Dokter zalimah terus memikirkan wanita yg datang menemuinya di ruang kerjanya,ada perasaan aneh yg menyusup di hati zalimah,wanita itu seperti pernah ada di kehidupannya masa lampau.
"Dokter", suara seorang wanita terdengar lagi di telingaku padahal tak ada siapa siapa di ruangan ini kecuali aku
Ku tengok jam ku sudah menunjukkan jam 15.00 tepat,kuambil tasku dan segera pulang ke rumah.
"tumben cepat pulang nak?", tanya ayah,ia sedang memberi makan ayam ayamnya.
"Zalimah,kurang enak badan ayah", jawabku terus masuk kerumah
Tanpa ganti pakaian,ku baringkan tubuhku di ranjang,terlalu banyak yg hal aneh yg harus kulalui dari kecil,hingga dewasa.sementara jiwaku terombang ambing dalam khayalan.
Seolah aku berada di suatu hamparan padang rumput yg sangat luas,ku tengok kiri kanan tak ada siapa 2, akupun terus berjalan mengikuti arah jalanan yg lurus,di suatu persimpangan,aku bertemu seorang wanita paruh baya memaki jilbab hitam tersenyum padaku,akupun bertanya.
"Ibu ,siapa?", tanyaku.
Iapun menjawab dengan suara yg sangat serak.
"Aku ibumu nak", ucap wanita yg mengaku ibuku itu
"Lalu ibu,ngapain disini?", tanyaku lagi
Anakku,di bumi ada seorang wanita yg mengalami koma bertahun tahun,ibu menunggu seseorang yg akan mengantarku ke tempat wanita itu,ibu masih ada urusan dengan beberapa penduduk dunia,dan ibu akan meminjam jasad wanita itu untuk membalaskan dendamku.
"Ibuu", ku berusaha memegang ibu namun tanganku seolah olah tak bisa menggapainya
kerinduanku pada ibu,mendorongku untuk bisa memeluknya,tapi makin ku mendekat,ibu makin menjauh.
"Ibu hanya jiwa nak,kau takkan pernah bisa menyentuh ibu,kembalilah ke dunia,jangan kesini,disini penuh bahaya", lalu ibu menghilang,seusai berkata begitu.
"Ibuuu,jangan tinggalkan zalimah!", teriakku.
Rupanya aku hanya bermimpi,saat kurasakan ayah mengguncang tubuhku
..."Mimpi buruk lagi ya,nak?", tanya ayah...
*******
Aku sedang memeriksa pasien ketika datang seorang laki laki tua menghampiriku
"Dokter zalimah,tolonglah istri saya lagi sekarat",ujar lelaki tua itu
"Istri bapak sekarang dimana?", tanyaku.
"Dirumah bu dokter,kami tak bisa lagi membawanya kesini karena tak ada yg bisa membantu kami,tolonglah dokter", ujar lelaki itu,ia memohon sangat membuatku jadi iba.
"Ayolah pak", ujarku saat aku sudah selesai memeriksa pasienku.
Dengan di temani 2 orang perawat,akhirnya kami tiba dirumah tersebut,rumah yg hanya menyerupai gubuk membuatku sangat prihatin.
"Silahkan masuk bu dokter", kata lelaki tua itu
"Masya Allah apa yg terjadi ibu?", ucapku heran saat melihat kondisi wanita yg tengah sekarat di depanku ini
Matanya melotot,tubuhnya kejang kejang dan kelusr buih yg banyak dari mulutnya,segera kuperiksa tubuhnya yg sangat panas.
"Pasien harus dibawa kerumah sakit,silahkan naikkan di tandu", ucapku memerintahkan pasien di rujuk ke rumah sakit.
"tapi bu dokter,saya tidak bisa membayar biaya di rumah sakit,dokter kasi obat saja,biar dirawat disini", ujar lelaki tua itu.
"bapak jangan pikirkan biayanya,ibu ini harus segera di beri pertolongan pertama,sepertinya ia sedang keracunan", ucapku
Wanita inipun segera kami bawa kerumah sakit tempatku bekerja,ia langsung dimasukkan di UGD dan mendapat perawatan langsung.
Perempuan yg kurawat ini sungguh aneh menurutku,ia selalu menatapku dengan sendu,disisi lain ia kadang terlihat sangat garang
"Dokter Zalimah,terima kasih pertolongannya,srmoga dokter mendapat pahala yg melimpah dari ALLAH SWT.", ucapnya,ia memegang tanganku erat,ada getar yg aneh kurasakan saat ia menyentuhku,rasa yg sulit kuungkap dengan kata kata.
"Ibu makan yg banyak ya,badan ibu sangat lemah kekurangan Vitamin", ujarku
"terima kasih dokter", jawabnya.
"Seandainya anak saya hidup,mungkin sudah sebesar dokter zalimah,sayang ia sudah pergi sejak bayi", ucap ibu itu dengan kesedihan yg mendalam
"Ibu jangan banyak pikiran dulu,istirahatlah dengan tenang", ucapku,sambil membetulkan selimutnya.
kupandangi wajah ibu yg tertidur di hadapanku ini,wajahnya membuat hatiku damai,entah kenapa setiap aku berada di dekatnya,ada rasa yg kasih sayang yg seolah terpancar dari sorot matanya.
"Dokter,pasien bernam suriati,hari ini sudah bisa keluar", ucap seorang perawat datang menghampiriku yg duduk termenung.
Aku hanya mengangguk,tak lama suami pasienku ini datang.
"bu dokter,apa betul istri saya sudah bisa keluar", ucapnya
"Iya pak,bapak bereskan semua barang barang nya,setelah itu perawat mengantar pulang", ucapku
Kulihat raut bahagia di wajah bapak tua ini,ada kebahagiaan tersendiri di hatiku,saat bisa membuat orang tersenyum,itulah impianku dulu yg ingin mengabdikan diri pada masyarakat tanpa pamrih.
"terima kasih banyak dokter,atas pertolongannya,kami pamit dulu", ucap lelaki tua itu
"dokter zalimah,kapan kapan berkunjunglah ke gubuk kami yg reot itu", ucap ibu suriati
"Insya Allah bu,zalimah akan mengunjungi ibu di suatu kesempatan nanti",ucapku
Tak lupa,kuselipkan 3 uang ratusan ke saku baju ibu suriati,saat sudah diatas mobil
"Duhh,bu dokter jadi gak enak nihh,udah di obati gratis malah dikasi uang lagi", ucap bu suriati
"Untuk jajan bu,terimalah,ikhlas kok", ucapku tersenyum
Mobil melaju,tapi bu suriati dan suaminya terus melambaikan tangannya,ada rasa hampa di dadaku saat mereka sudah menghilang dari pandanganku.
"Kasian ya orang itu bu", ucap seorang perawat yg berdiri di dekatku
"Merekalah orang yg pantas di tolong sus,adakalanya kebahagiaan itu kita peroleh saat bisa menolong orang susah", jawabku.
Pengabdianku di pedalaman,membuatku jadi banyak mengetahui tentang kesusahan dan masih banyaknya orang yg takut ke rumah sakit,karena merasa rumah sakit begitu asing bagi mereka
Dengan berbagai pendekatan yg kulakukan dan terjun langsung ke masyarakat membuat masyarakat mulai percaya akan pelayanan kesehatan yg dulu mereka anggap hanya untuk kalangan kelas atas.
Kini,mereka mulai berbondong bondong ke puskesmas memeriksa kesehatannya dan sudah tidak begitu tergantung ke pengobatan kampung.
"dokter zalimah,ada orang bertemu", ucap hartini asisten pribadiku
"suruh masuk har", jawabku.
Tak lama muncul seorang lelaki muda yg membuat darahku terkesiap
"Mas Arya", mataku membelalak saking terkejutnya
"Selamat siang dokter zalimah yg cantik",ucapnya memujiku
"Mas arya,ayo masuk", kupersilahkan mas arya masuk duduk di ruang kerjaku.
"Mas arya darimana?", tanyaku
"Dari kota tujuan kesini menemuimu,apa kabarmu zalimah?", tanya mas arya
"Kabar baik mas,oya mas,berhubung ini sudah mau pulang,mas arya kuajak kerumahku ya?", ucapku dengan tetap tersenyum
Aku dan mas arya memang suka bersilat lidah,hingga kalimat kalimat yg kami keluarkan kadang bikin tersenyum karena terkesan lucu..
"Ayaah,ini ada teman zalimah dari kota!", teriakku
"Oo silahkan masuk nak,maaf kondisi rumah kami hanya begini", ucap ayah merendahkan diri
"Kan kesini bukan untuk liat rumahnya pak,tapi untuk menemui orangnya", jawab mas arya tersenyum
Ayah dan mas arya cepat akrab,meski mereka baru ketemu tapi sudah seperti sahabat yg lama kenal,mungkin karena mereka sama sama suka becanda.
"Nak arya,apa seorang dokter juga?", tanya ayah
"Bukan pak,arya bekerja di kepolisian tapi pangkat arya masih rendahan", ucap mas arya merendah padahal ia seorang perwira polisi
Hari ini,kami seharian mengobrol seru dan makan siang bersama,ayah memotong ayam jagonya dan ku masak opor.
"ternyata zalimah bukan hanya pintar mengurus pasiennya tapi juga jago masak", ucap mas arya memujiku
"Jangan terlalu memuji mas,zalimah nanti timbul sombongnya",jawabku
"Sifat yg paling dibenci Allah adalah kesombongan", sambung ayah
"Betul betul betul", ucap mas mas arya menirukan cara bicara upin dan ipin
Hari yg sangat indah tak terasa sore tiba,mas arya pamit pulang ke kota.
"Sering sering kesini ya nak", teriak ayah saat mas arya sudah naik di mobilnya
"Iya pak,nanti arya juga akan ikut tinggal sama bapak", jawab mas arya membuat ayah tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments