Berpetualang di Pasar Mayit

z1Suasana mencekam sangat terasa di desaku,beberapa bulan terakhir ini terjadi suatu penyakit menular yg mematikan.

Tiap hari,entah berapa kali orang hilir mudik ke pemakaman menguburkan jenazah,terkadang yg pulang menguburkan jenazah meninggal pula,betu betul daerahku dilanda ketakutan,pintu pintu rumah warga terkunci rapat,bahkan celah celahnyapun di tutup semua,takut penyakit menular akan menjangkiti mereka,kecuali rumahku yg berada dekat kuburan tetap terbuka lebar seperti biasa.

"Entah kutukan apa yg terjadi,hingga manusia jatuh bergelimpangan oleh wabah itu"kata seorang pengantar jenazah yg mampir duduk melepas lelah depan rumahku

"Punggungku terasa mau patah,bukan cuma sekali dalam sehari memikul keranda tapi berkali kali", tambah seorang warga bertubuh pendek yg bisa dipanggil kang mat

"Terima kasih ya januar", kata mereka saat kuhidangkan kopi buat mereka,yg pasti kelelahan.

"kalau begini,bisa bisa aku merantau saja,agar jauh dari wabah", ucap kadri si bujang tua

"tidak boleh begitu kad,sama saja kamu lari dari medan perang, Rasulullah sangat tidak membenarkan tindakan begitu,bisa bisa kamu mati dalam keadaan kafir", balas Ustadz Sunaryo yg selalu mengingatkan warga jika ada kekeliruan.

"huhuhuhhu anakuuu,jangan tinggalkan ibu naak", terdengar suara tangisan dari ujung kampung

Kami saling berpandangan

"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun", ucap ustadz Sunaryo

"Entah siapa lagi yg meninggal,hari ini sudah 4 orang yg meninggal tiba tiba", kata kadri dengan mimik ketakutan

"Yuuk kita semua pulang kerumah,perbanyak istighfar,Semoga Allah melindungi kita semua dari mata jahat", Ucap Ustadz Sunaryo yg diamin kan seluruh orang yg mendengarnya

******

"Januar ayo kita berangkat", Ajak Bastian sahabat baruku penghuni Kuburan Angker Baranti,.

"Emang mau ke mana sih bas,datang datang langsung ngajak pergi", tanyaku heran

"Ikut saja,nanti ku traktir", jawab bastian

"Pasarnya ramai ya bas,tapi kok aku kayak gak kenal pasar ini",sahutku merasa heran dengan pasar yg berjarak dekat tapi terasa asing buatku.

Aku terus berjalan,mengitari pasar yg sangat aneh menurutku,para pengunjungnya berjalan menunduk semua,dari langkahnya seperti tak ada kehidupan

Penjualnya juga tak kalah aneh,wajahnya pucat,sorot matanya kosong dan saat melayani pembeli,hanya memakai bahasa isyarat

"achh,mungkin penjualnya bisu", bathinku

Tapi saat kuperhatikan dengan seksama,ternyata semua penjual dan pengunjungnya hanya memakai bahasa isyarat.

"Bas,kok penjual dan pembeli,sama sama anehnya,gak ada yg mengeluarkan suara?", tanyaku heran

"Astaga Nuarr,sorry banget aku lupa kasih tau,kalau ini pasar mayit", bisiknya di telingaku,mungkin gak enak di dengar para mayit yg hilir mudik ini

Aku tertarik pada boneka cantik,bermata biru menyala dan pakai anting anting biru juga,tapi aku bingung karna tidak membawa uang.

"Suka ya Nuar dan zalimah pasti menyukainya?", tanya bastian saat melihatku berdiri terpukau menatap boneka cantik itu.

"Iya bas,sayangnya aku gak bawa uang nihh", jawabku terus terang

Bastian malah ketawa ngakak,seperti nya kata kataku lucu

"Nih Nuar,belinya pakai ini aja", Bastian memberika sesuatu benda yg tak kumengerti namanya dalam genggamanku.

"Beli ini ya mbah", sambil kutunjuk boneka itu

Rupanya mbah itu mengerti bahasaku dan ia membungkus boneka itu pakai daun pisang,yg sungguh tak ku mengerti.

"Ayo Nuar,kita ke sana", tunjuk bastian ke arah kumpulan orang yg semuanya berpakaian putih putih

"apa yg mereka lakukan bas?", tanyaku heran saat melihat sebuah kolam yg sangat besar dan isinya api yg berkobar,dan silih berganti orang orang disitu menjatuhkan dirinya dalam kobaran api itu.

"Itu semua gambaran manusia manusia yg mengakhiri hidupnya sendiri nuar", sahut bastian,sambil membimbing tanganku berjalan hingga menjauh dari pasar mayit.

"rupanya kalian di sini", seru sumiati yg berdiri diatas bukit,sumiati mengenakan pakaian yg indah,membuatku heran

"kamu apa belanja juga sumiati?", tanyaku keheranan,sumiati terlihat cantik dan bersih

"tidak bas,sumiati kesini karna sudah mengakhiri petualanganku sebagai arwah gentayangan,orang tuaku telah memakamkanku dengan layak", ujar sumiati yg terlihat bahagia

"Selamat ya sumiati", ucapku ke sahabat ku yg telah mencapai kebahagiaan yg hakiki

"Iya bas,terima kasih banyak,o yaa bas tolong antar januar pulang,ia belum pantas kesini", ujar sumiati mengingatkan bastian

"kenapa memang sum", tanya bastian heran

"bagaimanapun juga januar masih berstatus manusia biasa,alamnya bukan disini,aku takut terjadi apa apa dengannya", ucap sumiati khawatir

Belum selesai obrolanku dengan sumiati,angin kencang tiba tiba bertiup menghempas segala yg ada di sekitarku,entah kekustan apa yg terasa menarik tubuhku kedalam suatu lingkaran yg makin ku berusaha melepaskan tubuhku makin erat lingkaran itu menghimpit tubuhku terasa mau remuk tubuhku berada dalam himpitan yg benda keras

"Bastian,tolong aku", teriakku memanggil bastian yg berdiri mematung,baru saja bastian akan menolongku,tubuhnya juga seperti terhempas masuk kedalam lingkaran setan.

"Ya Allah,kenapa juga ku harus menuruti ajakan bastian,yg memsng bukan alamku", bathinku sambil terus komat kamit membaca ayat ayat suci Al qur an.

Aku tak bisa berbuat apa apa selain meringkuk dalam lingkaran,mungkin inilah yg namanya labirin,yg makin menarik tubuhku ke dalamnya.

*****

Pov Zalimah

"Ayah dimana kau" kucari ayah yg dari tadi pagi pergi entah kemana

ku mencoba menerawang ayah,dengan kemampuan supranatural yg kumiliki,tapi sungguh mengherankan,sinyal yg kukirim untuk mendeteksi keberadaan ayahku,seoalah olah terhalang gumpalan awan hitam

Aku segera berjalan keluar menuju kuburan,siapa tau ayahku disitu,atau aku bisa bertanya pada penghuni penghuni kubur yg telah menjadi sahabatku dan sahabat ayah

"Busyet,banyak betul kuburan baru",bathinku harumnya masih tercium jelas di indra penciumanku",

"heii zalimah,mau kemana?", tanya paman gempor yg menghampiriku

"Paman ada liat ayah zalimah kah?", tanyaku

"Ayahmu tadi kulihat menuju pasar mayit berdua dengan bastian", kata paman gempor

Degg!!

Dadaku berdegup kencang,itu kan alamnya para manusia yg telah meninggal dunia,untuk apa ayah kesitu,disitu tempatnya arwah arwah jahat

"Paman bastian,ngapain juga harus manggil ayah kesitu", gumamku penuh rasa khawatir

"Paman sebetulnya mau menghalangi tadi,tapi mereka keburu tertutup sekat ghaib bila telah memasuki wailayahnya", kata paman bastian

"Aku harus kesana paman,membebaskan ayah,aku tak boleh membiarkannya jadi hantu sebelum meninggal", ucapku sambil melangkah menuju pintu ghaib yg hanya dapat dilihat mahkluk ghaib dan Anak Indigo sepertiku

""Paman ikut zalimah", ucap paman sambil menggandeng tanganku

Agak sulit menembus sekat aneh ini,tapi berkat doa dan pertolongan Allah,akhirnya ku bisa menembusnya

"Alhamdulillah,akhirnya kita bisa masuk juga paman", ucapku

Aku terus berjalan mengitari areal yg menjadi markasnya para hantu hantu primitif,tak seperti hantu yg sedang bersamaku ini,orangnya Cool abis.

"Susah juga ya hadapi hantu disini paman,gak ada yg bisa di ajak negoisasi", ucapku sok intelektual

"Ya iya lahh,tak seperti paman yg ganteng melintir dan cakep abiss", balas paman gempor yg selalu merasa dirinya tercakep diantata para hantu

"Sssttttt,,zalimah itu kan ayahmu", tunjuk paman gempor ke arah kurungan besi yg melingkar lingkar dan ayah terkurung jauh ke dalamnya

"kita harus hati hati paman", sambil ku duduk memusatkan konsentrasiku dan mengosongkan alam pikiranku dari hal hal duniawi.

Sesungguhnya Al quran adalah petunjuk dari Allah S.W.T

Aku teringat ucapan itu kalimat itu yg diucapkan Ustadz,saat sedang tausiyah.

Dengan menggabungkan kemampuan yg kumiliki dan ayat ayat suci Al qur an yg ku lafadzkan,sedikit demi sedikit labirin itu akhirnya terkuak

"Ayaaaaahhh!", teriakku memeluk ayahku yg sudah terbebas.

"Syukurlah nak,kamu datang disaat yg tepat,ayah hampir menjadi korban disini", ucap ayah yg tak lupa mengucapkan Alhamdulillah

"Bastian mana yaa?", tanya celingak celingukan mencari bastian yg tadi kut terkurung bersamanya..

"aku disini nuar!", jawab bastian yg baru juga lepas dari kurungannya

"Kita berdua hamipr mati disini nuar", kata bastian

"kamu kan emang udah mati nuar,ada ada aja,", ucap paman gempor yg membuat mereka semua tertawa

"husss,jangan ribut,ada mahkluk besar yg tadi mengurung kita bas", ucap ayah menunjuk ke makhluk menyeramkan itu

"Ayo kita sembunyi dulu dibalik bongkahan batu besar,sambil mendengarkan obrolan mereka,sepertinya mereka ada misi besar yg akan dia jalankan", ucap ayah,sambil menarik kami bersembunyi

"kita harus,menghabisi manusia manusia di kampung itu", ucap mahkluk menyeramkan itu.

"Salah mereka apa tuanku", tanya anak buahnya yg menyerupai kera

""kita harus menghimpun mereka menjadi kekuatan ghaib dan kita akan menjadi penguasa alam keabadian,dan segera tangkap gadis Indigo yg bernama Zalimah karna dialah satu satunya penghalang kita

"aku sesaat menjadi ciut dan gemetar mendengar mereka menyebut namaku tapi aku takkan gentar", ucapku dalam hati

"kita keluar dulu dari wilayah ini nak", ucap ayah menarik tanganku dan pelan pelan keluar dari area yg hampir mengurung ayah di alam kegelapan.

"Diluar nanti,baru buat perhitungan dengan mereka,bantu warga yg terjangkit wabah mematikan itu,ayah punya sesuatu untukmu" kata ayah meyakinkanku

Episodes
1 Ritual kakakku
2 Dendam Rukmini
3 Zalimah Anak Indigo
4 Berpetualang di Pasar Mayit
5 Istri untuk ayahku
6 Balada gadis Indigo
7 pernikahan antara manusia dan jin
8 Saat harus berpisah
9 kembali ke desa
10 mengabdi di pedalaman
11 Senyum tulus pasienku
12 Rahasia Mbah Wii
13 Mimpi semalam
14 Misteri yg tak pernah usai
15 Saat harus memilih
16 Suami pilihan ayahku
17 kenikmatan di pagi pertama
18 Saat ayah pergi
19 Kelahiran kirana
20 Ayahku polisi tangguh
21 Dibalik penyekapanku
22 Petaka pergaulan bebas
23 masa lalu
24 Eksekusi lahan pekuburan
25 Pemuda dari desa
26 Saat pulang kampung
27 Gila karena cinta
28 Saya,bukan orang gila
29 Rasa Cinta
30 katakan,jika kau mencintaiku
31 hikmah dibalik musibah
32 Widya tertangkap
33 Arti sebuah persahabatan
34 Perselingkuhan suamiku
35 Saat dalam penjara
36 Chandra kirana
37 Kerinduan rukmini
38 Pertolongan tak terduga
39 Dendam di masa lalu
40 Impian chandra
41 Cinta tulus kirana
42 Keinginan dokter zalimah.
43 Pertunangan.
44 Kesedihan bapak
45 Rahasia ibu sambung
46 Menyatukan ayah bunda
47 Melebur dalam rumah tangga
48 Cinta hampa
49 Saat tak bahagia dalam pernikahan
50 Doa dalam sujud
51 Pengorbanan seorang ibu
52 Ilmu hitam dari sang pemuja
53 Ruwat Rumah
54 Hari libur
55 Mimpi tinggal mimpi
56 Guna guna Mbah saniyem
57 Cinta itu buta
58 Salah sasaran
59 Kecewa
60 Rencana menyatukan Chandra kirana
61 Penolakan Kirana
62 Ambisi berakhir petaka
63 Malu sendiri
64 Kenangan indah rumah tepi kuburan
65 Pilihan hati dokter fadli
66 Masalah baru kirana
67 Lika liku kehidupan
68 saat Chandra kembali
69 Doa seluruh keluarga
70 Tangisan untuk danang
71 Setelah danang pergi
72 Hati yg merindu
73 Pertemuan tak terduga
74 Cinta bersemi kembali
75 Saat Melani pergi
76 Duka nestapa kirana
77 Mata bathin dokter zalimah
78 Dilema kirana
79 Saat menyesali perbuatan
80 Berperang dengan perasaan
81 Aura negatif di tubuh Kirana
82 Pengaruh sumpah leluhur
83 Hati yg nelangsa
84 cobaan datang silih berganti
85 Jangan benci aku
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Ritual kakakku
2
Dendam Rukmini
3
Zalimah Anak Indigo
4
Berpetualang di Pasar Mayit
5
Istri untuk ayahku
6
Balada gadis Indigo
7
pernikahan antara manusia dan jin
8
Saat harus berpisah
9
kembali ke desa
10
mengabdi di pedalaman
11
Senyum tulus pasienku
12
Rahasia Mbah Wii
13
Mimpi semalam
14
Misteri yg tak pernah usai
15
Saat harus memilih
16
Suami pilihan ayahku
17
kenikmatan di pagi pertama
18
Saat ayah pergi
19
Kelahiran kirana
20
Ayahku polisi tangguh
21
Dibalik penyekapanku
22
Petaka pergaulan bebas
23
masa lalu
24
Eksekusi lahan pekuburan
25
Pemuda dari desa
26
Saat pulang kampung
27
Gila karena cinta
28
Saya,bukan orang gila
29
Rasa Cinta
30
katakan,jika kau mencintaiku
31
hikmah dibalik musibah
32
Widya tertangkap
33
Arti sebuah persahabatan
34
Perselingkuhan suamiku
35
Saat dalam penjara
36
Chandra kirana
37
Kerinduan rukmini
38
Pertolongan tak terduga
39
Dendam di masa lalu
40
Impian chandra
41
Cinta tulus kirana
42
Keinginan dokter zalimah.
43
Pertunangan.
44
Kesedihan bapak
45
Rahasia ibu sambung
46
Menyatukan ayah bunda
47
Melebur dalam rumah tangga
48
Cinta hampa
49
Saat tak bahagia dalam pernikahan
50
Doa dalam sujud
51
Pengorbanan seorang ibu
52
Ilmu hitam dari sang pemuja
53
Ruwat Rumah
54
Hari libur
55
Mimpi tinggal mimpi
56
Guna guna Mbah saniyem
57
Cinta itu buta
58
Salah sasaran
59
Kecewa
60
Rencana menyatukan Chandra kirana
61
Penolakan Kirana
62
Ambisi berakhir petaka
63
Malu sendiri
64
Kenangan indah rumah tepi kuburan
65
Pilihan hati dokter fadli
66
Masalah baru kirana
67
Lika liku kehidupan
68
saat Chandra kembali
69
Doa seluruh keluarga
70
Tangisan untuk danang
71
Setelah danang pergi
72
Hati yg merindu
73
Pertemuan tak terduga
74
Cinta bersemi kembali
75
Saat Melani pergi
76
Duka nestapa kirana
77
Mata bathin dokter zalimah
78
Dilema kirana
79
Saat menyesali perbuatan
80
Berperang dengan perasaan
81
Aura negatif di tubuh Kirana
82
Pengaruh sumpah leluhur
83
Hati yg nelangsa
84
cobaan datang silih berganti
85
Jangan benci aku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!