Kecelakaan

Setelah makan malam bersama, Aaron mengantar Sweetie pulang kerumahnya dengan menggunakan sepeda yg ia tumpangi.

Sweetie mulai bisa menikmati berdua dengan Aaron dan mulai memperhatikan perjuangan lelaki yg memboncengnya saat ini.

"Sekali lagi maaf ya, mengantarmu pulang dengan naik sepeda ini" kata Aaron dengan nada menyesal ketika hampir sampai kosan Sweetie.

"Gapapa, aku terima kasih sudah diantar pulang" sahut Sweetie.

"Sudah sampai" kata Aaron ketika sampai di depan pagar kosan Sweetie.

Wanita hamil itu pun turun dan mengucapkan terima kasih pada Aaron.

"Terima kasih" kata Sweetie.

"Sama sama" sahut Aaron.

"Besok pagi aku akan mengirim sarapan untukmu, masakan ibuku. Jos pokoknya"

"Aaron, sampai kapan kamu akan bersikap seperti ini padaku? Kamu akan lelah. Ibu mu kalau tau kamu mencintai wanita malam seperti aku dan sedang hamil entah anak siapa, apakah dia tidak kecewa padamu?" tiba tiba Sweetie berkata dengan lembut pada Aaron tentang isi hatinya.

"Ibuku akan menerima kamu karena apapun pilihanku, ibu pasti menyetujuinya karena ibu percaya padaku. Jadi, jika kamu mau, besok akan aku kenalkan padamu, agar kamu tau seberapa baik ibuku" kata Aaron sambil refleks mengambil kedua tangan Sweetie untuk menyakinkan perkataannya.

Sweetie tidak menepis tangan Aaron yg memegangnya. Matanya bekaca kaca merasakan kesungguhan dari Aaron, namun ia tahan untuk tidak menangis bahagia dihadapan lelaki yg membuatnya merasa diperjuangan.

"Bagiamana, apakah kamu mau aku kenalkan pada keluargaku?" tanya Aaron kembali.

Sweetie merasa takut jika dia akan dihina dan dimaki oleh orang lain.

"Kenapa? Apa kamu takut? Tenang , Hana Joice. Aku akan mengenalkanmu sebagai Hana Joice bukan Sweetie. Aku akan mengenalkan kebaikanmu. Tidak perlu takut" bujuk Aaron.

Sweetie pun mengangguk mengiyakan ajakan Aaron untuk berkenalan dengan keluarganya.

"Oke siaaap, kita akan berjalan di jalan yang sama mulai malam ini. Jaga kandunganmu baik baik ya, I love You, Hana" kata Aaron pamit sebelum mengayuhkan kembali sepedanya tanpa menunggu Sweetie balas.

Sweetie merubah raut wajahnya yg tadi sendu menjadi bahagia lalu masuk rumah kos dan menuju kamarnya.

.

Entah cobaan apa lagi untuk cinta Aaron kepada Sweetie, ditengah perjalanan ada mobil yang melaju kencang dan sepertinya dikemudikan oleh orang mabuk. Tidak melihat ada sepeda berjalan di tepi jalan, mobil itu menyempret Aaron hingga Aaron jatuh tersungkur dan kepalanya menatap trotoar.

Ibu Aaron yang sedang menyiapkan dagangan untuk besok bersama Gabi merasakan perasaannya nggak enak lalu tidak sengaja menyenggol gelas kosong dimeja makan dan pecah di lantai.

"Ada apa bu?" tanya Gabi khawatir.

"Entah, hati ibu tiba tiba gak enak. Apakah kakakmu sudah perjalanan pulang ya?" tanya Ibu yang memikirkan Aaron, tidak seperti biasanya.

"Seharusnya sudah. Sekarang jam 10 malam, mungkin kakak nginep dirumah temannya, kan udah biasa" kata Gabi menenangkan.

Ibu Aaron pun duduk untuk menenangkan hatinya lalu hp di meja makan berbunyi. Dengan perasaan makin tidak enak hati apalagi ketika dilihatnya hp itu berbunyi dari nomor yang tidak dikenal, Ibu Aaron memberanikan diri menerima panggilan itu.

"Selamat malam" sapa singkat Ibu Aaron ragu ragu.

"Selamat malam , benar dengan Ibu Aaron? Kami dari kepolisian, ingin menginformasikan bahwa putra anda Aaron telah mengalami kecelakaan di jalan Z dan saat ini kondisinya kritis. Mengalami pendarahan di kepala dan luka luka kecil. Mohon Ibu segera datang di RS Umum Manila untuk melihat kondisinya" kata seorang lelaki yang mengaku dari kepolisian langsung menjelaskan apa yg terjadi pada Aaron saat ini.

Seketika hp yg Ibu Aaron pegang jatuh ke lantai lalu wanita yg sudah separuh abad itu menangis. Rasa khawatir pada putra pertamanya tak terbendung. Gabi pun langsung mengambil hp yg terjatuh dan meletakkan telepon itu ke telinganya.

"Kami tau ini kabar buruk, tapi mohon agar kalian kuat dan segera datang ke RS Umum Manila" suara polisi terdengar oleh Gabi.

Gabi pun mengerti jika ini adalah kabar tidak enak yg dialami oleh Aaron. Ia pun berusaha kuat dan mengatakan kepada polisi jika keluarga Aaron agar segera datang ke tempat yang diminta lalu panggilan itu terputus.

"Bu, kakak sedang mengalami musibah. Kita harus kuat untuknya ya. Ayo kita ke RS Umum Manila untuk melihat keadaannya" ajak Gabi pada ibunya yg masih menangis pilu akan kabar kecelakaan Aaron.

Ibu Aaron pun berusaha menuruti ucapan Gabi karena yg diucapkan putrinya itu benar, ia harus kuat untuk mendukung kondisi Aaron.

Mau tidak mau , Gabi memanggil taxi untuk mengantar mereka ke RS Umum Manila agar cepat dan hari sudah malam, angkotan umum sudah tidak ada meskipun biaya taxi akan memakan 3 kali lipat biaya mereka makan setiap hari.

Setelah 45 menit di jalan, taxi yang ditumpangi Gabi dan Ibu Aaron pun sampai ditujuan dengan ongkos 750 peso.

Gabi pun menuntun ibunya untuk masuk ke rumah sakit dan mencoba menenangkan Sang ibu agar tidak sedih lagi.

Ibu Aaron menurut, ia tidak menangis lagi agar Aaron pun tidak sedih melihatnya meneteskan air mata.

Gabi pun berjalan menuju resepsionis rumah sakit dan menanyakan dimana pasien bernama Aaron.

Petugas pun menjelaskan bahwa saat ini Aaron sedang operasi di kepalanya karena terjadi pendarahan hebat akibat benturan dengan trotoar. Petugas RS juga menyarankan untuk keluarga Aaron mengisi data pasien dulu di resepsionis lalu menuju ruang operas untuk bertemu polisi yang mengurus kecelakaan ini.

Data data pasien diisi oleh Gabi dengan cepat , lalu setelah diterima petugas untuk didaftarkan, Gabi dan ibunya menuju ruang operasi.

Dari jauh sudah terlihat ada 2 lelaki memakai seragam polisi duduk di bangku tunggu ruang operasi.

Gabi dan sang ibu berusaha tabah tanpa terlihat panik agar suasana tetap kondusif, meskipun hati mereka seperti jatuh dari ketinggian yg membuat remuk berkeping keping mengetahui tulang punggung keluarga mereka mengalami kecelakaan yg parah.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***