kenikmatan di pagi pertama

Mas Arya tersenyum senyum saat melihatku keluar dari kamar mandi,membuatku tersenyum kecut

"Kok senyum senyum sih mas,ada yg aneh pada diriku?", tanyaku

Padahal aku dah tau maksudnya,seminggu setelah pernikahan malam pertama belum kami nikmati karena datang bulan.

"kok belum bangun mas,dah siang loh", ucapku.

Mas Arya tak menjawab,malah tertidur lagi,aku berniat membangunkannya tapi kuurungkan niatku,aku pun membuka lemari untuk mencari baju tapi mas arya malah menarik tanganku.

lalu mas arya memelukku dengan penuh kasih sayang dan kusambut pelukannya dan kami tenggelam dalam hubungan suami istri yg merupakan ibadah yg pertama bagi kami.

"Terima kasih ya sayang,akhirnya kenikmatan ini kita rasakan juga", ucap mas arya

"Iya mas,aku juga berterima kasih,mas arya telah menjadikanku wanita sempurna karena telah membuat pahala ibadah bagi pernikahan kita", ucapku pula.

"Mas arya,aku sudah lelah", ucapku

Saat mas arya telah mengeluarkan spermanya lagi di rahimku,ia memelukku dan menciumiku bertubi tubi,sungguh mas arya memberiku kenikmatan tiada tara.lalu kamipun menyelesaikan ritual mandi junub yg tadi sempat tertunda.

"Sayang besok ada tugasku ke luar daerah 3 hari", ucap mas arya

"Iya mas gpp,namanya juga abdi negara", ucapku

Aku sangat mengerti tentang tugas negara karena aku juga seorang dokter yg sepenuhnya bekerja untuk masyarakat,aku harus mengerti tugas suamiku sebagai seorang polisi.

****************

Pov Januar

Aku sangat bahagia bisa mengantar putriku ke pelaminan,sekalipun zalimah bukan darah dagingku tapi akulah yg sepenuhnya bertanggung jawab.

Aku sebenarnya menderita sakit pada ginjalku,tapi keluhanku tak pernah kutampakkan pada zalimah,aku tahu ia akan bersedih jika tau penyakitku,hal itulah yg membuatku sangat ingin melihatnya menikah dengan laki laki yg baik,dan pilihanku adalah arya yg menjadi teman zalimah sejak lama,arya pernah mengungkap rasa sukanya ke zalimah padaku dan aku menyetujuinya karena dalam diri arya ada ketulusan dan akhlak yg baik menurutku.

Beberapa hari ini kurasakan sakit pada ginjalku,tapi tak pernah kepikiran bagiku untuk konsultasi karena zalimah sebagai seorang dokter pasti akan tahu karena ialah yg mengepalai puskesmas disini.

"Ayah kenapa,beberapa hati ini kok gak keluar keluar kamar?", tanya zalimah

Ia dan suaminya masuk ke kamarku,arya duduk di sampingku yg sedang terbaring lemah,tapi sekuat mungkin aku menutupinya.

"Ayah hanya kecapean nak,mungkin efek waktu kalian menikah,terlalu banyak bekerja", jawabku.

Arya kulihat memegang kakiku dan memijit mijit betisku.

"Zalimah,ayah lagi sakit ini,periksalah!", teriak arya,membuatku khawatir,zalimah mengetahui penyakitku

"Masa sihh mas?", tanya arya penasaran.

"Lihat,nih badan ayah kekuningan dan kulitnya agak lain kurasakan", tambah arya lagi

Aku kian gusar,zalimah kulihat panik dan memeriksa sekujur tubuhku

"Ayah ternyata sakit,kenapa tidak bilang ke zalimah?", tanya zalimah

Zalimah tanpa minta penjelasan dan alasan dariku langsung menggotongku ke mobil berdua dengan arya

"Kakek nenek,,zalimah pergi dulu,ayahku sakit dan harus kubawa kerumah sakit!", teriak zalimah.

Ternyata zalimah tak membawaku ke puskesmas tapi langsung ke kabupaten,tiba dirumah sakit,aku langsung mendapatkan perawatan Intensif,tidak sulit bagi zalimah untuk mendapatkan pelayanan cepat,mungkin karena ia seorang dokter.

Beberapa hari di rawat di Rumah sakit,ku merasa sudah agak baikan dan mendapatkan izin pulang,ternyata aku gagal ginjal dan mengharuskan cuci darah secara berkala.

"Kamu beruntung nuar,punya seorang anak yg sangat berbakti", ucap pak karya saat datang menjengukku

"Alhamdulillah kang anakku sangat memperhatikan keadaanku,juga menantuku yg baik semoga seterusnya begitu", ucapku

"Wahh ada pak karya nih", sapa menantuku saat baru tiba dari dinas luar

"Iya Nak,nengok pak januar yg kabarnya sakit", ucap pak karya

Ia sangat terkesan akan anak mantu pak januar yg sangat peramah dan tidak sombong padahal ia seorang polisi yg berpangkat tinggi,juga rela tinggal bersama ketiga mertuanya di rumah tua dekat kuburan,yg sekarang sudah bagus karena di renovasi.

"Pak karya,ayo diminum kopinya", ucap arya

Rupanya ia masuk menyeduh kopi untuk mertuanya dan pak karya,juga roti yg dibawa dari kota dihidangkan

"duhh,gak enak nihh jadi merepotkan sekali,mana yg bikin kopi seorang polisi lagi", ucap pak karya jadi kikuk

"Ini gk seberapa pak karya,dirumah saya bukan polisi tapi menantunya pak januar yg terganteng", seloroh arya

Membuatku dan pak karya terbahak bahak.

"Kakek dan nenek mana yah?", tanya arya.

"Iya ke kebun nak,padahal ayah sudah larang kerja", ucapku

Bu suriati dan pak badrun,orang tua yg tak mau tinggal duduk saja dirumah,ia sangat suka bekerja,setahun yg lalu kebun dibeli zalimah karena tahu kakek dan neneknya suka berkebun dan kadang pergi jadi upah buruh metik jagung,jadi zalimah belikan kebun 2 hektar untuk kakek dan neneknya.

Dalam hati kecil pak karya mengagumi sifat zalimah yg patuh terhadap orang tua,pantas saja ia bisa berhasil meraih impiannya dan pak januar yg sangat beruntung hidupnya,beda dengan dirinya yg memiliki 4 tapi tak ada satupun yg berhasil,merekalah yg justru selalu menyusahkan orang tuanya.

"Pak januar,Nak Arya,saya pamit dulu,terima kasih hidangannya", ucap pak karya

"Iya pak,sering seringlah kesini", ucap arya,kulihat ia menyelipkan uang ratusan ke saku baju pak karya

"Aduuhh nak arya,kok jadi ngasih lagi sih", ucsp pak karya

"Terimalah pak,ini rezeki buat bapak", ucap Arya tulus

**************

Karya Nugroho

Aku tetangga,januar yg paling dekat dengan rumahnya,dan aku juga berteman januar sejak kecil,tapi januar memiliki nasib yg sangat baik di masa depannya.

"Dari mana pak?", tanya istriku,saat aku masuk dalam rumah

"abis jenguk januar bu,iakan baru keluar dari rumah sakit", jawabku.

"Ahh januar, nasibnya enak pak,anaknya seorang dokter,dapat menantu punya pangkat lagi,kita gimana pak,anak anak kita malah bikin susah terus padahal jauh lebih tua semuanya dibanding zalimah", ucap istriku mengeluh

Kami kadang cemburu pada januar,punya seorang anak yg meski bukan anak kandungnya sangat berbakti ke ayahnya,padahal dulu sangat miskin,buat makan saja susah,kini zalimah telah sukses jadi seorang dokter,punya mobil pribadi,suaminyapun punya mobil pribadi,ayahnya dibelikan motor baru,bahkan baru baru ini membeli kebun 2 hektar,sangat bertolak belajang dengan kehidupan keluargaku yg amburadul.

"Pak,beras dirumah sudah habis,gula kopi bahkan garam pun habis", ucap istriku sedih

"bu tadi,suaminya zalimah memberiku uang", ucapku

Kurogoh saku bajuku,dan kubuka gulungan uang merah itu,jumlahnya 300 ribu,membuatku dan istriku melotot

"Alhamdulillah Ya Allah,pertolonganmu selalu datang", ucapku

"Pak,Nak arya ternyata baik sekali", ucap istriku

"Nih bu,uangnya buat belanja kebutuhan aja,jangan lupa beli beras dan tembakau buat bapak", ucapku.

Sungguh Arya menjadi malaikatku,disaat tak punya apa apa lagi untuk dimakan iya memberiku uang yg menurutku sangat banyak.

Malamnya Anakku yg sulung datang bersama anak dan istrinya,ia terlihat sangat pucat.

"Kamu kenapa bas?", tanyaku

Mereka keliatan lesu,tiba tiba anaknya yg masih balita nyeletuk

"Kami dari pagi,belum makan mbah", ucapnya polos

Membuat hatiku menangis,sungguh memprihatinkan kondisi anak dan cucuku.

"Ayo makan didalam,kami juga kehabisan stok makanan tadi bas,untung Suaminya zalimah,menyelipkan uang ke Saku bajuku 300 ribu,itulah yg dipakai ibumu belanja", ucapku.

Mereka makan dengan lahapnya,aku sering merasa Allah tidak adil bagiku tapi hal itu kutepis karena januar juga pernah mengalami hal yg sama denganku,bahkan mengasuh zalimah yg dulu selalu difitnah dan dicaci maki tanpa kesalahan,kini mereka telah menuai buah kesebarannya.

"Salsabilaa", ku dengar suara Zalimah memanggil cucuku

Nampaknya zalimah baru pulang dari rumah sakit,karena ia masih mengenakan seragam dokternya.

"Iya dokter ,ada apa?", jawab salsabila

"Nih ibu dokter kasih hadiah buat salsabila yg manis", kata dokter zalimah

Ia memberikan kantongan putih yg sarat isi,nampaknya dari indomaret

"Salsabila,udah sekolah ya?", tanya zalimah

"Iya dokter sekolah PAUD,tapi salsa tadi dan kemaren gak naik sekolah", jawab salsa dengan lugu

"Kok gak sekolah,salsa kan gak sakit?", tanya zalimah.

Kulihat mereka mengobrol sangat akrab,padahal baru 2x ketemu.

"Sepatu salsa robek dokter,salsa malu diolokin pakai mulut buaya", ucap salsa

Kulihat zalimah tertegun dan menatap salsa dengan penuh rasa iba,entah apa yg akan diberikan zalimah,ia membuka tasnya dan memberi salsa amplop.

"Nihh dari dokter untuk salsa yg pintar,buat beli sepatu dan jajan salsa ya", ucap zalimah

Ia memeluk salsa dan mencium pipi salsa kiri kanan.

"Bapak mamaaa,lihat nih salsa dapat hadiah yg banyak dari dokter zalimah!", teriak salsabila kegirangan

Ia terlihat payah menggendong bawaannya,jadi mamanya yg turun menyambut bawaan salsa.

"Salsa tadi cerita cerita bu dokter,terus salsa dikasih hadiah begini", ucap salsa

Dibukanya kantongannya,ternyata biskuit,gula,susu,sabun mandi dan shampoo buat salsabila.

"Tadi salsa juga terima amplop dari bu dokter mbah", ucap salsa

"Isinya berapa salsa", tanya kami

"500 ratus ribu",Salsa melonjak kegirangan

"katanya buat beli Sepatu ini", ucap Salsa.

Pemberian yg sangat berharga,disaat kami tak punya apa2 lagi untuk dimakan.uluran tangan bersarung emas datang disaat kami terpuruk

Episodes
1 Ritual kakakku
2 Dendam Rukmini
3 Zalimah Anak Indigo
4 Berpetualang di Pasar Mayit
5 Istri untuk ayahku
6 Balada gadis Indigo
7 pernikahan antara manusia dan jin
8 Saat harus berpisah
9 kembali ke desa
10 mengabdi di pedalaman
11 Senyum tulus pasienku
12 Rahasia Mbah Wii
13 Mimpi semalam
14 Misteri yg tak pernah usai
15 Saat harus memilih
16 Suami pilihan ayahku
17 kenikmatan di pagi pertama
18 Saat ayah pergi
19 Kelahiran kirana
20 Ayahku polisi tangguh
21 Dibalik penyekapanku
22 Petaka pergaulan bebas
23 masa lalu
24 Eksekusi lahan pekuburan
25 Pemuda dari desa
26 Saat pulang kampung
27 Gila karena cinta
28 Saya,bukan orang gila
29 Rasa Cinta
30 katakan,jika kau mencintaiku
31 hikmah dibalik musibah
32 Widya tertangkap
33 Arti sebuah persahabatan
34 Perselingkuhan suamiku
35 Saat dalam penjara
36 Chandra kirana
37 Kerinduan rukmini
38 Pertolongan tak terduga
39 Dendam di masa lalu
40 Impian chandra
41 Cinta tulus kirana
42 Keinginan dokter zalimah.
43 Pertunangan.
44 Kesedihan bapak
45 Rahasia ibu sambung
46 Menyatukan ayah bunda
47 Melebur dalam rumah tangga
48 Cinta hampa
49 Saat tak bahagia dalam pernikahan
50 Doa dalam sujud
51 Pengorbanan seorang ibu
52 Ilmu hitam dari sang pemuja
53 Ruwat Rumah
54 Hari libur
55 Mimpi tinggal mimpi
56 Guna guna Mbah saniyem
57 Cinta itu buta
58 Salah sasaran
59 Kecewa
60 Rencana menyatukan Chandra kirana
61 Penolakan Kirana
62 Ambisi berakhir petaka
63 Malu sendiri
64 Kenangan indah rumah tepi kuburan
65 Pilihan hati dokter fadli
66 Masalah baru kirana
67 Lika liku kehidupan
68 saat Chandra kembali
69 Doa seluruh keluarga
70 Tangisan untuk danang
71 Setelah danang pergi
72 Hati yg merindu
73 Pertemuan tak terduga
74 Cinta bersemi kembali
75 Saat Melani pergi
76 Duka nestapa kirana
77 Mata bathin dokter zalimah
78 Dilema kirana
79 Saat menyesali perbuatan
80 Berperang dengan perasaan
81 Aura negatif di tubuh Kirana
82 Pengaruh sumpah leluhur
83 Hati yg nelangsa
84 cobaan datang silih berganti
85 Jangan benci aku
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Ritual kakakku
2
Dendam Rukmini
3
Zalimah Anak Indigo
4
Berpetualang di Pasar Mayit
5
Istri untuk ayahku
6
Balada gadis Indigo
7
pernikahan antara manusia dan jin
8
Saat harus berpisah
9
kembali ke desa
10
mengabdi di pedalaman
11
Senyum tulus pasienku
12
Rahasia Mbah Wii
13
Mimpi semalam
14
Misteri yg tak pernah usai
15
Saat harus memilih
16
Suami pilihan ayahku
17
kenikmatan di pagi pertama
18
Saat ayah pergi
19
Kelahiran kirana
20
Ayahku polisi tangguh
21
Dibalik penyekapanku
22
Petaka pergaulan bebas
23
masa lalu
24
Eksekusi lahan pekuburan
25
Pemuda dari desa
26
Saat pulang kampung
27
Gila karena cinta
28
Saya,bukan orang gila
29
Rasa Cinta
30
katakan,jika kau mencintaiku
31
hikmah dibalik musibah
32
Widya tertangkap
33
Arti sebuah persahabatan
34
Perselingkuhan suamiku
35
Saat dalam penjara
36
Chandra kirana
37
Kerinduan rukmini
38
Pertolongan tak terduga
39
Dendam di masa lalu
40
Impian chandra
41
Cinta tulus kirana
42
Keinginan dokter zalimah.
43
Pertunangan.
44
Kesedihan bapak
45
Rahasia ibu sambung
46
Menyatukan ayah bunda
47
Melebur dalam rumah tangga
48
Cinta hampa
49
Saat tak bahagia dalam pernikahan
50
Doa dalam sujud
51
Pengorbanan seorang ibu
52
Ilmu hitam dari sang pemuja
53
Ruwat Rumah
54
Hari libur
55
Mimpi tinggal mimpi
56
Guna guna Mbah saniyem
57
Cinta itu buta
58
Salah sasaran
59
Kecewa
60
Rencana menyatukan Chandra kirana
61
Penolakan Kirana
62
Ambisi berakhir petaka
63
Malu sendiri
64
Kenangan indah rumah tepi kuburan
65
Pilihan hati dokter fadli
66
Masalah baru kirana
67
Lika liku kehidupan
68
saat Chandra kembali
69
Doa seluruh keluarga
70
Tangisan untuk danang
71
Setelah danang pergi
72
Hati yg merindu
73
Pertemuan tak terduga
74
Cinta bersemi kembali
75
Saat Melani pergi
76
Duka nestapa kirana
77
Mata bathin dokter zalimah
78
Dilema kirana
79
Saat menyesali perbuatan
80
Berperang dengan perasaan
81
Aura negatif di tubuh Kirana
82
Pengaruh sumpah leluhur
83
Hati yg nelangsa
84
cobaan datang silih berganti
85
Jangan benci aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!