KECURIGAAN

"Zaskia kenapa kamu ada disini?" tanya Nathan setengah berbisik di tengah-tengah keterkejutanya karena ada yang mengetuk pintu. Tapi ia lebih terkejut lagi saat mendapati dirinya telanjang bersama Zaskia.

"Mas....? teganya kamu mas, semalam kamu yang menarikku kemari..." jawab Zaskia dengan menunjukkan raut wajahnya yang sedih.

"Maafkan aku...." kata Nathan pelan, lalu ia menempelkan jari telunjuknya ke bibir "sssshhhh...." Nathan berdesis.

Seseorang yang tadinya mengetuk-ngetuk pintu kamar Nathan reflek menempelkan telinganya ke pintu. Karena sayup-sayup ia mendengar seperti orang sedang mengobrol di dalam kamar itu.

"Siapa di luar???" teriak Nathan setengah emosi.

"Saya mas, Ollan..." ternyata orang itu adalah Ollan.

Nathan memberi kode pada Zaskia dengan bahasa tubuh untuk masuk ke dalam kamar mandi, dia mengibas-ibaskan tanganya ke arah kamar mandi. Zaskia mengerti. Ia segera mengikut perintah Nathan walau dalam hatinya merutuk.

"Sialan...ngapain cacing tanah itu datang!" rutuk Zaskia dalam hati.

Nathan membuka pintu perlahan. Lalu munculah Ollan dari balik pintu. Mata Ollan menyapu seluruh ruangan, mencari sosok suara yang ia dengar barusan.

"Mas Nathan bicara dengan siapa?" tanya Ollan matanya memutar kesana-kemari.

"Nggak ada, saya bicara di telepon tadi."

"Mas Nathan sendirian di kamar?" selidik Ollan dia seperti tak percaya dengan ucapan Nathan barusan, matanya masih melihat kesana-kemari, hingga membuat Nathan merasa kesal.

"Ada perlu apa kamu kesini Ollan?"

"Oh....iya, hampir lupa..." Ollan menepuk keningnya sendiri.

"Itu mas, Adel badannya panas banget deh, mas Nathan ada nomor telepon dokter yang bisa di hubungi?" Ollan melanjutkan perkataannya.

"Oh ya? apa Adel sakit? ya sudah kamu ke kembali ke kamar Adel dulu, sebentar lagi saya kesana." Nathan mengusir Ollan dengan halus.

"Oh, oke kalau begitu, sorry udah ganggu mas Nathan. Tadi sebelum kemari kami sudah hubungi mas Nathan, tapi handpone mas Nathan tidak aktif, makanya saya kesini, saya pikir mas Nathan udah bagun karena udah siang." Ollan tersenyum lalu pergi, sebelum ia benar-benar pergi, ia masih sempat menoleh lagi ke dalam kamar Nathan, ia seperti memikirkan sesuatu. Ollan merasa ada orang lain di kamar Nathan.

Setelah Ollan pergi, Nathan memanggil Zaskia.

"Sayang, kenapa kamu ada disini? dan kenapa keadaan kita seperti ini?"

"Mas!!! kamu yang menginginkannya. Kamu yanh membawaku ke kamar ini! bahkan kamu memaksaku!" Zaskia terlihat sangat marah.

Sekilas berputar di ingatan Nathan dia bersama Adel di tepi kolam, lalu Adel tidur dan kemudian dia minum bersama Zaskia. Lalu samar-samar ia pun teringat adegan panasnya bersama Zaskia. Semua berputar di kepalanya, seperti potongan-potongan vidio yang di edit.

"Iya, memang aku yang membawamu ke kamar ini, ya sudah jangan marah." Nathan meraih tubuh Zaskia membawanya dalam pelukannya.

"Sekarang rapikan dirimu, dan kembalilah ke kamarmu, bagaimana nanti kalau sampai ada orang yang tahu kita tidur bersama? bagaimana kalau papa dan mamaku tahu? tolong kamu mengerti sayang...." Nathan membujuk Zaskia.

"Tapi mas..."

"Nanti aku akan menemuimu."

Zaskia keluar dari kamar Nathan dengan sangat kesal. Ia berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya.

***Pov Seira***

Sementara itu Seira, ia tampak bingung. Sudah dari semalam ia mencari keberadaan kakaknya. Bahkan ia sempat bertanya pada Ollan saat Ollan selesai membawakan acara.

"Oll....elo lihat kakak gue nggak?"

"Kakak elo, si kunti itu? Mungkin ia cari mangsa soalnya ini tengah malam." Ollan malah mengejeknya. Seira merasa kesal, lalu Seira masuk kekamarnya. Ia menghubungi Zaskia tapi handpone Zaskia tidak aktif. Setelah beberapa jam kemudian, saat Seira sudah pasrah, tiba-tiba ponselnya bergetar.

***dret...dret...dret...***

"Dek, kakak tak kembali ke kamar, kamu tidur saja dulu. kakak akan kembali besok pagi." satu pesan masuk dari Zaskia.

"Kamu dimana kak?" ketik Seira kemudian di kirim ke nomor Zaskia yang ada di aplikasi bergambar gangang telepon berwarna hijau. Pesan masuk, tapi masih centang satu, itu tandanya belum diterima. Karena penasaran akhirnya Seira menelepon kakaknya dan panggilan tidak terhubung karena ponsel Zaskia sudah di matikan. Karena kesal akhirnya Seira pun memilih untuk tidur dan tak mau memikirkan sang kakak lagi.

****

Zaskia berjalan menyusuri lorong resort itu menuju kamarnya. Saat di tengah jalan hampir sampai ke kamarnya ia berpapasan dengan Ollan dan juga pak Johan beserta bu Dewi. Zaskia tersenyum manis lalu menunduk hormat pada pak Johan dan istrinya.

"Om....tante...." sapa Zaskia dengan lembut.

Ollan menatap Zaskia sinis dan penuh selidik. Zaskia memang terlihat sedikit berantakan. Tidak seperti biasanya yang perfect habis.

Tiba-tiba Ollan menggabung-gabungkan peristiwa semalam dan hari ini, mulai dari Zaskia hilang dan Seira yang kecarian. Terus suara wanita di kamar Nathan, terus penampilan Zaskia yang berantakan dan ia entah dari mana mau kembali ke kamarnya, membayangkan itu tiba-tiba Ollan bergidik ngeri, ia mengangkat bahunya.

"Oh tidak....jangan sampai." ucapnya lirih. Entah apa yang ada dalam pikiran Ollan. Ia terus berjalan mengikuti pak Johan dan Istrinya. Tadi Ollan memanggil pak Johan dan bu Dewi karena Nathan yang di panggilnya duluan tak kunjung datang.

Nathan sudah berada dalam kamar Adel. Ia melihat Adel terbaring wajahnya pucat dan suhu tubuhnya naik.

"Panas banget badanmu sayang." Nathan menempelkan telapak tangannya di kening Adel.

"Iya mas, kepala Adel pusing." jawab Adel pelan.

"Sabar ya sayang, sebentar lagi dokter datang."

Ollan, pak Johan, dan istrinya memasuki kamar. Ollan menatap sini pada Nathan.

"Hehhhmm." Ollan menaikan sudut bibirnya.

"Ohhhh....mas Nathan udah datang ya?" ucap Ollan seperti orang yang meledek.

"Maaf kelamaan, tadi saya mandi dulu...." kata Nathan, ia tampak gugup, tak berani menatap Ollan. Ia takut Ollan mencurigai sesuatu tentangnya.

"Seharusnya sih, kalau pacar sakit itu ya panik. Bukan santai." sindir Ollan.

Hanna yang menyadari ada yang tak beres dengan Ollan. Ia segera menarik lengan sahabatnya itu.

"Apaan sih elo Lan, nggak sopan banget." kata Hanna.

"Om, tante." sapa Hanna pada orang tua Nathan.

"Bagaimana keadaan Adel?" tanya pak Johan.

"Begitulan om, tante, Adel masih lemas, tadi juga dia muntah-muntah." Hanna menjelaskan pada pak Johan dan bu Dewi.

"Oke, sebentar lagi dokter sampai."

"Iya om, mungkin asam lambung Adel kambuh."

"Nathan, pantas lah kamu semalam meninggalkan pesta, rupanya Adel sakit. Kamu pasti menemaninya semalam kan?"

"Iya pah..." jawab Nathan asal dan singkat.

Mendengar pertanyaan dari pak Johan pada Nathan, membuat Ollan dan Hanna saling pandang. Apalagi Ollan ia seperti menyimpan banyak pertanyaan dan juga jawaban. Ingin rasanya ia bertukar pikiran denga Hanna tapi waktunya tidak tepat.

**plok...plok...plok...

Suara sepatu pantofel pria menggema di lorong resort itu menuju ke arah kamar Adel. Seorang pria memakai pakaian serba putih dan jas putih tampak berjalan mendekati kamar, lalu masuk ke kamar Adel.

"Selamat siang, saya dokter Made yang akan memeriksa, siapa yang sakit?" tanya dokter Made dengan sopan.

"Ini dok, teman saya." Hanna menunjuk Adel.

Dokter Made melakukan tugasnya, Ia memeriksa tubuh Adel dengan berbagai macam pemeriksaan. Lalu doktet itu berkata, "Mbak Adel sepertinya alergi obat, apakah sebelumnyq mbak Adel ada mengkonsumsi obat?" dokter Made bertanya.

"Tidak, dok saya tidak mengkonsumsi obat apapun." jawab Adel dengan tetap terbaring.

"Saya pernah menangani pasien yang keluhannya sama seperti ini, dan ternyata ia kebanyakan meminum obat tidur. Apa mbak Adel ada minum obat tidur?" tanya dokter Made ingin lebih memastikan.

"Tidak ada dok..." jawa Adel lebih menyakinkan lagi. Karena ia memang tidak merasa minum obat tidur.

Mendengar pertanyaan sang dokter,membuat Hanna jadi berpikir. Hanna mengerutkan keningnya, pikiranya teringat tadi malam saat Nathan memanggilnya dan Adel yang ketiduran di pinggir kolam.

"Ah, siapa yang melakukannya?" lirih Hanna.

"Ada apa Hann?" tanya Ollan penasaran.

"Semalam, Adel ketiduran di pinggir kolam." bisik Hanna di telinga Ollan.

"Benarkah?? lalu elo mencurigai sesuatu?" tanya Ollan lagi.

"Sepertinya...." jawab Hanna.

"Gue juga mencurigai sesuatu Hann....tapi tak enak ngomong disini."

"Ya udah, nanti aja kita bahas."

"Tapi....nggak mungkin kan kalau gue curiga sama mas Nathan? nggak mungkin kan mas Nathan yang kasih obat tidur ke Adel lalu mas Nathan panggil gue."

"Nggak Hann, bukan Nathan....aku tahu orangnya."

"Sssshhhh" Hanna meletak kan jari telunjuknya di bibirnya mengisyaratkan pada Ollan untuk diam.

Dokter memberikan obat untuk Adel. Lalu dokter itu pun permisi meninggalkan kamar Adel. Pak Johan dan bu dewi akan kembali ke kamarnya.

"Adel sayang, banyak istirahat ya, jangan capek, jangan lupa di minum obatnya oke...." kata bu Dewi.

"Iya Del....istirahat dulu ya, om dan tante kembali ke kamar dulu."

"Iya om, tante, terimakasih....maaf kalau Adel merepotkan."

"Nggak apa-apa kok sayang, oke ya..."

"Nathan, jaga Adel baik-baik." bu Dewi berpesan pada putranya.

Lalu mereka pergi meninggalkan kamar Adel. Tinggalah di kamar itu mereka berempat, Adel, Nathan, Ollan dan Hanna.

Dikamar lain, tampak Seira mengintrogasi Zaskia.

"Kakak dari mana saja sih kak, semalaman?"

"Kakak bertemu kawan semalam, Lalu dia mengajak kakak keluar." Zaskia mengarang cerita untuk mengelabuhi adiknya.

"Halah....bohong kakak, macam Seira nggak tahu kakak aja. Ini Bali kak bukan Jakarta mana bisa seenaknya kakak bilang ketemu kawan, kawan dari mana?"

"Udah lah Seira, kamu banyk pertanyaan. Kakak pusing dengarnya."

"Pasti ada yang kakak sembunyikan dari aku."

"Nggak ada Seira, kakak nggak menyembunyikan apa-apa dari kamu."

"Jujur aja, apa yang kakak lakuka?" Seira terus mendesak sang kakak.

"Sudahlah, kakak mau mandi. Badan kakak pegal semua." Zaskia mengambil handuk dan hendak ke kamar mandi, lalu tubuhnya di tahan Seira, ia menarik tangan kakaknya.

"Alasan!!! pasti ada yang kakak rahasiakan dariku." Seira kesal pada kakaknya.

"Sudahlah, terserah kamu!" Zaskia mulai dongkol. Ia memaksa masum ke kamar mandi. Ia melucuti semua pakaiannya. Lalu masuk ke kamar mandi. Mengisi bathtub dengan campuran air dingin dan panas, setelah bathtub itu penuh air ia menuangkan sabun disana. Lalu merendam seluruh tubuhnya dengan air hangat di dalam bathtub itu. Setelah pertempuran ganasnya dengan Nathan semalam ia merasakan seluruh tubuhnya pegal-pegal. Sekarang ia sedikit rileks saat berendam.

bersambung.....

Terpopuler

Comments

dewidewie

dewidewie

sadarlah Zaskia, yang namanya selingkuhan ya tetap selingkuhan gak akan pernah jadi yang nomer satu 🤭😄😄

2023-09-04

1

🦋⃟‌Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ

🦋⃟‌Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ

huh drama ya kamu

2023-08-24

0

🦋⃟‌Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ

🦋⃟‌Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ

sendiri nya ulet bulu malah ngatain orang lain cacing tanah🙄

2023-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 INTRODUCTION OF THE CHARACTERS IN THE STORY (pengenalan tokoh dalam cerita)
2 PERTEMUAN
3 AKRAB
4 DINNER
5 KEDATANGAN SEORANG TEMAN
6 SEMUA TERLIHAT BAHAGIA
7 PODCAST
8 TENTANG ZASKIA
9 MENDEKATI NADIA
10 HADIAH UNTUK ADEL
11 PELARIAN
12 MENCINTAI ADEL MENGINGINKAN ZASKIA
13 GAIRAH PANAS ZASKIA
14 KEMBALI KE JAKARTA
15 DI TINGGAL
16 ADEL MAAFKAN AKU
17 SWEET SEVENTEEN NADIA
18 KAPAN MENIKAH???
19 OBAT TIDUR UNTUK ADEL DAN OBAT PERANGSANG BUAT NATHAN
20 KECURIGAAN
21 PENGUMUMAN
22 RENCANA OLLAN DAN HANNA
23 KONFLIK SAHABAT
24 BERTENGKAR
25 MEMBUAT NATHAN GROGI
26 Clubbing
27 Mabuk
28 Adel mulai curiga
29 Pulang
30 Rencana tunangan
31 Menghindari Zaskia
32 Sakit hati Zaskia
33 Mendatangi Nathan
34 Peringatan dari Hanna
35 Akhirnya ketemu
36 Telepon mommy
37 Pulang ke Jogja
38 Menahan godaan Zaskia
39 Bercinta dengan Zaskia
40 Puncak acara
41 Kehadiran Zaskia
42 Flashback Zaskia
43 Sah
44 Membuang kenangan
45 Di tembak Andrew
46 Awal petualangan sang casanova
47 Perbandingan kehidupan mereka
48 Menerima cinta Andrew
49 Andrew kembali ke Jakarta
50 KARMA
51 Di sambut dengan istimewa
52 Bertemu Sahabat
53 Keputusan Andrew
54 Curiga
55 Dilamar
56 Rencana
57 Bertemu Mantan
58 Mulutmu Menghancurkan Segalanya
59 Ke Jogja
60 Sah (Andrew & Adel) happy ending
Episodes

Updated 60 Episodes

1
INTRODUCTION OF THE CHARACTERS IN THE STORY (pengenalan tokoh dalam cerita)
2
PERTEMUAN
3
AKRAB
4
DINNER
5
KEDATANGAN SEORANG TEMAN
6
SEMUA TERLIHAT BAHAGIA
7
PODCAST
8
TENTANG ZASKIA
9
MENDEKATI NADIA
10
HADIAH UNTUK ADEL
11
PELARIAN
12
MENCINTAI ADEL MENGINGINKAN ZASKIA
13
GAIRAH PANAS ZASKIA
14
KEMBALI KE JAKARTA
15
DI TINGGAL
16
ADEL MAAFKAN AKU
17
SWEET SEVENTEEN NADIA
18
KAPAN MENIKAH???
19
OBAT TIDUR UNTUK ADEL DAN OBAT PERANGSANG BUAT NATHAN
20
KECURIGAAN
21
PENGUMUMAN
22
RENCANA OLLAN DAN HANNA
23
KONFLIK SAHABAT
24
BERTENGKAR
25
MEMBUAT NATHAN GROGI
26
Clubbing
27
Mabuk
28
Adel mulai curiga
29
Pulang
30
Rencana tunangan
31
Menghindari Zaskia
32
Sakit hati Zaskia
33
Mendatangi Nathan
34
Peringatan dari Hanna
35
Akhirnya ketemu
36
Telepon mommy
37
Pulang ke Jogja
38
Menahan godaan Zaskia
39
Bercinta dengan Zaskia
40
Puncak acara
41
Kehadiran Zaskia
42
Flashback Zaskia
43
Sah
44
Membuang kenangan
45
Di tembak Andrew
46
Awal petualangan sang casanova
47
Perbandingan kehidupan mereka
48
Menerima cinta Andrew
49
Andrew kembali ke Jakarta
50
KARMA
51
Di sambut dengan istimewa
52
Bertemu Sahabat
53
Keputusan Andrew
54
Curiga
55
Dilamar
56
Rencana
57
Bertemu Mantan
58
Mulutmu Menghancurkan Segalanya
59
Ke Jogja
60
Sah (Andrew & Adel) happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!