Senyum tulus pasienku

Menjalani profesi sebagai seorang dokter di pedalaman betul betul menguras tenaga dan pikiran,susahnya mengajak masyarakat beralih dari pengobatan kampung ke pengobatan medis,dan kentalnya kepercayaan masyarakat ke tradisi pengobatan kampung dan kemampuan mantra mantra yg diyakini lebih cepat mengalami kesembuhan.membuatku harus lebih pintar mengambil hati masyarakat.

Rupanya masyarakat juga sering minder ke puskesmas atau ke rumah sakit karena kekhawatiran tidak mengalami pelayanan yg baik karena banyak juga,dokter dan perawat yg turun mengabdi di pedalaman,menampakkan rasa tidak bersahabat cenderung meremehkan warga.

"Warga disini agak ngeyel dokter", ucap seorang bidan yg sudah mengabdi disini kurang lebih 5 tahun

"Maksudnya,bu bidan rewel kenapa?", jawabku

"Mereka lebih cenderung mengandalkan Dukun beranak,di banding bidan,giliran nanti pusar anaknya sudah infeksi baru menghubungi bidan", ucap bidan kuswati

"Sabar ya bu,tidak mudah memang menghadapi masyarakat yg masih awan dengan pengobatan medis,harus lebih banyak mengadakan penyuluhan tentang kesehatan di tiap dusun", jawabku memberi solusi ke bidan kuswati

"Bu dokter sepertinya sudah merawat bu suriati ya,yg tinggal dikebun kebun?", tanya bidan kuswati

"Iya bu bidan,kenapa emangnya?", aku balik nanya

"Ibu dokter,jangan terlalu meladeni mereka,sebenarnya bu suriati itu sudah lama betul sakit,bahkan saya dan beberapa dinas kesehatan dari kota pernah mengunjunginya memberikan penyuluhan tapi orang itu tak menanggapinya dok,malah melaporkan kami di kadis,tidak becus melayani pengunjung,padahal kami sudah semaksimal mungkin melayaninya,dasar dia aja yg tak mematuhi anjuran dan pantangan kesehatan", ucap bidan kuswati

"Itu sudah biasa terjadi bu bidan,sabar yaa,terkadang sebagai manusia kita harus banyak mengalah untuk menjadi pemenang", ucapku

Ibu suriati,nama ibu tua yg pernah kujemput dirumahnya dan kubawa kepuskesmas itu,sepertinya tak seperti yg diceritakan bidan kuswati.

Aku menghela napas,dan duduk bersandar di kursi ku

"Ibu Suriati,wanita itu mampu menggetarkan jiwaku,ku yakin ada hubungan bathin antara aku dan wanita itu", ucapku dalam hati

kuraih kunci mobilku dalam laci dan menemui asisten pribadiku

"Suster,aku keluar dulu ya sebentar,ada urusan", ucapku pada suster yg selalu mendampingiku

"tapi aku ada kerjaan dulu dokter", jawab suster yg mengira aku ajak ikut

"aku pergi sendiri ada sus", ucapku

Entah kenapa timbul rasa ingin bertemu iibu suriati

"Bu dokter", sambut suami ibu suriati

ia seperti sangat senang ku kunjungi dan teriak teriak memanggil istrinya

"buuuu,dokter zalimah datang", teriaknya

"Duuhh ,bu dokter tak kusangka akan mengunjungiku", ucap ibu suriati penuh rasa bahagia

"Nihh bu,oleh oleh untuk ibu suriati", ucapku sambil menyerahkan kantongan plastik berisi sembako

"kenapa,repot repot segala dokter",ucap pak badrun suami bu suriati

"Tidak apa apa pak,terimalah", ucapku

"Dokter zalimah anak kandungnya pak januar ya?", tanya bu suriati

"bukan bu,saya hanya dirawat sejak masih merah,karena ibuku meninggal dunia", ucapku

"Apa,ibunya dokter zalimah tidak ada keluarga lain,maaf nih dokter sedikit kepo", tanya bu suriati lagi

"Entahlah bu sur,hanya menurut cerita ayahku panggilanku ke pak januar,ibuku dibunuh oleh bapak kandungku sendiri yg bernama sukardi,saat itu ibuku sedang hamil besar,dan ia melahirkan dalam kubur,arwah ibuku gentayangan,kebetulan pak januar bisa berkomunikasi dengan makhluk halus,dan ia bersahabat dengan ibuku rukmini,karena rukmini sangat percaya ke pak januar,ia lalu menitipkanku dan pak januar lah yg merawatku dengan penuh kasih sayang", tuturku panjang lebar.

"Orang tua rukmini,siapa namanya dokter?", tanya ibu suriati penasaran

"ibunya bernama sukatni dan bapaknya kasiran bu", jawabku

"Tapi mereka tak menganggapku cucunya,waktu aku kecil pernah diajak jalan2 kesitu,tapi mereka mengusirku", ucapku sedih mengenang masa kecilku.

"Maaf ya dokter,jika ibu terlalu ingin tahu masa lalu dokter hingga membuat dokter menjadi sedih", ucap ibu suriati ikut menangis,seolah ikut merasakan kesedihan dokter zalimah

"Bu,aku pulang dulu yaa,lsin kali zalimah kesini lagi", ucapku memohon pamit

"Iya nak,terima kasih banyak ya kunjungannya", ujar bu suriati melepas kepergianku dengan mata sembab

**********

Pov suriati

43 tahun yg lalu ku terasa akan melahirkan,perutku mulas dari tadi malam,dan pagi ini kurasakan sakit yg tak berhenti lagi malah nyerinya sudah tak tertahankan

Suamiku badrun dengan berpayung daun pisang,menembus hujan memanggil dukun beranak yg berada di desa tetangga yaitu desa umbulkelapa

"Sakiiitt", rintihku dalam kesendirian

"bertahanlah bu,sebentara lagi mbah wii datang", ucap badrun

"tuhh,mbah wii sudah datang", ucap suamiku

"Suriati,tahan napas lalu lepaskan,lakukan berulang ulang,ini akan mengurangi rasa sakitmu nduk", ujar mbah wii

Duuhhh mbah,aku tak tahan lagi,kontraksi diperutku secara alami membuatku ngeden,seluruh tubuhku bergetar hebat

"Oeek,oeeek oeek", tangis bayiku memecah kesunyian

"Alhamdulillah anakmu lahir dengan selamat,beri nama rukmini", ucap mbah wi dengan tersenyum.

Mbah wii,segera memandikan bayi dan memakaikannya gurita setelah itu dibungkus,didaerahku istilahnya di bedong

"Suriati kamu akan kumsndikan dulu,badrun air mandinya apa sudah sedia", seru mbah wii

"Iya mbah,semuanya sudah kusiapkan", jawab suamiku

Seminggu setelah rukmini lahir,tiba tiba ia mengalami sakit panas,badannya biru biru membuatku dan suamiku panik,kugendong bayiku kerumah mbah wii dengan berboncengan sepeda dengan badrun,rupanya disitu ada pasangan sukatmi dan kasiran yg juga membawa bayi perempuannya yg sedang sakit parah juga

"Mbah,tolooong bayiku", teriakku

"Masukkan ke kamar sur", ucap mbah sur

Kumasukkan bayiku dalam kamar,ternyata disitu juga ada bayinyanya sukatmi yg terbaring di ranjang,mbah wii,membaringkan mereka seranjang.

Anehnya kami tak boleh masuk,alasan mbah wii sedang menjalani ritual pengobatan

tak lama mbah wii berteriak,membuat kami terperanjat saking kagetnya

"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun,bayimu neninggal suriati", ucap mbah wii dengan wajah sedih

Kupeluk bayiku dan menangis sejadi jadinya,aku merasa bersalah tak bisa melindungi bayiku,suamiku mengusap usap punggungku

"Bersabarlah bu,itu sudah takdir anak kita yg memang umurnya hanya sampai disitu", ucap suamiku

"Kenapa bayiku harus pergi pak", ucapku masih dengan tangis yg belum berhenti

Hati itu juga bayiku dimakamkan dekat rumah mbah wii,sesuai permintaan mbah wii dengan alasan yg kami tidak ketahui hingga sekarang.

Saat itu aku sebenarnya merasa ada yg tidak beres pada msyat rukmini,sepertinya bayiku tidak memiliki tanda lahir tapi saat bayi mungilku dimandikan,kulihat ada tanda lahir yg sangat besar di area dada dan perutnya.

"Bapak apa masih ingat dengan bayi kita yg bernama rukmini", ucapku ke suamiku

"Iya bu,bapak sebenarnya penasaran dan sepertinya suatu rahasia besar pada keluarga kita akan terkuak dengan kehadiran dokter zalimah", ucap suamiku lagi menerawang jauh,seolah kembali mengenang masa laluku.

"betul itu pak,zalimah mengaku anaknya rukmini,dan orang tuanya rukmini bernama sukatmi dan kasiran,padahal seingatku nama bayi mereka farida", ucapku terus mengingat ingat masa lalu itu.

"Pak,sebaiknya kita menelusuri dulu mbah wii,mumpung ia masih hidup juga sukatmi dan kasiran tapi harus secara halus agar mereka tidak curiga", ucapku penuh semangat

Rasanya masih segar diingatanku kejadian 43 tahun yg lalu,kini terasa terbentang jalan untuk menyusuri pencarianku,kurasa bayiku sengaja di tukar untuk kepentingan pribadi mereka

Tunggulah mbahhh.

Episodes
1 Ritual kakakku
2 Dendam Rukmini
3 Zalimah Anak Indigo
4 Berpetualang di Pasar Mayit
5 Istri untuk ayahku
6 Balada gadis Indigo
7 pernikahan antara manusia dan jin
8 Saat harus berpisah
9 kembali ke desa
10 mengabdi di pedalaman
11 Senyum tulus pasienku
12 Rahasia Mbah Wii
13 Mimpi semalam
14 Misteri yg tak pernah usai
15 Saat harus memilih
16 Suami pilihan ayahku
17 kenikmatan di pagi pertama
18 Saat ayah pergi
19 Kelahiran kirana
20 Ayahku polisi tangguh
21 Dibalik penyekapanku
22 Petaka pergaulan bebas
23 masa lalu
24 Eksekusi lahan pekuburan
25 Pemuda dari desa
26 Saat pulang kampung
27 Gila karena cinta
28 Saya,bukan orang gila
29 Rasa Cinta
30 katakan,jika kau mencintaiku
31 hikmah dibalik musibah
32 Widya tertangkap
33 Arti sebuah persahabatan
34 Perselingkuhan suamiku
35 Saat dalam penjara
36 Chandra kirana
37 Kerinduan rukmini
38 Pertolongan tak terduga
39 Dendam di masa lalu
40 Impian chandra
41 Cinta tulus kirana
42 Keinginan dokter zalimah.
43 Pertunangan.
44 Kesedihan bapak
45 Rahasia ibu sambung
46 Menyatukan ayah bunda
47 Melebur dalam rumah tangga
48 Cinta hampa
49 Saat tak bahagia dalam pernikahan
50 Doa dalam sujud
51 Pengorbanan seorang ibu
52 Ilmu hitam dari sang pemuja
53 Ruwat Rumah
54 Hari libur
55 Mimpi tinggal mimpi
56 Guna guna Mbah saniyem
57 Cinta itu buta
58 Salah sasaran
59 Kecewa
60 Rencana menyatukan Chandra kirana
61 Penolakan Kirana
62 Ambisi berakhir petaka
63 Malu sendiri
64 Kenangan indah rumah tepi kuburan
65 Pilihan hati dokter fadli
66 Masalah baru kirana
67 Lika liku kehidupan
68 saat Chandra kembali
69 Doa seluruh keluarga
70 Tangisan untuk danang
71 Setelah danang pergi
72 Hati yg merindu
73 Pertemuan tak terduga
74 Cinta bersemi kembali
75 Saat Melani pergi
76 Duka nestapa kirana
77 Mata bathin dokter zalimah
78 Dilema kirana
79 Saat menyesali perbuatan
80 Berperang dengan perasaan
81 Aura negatif di tubuh Kirana
82 Pengaruh sumpah leluhur
83 Hati yg nelangsa
84 cobaan datang silih berganti
85 Jangan benci aku
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Ritual kakakku
2
Dendam Rukmini
3
Zalimah Anak Indigo
4
Berpetualang di Pasar Mayit
5
Istri untuk ayahku
6
Balada gadis Indigo
7
pernikahan antara manusia dan jin
8
Saat harus berpisah
9
kembali ke desa
10
mengabdi di pedalaman
11
Senyum tulus pasienku
12
Rahasia Mbah Wii
13
Mimpi semalam
14
Misteri yg tak pernah usai
15
Saat harus memilih
16
Suami pilihan ayahku
17
kenikmatan di pagi pertama
18
Saat ayah pergi
19
Kelahiran kirana
20
Ayahku polisi tangguh
21
Dibalik penyekapanku
22
Petaka pergaulan bebas
23
masa lalu
24
Eksekusi lahan pekuburan
25
Pemuda dari desa
26
Saat pulang kampung
27
Gila karena cinta
28
Saya,bukan orang gila
29
Rasa Cinta
30
katakan,jika kau mencintaiku
31
hikmah dibalik musibah
32
Widya tertangkap
33
Arti sebuah persahabatan
34
Perselingkuhan suamiku
35
Saat dalam penjara
36
Chandra kirana
37
Kerinduan rukmini
38
Pertolongan tak terduga
39
Dendam di masa lalu
40
Impian chandra
41
Cinta tulus kirana
42
Keinginan dokter zalimah.
43
Pertunangan.
44
Kesedihan bapak
45
Rahasia ibu sambung
46
Menyatukan ayah bunda
47
Melebur dalam rumah tangga
48
Cinta hampa
49
Saat tak bahagia dalam pernikahan
50
Doa dalam sujud
51
Pengorbanan seorang ibu
52
Ilmu hitam dari sang pemuja
53
Ruwat Rumah
54
Hari libur
55
Mimpi tinggal mimpi
56
Guna guna Mbah saniyem
57
Cinta itu buta
58
Salah sasaran
59
Kecewa
60
Rencana menyatukan Chandra kirana
61
Penolakan Kirana
62
Ambisi berakhir petaka
63
Malu sendiri
64
Kenangan indah rumah tepi kuburan
65
Pilihan hati dokter fadli
66
Masalah baru kirana
67
Lika liku kehidupan
68
saat Chandra kembali
69
Doa seluruh keluarga
70
Tangisan untuk danang
71
Setelah danang pergi
72
Hati yg merindu
73
Pertemuan tak terduga
74
Cinta bersemi kembali
75
Saat Melani pergi
76
Duka nestapa kirana
77
Mata bathin dokter zalimah
78
Dilema kirana
79
Saat menyesali perbuatan
80
Berperang dengan perasaan
81
Aura negatif di tubuh Kirana
82
Pengaruh sumpah leluhur
83
Hati yg nelangsa
84
cobaan datang silih berganti
85
Jangan benci aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!