Dengan susah payah akhirnya aku bisa membawa ayahku keluar dari pasar mayit yg hampir saja menjadikan ayahku salah satu penghuninya.
"Nih hadiah untukmu nak", ucap ayah sambil memberiku bungkusan dari daun pisang,ku buka isinya ternyata boneka cantik sperti barbie
"Terima kasih ayah", sambil terus kupandangi boneka itu,indra keenamku melihat ia bukanlah boneka biasa,melainkan seorang wanita cantik hanya berwujud boneka.
"hay kenalkan namaku zalimah", kusapa untuk pertama kalinya boneka itu yg jelmaan dari seorang dewi
"Iya zalimah,kenalkan namaku Sharira,kkok bisa mengajakku bicara,artinya kamu bujan anak manusia bisa", ucap sharira tersenyum.
"bawa aku kekamarmu zalimah", kata sharira
Sharira cepat akrab denganku,ia rupanya mahkluk dari negeri jin dan terjebak dalam labirin pasar mayit,namun berkat kecerdasannya ia terpaksa mentransfer rohnya ke dalam boneka yg diperjual belikan di pasar mayit
"Ayah apa ada niat untuk menikah?", tanyaku pada ayah angkatku.
"tak ada wanita yg mau menikah dengan ayahmu ini nak,ayahmu hanya penggali kuburan dan tidak ada sesuatu yg bisa membuat wanita tertarik", kata ayahku merendah.
Itulah jawaban yg diberikan ayahku setiap kali kutanyakan tentang pernikahan.
Aku belum cerita ke ayah tentang boneka yg jelmaan seorang jin berparas cantik,karna aku harus menelusuri dulu isi hati sharira.takutnya sharira menolak atau sharira sudah punya tambatan hati.
"Kak sharira sudah punya suami ya atau gimans?", tapi sharira tak menjawab hanya tertawa
"jangankan suami,kekasih saja sharira tak punya", jawab sharira
"Kira kira sharira mau gak,punya suami dari golongan manusia?", pelan pelan kutanya sharira agar tak menyinggung perasaannya sebagai mahkluk dari golongan jin
"kenapa tidak,selagi ia mau menerimaku apa adanya", jawab sharira mantap
Tapi aku belum memberi tahunya jika aku mencarikan jodoh yg tepat untuk ayahku,dan kurasa sharira pantas mendampingi ayah
"Wahh,enak betul masakannya", pekik ayah tatkala membuka tudung saji yg terbuat dari anyaman rotan hasil karya penghuni kuburan baranti.
"Ayah suka?", tanyaku
"Tentu suka nak,wahh anak ayah sudah besar pintar masak lagi", kata ayah memujiku,padahal bukan aku yg masak tapi sharira,namun hingga detik ini,aku belum terbuka ke ayah jika ada mahkluk cantik secantik bidadari di rumah ini yg selalu memasak makanan kesukaan ayahku
"Yaah,boleh gak manusia beristri jin?", tanyaku penasaran
"Ayah gak mengerti soal itu nak,coba tanya paman gempor,biasanya ia paling sok tahu masalah begitu", jawab ayah
"Malas bertanya ke paman gempor yahh,ujung ujung nya nanti tanya2 ada gak jin cantik yg zalimah kenal?", ucapku
"Emang kenapa kalau paman gempor tanya,kali aja ada yg kecantol,biar mengakhiri statusnya sebagai play boy kelas kodok", sambung ayah sambil ketawa
"Misalnya ayah yg nikahin jin cantik gimana?", tanyaku lagi memancing ayah
"Ayah gk mau nikah nak,takut nanti gak sayang zalimah", kata ayah
Aku terharu mendengar penuturan ayahku yg selalu mencemaskanku,meski ia hanya ayah angkat tapi ia lah yg mencurahkan kasih sayang untukku,dan ialah ibu dan sekaligus ayah buatku.ia rela menghabiskan masa mudanya untuk merawatku padahal aku hanya anak dari seorang sahabatnya yg menjelma menjadi kuntilanak karna mati penasaran.
Di dunia ini ayahlah satu satunya keluarga yg kumiliki.
Masih segar dalam ingatanku saat ayah membawaku ke rumah nenek,ibu dari bapak kandungku,sambutannya sangat dingin dan tidak mau menerimaku padahal ayah hanya membawaku sekedar kenalan.
"Maaf ya Januar,saya banyak pekerjaan,tidak bisa lagi mengurus dan mengasuh anak kecil", kata nenek ku
"Saya tidak membawanya untuk tinggal disini bu,sekedar mengenalkan saja kalau ini anaknya sukardi", jawab ayah waktu itu
"Oo ini yaa,anaknya kuntilanak itu,silahkan bawa pergi lagi nuar,saya takut disini cuma bikin masalah lagi", kats nenek tanpa perasaan
"Ayo nak kita pulang", kata ayah yg segera menggendongku lagi membawaku pulang,semua mata yg kulewati memandangku sebelah mata dan mencibirku,padahal mereka masih saudara ayah semua
Sejak saat itu hingga sekarang,tsk ada lagi keluarga buatku selain ayah angkatku ini.
"Ayah zalimah berjanji akan mrmberimu jodoh yg baik dan menjadi kebahagiaanmu", janjiku dalam hati
kebetulan nihh,ada paman gempor lagi berjalan dengan gayanya yg bikin geli.
"Paman gemporr,sini doong!", teriakku
"ada apa manggil manggil zalimah,pamsn lagi buru buru ni mau pergi konser,maklum selebritis", ucsp paman gempor yg becanda terus
"Paman,kira kira manusia dan jin boleh nikah tidak?", tanyaku
"Ya Allah Cah ayu,terlalu sederhana pertanyaanmu,jawabannya tidak", kata paman gempor
"Ustadz ya yg bilang paman?", tanyaku lagi
"Bukan ustadz yg bilang tp paman gempor sendiri", jawab paman gempor
Jawabannya gak bikin puas,aku harus bertanya langsung ke pak ustadz esok hati,berhubung ini sudah malam aku memilih maduk kamar
Kupandangi boneka cantik di meja belajarku,aku tersenyum,ia juga ikut tersenyum
"kak sharira muncullah", tapi entah sudah berapa kali kusebut namanya,tak muncul muncul juga
"kak sharira kemana ya?", gumamku,apa ia telah kembali ke alamnya tanpa memberi tahuku
3 hari kak Sharira menghilang dari kehidupanku,membustku jadi sedih,semangatku terasa menghilang,di sekolahpun konsentrasi belajarku terasa hilang.
"Zalimah kamu sakit ya nak?", tanys ibu guru saat melihatku dari tadi diam dan selalu termenung,memikirkan kak sharira
"gak kok bu,zalimah hanya ngantuk", jawabku
"Ayo ke UKS dulu istirahat", ajak ibu guru sambil menuntunku yg berjalan sempoyongan
"Kamu istirahat dulu ya disini sambil minum teh hangat", kata ibu guru,wali kelasku yg sangat perhatian ke diriku
"Kamu ya nak yg bernama zalimah?",tanys lelaki tua di depanku yg mungkin seorang guru juga
"Iya pak guru", jawabku
"Bapak bukan guru nak,bapak hanya pegawai tata usaha disini,panggil saja pak bondan", kata pak bondan ramah,ia memberiku makanan kecil 1 kresek besar
"Bawa pulang kerumahmu nanti nak", kata pak bondan
"Terima kasih ya pak", ucapku
Aku kembali melanjutkan istirahatku di dipan yg memang disediakan khusus di ruang ini untuk para murid yg sakit di jam belajar
Kulihat kak sharira sedang memasak dirumahku sambil senyum senyum ia mengenakan gaun hijau,sangat anggun dan mempesona.
"Kak sharira", bathinku,seketika sakit kepala ku terasa hilang
Bel tanda pulang telah berbunyi
"Bapak antar pulang ya nak", kata pak bondan menawarkan jasanya
"Gak usah repot repot pak,zalimah biar jalan kaki saja", ucapku merasa berat
"tidak apa apa zalimah,biar kamu diantar pak bondan ya", bujuk ibu guru
"iya bu", ucapku mengiyakan
Akhirnya pak bondan mengantarku hingga depan rumah
"Terima kasih banyak pak,maaf merepotkan nih", ucap ayahku yg berdiri diambang pintu
"Iya pak januar sama sama,ini gak merepotkan kok", jawab pak bondan sambil tersenyum
"gak mampir dulu pak", ucap ayah
"lain kali aja ya pak januar,permisi", kata pak bondan sambil menstater motornya dan melaju kembali
Aku segera berlari masuk langsung ke dapur,ku buka tudung saji,sudah tersedia nasi lengkap dengan sayur dan lauknya
"kak sharira sudah kembali", aku tersenyum dan masuk ke kamarku dengan hati yg berbunga bunga
"kak sharira,akhirnya kakak kembali juga", kupeluk kak sharira yg berdiri di depanku dan di ciumnya kepalaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
liani purnapasary
seru deh, smoga dia jodoh ayahmu zalimah
2023-09-16
0