Clara terbangun dengan mata yang masih terasa berat setelah semalaman menangis. Dia segera menyadari bahwa ada yang tidak beres. Ruangan yang biasanya terisi dengan kehangatan keluarga kini terasa sunyi dan kosong. Dalam kebingungannya, matanya tertuju pada selembar surat yang diletakkan di atas meja.
Gemetar, Clara mengambil surat itu dan membacanya dengan hati yang berdegup kencang. Isinya mengungkapkan kebenaran yang pahit: kedua orang tuanya telah melarikan diri untuk melindungi Clara dari hutang-hutang yang mengancam mereka.
"Aidan, penjaga hutang kami, telah memberi tawaran pengampunan hutang dengan satu syarat: jika kami meninggalkan kota ini tanpa memberi tahu kamu. Mereka mengancam akan mengambil hidupmu jika kami menolak. Kami mencintaimu terlalu banyak untuk membiarkan itu terjadi. Kami pergi agar kamu bisa hidup dalam kedamaian, bebas dari ancaman yang menghantui keluarga kita."
Clara merasa dunia di sekitarnya runtuh. Dia merasa dikhianati oleh orang-orang yang paling ia cintai. Air mata tak terbendung mengalir di pipinya saat ia mencoba memahami keputusan berat yang telah diambil kedua orang tuanya. Meskipun dalam hatinya ia merasakan kehilangan yang mendalam, dia juga merasakan rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas cinta dan pengorbanan mereka.
Dalam kebingungan dan kesedihan yang mendalam, Clara berusaha mencerna realitas yang baru ini. Ia menyadari bahwa tugas berat menanti di hadapannya. Dia harus belajar menghadapi kenyataan tanpa kedua orang tuanya di sisinya. Namun, dalam hatinya yang hancur, Clara berjanji untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dia akan menghormati keputusan kedua orang tuanya dan menjaga impian mereka tetap hidup. Clara berjanji untuk menghadapi tantangan hidup dengan keberanian dan ketangguhan yang mereka ajarkan padanya.
Dalam keheningan yang menyelimuti ruangan, Clara merasa semangat baru yang muncul dari kegigihannya. Dia menyeka air matanya, mengangkat kepala, dan berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan menyerah. Clara siap untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti, dengan harapan bahwa suatu hari nanti, dia akan menemui kedua orang tuanya lagi dan bisa bersama-sama merayakan kemenangan atas hutang-hutang yang menghantui keluarga mereka.
***
Aidan, seorang pria dengan aura kekuatan dan karisma yang memancar, adalah tokoh sentral dalam dunia gelap yang berbahaya. Sebagai seorang mafia yang sangat berpengaruh, namanya dihormati dan ditakuti di mana-mana. Aidan telah membangun kekayaan dan kekuasaan melalui bisnis gelap yang melibatkan perdagangan narkoba, penyelundupan senjata, dan kegiatan ilegal lainnya.
Wajahnya yang tampan namun misterius menyimpan cerita gelap di baliknya. Di balik senyumnya yang memikat, tersembunyi kekuatan dan kebrutalan yang menjadi ciri khasnya. Aidan dikelilingi oleh lingkaran kepercayaan yang setia, anggota mafia yang siap menjalankan perintahnya tanpa ragu.
Kehadiran Aidan membuat orang-orang dalam dunia kejahatan meliriknya dengan penuh kagum dan takut. Dia memiliki kemampuan untuk mengendalikan situasi dengan cerdas, menggunakan kekuatannya untuk mempengaruhi dan menjalin aliansi yang menguntungkan bagi bisnisnya. Aidan adalah orang yang sulit didekati, tetapi bagi mereka yang berani memasuki dunianya, mereka akan mendapatkan kekuatan dan keuntungan yang tak terduga.
Meskipun Aidan hidup dalam kegelapan dan kejahatan, ada kecerdasan dan daya tarik yang membuatnya menjadi sosok yang menarik. Ia memiliki naluri yang tajam dalam membaca situasi, kemampuan untuk bertindak dengan cepat, dan ambisi yang tak terbatas. Keberhasilannya dan pengaruhnya yang meluas membuatnya menjadi figur yang sangat berbahaya, dan mereka yang berani mengganggunya akan segera menyadari konsekuensinya.
Dalam dunia yang penuh intrik dan kekejaman, Aidan adalah pribadi yang tak tergoyahkan, dengan kekuasaan yang terus berkembang dan ambisinya yang terus bertambah. Perjalanan Aidan dalam menjalani kehidupan gelapnya akan saling terkait dengan takdir Clara.
Aidan duduk di tengah ruangan yang berkilau dengan kemewahan. Di hadapannya, sekelompok anak buahnya yang setia menunggu perintahnya. Salah seorang anak buahnya, bernama Marco, memberikan laporan tentang hasil penagihan hutang di kediaman orang tua Clara.
"Aidan, kita telah menemui kedua orang tua Clara seperti yang kamu perintahkan," kata Marco dengan wajah serius. "Namun, yang kami temukan di sana benar-benar mengejutkan. Mereka mengakui bahwa hutang mereka semakin bertambah dan mereka menjual Clara untuk melunasi hutang tersebut."
Aidan menatap Marco dengan intensitas yang membuatnya gemetar. Dalam keheningan yang tegang, Aidan menggenggam erat sandaran kursinya. Wajahnya yang tampan seakan terkekang oleh gelombang emosi yang tak terucapkan. Pernyataan itu mengguncangnya, membangkitkan campuran kemarahan, kekecewaan, dan ketidakpercayaan.
"Dikatakan mereka menjual Clara?" desis Aidan dengan suara yang penuh tekanan. "Apa mereka benar-benar melakukan hal seperti itu?"
Marco mengangguk, mengerti akan kegelisahan yang dirasakan oleh Aidan. "Iya, Aidan. Mereka menjual Clara kepada orang-orang yang mereka berhutang. Sepertinya mereka melihat itu sebagai satu-satunya jalan keluar dari masalah mereka."
Aidan merasakan kemarahan memuncak dalam dirinya. Dia merasa pengkhianatan yang mendalam terhadap Clara dan kesedihan yang tak terukur terhadap nasib yang harus dihadapinya. Namun, di balik kekacauan emosional itu, ada naluri bisnis yang kuat dan keinginan untuk memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadinya.
"Dengarkan, Marco," ujar Aidan dengan suara yang tegas. "Kita harus mengambil tindakan yang tepat. Kita akan menemukan Clara dan memastikan bahwa dia dalam perlindungan kita. Jika orang-orang itu berpikir mereka bisa mengambil keuntungan dari situasi ini, mereka sangat salah."
Wajah Marco menerima perintah itu dengan tekad yang sama. Dia tahu betapa pentingnya misi ini bagi Aidan dan betapa berbahayanya orang-orang yang berani mencuri keberanian Aidan.
"Kami akan melacak Clara dan menghadapi siapa pun yang berani mencoba menyakiti atau memanfaatkannya," kata Marco dengan kepercayaan diri yang meyakinkan. "Tidak ada yang bisa melanggar kekuasaan dan perlindungan Aidan."
Aidan menatap Marco dengan penuh harap. Dalam percakapan itu, ada tekad yang tak tergoyahkan dan keberanian yang membara. Clara mungkin telah jatuh ke dalam jebakan yang mengerikan, tetapi Aidan bersumpah akan membuktikan bahwa kekuatannya sebagai seorang mafia tidak akan terpatahkan. Dia akan mengambil alih takdir Clara dan membawanya ke dalam cengkeraman perlindungannya, siap untuk menghadapi setiap rintangan yang menghalangi mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments