yang Sara dapatkan, justru kepalanya semakin pusing dibuatnya. Sara semakin tidak memahami ada apa dengan mereka berdua?

Tapi, bukan waktunya untuk terus melamun. Begitu melihat jam dinding, Sara langsung panik, “Astaga, jam 11. Supirnya datang 1 jam lagi.”

#flashback_on#

“Hari ini kamu akan ke kantor NFC. Jam 12 nanti supir akan datang menjemputmu. Jadi, selesaikan semua pekerjaan yang ada disini sebelum jam itu,” kata Agam pagi tadi sebelum dia berangkat ke kantor.

“Ke kantor NFC?,” tanya Sara. Dia juga bingung tiba-tiba Agam mengajaknya ke kantor. Hal yang tidak pernah dibicarakan Agam sebelumnya.

“Iya,” jawab Agam. “Aku sedang mengembangkan sebuah alat untuk membantu penyandang disabilitas netra-rungu-wicara dan orang-orang yang tidak bisa berbahasa isyarat agar bisa saling berkomunikasi. Dan aku akan memasukkan bahasa isyarat yang ayahmu ciptakan ke dalamnya.”

“B-bagai ... mana kamu ...”

Sara tidak lagi melanjutkan kalimatnya itu. Tentu saja dia tahu. Dia tahu semuanya ...

“Karena itu, kamu akan ke kantor NFC hari ini untuk membantu ET (Engineer Team atau tim insinyur) dan RT (Researcher Team atau tim peneliti),” lanjut Agam lagi.

#flashback_off#

Siapa yang akan menyangka, kemampuannya yang satu itu akan membantunya suatu saat nanti. Sara yang belajar bahasa isyarat dan cara membaca Braille hanya agar bisa berkomunikasi dengan ayahnya, tahu-tahu sekarang kemampuannya itu akan digunakan untuk hal yang lebih besar. Sara bahkan masih tidak percaya, Agam bisa memikirkan semua itu.

Ayah Sara memang pernah menciptakan sebuah bahasa isyarat sederhana. Hanya bahasa isyarat yang biasanya digunakan oleh para disabilitas rungu-tuli atau netra-rungu. Tapi, untuk yang ini, Ayah memodifikasinya sedikit agar bisa digunakan dengan cara disentuhkan ke telapak tangan pendengarnya.

Sederhana memang, karena tujuan dibuatnya juga cukup menggelikan sebenarnya. Kadang baik Sara maupun ayahnya menggunakan itu saat mereka sedang merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuan Ibu Sara. Merencanakan kejutan ulang tahun, misalnya. Atau saat ayahnya minta bantuan Sara karena sedang perang dingin dengan Ibu.

Karena sesederhana itu, Ayah Sara hanya mengajarkannya pada Sara dan sebagian kecil teman ataupun murid-murid spesial Ayah yang pernah datang untuk diajarkan bahasa isyarat ataupun membaca Braille.

Pertanyaannya sekarang, seberapa banyak yang Agam tahu tentang Sara?

“Nyonya Sara!”

Mulut Sara sedang menganga cukup lebar mengagumi kemegahan gedung kantor NFC ketika Raka datang dan berteriak memanggil namanya. Bagaimana tidak? Seperti namanya, gedung itu benar-benar megah. Berbeda dari yang dia lihat di internet. Melihat sendiri memang punya sensasi yang berbeda.

“Selamat datang di kantor NFC, Nyonya Sara,” sambut Raka saat dia baru melewati pintu depan gedung perkantoran itu. Alhasil, semua mata kini tertuju padanya. Dan pertanyaan terbanyak jelas adalah, siapa dia?

Ingin rasanya Sara bersembunyi, paling tidak jauh dari pandangan orang-orang yang saat ini sedang memandanginya. Suara keras Raka yang terus menerus memanggilnya justru membuat mereka yang penasaran semakin bertambah saja.

“Kantor Tuan Agam ada di lantai paling atas, Nyonya. Lantai 30. Jika Nyonya kesini lagi, Nyonya bisa langsung ke atas. Saya sudah menginformasikan ke bagian keamanan kalau Nyonya adalah istri Tuan Agam.”

Ya Tuhan! Dimana mereka menyimpan tong yang sangat besar? Ingin rasanya masuk ke dalamnya.

Tujuan pertama Sara bukanlah lantai 30, melainkan lantai 20, tempat para peneliti bekerja. Disinilah Sara dan tim akan bertukar pikiran dengan para pakar bahasa isyarat lainnya yang kemudian akan diproses menjadi data untuk project mereka.

Sangat menyenangkan bagi Sara. Ada banyak hal yang menarik yang dia lihat hari ini, terutama ketika mereka berdiskusi menyempurnakan bahasa isyarat yang Ayah Sara pernah buat. Karena terlalu sederhana itulah, maka beberapa hal perlu disesuaikan agar bisa setara dengan yang sudah ada.

Agam benar-benar memikirkan semuanya. Dia tidak hanya asal mengajak Sara, tapi juga ahli bahasa isyarat lainnya. Sedikit demi sedikit Sara akhirnya memahami alasan Agam mengajaknya. Dan dia bangga bisa jadi bagian dari project itu.

Hampir 3 jam, Sara berada di lantai 20 mengerjakan project itu. Seperti pesan Raka tadi sebelum asisten Agam itu meninggalkannya di sana, agar Sara langsung naik ke lantai 30 begitu selesai. Dan itulah yang Sara lakukan saat ini.

Sara baru saja keluar dari lift dan mengikuti arahan Raka yang tadi diberikan. Hanya beberapa langkah hingga dia mencapai kantor Agam, Sara tidak sengaja mendengar pembicaraan beberapa orang dalam meeting room. Pintu yang tidak tertutup rapat yang membuat Sara bisa mendengar semuanya dengan sangat jelas.

"Kita butuh project yang lebih daripada ini. Selene 4.1, misalnya. Saya masih ingat betul bagaimana kejayaan NFC waktu itu karena Selene. Kalau seperti ini terus, NFC akan tenggelam, lalu hancur."

Dan ditimpali oleh suara lain.

"Benar. Sudah 2 tahun ini NFC tidak menghasilkan inovasi yang luar biasa. Karya-karya kecil untuk disabilitas tidak akan bisa membawa NFC kemana-mana. Kita butuh gebrakan baru yang lebih menonjol daripada Selene 4.1, atau paling tidak menyamai."

Begitu juga dengan suara-suara lain. Semua mengatakan hal yang kurang lebih sama. "Gebrakan baru"

Sara kemudian mengintip dari kaca jendela yang berada di tepi pintu. Dia bisa melihat dengan jelas Agam yang masih di sana, di depan orang-orang yang terus menyudutkannya. Tanpa bicara, hanya diam, dan terus mendengarkan.

Ya, terus mendengarkan. Karena Sara bisa melihat alat bantu dengar Agam masih menempel di telinga kanannya.

Sara akhirnya kembali bersembunyi di balik dinding meeting room.

Tapi, satu suara yang cukup membuat Sara geram.

"Banyak yang bilang kemerosotan NFC karena kemampuan Tuan Tirtagama yang semakin menurun karena kehilangan kemampuan mata dan telinganya. Mungkin ini terdengar kejam. Tapi memang itu kenyataannya. Selene terus berkembang dari awal sejak dia diciptakan. Bahkan ketika Tuan Tirtagama mengalami kecelakaan dan lumpuh, Selene masih terus berkembang hingga 4.1. Lalu, sekarang? Mau tidak mau harus saya akui, saya setuju dengan pendapat mereka bahwa Tuan Tirtagama sudah tidak mampu lagi memimpin NFC."

Sara terus menggerutu kesal dari balik dinding meeting room. Dia merasa kesal dengan semua omongan orang-orang yang terus menyudutkan Agam.

Haruskah seseorang mengatakan sesuatu sejahat itu? Perlukah seseorang diingatkan tentang ketidakmampuannya? Agam bahkan bukan tidak berusaha. Dia sedang mengembangkan sesuatu. Semuanya masih dalam proses. Bagaimana bisa mereka memutuskan kalau ini tidak akan bisa menjadi 'gebrakan baru' seperti yang mereka pikirkan?

Lagian, kenapa Agam tidak lepaskan saja alat bantu dengarnya? Lebih baik tidak usah mendengarkan omong kosong mereka.

"Nyonya Sara."

Suara Raka yang tiba-tiba muncul dari balik pintu mengagetkan Sara.

"Nyonya pasti tersesat, ya. Mari saya antarkan ke kantor Tuan Agam."

Sara lebih terkejut lagi. Dari mana Raka tahu kalau Sara ada di sana? Bagaimana bisa asisten Agam itu tiba-tiba muncul begitu saja? Dia yakin suaranya tidak terlalu keras tadi. Tapi ... apa mungkin Sara tadi tidak sadar, ya?

"Apakah ... semua baik-baik saja?," tanya Sara dengan hati-hati dalam perjalanan mereka ke kantor Agam.

"Tidak terlalu baik, Nyonya," jawab Raka singkat.

Sara langsung memikirkan Agam ketika mendengar jawaban Raka. Bagaimana perasaannya sekarang?

Raka kemudian menghentikan langkahnya, lalu berbalik menghadap Sara.

"Meski kedua mata Tuan Agam bisa bekerja dengan baik sekalipun, mereka akan terus menuntut Tuan Agam untuk melakukan yang lebih dan lebih. Mereka memang selalu begitu, Nyonya."

Raka tersenyum kemudian berbalik melanjutkan perjalanan mereka.

"Project Selene adalah project lama yang dikembangkan terus menerus mengikuti perkembangan kebutuhan teknologi. Dari awal memang sudah menyita banyak perhatian karena Tuan Wiryasurya lah yang giat mempublikasikannya. Jadi, ketika Tuan Agam mengeluarkan versi terbaru dari Selene, semua orang pasti akan antusias."

"Maksudnya, selama ini Mas Agam adalah sebagai pemikir, sedangkan ayah Mas Agam adalah penjualnya?," tanya Sara mengkoreksi pemahamannya.

"Benar, Nyonya. Kurang lebih begitu," jawab Raka seraya membukakan pintu kantor Agam untuk Sara. "Tuan Agam tidak pandai bicara. Tuan hanya bisa sibuk berpikir. Karena itu, Tuan Wiryasurya yang banyak memikirkan kemana hasil ide Tuan Agam ini lebih tepat ditujukan."

"Tapi, mereka terlihat tidak sabaran," kata Sara lagi setelah dia dipersilahkan duduk. Sedangkan Raka sudah pergi ke salah satu sudut ruangan untuk membuatkannya minuman. "Apa yang akan terjadi kalau mereka hilang kesabarannya?"

"Hhmm ..." Raka menghentikan kegiatannya dan terlihat sedang memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian, dia berkata, "Yang terburuk adalah mereka akan menjual saham mereka. Lalu, nilai jual NFC akan semakin menurun. Lama-kelamaan NFC mungkin akan tutup."

Ternyata bisa separah itu. Orang-orang seperti itu yang justru memegang kendali atas hidup NFC. Kenapa harus mereka?

"Jangan khawatir, Nyonya," kata Raka yang saat ini sudah kembali menghampiri Sara dengan secangkir minuman di tangannya. "Saya yakin Tuan Agam punya banyak ide-ide baru yang siap untuk diluncurkan."

Setelah menyerahkan minuman itu pada Sara, Raka kembali melanjutkan ucapannya seraya tersenyum dengan penuh keyakinan.

"Yang dikatakan mereka tidak sepenuhnya salah. Kesulitan Tuan Agam terbesar memang pada kedua matanya."

Ternyata benar, ya?

"Tapi ... saya yakin Tuan Agam bisa mengatasinya. Kan sekarang sudah ada Nyonya di samping Tuan."

"Saya??"

Episodes
1 Part 1 : A Disaster Day
2 Part 2 : Pertemuan Pertama, atau Kedua?
3 Part 3 : Menikah?
4 Part 4-1 : Restu Ibu Adalah Segalanya
5 Part 4-2 : Restu Ibu Adalah Segalanya (POV Agam)
6 Part 5-1 : Ibu Titip Sara, ya
7 Part 5-2 : Ibu Titip Sara, ya (POV Agam)
8 Part 6 : 3 Hari 3 Malam
9 Part 7 : Sang Ibu Mertua
10 Part 8-1 : Next Future Corp
11 Part 8-2 : Next Future Corp (POV Agam)
12 Part 9 : Robot yang Keren
13 Part 10-1 : Sesuatu yang Disembunyikan (1)
14 Part 10-2 : Sesuatu yang Disembunyikan (2)
15 Part 11-1 : Petarung yang Roboh
16 Part 11-2 : Petarung yang Roboh (POV Agam)
17 Part 12-1 : Meresapi Kata Maaf
18 Part 12-2 : Meresapi Kata Maaf (POV Agam)
19 Part 13 : Istri Penanggung Dosa
20 Part 14 : Kamu Mencurigai Aku?
21 Part 15 : Sisi yang Berbeda
22 Part 16-1 : Menyiapkan Hati
23 Part 16-2 : Menyiapkan Hati (POV Agam)
24 Part 17 : Hari yang Tidak Diduga
25 Part 18-1 : Misi Pencarian
26 Part 18-2 : Misi Pencarian (POV Agam)
27 Part 19 : Terlalu Banyak Kejutan
28 Part 20-1 : Pernikahan yang Bahagia
29 Part 20-2 : Pernikahan yang Bahagia (POV Ibu Fira)
30 Part 21 : Bintang Jatuh (POV Agam)
31 Part 22 : Anak yang Pemberani
32 Part 23-1 : Bukan Gila Tapi Sinting
33 Part 23-2 : Bukan Gila Tapi Sinting (POV Agam)
34 Part 24-1 : Anak Kucing yang Tersisihkan
35 Part 24-2 : Anak Kucing yang Tersisihkan (POV Agam)
36 Part 25-1 : Perdebatan Suami Istri
37 Part 25-2 : Perdebatan Suami Istri (POV Agam)
38 Part 26 : Antara Agam dan Arya
39 Part 27-1 : Jangan Dengarkan Mama!
40 Part 27-2 : Jangan Dengarkan Mama! (POV Arya)
41 Part 28 : Pria Berwajah Sendu
42 Part 29 : Antara NFC dan FTC
43 Part 30-1 : Obrolan Sore Hari
44 Part 30-2 : Obrolan Sore Hari (POV Agam)
45 Part 31 : Pulang Adalah Jawaban Terbaik
46 Part 32-1 : Hari Terindah
47 Part 32-2 : Hari Terindah (POV Arya & Agam)
48 Part 33-1 : Ketika Mereka Bersatu
49 Part 33-2 : Ketika Mereka Bersatu (POV Agam)
50 Part 34-1 : Badai itu Datang Juga
51 Part 34-2 : Badai itu Datang Juga (POV Raka)
52 Part 35 : Mimpi Terburuk
53 Part 36 : Kembali ke Titik Nol
54 Part 37-1 : Malam yang Panjang nan Kacau
55 Part 37-2 : Malam yang Panjang nan Kacau (POV Yuda)
56 Part 37-3 : Malam yang Panjang nan Kacau (POV Arya)
57 Part 38 : Menangis Bersama
58 Part 39 : Kala Cinta Menggoda
59 Part 40 : Hanya Pertunjukan?
60 Part 41 : Punya Hak Apa Kalian?
61 Part 42-1 : Jangan Bawa Sara Tanpa Ijinku!
62 Part 42-2 : Jangan Bawa Sara Tanpa Ijinku! (POV Linda)
63 Part 43-1 : Tetaplah Bersamaku, Sara
64 Part 43-2 : Tetaplah Bersamaku, Sara (POV Agam)
65 Part 44-1 : Tidak Bersalah
66 Part 44-2 : Tidak Bersalah (POV Agam & Arya)
67 Part 45-1 : Mimpi Buruk yang Belum Usai
68 Part 45-2 : Mimpi Buruk yang Belum Usai (POV Agam)
69 Part 46-1 : Hilang dari Pandangan
70 Part 46-2 : Hilang dari Pandangan (POV Agam)
71 Part 47 : Rumah Tanpa Jiwa
72 Part 48 : Dia Adalah Suamimu
73 Part 49 : Itu Mas Agam
74 Part 50-1 : Pertemuan Setelah Perpisahan
75 Part 50-2 : Pertemuan Setelah Perpisahan (POV Agam)
76 Part 51 : Agam & Sara
77 Part 52-1 : Another Story in Japan
78 Part 52-2 : Another Story in Japan
79 Part 52-3 : Another Story in Japan
80 Part 52-4 : Another Story in Japan
81 Part 53 : Masa Lalu yang Menjadi Masa Kini
82 Part 54 : Takut Kehilangan
83 Part 55-1 : Kebohongan Sejak Awal
84 Part 55-2 : Kebohongan Sejak Awal (POV Agam)
85 Part 56 : Ava dan Kebenciannya
86 Part 57-1 : Hancur Karena Keegoisan
87 Part 57-2 : Hancur Karena Keegoisan (POV Agam)
88 Part 58 : Rencana Vian
89 Part 59-1 : Kamu Hamil?
90 Part 59-2 : Kamu Hamil? (POV Agam)
91 Part 60-1 : Biar Aku yang Tanggung
92 Part 60-2 : Biar Aku yang Tanggung (POV Agam)
93 Part 61-1 : Puncak Kemarahan
94 Part 61-2 : Puncak Kemarahan (POV Arya)
95 Part 62-1 : Saling Merindukan
96 Part 62-2 : Saling Merindukan (POV Widia)
97 Part 63 : Ini Karma
98 Part 64-1 : Keberanian Untuk Melepaskan
99 Part 64-2 : Keberanian Untuk Melepaskan (POV Ava)
100 Part 65 : Ikatan yang Kuat
101 Part 66-1 : Karma itu Juga Cobaan
102 Part 66-2 : Karma itu Juga Cobaan (POV Agam)
103 Part 67 : Saat Sara Pergi (POV Agam)
104 Part 68 : Pengejaran itu Berakhir (POV Agam)
105 Part 69 : Keajaiban itu Bernama Gia
106 Extra Part 1
107 Extra Part 2
108 Extra Part 3
109 Extra Part 4
110 Extra Part 5
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Part 1 : A Disaster Day
2
Part 2 : Pertemuan Pertama, atau Kedua?
3
Part 3 : Menikah?
4
Part 4-1 : Restu Ibu Adalah Segalanya
5
Part 4-2 : Restu Ibu Adalah Segalanya (POV Agam)
6
Part 5-1 : Ibu Titip Sara, ya
7
Part 5-2 : Ibu Titip Sara, ya (POV Agam)
8
Part 6 : 3 Hari 3 Malam
9
Part 7 : Sang Ibu Mertua
10
Part 8-1 : Next Future Corp
11
Part 8-2 : Next Future Corp (POV Agam)
12
Part 9 : Robot yang Keren
13
Part 10-1 : Sesuatu yang Disembunyikan (1)
14
Part 10-2 : Sesuatu yang Disembunyikan (2)
15
Part 11-1 : Petarung yang Roboh
16
Part 11-2 : Petarung yang Roboh (POV Agam)
17
Part 12-1 : Meresapi Kata Maaf
18
Part 12-2 : Meresapi Kata Maaf (POV Agam)
19
Part 13 : Istri Penanggung Dosa
20
Part 14 : Kamu Mencurigai Aku?
21
Part 15 : Sisi yang Berbeda
22
Part 16-1 : Menyiapkan Hati
23
Part 16-2 : Menyiapkan Hati (POV Agam)
24
Part 17 : Hari yang Tidak Diduga
25
Part 18-1 : Misi Pencarian
26
Part 18-2 : Misi Pencarian (POV Agam)
27
Part 19 : Terlalu Banyak Kejutan
28
Part 20-1 : Pernikahan yang Bahagia
29
Part 20-2 : Pernikahan yang Bahagia (POV Ibu Fira)
30
Part 21 : Bintang Jatuh (POV Agam)
31
Part 22 : Anak yang Pemberani
32
Part 23-1 : Bukan Gila Tapi Sinting
33
Part 23-2 : Bukan Gila Tapi Sinting (POV Agam)
34
Part 24-1 : Anak Kucing yang Tersisihkan
35
Part 24-2 : Anak Kucing yang Tersisihkan (POV Agam)
36
Part 25-1 : Perdebatan Suami Istri
37
Part 25-2 : Perdebatan Suami Istri (POV Agam)
38
Part 26 : Antara Agam dan Arya
39
Part 27-1 : Jangan Dengarkan Mama!
40
Part 27-2 : Jangan Dengarkan Mama! (POV Arya)
41
Part 28 : Pria Berwajah Sendu
42
Part 29 : Antara NFC dan FTC
43
Part 30-1 : Obrolan Sore Hari
44
Part 30-2 : Obrolan Sore Hari (POV Agam)
45
Part 31 : Pulang Adalah Jawaban Terbaik
46
Part 32-1 : Hari Terindah
47
Part 32-2 : Hari Terindah (POV Arya & Agam)
48
Part 33-1 : Ketika Mereka Bersatu
49
Part 33-2 : Ketika Mereka Bersatu (POV Agam)
50
Part 34-1 : Badai itu Datang Juga
51
Part 34-2 : Badai itu Datang Juga (POV Raka)
52
Part 35 : Mimpi Terburuk
53
Part 36 : Kembali ke Titik Nol
54
Part 37-1 : Malam yang Panjang nan Kacau
55
Part 37-2 : Malam yang Panjang nan Kacau (POV Yuda)
56
Part 37-3 : Malam yang Panjang nan Kacau (POV Arya)
57
Part 38 : Menangis Bersama
58
Part 39 : Kala Cinta Menggoda
59
Part 40 : Hanya Pertunjukan?
60
Part 41 : Punya Hak Apa Kalian?
61
Part 42-1 : Jangan Bawa Sara Tanpa Ijinku!
62
Part 42-2 : Jangan Bawa Sara Tanpa Ijinku! (POV Linda)
63
Part 43-1 : Tetaplah Bersamaku, Sara
64
Part 43-2 : Tetaplah Bersamaku, Sara (POV Agam)
65
Part 44-1 : Tidak Bersalah
66
Part 44-2 : Tidak Bersalah (POV Agam & Arya)
67
Part 45-1 : Mimpi Buruk yang Belum Usai
68
Part 45-2 : Mimpi Buruk yang Belum Usai (POV Agam)
69
Part 46-1 : Hilang dari Pandangan
70
Part 46-2 : Hilang dari Pandangan (POV Agam)
71
Part 47 : Rumah Tanpa Jiwa
72
Part 48 : Dia Adalah Suamimu
73
Part 49 : Itu Mas Agam
74
Part 50-1 : Pertemuan Setelah Perpisahan
75
Part 50-2 : Pertemuan Setelah Perpisahan (POV Agam)
76
Part 51 : Agam & Sara
77
Part 52-1 : Another Story in Japan
78
Part 52-2 : Another Story in Japan
79
Part 52-3 : Another Story in Japan
80
Part 52-4 : Another Story in Japan
81
Part 53 : Masa Lalu yang Menjadi Masa Kini
82
Part 54 : Takut Kehilangan
83
Part 55-1 : Kebohongan Sejak Awal
84
Part 55-2 : Kebohongan Sejak Awal (POV Agam)
85
Part 56 : Ava dan Kebenciannya
86
Part 57-1 : Hancur Karena Keegoisan
87
Part 57-2 : Hancur Karena Keegoisan (POV Agam)
88
Part 58 : Rencana Vian
89
Part 59-1 : Kamu Hamil?
90
Part 59-2 : Kamu Hamil? (POV Agam)
91
Part 60-1 : Biar Aku yang Tanggung
92
Part 60-2 : Biar Aku yang Tanggung (POV Agam)
93
Part 61-1 : Puncak Kemarahan
94
Part 61-2 : Puncak Kemarahan (POV Arya)
95
Part 62-1 : Saling Merindukan
96
Part 62-2 : Saling Merindukan (POV Widia)
97
Part 63 : Ini Karma
98
Part 64-1 : Keberanian Untuk Melepaskan
99
Part 64-2 : Keberanian Untuk Melepaskan (POV Ava)
100
Part 65 : Ikatan yang Kuat
101
Part 66-1 : Karma itu Juga Cobaan
102
Part 66-2 : Karma itu Juga Cobaan (POV Agam)
103
Part 67 : Saat Sara Pergi (POV Agam)
104
Part 68 : Pengejaran itu Berakhir (POV Agam)
105
Part 69 : Keajaiban itu Bernama Gia
106
Extra Part 1
107
Extra Part 2
108
Extra Part 3
109
Extra Part 4
110
Extra Part 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!