Mimpi semalam

"Zalimah tetaplah menjadi menusia yg rendah hati,jangan pernah terbuai oleh popularitas dan jabatan,semuanya hanya sementara", Nasehat ayahku dimalam hari saat duduk diberanda menikmati indahnya bintang yg bertaburan.

"Insya Allah ayah", ucapku.

Kupandangi wajah ayahku yg sudah mulai dimakan usia,rambutnya sudah mulai memutih.

"Ayah,tadi aku ke rumah orang tuanya ibuku,ia sedang sakit", ucapku

"apa,ia masih mengenalimu nak?", tanya ayah

"Ia ayah,tapi aku tak menanggapinya ku hanya menjalanku tugasku mengabdi pada masyarakat", jawabku

"Nak ,ayah sepertinya curiga akan sukatmi yg mengaku ibunya rukmini", ujar ayah mengisap rokoknya dalam dalam lalu mengepulkan asapnya ke udara.

"Maksud ayah?", tanyaku

"Sepertinya,ia bukan ibu kandungnya rukmini,karna ayah pernah menggali kuburan atas perintah Mbah Wii,untuk memindahkan makam bayi yg bernama farida,disitu kudengar tentang bayi lain di keluarga kasiran yg bernama rukmini", ucap ayah

Aku jadi teringat perlakuan mereka saat aku kecil,sepertinya memang aku tak ada hubungan darah denganku.

"Lalu rukmini ibuku,siapa kah orang tuanya?",bathinku

Kini,asal usulku mulai samar samar,identitasku tak jelas,setelah keluarga sukardi pun yg katanya ayah kandungku tak pedulikan ku juga.

"Jangan jangan sukardi,seperti halnya ibuku,yg hanya anak pungut?", tanyaku dalam hati.

Satu demi satu jati diriku mulai terungkap,semuanya menjadi tugas bagiku,aku harus mencari tahu tentang diriku yg sesungguhnya.

"Assalamu alaikum,bu suriati", ucapku

Kulihat ibu suriati terkejut melihst kedatanganku yg tiba tiba,ia tergopoh gopoh menyambutku.

"Dokter zalimah,silahkan masuk nak", ucapnya.

"Iya bu sur,lain kali gak usah panggil aku dengan sebutan dokter,cukup zalimah saja", ucapku.

"Iya nak kalau begitu,oh ya zalimah kok tiba tiba datang,padahal masih pagi,sepertinya nak zalimah ada sesuatu yg sangat penting yg membawa kesini", ucap bu suriati seolah bisa membaca pikiranku

"Bu suriati,apa mengenal mbah wii dan pasangan suami istri sukatmi dan kasiran?", tanyaku.

Kulihat ibu suriati,seperti membayangkan sesuatu yg sangat berkesan di hatinya,tatapan matanya mengandung suatu kesedihan yg sangat dalam

"Maaf bu sur,jika pertanyaanku membuat hati bu sur menjadi sedih", ucapku

"tidak nak,pertanyaanmu justru mbuatku sangat bahagia,pada akhirnya aku bisa mengungkap kebenaran yg berpuluh puluh tahun terkubur dalam peti rahasia mbah wii", ucap ibu suriati.

Lalu ibu suriati bercerita secara mendetail,membuatku jadi sangat terharu,tak sadar aku melompat memeluk ibu suriati

"Nenek!",ternyata inilah arti getaran kasih sayang yg membuatku tak bisa memejamkan air mata,ternya betul,ibu suriati adalah nenek kandungku

Kamipun saling berpelukan dan menangis sejadi jadinya,ternyata sangat sulit menutupi kebohongan,sepandai pandainya mbah wii dan sukatmi menutupi identitas rukmini,ternyata bisa terungkap juga.

"Nenek,kenapa sekarang kita baru ketemu,padahal waktu kecil aku sangat merindukan suasana begini", ucapku.

"Cucuku,terkadang manusia diberi cobaan yg berat untuk menguji keimanan kita,dulu aku selalu merindukan cucu,tapi aku tak hsrus menelan harapan itu,karna aku tak memiliki anak", ucap ibu suriati yg sekarang kupanggil Nek sur.

Tak lama datang pak badrun yg rupanya kakekku juga

"Pak,ternyata zalimah cucu kita", ucap Nenekku

Seperti halny Nenek,ternyata pak badrun juga sangat terharu dan bahagia,diusia menjelang senja,Tuhan memberikan hadiah seorang cucu yg selama puluhan tahun hanya bisa hadir dalam mimpinya.

"Nenek,apa tidak curiga,saat bayi rukmini di tukar dengan bayi farida yg sudah meninggal saat itu?", tanyaku

"Waktu itu,sudah tak begitu perhatikan nak,karena kesedihan yg sangat mendalam", ucap nenek sur.

"Untuk mrmbunuh rasa sedih,nenek dan kakekmu merantau puluhan tahun ke kalimantan,hingga hal itu tidak begitu kami pedulikan lagi,disinipun baru 4 tahun", ucap kakekku.

********

Ayahku sangat bahagia saat ku cerita perihal nenek kandungku yg sebenarnya.

"Ternyata kecurigaan ayah,benar nak, sebenarnya ayah sudah sering kali dengar kisah bayi rukmini,tapi ayah tak mau terlalu mencampuri urusan keluarga orang", ucap ayahku.

"Ayah,zalimah boleh memanggil kakek dan nenek gak tinggal disini", ujarku

"Kok tanya ayah sih nak,itu terserah kamu,rumah ini kan milikmu", jawab ayah

Hari itu juga,aku dan ayah menjemput nenek dan kakek yg rupanya sedang ada tamu.

kulihat kakek dan nenek sedang tertunduk lesu,sepertinya mengalami masalah yg besar.

"Dokter zalimah ya,ada perlu apa kesini,apa dokter mau menagih pasangan suami istri yg tidak tau malu ini", ucap lelaki paruh baya yg kukenal bernama pak karta

"Maksudnya apa nih pak karta,jelaskan dulu ,ada masalah apa dengan kakek dan nenek saya?", tanyaku

"Pak karta menagih sewa tanahnya nak yg sudah menunggak 5 bulan", ucap kakek badrun

"Dokter zalimah kok mengaku cucu mereka,gak pantas amat", ucap pak karta sombong

"Kek badrun,tunggakannya berapa,sampai omongannya kasar begini?", tanyaku

Aku mulai emosi melihat tingkah laku pak karta yg tidak tahu etika dan adab ke orang tua ini.

"Rp 2.500.000 nak", ucap nenekku gemetar.

Kudekati nenek sur dan kupeluk,untuk menenangkan pikirannya

"Tenanglah nek,zalimah bayar sekarang juga", ucapku

"Pak karta,ini uangnya kubayar tunai sekarang", ucapku sambil mengulurka uang itu

"kebetulan nenek dan kakek kujemput hari ini jadi tanah pak karta mulai hari ini tidak kusewa lagi", ucapku

"Bawa yg seperlunya aja kek", ucapku

"Dokter zalimah,betul cucu mereka?,ucap pak karta seolah masih belum percaya

"Betul pak,makanya saya sengaja datang kesini menjemput kakek dan nenek untuk tinggal bersama".

"Kalau begitu saya mohon pamit dokter", ucap pak karta

Saya hanya mengangguk,sungguh eneg rasanya,berhadapan dengan mahkluk sombong.

"Betul betul,belum bisa hilang sifat buruk pada diri pak karta", ucap ayahku yg dari tadi gregetan,liat tingkah pak karta.

Hari yg indah dan sempurna bagiku saat bisa mengumpulkan keluargaku dalam satu rumah yg bahagia.

Kebahagiaan kulihat di wajah,kakek dan nenekku,mereka ku beri kamar yg layak.

"Nak januar,terima kasih banyak telah mendidik cucuku menjadi manusia yg punya moral", ucap kakek badrun pada ayahku.

"Aku hanya penggali kubur paklek,hanya memberikan didikan layaknya orang desa pada zalimah,yg sangat berjasa pada zalimah adalah pak eko dan bu widya,yg telah membiayai kuliah zalimah hingga mencapai titel dokternya", ucap ayahku menjelaskan.

Kebahagiaan yg sempurna saat bisa membuat ketiga orang mulia dihidupku tersenyum.

"Ayah,besok kita ziarah ke makam almarhumah ibuku,membawa kakek dan nenek",Ucapku

"Iya,nak sekalian membersihkan juga makam ibumu", jawab ayahku

Malam yg indah,pertama kali kulalui bersama ketiga keluargaku,aku telah menggapai bintang lagi saat ku berhasil menemukan kakek dan Nenek.

Episodes
1 Ritual kakakku
2 Dendam Rukmini
3 Zalimah Anak Indigo
4 Berpetualang di Pasar Mayit
5 Istri untuk ayahku
6 Balada gadis Indigo
7 pernikahan antara manusia dan jin
8 Saat harus berpisah
9 kembali ke desa
10 mengabdi di pedalaman
11 Senyum tulus pasienku
12 Rahasia Mbah Wii
13 Mimpi semalam
14 Misteri yg tak pernah usai
15 Saat harus memilih
16 Suami pilihan ayahku
17 kenikmatan di pagi pertama
18 Saat ayah pergi
19 Kelahiran kirana
20 Ayahku polisi tangguh
21 Dibalik penyekapanku
22 Petaka pergaulan bebas
23 masa lalu
24 Eksekusi lahan pekuburan
25 Pemuda dari desa
26 Saat pulang kampung
27 Gila karena cinta
28 Saya,bukan orang gila
29 Rasa Cinta
30 katakan,jika kau mencintaiku
31 hikmah dibalik musibah
32 Widya tertangkap
33 Arti sebuah persahabatan
34 Perselingkuhan suamiku
35 Saat dalam penjara
36 Chandra kirana
37 Kerinduan rukmini
38 Pertolongan tak terduga
39 Dendam di masa lalu
40 Impian chandra
41 Cinta tulus kirana
42 Keinginan dokter zalimah.
43 Pertunangan.
44 Kesedihan bapak
45 Rahasia ibu sambung
46 Menyatukan ayah bunda
47 Melebur dalam rumah tangga
48 Cinta hampa
49 Saat tak bahagia dalam pernikahan
50 Doa dalam sujud
51 Pengorbanan seorang ibu
52 Ilmu hitam dari sang pemuja
53 Ruwat Rumah
54 Hari libur
55 Mimpi tinggal mimpi
56 Guna guna Mbah saniyem
57 Cinta itu buta
58 Salah sasaran
59 Kecewa
60 Rencana menyatukan Chandra kirana
61 Penolakan Kirana
62 Ambisi berakhir petaka
63 Malu sendiri
64 Kenangan indah rumah tepi kuburan
65 Pilihan hati dokter fadli
66 Masalah baru kirana
67 Lika liku kehidupan
68 saat Chandra kembali
69 Doa seluruh keluarga
70 Tangisan untuk danang
71 Setelah danang pergi
72 Hati yg merindu
73 Pertemuan tak terduga
74 Cinta bersemi kembali
75 Saat Melani pergi
76 Duka nestapa kirana
77 Mata bathin dokter zalimah
78 Dilema kirana
79 Saat menyesali perbuatan
80 Berperang dengan perasaan
81 Aura negatif di tubuh Kirana
82 Pengaruh sumpah leluhur
83 Hati yg nelangsa
84 cobaan datang silih berganti
85 Jangan benci aku
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Ritual kakakku
2
Dendam Rukmini
3
Zalimah Anak Indigo
4
Berpetualang di Pasar Mayit
5
Istri untuk ayahku
6
Balada gadis Indigo
7
pernikahan antara manusia dan jin
8
Saat harus berpisah
9
kembali ke desa
10
mengabdi di pedalaman
11
Senyum tulus pasienku
12
Rahasia Mbah Wii
13
Mimpi semalam
14
Misteri yg tak pernah usai
15
Saat harus memilih
16
Suami pilihan ayahku
17
kenikmatan di pagi pertama
18
Saat ayah pergi
19
Kelahiran kirana
20
Ayahku polisi tangguh
21
Dibalik penyekapanku
22
Petaka pergaulan bebas
23
masa lalu
24
Eksekusi lahan pekuburan
25
Pemuda dari desa
26
Saat pulang kampung
27
Gila karena cinta
28
Saya,bukan orang gila
29
Rasa Cinta
30
katakan,jika kau mencintaiku
31
hikmah dibalik musibah
32
Widya tertangkap
33
Arti sebuah persahabatan
34
Perselingkuhan suamiku
35
Saat dalam penjara
36
Chandra kirana
37
Kerinduan rukmini
38
Pertolongan tak terduga
39
Dendam di masa lalu
40
Impian chandra
41
Cinta tulus kirana
42
Keinginan dokter zalimah.
43
Pertunangan.
44
Kesedihan bapak
45
Rahasia ibu sambung
46
Menyatukan ayah bunda
47
Melebur dalam rumah tangga
48
Cinta hampa
49
Saat tak bahagia dalam pernikahan
50
Doa dalam sujud
51
Pengorbanan seorang ibu
52
Ilmu hitam dari sang pemuja
53
Ruwat Rumah
54
Hari libur
55
Mimpi tinggal mimpi
56
Guna guna Mbah saniyem
57
Cinta itu buta
58
Salah sasaran
59
Kecewa
60
Rencana menyatukan Chandra kirana
61
Penolakan Kirana
62
Ambisi berakhir petaka
63
Malu sendiri
64
Kenangan indah rumah tepi kuburan
65
Pilihan hati dokter fadli
66
Masalah baru kirana
67
Lika liku kehidupan
68
saat Chandra kembali
69
Doa seluruh keluarga
70
Tangisan untuk danang
71
Setelah danang pergi
72
Hati yg merindu
73
Pertemuan tak terduga
74
Cinta bersemi kembali
75
Saat Melani pergi
76
Duka nestapa kirana
77
Mata bathin dokter zalimah
78
Dilema kirana
79
Saat menyesali perbuatan
80
Berperang dengan perasaan
81
Aura negatif di tubuh Kirana
82
Pengaruh sumpah leluhur
83
Hati yg nelangsa
84
cobaan datang silih berganti
85
Jangan benci aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!