"Siapa yg mengutus dokter mengadakan penelitian disini?", tanya kepala desa.
Dari pertanyaan kades,sudah jelas Ia kurang mendukung program pemerintah di bidang kesehatan.
"Pemerintah propinsi pak kades,yg mendengar maraknya Narkoba dipelosok dan kesadaran masyarakat pada kesehatan yg masih kurang di pelosok", ujarku sedikit gregetan
Aku sedang asyik menikmati sore yg indah ketika diriku tiba tiba dicegat 3 anak muda
"Dokter zalimah ya?", tanyanya
"Iya ada apa?", karena merasa heran
"Dokter jangan pernah mencampuri urusan urusan kami di sini,desaku sudah cukup menerima dokter sebagai tamu disini", ucap mereka lalu pergi begitu saja.
"Pemuda yg aneh ujarku", bathinku
Tapi melihat gelagat ketiga anak muda itu,sepertinya mereka semua pecandu narkoba,sorot matanya kosong .gerakan tubuhnya tidak normal.
Aku menggeleng,menyaksikan kerusakan para generasi oleh narkoba.
"Selamat sore dokter", sapa seorang anggota TNI
"Selamat sore juga pak,lagi jalan jalan juga ya?", tanyaku
"Iya dokter,sama halnya dengan dokter zalimah", ucapnya
"Disini sangat indah dokter,tapi permasalahan warga disini tak seindah panorama alamnya,jadi dokter hati hati,jangan suka jalan sendiri", ucap pak rasyid yg menjadi petugas babinsa disini.
"Betul itu pak,kasus HIV disini terus meningkat,seiring berkembangnya kasus narkoba,sangat di sayangkan"ucapku
perbincanganku dengan pak rasyid makin menguatkan feelingku,daerah sini tidak dalam keadaan aman aman saja,tetapi dalam kondisi memprihatinkan.
Esoknya diadakan penyuluhan dan pengobatan gratis dibuka,anehnya yg datang hanya hitungan jari padahal penduduk disini lumayan banyak,yg terdata 2.200 jiwa.
"Mungkin penduduk sini Sehat dokter", ucap dokter rizal
Mungkin ia melihatku heran melihat yg datang hanya sedikit.
"kami tim dokter dari kota sengaja datang kesini,untuk berbagi ilmu dan membuka pengobatan gratis.jadi yg mau berobat atau konsultasi silahkan datang", ucap dokter lusi memberi keterangan
Hari sudah siang,acarapun kami tutup bersama,jujur kami sedikit kecewa melihat minat yg kurang dari masyarakat di bidang kesehatan.
"Lusa kita kembali ke daerah masing masing dokter,terima kasih telah menjadi tim yg kompak dalam tugas yg mulia ini", ucap dokter rizal selaku moderator dalam tiap pertemuan.
Dari jauh kulihat sekelompok warga yg keliatannya,akan menuju ke sini.mengurungkan niat kami yg akan menutup penyuluhan.
"Assalamu alaikum dokter", ucap salah seorang dari mereka yg datang
"Wa alaikum salam,silahkan masuk", ucapku
"Maaf dokter kami terlambat datang", ucap mereka
"Kami bukan penduduk disini dokter,tapi penduduk desa seberang gunung", ucap seorang laki laki yg kemudian mengenalkan dirinya sebagai kepala desanya.
"Pada mau periksa kesehatan ya?", tanya dokter lusi
"Iya ,dokter", ucap mereka serempak.
Kami sangat terharu melihat kemauan dan kesadaran mereka pada kesehatan,meskipun harus berjalan kaki 4 km.
"Dokter,saya selaku kepala desa pagergunung,mengundang para tim dokter,agar sudi datang ke desa kami,disana sangat membutuhkan dokter", ucap kades
Melihat kesungguhan mereka ,kamipun par tim dokter sepakat pindah sore ini ke pagergunung,memindahkan tugas kami yg bsru 3 hari disini,karena respon negatif desa ini yg lebih condong ke kami.
Kami dijemput 10 orang bermotor tanpa pamit terlebih dahulu ke kepala desanya,karena kades sendiri tidak mau bertemu lagi.
Sambutan yg hangat penduduk desa pagergunung yg ternyata hidup dalam kedamaian dan suasana religius yg sangat nampak dalam kehidupan sehari hari mereka.
"Selamat datang di desa kami yg terpencil dokter,kami sangat kedatangan tamu para tim dokter yg akan menyumbangkan ilmunya didesa kami yg jauh dari hiruk pikuk kota", ucap kepala desa yg begitu antusias menyambut kami
Sangat bertolak belakang dari sambutan kepala desa dan sebagian warganya di desa pertama kali kami datangi.
Rupanya disini rawan malaria,mungkin karena faktor udara yg sangat dingin,untung kami membawa stok obat yg sangat banyak.
Rasa loyalitas dan persaudaraan yg tinggi dari masyarakat membuat kami betah bekerja disini,keluhan masyarakat yg beraneka ragam,makin menambah semangat kerja kami.
Yg paling ramai poli gigi yg dipegang dokter susan,kami tak minta bayaran karena memang sudah menjadi kewajiban kami memberikan pertolongan ke masyarakat.
"Kampung sebelah gawat dokter", ucap seorang petugas ronda malam
"Kenapa mang?", tanyaku
"Puluhan anak muda sakau,mereka menuju kecamatan ditolak puskesmas karena sebelumnya pernah diberi peringatan tapi tak dihiraukan", ucap mang asep
"Ternyata kepala desa terlibat ya dalam jaringan pengedar", kudengar salah satu penduduk mengobrol
"kok tau?", tanyaku
"ia di gerebek tadi siang dan dibawa ke kota dokter,gara gara pemuda pemuda yg sakau itu,polisi akhirnya mengusut dan berhasil menemukan bukti", ucap seorang penduduk lainnya.
Masa penyuluhan telah selesai,kami terpaksa harus berpisah dengan para warga yg yg sangat baik dan sangst berkesan bsgi kami para tim dokter.
Isak tangis para warga melepas kami dengan berat hati.
"Terima kasih para penduduk desa pagergunung yg baik hati dan sangat kami sayangi,dengan berat hsti kami mrngucapkan selamst berpisah,semoga masih bisa bertemu dilain waktu", ucap dokter rizal.
Lambaian tangan para warga membuatku menitikjan air mata,mereka adalah orang orang sederhana tapi bisa membuat hati kami bahagia.
Sejam perjalanan kami tiba di ibukota kecamatan,dan dibawa ke puskesmas setempat karena mobil yg akan membawa kami ke surabaya,menjemputnya disini,sesuai perjanjian.
Dokter asia menghampiri kami,beliaulah yg memegang kendali dipuskesmas ini.
"Selamat datang dokter,silahkan istirahat dulu sebelum melanjutkan perjalanan", ucap dokter asia ramah
Kami menikmati hidangan siang dengan lahap,tak lama setelah itu datang mobil yg menjemput kami menuju kota surabaya.
******
Akhirnya aku kembali lagi ke desaku setelah menyelesaikan misiku selama 10 hari.
Keluargaku menyambutku dengan sangat gembira dan hangat.
"Minum dulu wedang jahenya nak,agsr tubuhmu hangat lahi", ucap nenek.
Inilah moment yg sangat kurindukan bila bepergian,suasana rumah yg nyaman dan membuatku betah berlama lama dirumah.
Rumah yg telah aku huni sajak masih bayi.
"Beberapa hari yg lalu arya kesini nak", ucap ayahku
"Ngapain ayah?", tanyaku
"Ingin bertemu kamu nak,arya mengutarakan ke ayah tentang niatnya yg ingin melamarmu", ucap ayah.
Ayah terus mengepulkan asap rokoknya,hingga membuatnya terbatuk batuk,inilah hal yg sangat tidak kusukai dari ayah,kebiasaan merokoknya yg tak bisa dihentikan
"Ayah,kurangi merokoknya", kutegur ayah dengan halus
Kebiasaan ayah,kalau ditegur soal rokok,tidak akan menjawab dan mengalihkan pembicaraan ke hal yg lainnya.
"bagaimana menurutmu nak?", tanya ayah
"Belum kepikiran ke situ ayah", ucapku.
"kamu sudah cukup dewasa nak,ayah ingin gendong cucu", ucap ayah.
"Zalimaahh,ayo masuk makan!", teriak nenek dari dapur
Menu makanan yg menggugah seleraku
Ada Semur jengkol,teri sambel kacang dan pecel lele
"Wahhh,makan besar hari ini", ucapku
Nenek dan kakek tersenyum senyum melihatku makan dengan sangat lahap.
Kebahagiaan ada pada kesederhanaan dan cara kita mensyukuri nikmat Allah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments