Sang Penguasa

Sang Penguasa

Hutan Hitam

Planet Enus, masa kekacauan. Kekacauan yang di sebabkan oleh para chipers. Chipers atau penerima chip. Chipers adalah proyek gagal di masa penciptaan system. Pada dasarnya mereka kelinci percobaan penerima system, dimana system dan tubuh penerima tidak tersinkronisasi dengan sempurna. Tingkat sinkronisasi mereka dengan system hanya di bawah 25%. Dan itu di anggap gagal oleh penciptanya.

Seperti yang kita tahu bahwa penerima system mampu menjadi manusia sempurna dalam segala aspek. Sedangkan proyek yang gagal ini, karena hanya tersinkron di bawah 25% mereka hanya mempunyai satu aspek yang menonjol, dan aspek itu acak. Penerima tidak bisa memilih apa kemampuan mereka yang akan naik secara drastis. Entah itu kekayaan, kekuatan atau kemampuan lain yang pasti hanya satu aspek saja. Untuk aspek lain mereka harus melatihnya sendiri.

Namun berbeda dengan penerima system gagal itu, mereka yang tidak tahu apa apa menganggap hal itu sebuah berkah dari langit. Hal itulah yang menyebabkan kekacauan, beberapa dari mereka mulai beradu kemampuan. Hal ini yang membuat pencipta system harus segera menyelesaikan dan menyempurnakan system pertama untuk membereskan kekacauan yang terjadi.

***

Di planet Enus sekarang ini, kondisi yang membuat status yang kuat yang harus di hormati. Beberapa penduduk Enus yang merasa sebagai penyandang berkah ini memang mendominasi. Bahkan mereka membuat tingkatan untuk kekuatan yang mereka miliki.

Di sebuah tempat di daratan Tirba. Seorang bocah berjalan gontai melangkahkan kaki tanpa memperhatikan kemana dia pergi. Dari wajah kecilnya seperti terbebani oleh banyak pikiran. Bocah itu berusia sekitar 10 tahun, dia bernama Gui Kahila. Tanpa dia sadari, dia terus berjalan hingga memasuki Hutan Hitam.

Keluarga Kahila memang terletak di pinggiran hutan hitam, sehingga tak mengherankan jika Gui tak sengaja masuk ke dalamnya.

"Sial! Kenapa aku sangat bodoh! Masuk hutan ini sama dengan mati, sialan!" gumam Gui dalam hati, kesal pada diri sendiri.

"Tenanglah Gui, tenanglah! percuma menyesal sekarang!" lanjut Gui berusaha menenangkan diri sendiri.

Sambil menoleh kanan kiri yang mana semuanya tampak gelap dan hanya ada cahaya yang di hasilkan dari beberapa kunang kunang. Dia teringat cincin ruang pemberian sepupunya dan mencoba melihat apakah ada barang berguna di sana. Di masa seperti ini banyak sekali tersebar benda benda aneh misterius yang entah dari mana asalnya, kalau dari cerita orang orang tua benda benda itu berasal dari langit.

Di dalam cincin ruang, Gui melihat ada sebuah kristal cahaya. Dia mengambil kristal itu, kristal cahaya berfungsi seperti senter, untuk menyalakannya hanya meremasnya saja maka kristal itu akan menyala. Tapi cahaya dari kristal itu juga terbatas, ketika energi kristal itu habis, cahayanya juga akan menghilang.

Hutan hitam, merupakan salah satu tempat di benua kuning, yang sangat kaya akan hal mistis dan aneh. Benua pertama yang di ciptakan oleh sang pencipta. Hutan hitam ini hampir tidak pernah terjamah manusia, bukan apa apa, semua orang tak perduli berada pada tingkat kekuatan apa. Setelah orang tersebut memasuki hutan hitam ini, tak akan pernah kembali lagi baik jiwa maupun raganya.

Kabarnya bahkan seorang chipers tahap puncak pun akan mati jika memasuki hutan hitam ini, selain itu keadaan di perburuk dengan kurangnya penerangan. Hutan hitam serasa mengurung mereka di dalamnya, seperti mengijinkan siapapun masuk ke dalamnya tapi siapapun tak boleh keluar dari dalamnya. Dan lagi tak ada satu hal yang di ijinkan untuk terbang di atasnya.

Begitulah sedikit mengenai hutam hitam yang merupakan pengetahuan umum juga merupakan informasi yang Gui ketahui.

***

Sementara itu, di kota Beji. tepatnya kediaman pribadi tetua pertama Ahno Kahila, ayah Gui, suasana yang biasanya hening seketika terganggu oleh sebuah teriakan.

"Tetua! Tetua! Kakak! Kak Ahno!" teriak Bayek panik sambil berlari menuju kediaman Ahno.

Ahno yang kala itu sedang duduk santai, di belakang rumahnya sambil memandangi langit sore kota Beji, kemudian terkejut akan teriakan Bayek ini.

"Apa yang terjadi?" tanya Ahno dalam hati, sambil bangkit berdiri kemudian menghampiri adiknya itu.

"Ada apa!" tanya Ahno setelahnya.

Hah.. Hah.. Huff.. Hosh.. Hosh.. Suara nafas Bayek tersenggal senggal.

"Hei tenanglah! Kau ini kenapa, tunggu sebentar aku ambilkan minum." sambil berbalik ingin masuk rumahnya, tapi dengan cepat Bayek menghentikan langkah sang kakak, dengan gelengan pelan serta isyarat jari untuk memberikannya sedikit waktu.

Namun karena kekhawatirannya pada si keponakan, drama kecil pun terjadi.

"Hah! Gui, masuk,,, huff,,, hutan hitam!" tutur Bayek dengan terengah engah sekaligus juga mengakhiri drama yang sedang terjadi.

Mendengar ini raut wajah Ahno seketika berubah, kemudian dia pun berbalik lalu memegang kedua pundak adiknya.

"Jangan bicara sembarangan Bayek!"

"Aku tidak bohong kak!" potong Bayek dengan tatapan serius.

Deg! Deg!

"A-apa... apa ya-yang terjadi? Ba-bagaimana bisa a-anakku memasuki hutan hitam..." kata Ahno terbata, kemudian di lanjutkan dengan beberapa pertanyaan beruntun.

Hilang sudah ketenangannnya, kini dirinya terlihat panik dengan raut wajah pucat pasi, serta tubuh bergetar.

"Ka-Kakak maafkan a-aku..." kata Bayek ragu bercampur rasa bersalahnya, ini untuk kedua kali dia melihat kakaknya kehilangan ketenangan, semenjak kematian istri yang sangat di cintai kakaknya. Setelah menarik nafas pelan dia kemudian menceritakan kronologi kejadian.

"Setelah keputusan ayah yang di setujui oleh kita, aku kemudian menjalankan tugasku, mengawasi dan melindungi Gui secara diam diam, lalu..." kemudian Bayek melanjutkan dengan semua hal secara detail tanpa ada yang di tutupi.

"... Tapi kak, ada satu hal yang aneh.." Jeda Bayek sambil menatap Ahno.

"Aneh? Apa yang aneh? Cepat katakan!" nada Ahno terdengar seperti memaksa.

"Ba-baik, te-tepatnya sekitar 100 meter menuju hutan hitam, aku seperti di halangi oleh sebuah perisai misterius, tameng ini tak bisa ku hancurkan bahkan dengan semua kekuatan suci tingkat puncak milikku! Sangat kuat! Mungkin di buat oleh seseorang dengan tingkat raja atau lebih. Makanya aku langsung lari kesini." jelas Bayek.

"Perisai misterus?" tanya Ahno dalam hati.

"Apa ayah mengetahui hal ini?" tanya Ahno menatap sang adik.

"Be-belum kak, rencananya setelah ini baru ke tempat ayah, karena..." belum selesai bayek menjelaskannya, Ahno seketika menghilang dari tempatnya.

Mendapati hal ini Bayek tak terkejut, dia tahu tujuan Ahno kakaknya itu, kemudian dia memanggil ketiga adiknya, untuk menemani dirinya mengikuti Ahno.

***

Sementara itu di kediaman ketua tertinggi keluarga Kahila sendiri, terlihat Boris Kahila tengah duduk santai, sambil fokus bermain catur. Namun tak lama setelahnya, angin pun berhembus dan tepat di sampingnya berdiri Ahno, putra pertamanya.

"Ada apa Ahno? Tumben kau kemari..." tanya pelan Boris, tanpa menoleh masih terus fokus pada permainan caturnya.

"Mmmm, sa-salam ayah." kata Ahno sambil menunduk hormat, namun ke ragu raguanya membuat dirinya membutuhkan sedikit waktu untuk melanjutkan perkataanya.

"Ada apa? Tak biasanya kau seperti ini, katakan saja." kata Boris setelah memperhatikan keraguan putranya itu.

"Mmmm,,, begini a-ayah,,, anak,,, mmm,,, anakku ta-tanpa sengaja, memasuki hutan hitam ayah, mohon ayah mengijinkan aku untuk memimpin sementara 100 prajurit elit keluarga kita untuk menolong anakku." kata Ahno memohon.

BRAK!!

Meja permainan catur seketika hancur, akibat terkena aura milik Boris Kahila.

"Apa maksudmu?" tanya Boris dengan nada marah, sambil berdiri menghadap Ahno putranya itu.

"Katakan dengan jelas! Bercandamu itu tidak lucu!" lanjutnya dengan penuh penekanan, yang secara tak langsung membuat Ahno terdiam seribu bahasa, sambil berkeringat dingin, jelas Ahno ini sangat takut akan kemarahan ayahnya.

"Dimana Bayek!" tanya Boris dengan nada marah, setelah mendapati Ahno hanya diam.

"A-Aku... di-di sini ayah." jawab Bayek yang baru saja muncul dengan di ikuti ketiga adiknya.

"Apa yang kau lakukan! Bajingan keparat! Bagaimana bisa cucuku lepas dari pengawasan! Cepat katakan!" Jangan coba coba kau tutupi!" Teriak Boris tepat setelah putra keduanya menyelesaikan perkataanya, tanpa sadar dia juga melepaskan tekanan aura tingkat raja puncaknya yang langsung menindas ke empat anaknya dan menciptakan getaran di sekitar gazebo.

Mendapati tekanan ini ketiga putranya, Bryan Kahila, Charlie Kahila dan Michael Kahila seketika langsung jatuh menghantam tanah, lengkap dengan darah segar yang keluar dari setiap lubang di tubuh mereka, juga bunyi retakan pada tulang mereka.

Pasalnya mereka bertiga dengan tingkat chips yang masih pada tahap roh tak sanggup untuk menahan tekanan intimidasi yang di berikan Boris. Sedangkan Bayek sendiri, harus di paksa berlutut dengan dua tangan membantu menopang tubuhnya, jika dia tidak mengeluarkan seluruh kekuatan tahap suci puncaknya untuk menahan tekanan intimidasi ayahnya ini, maka dapat dipastikan dia pasti menyusul ketiga adiknya.

Dan hanya Ahno yang sedikit berkeringat dingin, biar bagaimanapun Ahno juga merupakan chipers tahap raja meskipun masih berada pada tahap awal namun tahap chipnya ini masih sanggup menghalau tekanan intimidasi Boris sehingga tidak terlalu menindasnya.

"Ayah! Mohon tenanglah! Redakan amarahmu! Apa kau akan membunuh anakmu sendiri ayah!" teriak Ahno keras, sambil mengalirkan auranya sendiri untuk melindungi keempat adiknya.

Mendengar teriakan ini Boris tersadar dan seketika itu dia pun menghilangkan semua tekanannya, namun nada bicaranya tetap sama.

"Mulai bicara!" dengan nada kasar sambil melototi Bayek, meski dengan terbata bata Bayek pun menjelaskan semuanya.

***

"Perisai misterius?" gumam Boris dalam hati, setelah mendengar semua penjelasan Bayek.

Dengan raut wajahnya pucat dan tanpa perduli kondisi keempat anaknya, dia kemudian berlalu sambil tak lupa berkata pelan, namun terdengar memaksa.

"Ikuti aku sekarang! Ahno bawa juga seluruh pasukan elit keluarga kita!

Beberapa waktu kemudian semuanya pun sampai di wilayah perbatasan hutan hitam.

"Di-disini a-ayah, a-aku sempat di hentikan." jelas Bayek gugup, sambil menunjukkan tempat terakhir kehilangan jejak adam.

Boris kemudian menatap ke arah hutan hitam di depannya, dia juga merasakan sedikit penolakan pada kekuatannya dari dalam sana.

"Ada apa Boris?" tanya Lucas yang baru saja datang bersama tiga orang di belakangnya, dimana dua diantaranya berada pada tahap roh menengah dan sisanya tahap suci menengah, sedangkan Lucas berada di tingkat Raja menengah.

Sesaat sebelum berangkat, Boris sempat memanggil sahabat baiknya Lucas dari kota Hoko menggunakan kristal jiwa. Jarak antara kota Beji ke Kota Hoko tidak terlalu jauh, bisa di katakan mereka bertetangga, sehingga Lucas Young bisa cepat datang sesaat setelah mendapatkan pesan kristal jiwa dari Boris.

Kristal Jiwa merupakan alat komunikasi jarak jauh, yang dapat berfungsi jika penggunanya saling menyimpan sedikit energi nya pada kristal tersebut, dan selanjutnya kristal itu akan hancur seperti pasir setelah di gunakan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!