Rog telah memantapkan dirinya untuk membantu Pak Evan untuk membuat Anaknya sadar mau tahu bahwa kondisi mereka tidak baik-baik saja..
"jadi bagaimana rencananta ? Tidak menyakitkan anak ku tidak pula ketahuan" Kata Pak Evan dengan bingung..
Keduanya adalah bapak-bapak yang sedang mengobrol sebuah rencana di sebuah kafe. tongkrongan anak muda..
"Aku tak menyangka es teh manis disini menghabiskan 10K di kelas sedang. bukankah ini memerasan harga?" Kata Pak Evan yang mengeluh melihat harga-harga minuman pada umumnya namun harga berbeda dengan mereka diberikan nama dalam bahasa inggris...
"Ya 2023. Pak Evan. setiap anak muda ingin tampil cool didepan pasangannya atau orang lain. istilah katanya sih. mereka butuh atensi" Kata Rog dengan tenang-tenang saja
"Katakan. apa rencana anda. Pak Rog??" Tanya Pak Evan
Begini...
Rog menjelaskan dan memreveal kalau dirinya adalah Pria Tua yang Kaya Raya dengan alasan bersembunyi untuk ketenanangan dan alasan kenapa Rog menunjukkan diri kepada Pak Evan agar dapat menyakini pria tersebut akan rencana tersebut..
"Jadi Maksud anda. saya ingin berpura-pura bahwa saya akan menjual Rumah karena seluruh uang yang saya punya sudah habis karena kelakuan anak saya? dan apa!? anakku begini karena seorang pria yang memolorotinya?. Benar-benar brengsek! siapa pria itu. Pak Rog" Kata Pak Evan dengan suara bengisnya..
Ternyata anaknya telah jatuh dalam lembah setan dan anaknya tidak menyadari itu..
"Oh Tuhan. salah Aku apa hingga semua ini terjadi pada ku" Kata Pak Evan yang dengan menghelas Nafas...
"Selama kita mengobrol. Pak Evan. dalam hati saya paling dalam adalah membantu dan mencoba meringankan anda. bagaimanapun saya tetap menghormati mu sebagai Ayah Stacy. rencana ini saya harap tidak menggores kehormatan mu sebagai seorang Ayah" Kata Rog dengan nada Tulus..
"Tidak(menggelengkan kepalanya). Saya tidak pernah terpikirkan bahwa itu telah menggoreskan harga diri saya namun justru saya malu terhadap para tetangga yang selalu mengatakan hal buruk kepada keluarga saya. Saya adalah pria yang seharusnya sudah pensiun umur saya mendekati 80 tahun an dan di umur segitu saya sudah harus beristirahat dengan tenang namun itu tidak bisa. saya harus paksakan diri saya dalam bekerja untuk memenuhi kebutuhan setiap hari tetapi Stacy. mungkin saya karena terlalu fokus dalam bekerja hingga saya mengabaikan perasaan dan tidak mencurahkan perhatian" Kata Pak Evan dengan bulir-bulir air mata lolos dari pria tua tersebut..
Rog memberikan Tisu..
"Berperanlah lebih baik besok. Pak Evan dan saya sudah membuat pria brengsek yang selalu meloroti Uang Stacy untuk menjauhi dengan tentu harus dari jalan kekerasan atau cowo itu tidak kapok nantinya" Kata Rog
Pak Evan setuju dengan setiap rencana Rog dan Evan tahu bahwa ini tidak akan merugikannya..
Ke esokkan Harinya..
"Paaak!!! Paaaakkk bangun!" Kata Seorang perempuan berteriak di jam 7 pagi..
"Stacy! Jangan kamu teriak pagi-pagi gini! kamu kalau mau pergi gak usah teriak-teriak" Kata Pak Evan dengan nada kesal..
"Alah gak usah sok-sok marah-marah deh. mana uang. aku mau main" Kata Stacy dengan bodoamat an tersebut..
"uang? uang yang bapak kasih 600K Ribu kamu kemanain? Kamu justru harus hemat-hemat Nak. ini Jakarta semuanya serba mahal dan fokus ke kuliah kamu!" Kata Pak Evan yang tak menyangka hasil keringat 2 bulan di habiskan begitu saja dalam 1 malam..
BRAK!!
"Aku minta Uang bukan ceramah. ngerti gak sih! 2 juta. aku perlu 2 juta. aku gak mau tahu aku butuh 2 Juta sekarang juga!" Kata Stacy dengan nada marahnya..
"2 Juta? Kamu kira gampang nyari 2 juta di Jakarta begini? Pikir Stacy. bapak mu udah gak muda lagi dan kamu harus sadar. kalau kamu mau 2 juta. kerja sendiri!" Kata Pak Evan..
Pak Evan mulai mengeluarkan unek-unek nya dan ternyata dirinnya salah dalam memberikan pendidikan moral kepada anaknya selama ini.
"Iih!" Kata Stacy dengan nada kesalnya..
"mau ngapain kamu masuk kekamar bapak?" Tanya Pak Evan dengan santai..
Stacy mengacak-acak kamar ayahnya tersebut dengan berharap ada uang..
"Aku butuh 2 Juta Pak! Aku mau beli sesuatu! Bapak gak perlu sembunyikan uang dari ku! ingat aku ini anak bapak!" Kata Stacy dengan mencak-mencak Sang ayah..
Tepat pada itu Stacy melihat Surat Rumah dan mengambilnya..
Stacy menunjukkan Surat Rumah kepada sang ayah..
"bapak berikan aku 2 juta atau aku gadaikan Surat Rumah ini" Kata Stacy mengancam dengan wajah kemenangan..
"Hahahaha. Jual. jual lah Nak. setelah kamu menjual.. kamu mau tidur dimana? huh? Bapak tidak khawatir akan tidur dimanapun tidak akan masalah... kalau kamu? kamu bodoh atau gimana. kamu seorang perempuan dan tubuh mu bisa dipegang-pegang oleh banyak pria saat kamu lengah" Kata Pak Evan dengan santai..
"Lebih baik kamu fokus ke kuliah mu dan kerja. rasakan gimana kerja!" Kata Pak Evan melanjutkan..
"Aaarrggghhb!!! Baiklah. 1 Juta sini" Kata Stacy dengan kesal..
"jual saja akta Rumah kita nak dan kamu pakai buat foya-foya dan traktir teman kamu yang hanya memanfaatkan kamu saja" Kata Pak Evan dengan Santai...
Stacy yang mendengar itu kesalnya bukan main. dirinya sudah berjanji akan menertaktir teman-teman dan pacarnya tapi sekarang dirinya gak ada uang..
"Atau sini. Bapak Jualin Rumah kita. biar kamu puas dapat uang dan setelah ini bapak tidak peduli kamu mau tinggal dimana" Kata Pak Evan dengan mengambil Akta Keluarga..
Stacy diam sejenak namun dirinya tak permasalahkan kalau mau tinggal dimana. toh dirinya ada teman-teman yang bakal bantuin..
1 Jam Kemudian..
Stacy melihat bapaknya menelpon seseorang yang membahas jual beli rumah..
'Rumah ini pasti 100 juta lebih. aku harus bisa dapatin uangnya' gumam Stacy..
Tok
Tok
Tok
Pak Evan melihat Rog dengan penampilan meyakinkan dan Evan berharap ini bisa sesuai harapan kedua pria tua tersebut...
"Aahh Pak Rog. Selamat Datang. silahkan duduk" Kata Pak Evan yang mulai berakting..
Rog hanya mengangguk-angguk saja..
"Jadi Bagaimana Pak Evan? apakah anda benar mau menjual rumah ini dengan harga 2 juta?" Tanya Rog dengan sedikit berteriak..
Stacy yang mendengar itu terkejut dan keluar
"APA!! bapak mau menjual rumah ini di harga 2 juta. apa bapak gila!?" Tanya Stacy yang meneriaki bapaknya..
"Stacy!! Jaga sikap kamu. ada tamu! dan siapa yang lebih gila. kamu atau bapak? Bapak banting tulang 1 tahun dan bersabar melihat tingkah laku kamu akhir-akhir yang hanya bisa menghabiskan uang saja! Ingat Stacy. Bapak Sudah terlalu sabar melihat kamu pulang pagi dalam keadaan mabuk dan tetangga-tetangga kita menggosipkan buruk tentang kita. kamu sekarang minta 2 juta bukan? Tunggu Sah Rumah ini maka kamu akan mendapatkan 2 juta setelah kamu pikir bagaimana kamu bisa bertahan tinggal di ibukota!" Kata Pak Evan dengan nada tinggi..
Stacy yang mendengar itu hanya lunglai lemas dan dirinya gagal mendapatkan harga yang diekspetasi kan nya..
"Mohon Maaf Pak Rog. jadi gak enak saya bapak lihat yang beginian" Kata Evan yang benar-benar malu (bukan Akting)..
"Tidak masalah. jadi harga 2 juta apakah benar?" Tanya Rog
"Ya Saya terpaksa menjual rumah ini dengan harga 2 juta lalu pindah" Kata Pak Evan dengan menghelas nafas...
"Lalu anak bapak?" Tanya Rog dengan hati-hati
"Tidak ada anak yang memperbudak bapaknya di usia lansia begini. saya capek untuk bersabar dan seterah dia mau bagaimana" Kata Pak Evan...
Evan tahu dari Rog mengenai kalau anaknya memakai barang illegal dan membuat stacy kecanduan setelah seminggu dari kematian ibundannya dan ditawari semacam hal tersebut pada saat stacy masih bekerja dan tidak menyusahkan orang tuanya..
Rog lalu mengangkat koper berisi 2 juta
"di dalam sini ada 2 juta dan mana akta rumahnya?" Tanya Rog
Pak Evan pun memberikan Akta Surat Rumah (Yang Palsu) Kepada Rog...
didalam tatapan Pak Evan terlihat bahwa ada harapan Stacy. anaknya bisa jera..
"Stacy! Stacy!" Panggil Bapak...
"Ini uang 2 juta dan siap-siap seluruh pakaiannya mu dan cari tempat tinggal.." Kata Pak Evan memberikan koper 2 juta tersebut..
Stacy dengan senang hati mengambil koper 2 juta tersebut.
"mau kemana kamu? Bereskan barang-barang dan pakaian mu di kamar. Rumah ini udah bukan milik kita lagi" Kata Pak Evan mencegah untuk stacy pergi hanya dengan koper berisikan uang tersebut..
Stacy hanya ngedumel dan kembali kekamar untuk memasukkan pakaiannya kedalam koper besar..
10 menit Kemudian..
"sekarang tinggal dan lakukan sesuka mu. agar kamu tahu bagaimana susahnya tinggal di ibukota!" Kata Pak Evan dengan nada peringatan
Stacy mengabaikan peringatan tersebut dan pergi membawakan seluruh pakaian dan uangnya..
setelah Stacy menjauh akhirnya kedua pria tua itu duduk
"Apakah pak rog yakin ini bisa menyadarkan nya? saya tahu bahwa orang sudah kecanduan akan sulit disadarkan. lihat tadi contohnya" Kata Pak Evan
"Kenyataan adalah obat dalam menyadarkan orang yang kecanduan karena orang yang kecanduan minum atau barang-barang Seperti akan tertampar bahwa kenyataan itu pahit!" Kata Pak Rog dengan santai..
Sementara Itu..
Stacy menuju sebuah tempat dimana dirinya dan temannya selalu berkumpul..
"itu bukannya Dave? ngapain dia sama Rania?" Tanya Stacy tak sengaja melihat sang pacar bersama sahabatnya...
"Hahaha. Cerdas banget Sayang. ternyata tidak ada yang sepintar selain kamu" Kata Rania dengan suara manja..
"Tentu. Dave adalah sih jenius!" Kata Dave dengan mencium Bibir Rania.
"apakah kalian tidak keterlaluan untuk membodoh-membodohi Stacy? aku takut dia sadar bahwa kita hanya memanfaatkan nya saja" kata ?? lainnya..
"kamu tenang aja. Toni. Stacy itu sudah kecanduan dengan barang buatan ku. dia itu bodoh karena reela beli berapapun harganya dan Kita manfaatkan hal itu" Kata Rania dengan tertawa..
"lagi pula juga. stacy itu tergila-gila dengan aku juga. aku juga menggunakan tunuhnya untuk pakai sebelum di jual ke om-om. Hahaha" Kata Dave yang tak lupa mencumbu Rania...
Degh!!
Stacy yang mendengar itu langsung terkejut bukan main..
'i--in--ini tidak mungkin!' gumam Stacy Yang melihat kenyataan sebenarnya..
Stacy ingin melawan kenyataan namun kenyataan tetap menang dan tepat pada waktu itu. dirinya sudah ditampar oleh kenyataan yang ia lihat..
Stacy mengambil foto dan setelah itu menyimpan..
"Jadi ini wajah kalian di belakang ku ya. Hebat kalian! dasar sampah!" Kata Stacy yang melabrak
Dave. Rania serta Tonia dikejutkan kehadiran Stacy yang tiba-tiba
"S--S--Sayang ini bukan apa yang maksud kok" Kata Dave yang segera melepaskan Rania lalu mencoba merayu Stacy
"Gak usah pegang-pegang tangan gue! Gue jijik lihat kalian. Gue gak nyangka kalian bakal sejahat ini sama gue!" Kata Stacy..
"Gue udah denger semua rencana kalian. dasar kalian brengsek!" Kata Stacy dengan nangis-nangis...
Plak!
Rania tak segan-segan menampar Stacy
"Udahlah jangan nangis disini. kami tidak peduli.. mana 2 juta gua! lu itu cuman perempuan miskin dan berharap dicintai oleh Dave? Hahaha jangan berharap Goblok!" Kata Rania..
"Kita tidak perlu sandiwara lagi tapi sebelum pergi ada baiknya lu temani gue tidur! Hahaha" Kata Dave..
Dave. pria itu dengan kasar mencoba menguasai Stacy
BRAK!..
Tiba-tiba Seorang pria datang dengan Menjatuhkan Dave..
"Oh ini kalian yang selama ini meloroti anak gue! gara-gara kalian yah. dia udah lancang sama bapaknya" Kata ?? yang ternyata adalah Pak Evan..
"Bap--Bapak?" Kata Stacy yang tak menyangka di detik terakhir hampir di perkocaci. melihat bapaknya yang datang menyelamatkan nya..
"Alah Berisik kau pria tua! Dave. beri pelajaran pria tua ini" Kata Toni dengan kesal
Toni & Dave dengan menyerang Evan dengan segala arah
"Mati kau dasar Tua bodoh!" Kata Dave yang segera meluncur Pukulannya..
KRAK!
"Aaarrggghhb!" Teriak Dave yang tangannya dimelintirkan hingga tulang tangganya bengkok..
BRAK!!
Dave ditendang hingga membentur tembok dengan keras..
"sialan. hebat juga lu ya tapi cukup disini saja lu akan mati" Kata Toni
"Bapak! awas!" Teriak Stacy..
Bugggh!
Toni berhasil memukul Evan dengan lempengan besi hingga kepala Evan berdarah..
Tapi Evan tidak setumbang itu. dirinya lalu mengambil Besi lalu menyerang Toni
BRAK!
Toni yang tidak memiliki kemampuan bela diri yang cukup Berhasil tumbang!!
Evan mendekati Rania yang ketakutan
"Sekali lagi kalian menganggu anak gue. jangan harap kalian bertemu hari besok. cukup ini jadi peringatan kalian!" Kata Pak Evan dengan nada marah dan tegas..
"Untungnya Kamu adalah perempuan jika bukan kamu akan bernasib sama seperti mereka(Toni & Dave)" Kata Evan..
Evan lalu pergi dan mengabaikan Stacy yang dalam ketakutan dan keterjutan..
Tapi tak lama Kemudian. Stacy meraung-raung memanggil bapaknya tersebut namun Evan tidak menjawab dan hanya pergi saja..
"Cari kehidupan yang kamu mau sepuasnya. bapak tidak peduli lagi dengan kamu. Ini yang pertama dan terakhir bapak membantu kamu setelah ini kamu akan dihadapkan kenyataan!" Kata Evan dengan nada dinginnya..
Pak Evan sebenarnya tak tega mengatakan demikian namun ketegasan perlu hadir untuk menampar stacy untuk sadar!..
...----------------...
...BYE ...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Terus...
2023-07-30
0
Caesar Tombeg
.....
2023-07-28
1
R4Z1
wow gua terharu banget bacanya sampe keluar air mata..🥺🥺
2023-07-11
1