03 - PENGUNTIT

Pukul 16:30.

Sepulang Fariz dan setelah menyelesaikan shalat Asar, mama Laras segera menemui Zafira di kamarnya.

Mama Laras membuka pintu yang memang selalu tidak dikunci oleh sang putri, kecuali jika tidur atau sedang selesai mandi dan memakai handuk, gadis belia itu baru akan mengunci pintu kamar.

Mama Laras masuk ke kamar Zafira. Anak belia berambut panjang itu sedang menyandarkan tubuh di headboard sambil memainkan ponsel. Matanya melirik sekilas pada sang mama yang sedang berjalan ke arahnya setelah menutup pintu. Kemudian fokus kembali pada benda yang ada di tangan.

Mama Laras duduk di pinggir tempat tidur seraya tersenyum lembut menyentuh rambut panjang Zafira yang masih basah karena baru selesai keramas, lalu menyelipkan dan merapikan anak rambut putri kesayangan ke balik telinga.

"Ternyata anak mama sudah mandi, rambutnya masih basah dan makin terlihat cantik," puji mama Laras tersenyum membuka pembicaraan sambil mengalihkan gerakan tangan, mengelus rambut di dahi Zafira.

"Sudah ma, tadi pulang dari luar, Zafira langsung mandi. Mama tahu sendiri, Zafira tidak nyaman kalau habis berpergian tidak langsung mandi,"

"Iya ya, mama tahu itu. Anak mama ini bersih dan higienis. Mama memang mengajarkan kalian untuk hidup bersih dan sehat sejak kecil," sahut mama Laras tersenyum terus mengelus rambut halus gadis belia berwajah cantik itu.

Raut wajah Zafira sungguh cantik. Perpaduan wajah mama Laras dan papa Arga. Mata sebening mata mama Laras. Bibir mengikuti bentuk bibir papa Arga. Berbibir tipis namun tetap menarik.

"Sayang, apa kau sudah shalat Asar?," mama Laras bertanya kembali mengingatkan sang anak.

"Sudah ma, tadi setelah selesai mandi, Zafira langsung shalat," Zafira meletakkan ponsel lalu menarik kaki dan bergeser mendekati sang mama, duduk melipat kedua lutut.

"Ma, besok Zafira minta izin pulang sekolah agak telat ya. Boleh kan?," pintanya dengan wajah imut menatap mama Laras yang duduk di hadapannya.

"Boleh saja, tapi kalau mama boleh tahu, kau mau kemana nak?," mama Laras menautkan alis memandang anak cantik itu penuh rasa ingin tahu.

"Zafira mau menemani Ronald membeli sepatu olahraga ma," Zafira menjawab jujur.

"Oh, jadi anak mama mau menemani kekasihnya belanja," mama Laras mencoba berseloroh lalu tersenyum menggoda sang putri.

"Ah mama bisa saja," Zafira mengerucutkan bibir.

"Sayang, mama sebenarnya kurang setuju kau terlalu dekat dengan Ronald. Bukan karena mama tidak menyukai Ronald, tapi karena umurmu masih 16 tahun nak. Belum saatnya kau menjalin hubungan dengan seorang laki-laki," sang mama menasehati anak belianya.

"Iya ma, Zafira tahu itu, Zafira juga tidak macam-macam di luaran. Zafira suka Ronald hanya sekedar suka biasa ma. Kagum karena dia pembasket populer di sekolah. Selain itu dia juga tampan dan berpostur tubuh sangat tinggi. Itu yang membuat Zafira selalu terkagum-kagum padanya. Mama tidak perlu khawatir, Zafira juga belum mau menikah. Lulus sekolah saja belum, kuliah juga belum," sahut Zafira menenangkan hati sang mama yang selalu mengkhawatirkan dirinya.

"Iya, harusnya memang begitu, jangan sampai terbawa pergaulan bebas. Mama dan papa tidak menyukai ith. Perjalananmu masih panjang. Setelah lulus sekolah, kau juga harus berkuliah dulu. Mungkin keluar negeri seperti anjuran papa,"

"Tapiiii.., nanti kalau Zafira sudah selesai sekolah dan sudah lulus kuliah atau sudah bekerja, Zafira boleh kan ma menjalin hubungan yang lebih serius dengan Ronald?," sang anak bertanya menatap mamanya penuh harap.

"Iya boleh, mama tidak pernah melarang kau menjalin hubungan dengan siapa pun. Mama serahkan semua keputusan padamu. Tapi mama hanya ingin memberi sedikit nasehat mengenai Fariz. Fariz itu anak yang baik. Setelah kau dewasa nanti dan saat usiamu sudah tepat untuk menikah, apa kau tidak mau berfikir ulang tentang Fariz? Mama yakin, Fariz itu pria yang baik untuk kau jadikan suamimu kelak," mama Laras mencoba menasehati dan membuka mata fikiran Zafira.

"Mama.., sudah berapa kali Zafira katakan pada mama, Zafira itu menganggap Fariz tidak lebih dari teman. Jadi sampai kapan pun Zafira akan selalu berteman dengan Fariz," ujar Zafira memberi pengertian pada sang mama.

Mama Laras menarik nafas seraya menggelengkan kepala mendengar jawaban Zafira.

Telah berulang kali dia memberi pencerahan pada Zafira tentang sosok Fariz namun sang anak tetap pada pendiriannya, hanya menganggap Fariz seorang teman, tidak lebih.

Mama Laras juga tidak pernah memaksa Zafira menuruti kehendaknya. Apapun yang akan terjadi ke depan, dia dan papa Arga tetap menyerahkan semua keputusan pada sang putri.

"Iya baiklah, mama tidak pernah memaksamu. Hanya saja mama, papamu, dan mama papa Fariz sebenarnya sudah menjodohkan kalian sejak kecil. Tapi kalau kau tidak menyetujui perjodohan ini, mama juga tidak akan memaksamu sayang. Semua keputusan mama serahkan pa padamu," ucap mama Laras dengan wajah keibuan mengusap lembut pipi Zafira.

"Iya ma, Zafira sudah tahu itu. Mama sudah berulang kali membahas masalah ini. Dan mama juga sudah tahu jawaban Zafira tetap sama, tidak akan berubah," jelas Zafira yakin.

"Baiklah. Mama mengerti. Tidak perlu terlalu kau fikirkan masalah ini. Yang penting sekarang tetap fokus belajar dan mengejar beasiswa supaya kau bisa kuliah ke luar negeri. Mama dan papa sangat bangga padamu dan Zafran. Kalian anak-anak yang pintar selalu mendapat nilai terbaik di sekolah," puji mama Laras mencium kening Zafira penuh kasih sayang.

Zafira memejamkan mata merasakan sentuhan penuh kasih dari sang mama, hingga usianya enam belas tahun, mama Laras tidak pernah membentak apalagi memukul Zafira atau pun Zafran. Mama Laras selalu mendidik Zafira dan Zafran dengan lemah lembut dan hingga detik ini Zafira dapat merasakan kasih sayang dan cinta yang begitu besar dari sang mama.

Sebenarnya Zafira merasa bersalah kepada mama Laras. Dia merasa telah menentang keinginan sang mama, karena setiap sang mama mencoba membuka mata dan hatinya mengenai sosok Fariz, namun dirinya selalu menutup telinga dan menolak permintaan sang mama agar bisa menerima perjodohan ini. Namun Zafira juga tidak menyalahkan dirinya, karena memang di matanya, Fariz hanyalah seorang sahabat. Hatinya tidak bisa dipaksa untuk menyukai sahabatnya sendiri.

*****

Keesokan hari, sepulang sekolah, Zafira tidak pulang bersama Zafran, sesuai rencana kemarin, gadis belia itu akan menemani Ronald berbelanja sepatu olahraga.

Kedua remaja itu berboncengan menggunakan motor besar milik si pembasket bertubuh jangkung menuju Plaza Indonesia Mall, salah satu mall ter-elit di Jakarta Pusat.

Zafira menaruh tas sekolahnya di tengah untuk membatasi agar tubuhnya tidak berdempetan dengan Ronald.

Gadis belia berkulit putih itu selalu mengingat pesan sang mama, untuk selalu menjaga diri dari sentuhan dan rayuan semua laki-laki yang dekat dengannya. Sang mama juga menekankan kepada Zafira jangan sampai menyerahkan kesucian apapun alasannya, sebelum adanya janji suci pernikahan.

"Setelah lulus sekolah, kau akan melanjutkan kemana?," Zafira mengeluarkan pertanyaan dari balik belakang punggung Ronald.

Ronald menjalankan laju sepeda motor dengan kecepatan pelan. Kepalanya sempat menoleh ke kiri melirik pada gadis di belakang.

"Belum tahu, sepertinya orang tuaku menyuruhku untuk melanjutkan study keluar negeri,"

"Oh ya? Baguslah, aku mendukungmu," sahut Zafira antusias.

"Kau sendiri mau kuliah dimana setelah lulus sekolah nanti?," Ronald balik bertanya ingin tahu.

"Sepertinya aku juga akan melanjutkan kuliah keluar negeri, tapi ini baru rencana, soalnya aku belum siap berpisah dengan mama dan papa..," jawab Zafira dengan hati resah.

"Kau bicarakan dulu dengan mama dan papamu. Kalian bisa cari solusi terbaik. Atau kalau kau tidak mau kuliah di luar negeri, kau bisa kuliah di sini saja. Masih banyak Universitas unggulan dan terbaik yang ada di Indonesia," Ronald memberi saran.

Zafira mengangguk membenarkan perkataan Ronald.

"Iya, benar juga, aku akan memikirkannya nanti," sahut gadis itu setuju dengan saran Ronald.

"Artinya kita susah bertemu, aku di luar negeri, kau di Indonesia," ujar Ronald di sela-sela suara berisik jalanan Ibu kota.

"Masih bisa, pas kau libur semester dan pulang ke Indonesia, selain itu, kau juga bisa setiap saat meneleponku," Zafira memberi solusi.

"Iya juga ya, aku bisa menemuimu saat aku pulang ke Jakarta," Ronald mengangguk-anggukkan kepala menyetujui solusi dari Zafira .

Zafira tidak menjawab, hanya bibirnya menyunggingkan senyum, kemudian mengedarkan mata memandangi suasana jalan yang mulai tampak macet.

Di sepanjang perjalanan keduanya terus mengobrol menceritakan berbagai hal.

Dan tanpa mereka sadari, saat mereka berdua tengah asyik bercengkerama, ada sebuah motor Ninja berwarna merah berada di belakang mereka dengan jarak sekitar delapan meter, yang sedari tadi mengikuti mereka.

Sepasang mata si penguntit terus mengamati gerak gerik Zafira dan Ronald yang asyik berboncengan di atas motor Ninja berwarna hijau.

...*******...

Terpopuler

Comments

Nita

Nita

Fariz suka zafira tpi zafira nggak suka sama Fariz , lanjut kak

2024-06-10

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

jangan terlalu cinta, kehidupan masih panjang Zafira,,,

2023-09-13

1

Zainab Ddi

Zainab Ddi

farish cinta mati sama zafira

2023-08-22

1

lihat semua
Episodes
1 01 - ZAFIRA, ZAFRAN, FARIZ
2 02 - RONALD
3 03 - PENGUNTIT
4 04 - DITINGGAL DI RESTO
5 05 - INSIDEN DI MALL
6 06 - SEBUAH PERHATIAN
7 07 - KEKECEWAAN
8 08 - PERMINTAAN MAAF
9 09 - SUNGGUH CANTIK
10 10 - ADA KERESAHAN
11 11 - SUKA ATAU CINTA?
12 12 - TIDAK INGIN JAUH
13 13 - ADA APA DENGAN HATI ZAFIRA?
14 14 - NASEHAT MAMA
15 15 - OMA MAYANG
16 16 - ZAFIRA VS WILDA
17 17 - BAJU UNTUK ZAFIRA
18 18 - FARIZ DAN KELUARGA ZAFIRA
19 19 - MENJEMPUT OMA
20 20 - TIGA JABATAN
21 21 - PERLAKUAN MANIS
22 22 - PENGHINAAN
23 23 - BERHENTI BERHARAP
24 24 - SIA-SIA SUDAH
25 25 - MEMBUJUK FARIZ
26 26 - PERLAKUAN KASAR FARIZ
27 27 - MERASA IBA
28 28 - SAKIT HATI
29 29 - SALING MEMAAFKAN
30 30 - DEBARAN SAAT PELUKAN PERTAMA
31 31 - DETAK JANTUNG ITUKAH YANG MEMBUAT ZAFIRA MULAI JATUH CINTA?
32 32 - MENJADI TEGANG
33 33 - MEMBANTAH PERASAAN
34 34 - JALAN KENANGAN
35 35 - DEBARAN ITU KEMBALI MUNCUL
36 36 - PERANG BATIN
37 37 - DEMI DIA
38 38 - TUJUAN RONALD
39 39 - MAUKAH MENJADI ISTRIKU?
40 40 - NYARIS TERJADI
41 41 - DILAMAR
42 42 - MENERIMA LAMARAN
43 43 - BERTEMU DI TAMAN
44 44 - AKU SANGAT MENCINTAIMU, ZAFIRA
45 45 - CINTA TULUS
46 46 - SELALU ADA UNTUKMU
47 47 - SEBUAH PUISI
48 48 - MENJELANG PERNIKAHAN
49 49 - PENGANTIN YANG MENAKJUBKAN
50 50 - MULAI TERKUAK
51 51 - FAKTA
52 52 - AMUKAN CALON PENGANTIN
53 53 - PERNIKAHAN DIBATALKAN
54 54 - PERTEMUAN PERTAMA
55 55 - MENJEMPUT FARIZ
56 56 - JAS PENGANTIN UNTUK FARIZ
57 57 - MENUNGGU KEDATANGAN PENGANTIN PRIA
58 58 - SAH
59 59 - PENYEMATAN CINCIN KAWIN
60 60 - BANTU AKU
61 61 - MALAM PENGANTIN
62 62 - HAMPIR CEKCOK
63 63 - LEBIH TENANG
64 64 - JERITAN TENGAH MALAM
65 65 - BUTUH WAKTU
66 66 - BELUM SIAP BERBAGI RANJANG
67 67 - KECUPAN TAK SENGAJA
68 68 - GUGUP
69 69 - TUGAS BARU
70 70 - CANGGUNG
71 71 - BERDEBAR
72 72 - SATU SYARAT
73 73 - KESAL
74 74 - CEMBURU?
75 75 - SEMAKIN GILA
76 76 - SELALU MEMBUAT CEMAS
77 77 - MEREBAHKAN KEPALA
78 78 - DI PANGKUAN
79 79 - TIDUR
80 80 - SECEPAT INI?
81 81 - MAU TIDAK MEMELUKKU?
82 82 - BERJANJILAH SATU HAL
83 83 - DAG DIG DUG
84 84 - MAKIN NAKAL
85 85 - BERNYANYILAH KAU HATI
86 86 - MULAI MENCINTAIMU?
87 87 - MENAHAN CEMBURU
88 88 - MENGINTAI FARIZ
89 89 - MELEDAK
90 90 - CEPATLAH PULANG
91 91 - AKU SANGAT MENCINTAINYA
92 92 - KEMARAHAN YANG MEMUNCAK
93 93 - SAMA TERLUKA
94 94 - TERNYATA ADA CINTA
95 95 - CINTA LUAR BIASA
96 96 - HANYA PENGANTIN PENGGANTI?
97 97 - KEHILANGAN SELURUH KATA
98 98 - MAAF YANG TIDAK BERARTI ( END )
99 Bab 99 - To Reader's
Episodes

Updated 99 Episodes

1
01 - ZAFIRA, ZAFRAN, FARIZ
2
02 - RONALD
3
03 - PENGUNTIT
4
04 - DITINGGAL DI RESTO
5
05 - INSIDEN DI MALL
6
06 - SEBUAH PERHATIAN
7
07 - KEKECEWAAN
8
08 - PERMINTAAN MAAF
9
09 - SUNGGUH CANTIK
10
10 - ADA KERESAHAN
11
11 - SUKA ATAU CINTA?
12
12 - TIDAK INGIN JAUH
13
13 - ADA APA DENGAN HATI ZAFIRA?
14
14 - NASEHAT MAMA
15
15 - OMA MAYANG
16
16 - ZAFIRA VS WILDA
17
17 - BAJU UNTUK ZAFIRA
18
18 - FARIZ DAN KELUARGA ZAFIRA
19
19 - MENJEMPUT OMA
20
20 - TIGA JABATAN
21
21 - PERLAKUAN MANIS
22
22 - PENGHINAAN
23
23 - BERHENTI BERHARAP
24
24 - SIA-SIA SUDAH
25
25 - MEMBUJUK FARIZ
26
26 - PERLAKUAN KASAR FARIZ
27
27 - MERASA IBA
28
28 - SAKIT HATI
29
29 - SALING MEMAAFKAN
30
30 - DEBARAN SAAT PELUKAN PERTAMA
31
31 - DETAK JANTUNG ITUKAH YANG MEMBUAT ZAFIRA MULAI JATUH CINTA?
32
32 - MENJADI TEGANG
33
33 - MEMBANTAH PERASAAN
34
34 - JALAN KENANGAN
35
35 - DEBARAN ITU KEMBALI MUNCUL
36
36 - PERANG BATIN
37
37 - DEMI DIA
38
38 - TUJUAN RONALD
39
39 - MAUKAH MENJADI ISTRIKU?
40
40 - NYARIS TERJADI
41
41 - DILAMAR
42
42 - MENERIMA LAMARAN
43
43 - BERTEMU DI TAMAN
44
44 - AKU SANGAT MENCINTAIMU, ZAFIRA
45
45 - CINTA TULUS
46
46 - SELALU ADA UNTUKMU
47
47 - SEBUAH PUISI
48
48 - MENJELANG PERNIKAHAN
49
49 - PENGANTIN YANG MENAKJUBKAN
50
50 - MULAI TERKUAK
51
51 - FAKTA
52
52 - AMUKAN CALON PENGANTIN
53
53 - PERNIKAHAN DIBATALKAN
54
54 - PERTEMUAN PERTAMA
55
55 - MENJEMPUT FARIZ
56
56 - JAS PENGANTIN UNTUK FARIZ
57
57 - MENUNGGU KEDATANGAN PENGANTIN PRIA
58
58 - SAH
59
59 - PENYEMATAN CINCIN KAWIN
60
60 - BANTU AKU
61
61 - MALAM PENGANTIN
62
62 - HAMPIR CEKCOK
63
63 - LEBIH TENANG
64
64 - JERITAN TENGAH MALAM
65
65 - BUTUH WAKTU
66
66 - BELUM SIAP BERBAGI RANJANG
67
67 - KECUPAN TAK SENGAJA
68
68 - GUGUP
69
69 - TUGAS BARU
70
70 - CANGGUNG
71
71 - BERDEBAR
72
72 - SATU SYARAT
73
73 - KESAL
74
74 - CEMBURU?
75
75 - SEMAKIN GILA
76
76 - SELALU MEMBUAT CEMAS
77
77 - MEREBAHKAN KEPALA
78
78 - DI PANGKUAN
79
79 - TIDUR
80
80 - SECEPAT INI?
81
81 - MAU TIDAK MEMELUKKU?
82
82 - BERJANJILAH SATU HAL
83
83 - DAG DIG DUG
84
84 - MAKIN NAKAL
85
85 - BERNYANYILAH KAU HATI
86
86 - MULAI MENCINTAIMU?
87
87 - MENAHAN CEMBURU
88
88 - MENGINTAI FARIZ
89
89 - MELEDAK
90
90 - CEPATLAH PULANG
91
91 - AKU SANGAT MENCINTAINYA
92
92 - KEMARAHAN YANG MEMUNCAK
93
93 - SAMA TERLUKA
94
94 - TERNYATA ADA CINTA
95
95 - CINTA LUAR BIASA
96
96 - HANYA PENGANTIN PENGGANTI?
97
97 - KEHILANGAN SELURUH KATA
98
98 - MAAF YANG TIDAK BERARTI ( END )
99
Bab 99 - To Reader's

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!