Masih di dalam kamarnya tempatnya menginap bersama. Zaskia terus menghujami Nathan dengan seribu pertanyaan. Lebih tepatnya desakan. Ia terus mendesak Nathan untuk memutuskan hubungannya dengan Adel. Nathan diam seribu bahasa tak bisa menjawab pertanyaan Zaskia satupun. Prinsip Nathan senakal-nakalnya seorang pria ia tetap menginginkan wanita yang baik untuk menjadi ibu dari anak-anaknya kelak. Begitu pula yang ada dalam pikiran Nathan saat ini. Ia tak mungkin memutuskan Adel hanya demi seorang Zaskia.
"Yuk kita check out sayang..." ucap Nathan menghindari berbagai pertanyaan dari Zaskia.
"hemmmm..." Zaskia hanya tersenyum lalu bangkit dari tempat duduknya. Mereka telah bersiap-siap untuk kembali ke jakarta.
Adel bersama kedua temannya sedang bersantai.Mereka di sebuah taman kota.
"Del....kok gue lihat elo jarang sama Nathan sih belakangan ini?" Hanna bertanya penuh selidik.
"Gue lagi malas aja Han....malas jumpa dia gue lagi sibuk dengan kuliah gue juga dan elo tau kan jadwal gue lagi padet!" jawab Adel jujur.
" Tapi....enggak gitu juga kali del, setidaknya elo telpon kek dia." Hanna masih dengan rasa penasarannya.
"Gue males Han,,,gue maunya di telpon duluan gue nggak mau nelpon dulu..." jawab Adel lagi.
"Ondeh mandeh...ouhhhh jadi elo lagi ribut sama cowo elo yang ganteng itu,teruuuus elo sok jual mahal gitu,mesti di telpon duluan kayak di film-film gitu...." goda Ollan si gemulai ia berjalan menghampiri Adel dengan gaya lenggak-lenggoknya dan tangan yang melambai-lambai.
"Sok tau loh...kebanyakan main film lo..." balas Adel ia memukul tangan Ollan.
"Emberrr... emang gue artis." kata Ollan.
"Iye...iye gue tau elo artis sok banget sih" Hanna pun ikut menggoda Ollan.
Tiga bersahabat ini memang selalu kompak. Bahkan mereka saling menyayangi bak saudara kandung. Saling membela. Saling melindungi.
"Serius dong Del, elo lagi kenapa sih sama Nathan? elo nggak putus kan sama dia? wajah Hanna kebali serius.
"Enggak..." Adel menjawab pertanyaan Hanna dengan datar.
Adel masih saja kepikiran tentang Nathan. Tentang sifatnya yang kadang aneh menurut Adel. Kadang nyebelin, kadang baik hati, kadang jutek, kadang perhatian eh,,,yang lebih parahnya kadang nafs*an. Kepikiran juga tentang hubungan mereka yang tiba-tiba break tanpa ada sebab.
"Han...."
"Hmm," jawab Hanna sambil terus memainkan ponselnya.
Mereka bertiga memang sedang sibuk dengan ponsel masing-masing.
"Nathan sebenarnya seperti apa, sih?"
Mendengar pertanyaan Adel, Hanna lalu mengangkat kepalanya dan menoleh sebentar.
"Apanya?"
"Sifatnya."
"Kenapa dengan sikapnya Nathan?"
"Gue mau tau aja. Habisnya, aneh. Kadang-kadang baik, sopan, perhatian, tapi kadang juga nafs*sn, nyebelin gitu!"
"Elo kan pacarnya. Jadi tanya aja sendiri ke orangnya."
Adel gondok setengah mati mendengar jawaban Hanna.
pluk!!!
Adel memukul lengan Hanna.
"Elo sakit, ya?" Adel mulai meradang.
"Kok gue sih Del yang sakit kan elo.." Hana masih sempat menggoda Adel.
"Sok tau..." umpat Adel lalu ia berdiri.
"Eh cin...lihat ini lihat deh sini.." Ollan menarik-narik tangan Adel untuk duduk di sampingnya.
Kini posisi Ollan berada di tengah-tengah Adel dan Hanna.
"Lihat nih si lambe bocor dia posting apain nih, si mak lampir Zaskia lagi sama pacar baru."
"Biarin lah ngapain sih elo sibuk ngurusin hidup orang, dia juga pengen bahagia kali." seru Adel tak peduli.
"Keren juga ya postur cowoknya, tinggi...bodinya mirip dengan Nathan Del." kata Hanna.
"Jelaslah dia kan pengen nyaingin Adel. Pasti dia cari cowok yang mirip-mirip Nathan,," Ollan menimpali ucapan Hanna.
"Tapi kok mukaknya di tutup gitu di rahasiain....jangan-jangan si lampir itu jalan sama suami orang kali ya??" kata Ollan lagi-lagi ia mengejek Zaskia.
Tak salah memang kedua sahabat Adel ini memang tak menyukai Zaskia di tambah Zaskia pun suka mengejek mereka.
Adel tetap santai dengan ponselnya. Ia tak terpengaruh sama sekali dengan ucapan kedua sahabatnya itu.
Adel memang begitu.Ia tak pernah mau tahu tentang urusan orang lain. Orang mau jadi apapun Adel tak peduli asal tak mengganggunya.
"Udah deh....sibuk banget gosipin orang, nih buat kalian." Adel memberikan dua buah udangan untuk kedua sahabatnya.
"Undangan??" Ollan menaikkan kedua alisnya.
"Iya dari Nathan, adiknya ulang tahun bulan depan di Bali." Ucap Adel pelan.
"Wah seru nih....kita pasti datang dong." Ollan tampak senang mendapat undangan itu.
"Jadi Nathan nafs*an sama kamu Del." tanya Hanna polos.
"Iya sebelum kita break....dia ya gitu, dia peluk-peluk gue gitu." jawab Adel tak kalah polosnya.
"Gak papa kali Del, kalau cuma peluk doang..." kata Nathan sambil tertawa geli mendengar cerita Adel.
"Gue ngerasa dia gak cuma pengen peluk gue tapi ada maksud lain, gue gak suka cowok yang terlalu agresif gitu." ucap Adel jujur pada kedua sahabatnya.
"Gue sih, yang penting elo bisa jaga diri Del, jangan terlalu jauh. Pacaran yang normal dan sehat aja." sekali lagi Hanna menasehati sahabatnya itu.
"Gue bertanggung jawab atas diri elo disini Del, gue juga udah janji sama mommy elo kalau gue bakalan selalu jagain elo. Jadi elo jangan macam-macam." seru Hanna lagi.
"Iya....iya, gue tau kok."
Setelah lelah bercengkrama di taman itu, ketiga sahabat itu akhirnya memutuskan pulang. Malam ini mereka tidur di apartement Adel.
Di tempat lain di depan halaman rumah Zaskia, Zaskia tampak agresif sekali mencium dan meluma* bibir kekasih rahasianya itu. Iya saat ini Nathan sedang mengantar Zaskia pulang ke rumahnya. Mereka telah kembali ke Jakarta.
"Mas, aku sayang sama kamu." Zaskia terus meluma* bibir Nathan dengan penuh nafs*. Nathan membalas ciuman Zaskia tak kalah ganasnya. Lalu tangan Zaskia mulai menyusup ke dalam celana Nathan dan membuat Nathan tidak tahan untuk melepaskan desakan dalam miliknya. Di mobil itu mereka terus bercumbu. Zaskia seakan tak ingin melepaskan Nathan. Ia tahu apa yang harus di lakukannya. Ia tahu apa yang di sukai Nathan.
Di perjalanan tadi Zaskia sempat mendengar pembicaraan Nathan dengan Nadia sang adik.Yang berencana akan menemui Adel bersama. Rencananya Nathan akan pergi ke apartrment Adel bersama Nadia. Zaskia merasa kesal dengan kekasih rahasianya. Ia berniat menggagalkan rencana Nathan.Ia merasa hanya di pake untuk pelampiasan, setelah puas di tinggalkan begitu saja. Tentu saja Zaskia tak mau. Dan ia tahu apa yang harus di lakukannya. Dengan cara begini Nathan tak akan bisa pergi darinya.Zaskia terus mendesah dan memainkan milik Nathan. Hingga akhirnya Nathan berkata, "jangan disini sayang kita ke hotel."
Medengar itu tentunya Zaskia tersenyum puas.dia menang, bahkan saat udah di depan rumahnya pun ia tetap bisa membawa Nathan pergi lagi menghabiskan malam bersamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
dewidewie
wah ,ampun deh si Zaskia ini
2023-09-03
1
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
jangan jangan zaskia hiperseksual 🤔🤔
2023-08-21
1
🦋⃟Fly🍾⃝Kͩᴀᷞᴛͧɪᷡᴇͣ
sahabat yang baik
2023-08-21
0