Perasaan sedih Mila ketika mendapatkan penolakan dari Amira, hatinya terasa pedih dan juga amat terluka.
"Ma, maaf maksud Amira bukan kayak gitu Ma ...." ucap Amira dengan perasaan bersalah bahkan sampai bersimpuh dihadapannya.
Mila benar-benar menangis, serasa tak ada yang mau menerima segala bantuan yang Ia beri.
"Kenapa gak ada yang mau nerima? apa karena Mama yang kasih? Axel juga sama aja, kalo sama Mama gak mau ngobrol sekarang gantian Amira juga kayak gitu ... Mama minta maaf tolong maafin Mama ... tapi, jangan kayak gini juga!." ungkap Mila sedih dengan suara bergetar karena menangis. Hancur perasaannya merasa mendapatkan penolakan dari mereka berdua.
Keadaan semakin rumit, dari dulu Mila memang menutupi permasalahan hatinya kepada siapapun termasuk juga dengan Anggoro. Suaminya sekarang terlihat sama bingungnya, karena Mila hanya memendamnya sendirian. Bila saja Ia mau bercerita pasti Anggoro dengan sigap mencari cara untuk membuat Mereka bisa lebih dekat.
"Jadi, sebenarnya Mama selama ini pengen deket sama Axel?" tanya Anggoro menggeser posisi duduknya lebih dekat dengan Mila.
"Iyalah! tapi setiap kita dateng Axel cuma nyapa Papa aja!" sungut Mila tak berhenti meremas kain dressnya sebagai pelampiasan kekesalannya. Tangisan yang tak kunjung berhenti malah terdengar lebih keras itu telah menyayat hati mereka semua. Siapapun pasti akan merasa bersalah karena tak bisa memahami perasaan Mila selama ini.
"Ma?" panggil Amira lembut wajahnya menatap langsung wajah Mila, mata mereka bertemu. Tetapi mulut Mila tetap mengatup.
"Mama, jangan marah dong ... iyadeh maaf, Amira gak bakal balikin kok ... terus bakal Amira tarik kata-kata tadi, nyesel banget udah bikin Mama sakit hati bahkan sampai nangis kayak gini! Amira udah durhaka sama Mama." tukas Amira seraya mengusap punggung jemari tangan sang ibu mertuanya. Perlahan tangisan Mila terhenti, sedikit menyunggingkan senyuman tipis. Memang pandai menantunya untuk merebut hatinya kembali,
"Janji ya?" pinta Mila mengacungkan jari kelingkingnya. Layaknya anak kecil sedang bermain janji dengan kawan sejawatnya. Tanpa ragu sedikitpun Amira juga mengaitkan jari kelingkingnya itu. Hingga menjadi satu rangkaian. Perasaan bahagia hanya karena perhatian sepele seperti ini, Axel melihat sisi lembut istrinya kecilnya. Bibirnya ikut tersenyum, dan tiba-tiba senyuman itu menghilang saat Amira memutar wajahnya kearah dirinya sekarang.
"Mas, jangan cuma senyum aja ... Kamu juga harus minta maaf." pinta Amira memberitahu kode menunjuk Mila dengan dagu lancipnya.
"Eh, Aku? ah ... iya deh." jawab Axel walaupun sempat ragu, akhirnya tetap bersedia.
Segera Amira berdiri, agar tempatnya bisa digunakan Axel untuk duduk.
Sebenarnya sejak dulu Axel memang memiliki rencana untuk meminta maaf secara sungguh-sungguh, tetapi belum menemukan momen yang tepat, ditambah terlalu kaku untuk memulai lebih dulu.
Saat Axel mulai bersimpuh, Mila terpaku perasaan bahagia sampai bergetar seluruh tubuhnya.
"Ma ... Axel minta maaf belum bisa jadi anak yang bisa bikin Mama bahagia." ucap Axel memberanikan diri mengusap tangan Mila. Langsung saja Mila menggelengkan kepalanya. Sejujurnya hati Axel ragu, takut mendapatkan penolakan. Tapi yang terjadi kenyataan tidak seperti yang Ia takutkan. Mila malah membalasnya dengan menggenggam jemari tangannya seakan tak mau melepaskannya. Anak Laki-laki yang tengah bersimpuh itu tersenyum simpul meneruskan kata-kata yang belum sempurna.
"Ma, Axel minta maaf ... selama ini masih membatasi diri, canggung atau bahkan malah menghindar dari Mama ... Axel baru mencoba buat berubah Ma, tolong Mama kasih Axel waktu ya?" pinta Axel menatap wajah Mila.
Lagi-lagi air mata Mila keluar deras, melepaskan tangannya, kemudian mengusap lembut kedua pipi tegas Axel.
"Mama juga minta maaf ya Sayang ... dulu Mama udah jahat sama Kamu ... waktu itu jujur aja Mama belum siap." tukas Mila mendekatkan keningnya hingga bersentuhan dengan kening Axel.
"Hah, kalo itu sih murni salah Papa! berarti selama ini Papa udah jadi biang kerok ya?" celetuk Anggoro sadar diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments