Arka memperhatikan Yesa yang tengah memakai pasmina berwarna pink salmon. istri nya itu cantik dan juga manis. banyak teman yang memuji dan mengatakan bahwa arka beruntung mendapatkan Yesa.
Istri nya itu tampil menarik dengan celana jeans berwarna putih dan kaos berwarna biru muda senada dengan kemeja kotak kotak nya.
"sayang jangan cantik cantik lah, Kamu cuma mau ketemu temen kan?"
Ujar arka yang tengah memilih Sepatu bola yang berjajar di rak lemari.
"Ya harus cantik dong! enggak mungkin aku dekil ketemu teman teman aku !"
balas Yesa mendesah menoleh ke arah arka, pria itu tengah memasukan sepatu bola nya ke dalam tas.
"Oh gitu, tapi aku khawatir ada yang menculik kamu kalau cantik begitu !"
"biarin, Salah sendiri sih enggak mau ikut !"
jawab Yesa membuat arka terkekeh kecil lalu memeluk istrinya dari belakang, pria itu mencium aroma tubuh istri nya yang wangi.
"Abang antar ke sekolah kamu, nanti pulang nya Abang jemput ya! gimana ?"
Tawar Arka masih memeluk Yesa.
"Abang enggak bisa kalau harus ninggalin jadwal latihan dek !"
Sambung Arka membalik kan tubuh Yesa agar menghadap ke arah nya.
"ya sudah ?!"
Jawab Yesa singkat tak ingin berdebat karena itu hanya akan membuat make up nya luntur.
Kenapa seperti itu ? Arka tak mau di larang dan Yesa tidak mau menangis karena kecewa.
lebih baik mengalah dan membiarkan ia dengan hobi nya.
Usai itu arka mengantar nya ke gedung sekolah dimana Istri nya itu hendak mengadakan acara reuni dengan teman teman nya.
Setengah jam berlalu mereka sampai di gedung itu, terlihat suasana sudah ramai karena acara tersebut bukan hanya angkatan Yesa saja, tapi Lima tahun ke depan dan kebelakang.
"Ya sudah Abang berangkat ya sayang !"
Yesa mengangguk lalu masuk ke dalam sambil menghubungi Jesika.
"Jes, kamu dimana ?"
Tanya Yesa saat Jesika mengangkat telepon nya.
"Aku udah di dalam yes. ayo masuk aja, aku udah gabung sama teman yang lain nya !"
jawab Yesa lalu masuk ke dalam aula gedung tersebut.
Seorang pria memperhatikan Yesa yang berjalan sendiri masuk ke aula sekolah, Ezi ikut serta dalam acara tersebut karena memang Ezi kakak senior Yesa.
keduanya selisih dua tahun, dan sebelum kedekatan itu mereka memang sudah saling mengenal, hanya saja kedekatan itu berlangsung saat Yesa kuliah dan Ezi sudah bekerja.
Ezi mengerut kan kening nya memindai Yesa yang datang seorang diri tanpa suami nya, kenapa Yesa selalu sendiri ?
"Hai,, Yesa... aduh Lo cantik banget !"
ucap Rina senyum memeluk Yesa.
"bisa aja Lo, kita kan sering ketemu!" jawab Yesa memindai penampilan Rina yang wah, secara dia menikah dengan CEO dari perusahaan besar.
Rina memang Beruntung, terlihat seorang pria tampan menghampiri Rina lalu mengulas senyum.
"nah, ini suami gue !"
Seru Rina mengenal kan suami nya.
sementara Yesa ia hanya melempar senyuman.
Lepas itu Jesika mengajak Yesa untuk mengambil makanan sebelum acara itu di mulai.
Beberapa teman menyapa kedua perempuan yang hadir tanpa pasangan itu.
"kemana si Arka?"
tanya Jesika lalu duduk bersama Yesa.
"biasalah mainan bola?"
Jesika menggeleng cepat, aneh pria itu selalu mengabaikan teman nya yang cantik ini.
"Lo sendiri mana Yuda ?"
Tanya Yesa balik lalu terkekeh kecil.
"Yuda masuk kerja, Lo tahu kan suami gue itu supir pribadi pak menteri jadi harus siap setiap saat !"
Yesa malah terkekeh kecil melihat ekspresi wajah Jesika yang sama sama kecewa karena harus berangkat sendiri.
*
Yesa mulai menyantap makanan yang tersaji dalam bok kertas yang mereka ambil tadi, ia memang belum sarapan dan semua makanan di bawa arka ke lapangan hijau.
Acara dimulai dan beberapa panitia maju ke podium untuk memberikan sambutan.
Yesa tertegun saat melihat Ezi yang naik ke tiga kali nya sebagai penyumbang terbesar di acara itu.
"Astaga mantan Lo, Yesa ?"
Ujar Jesika, namun Yesa tidak menanggapi dan malah memalingkan wajahnya.
Tentu saja Yesa tidak lupa bahwa pria itu pergi meninggalkan nya begitu saja.
"Yesa ? kok lo cuek sih ?"
Yesa menghela nafas panjang lalu meminum air mineral yang berada di hadapannya.
"emang gue harus apa ? lari nyamperin dia gitu ?"
No...
Hati nya masih pedih mengingat masa itu, yesa memalingkan wajahnya saat netra Ezi menoleh ke arah nya.
"eh si Ezi lihatin lo tuh yes!" ucap Jesika mengulas senyum.
Yesa kembali menggeleng kan kepala nya.
"Sorry gue enggak mau gede rasa!"
jawab Yesa lebih memilih menghabiskan makanan nya ketimbang memperhatikan Ezi.
Yesa tak menampik kalau Ezi terlihat begitu tampan dengan kemeja kotak kotak berwarna hitam putih nya.
namun beberapa kali Yesa menyadarkan diri nya bahwa ia sudah menikah dan harus melupakan masa lalu nya.
Acara terus berlanjut dari acara pertemuan dengan guru guru, game, santunan untuk anak yatim hingga di lanjutkan dengan acara nyanyi bersama, semua tampak senang karena bisa bertemu dengan teman lama.
Sampai di penghujung acara Yesa hanya ngobrol dengan teman teman sekelas nya saja, tidak mengikuti game seperti yang lain nya.
Ia benar benar tidak semangat karena tidak membawa pasangan seperti teman teman nya.
banyak yang bertanya mengapa ia datang sendiri dan Yesa hanya melempar senyuman.
Hingga tiba pada sesi foto bersama, Jesika mengajak Yesa untuk beranjak dan bergabung dengan yang lain nya.
"Lo balik sama siapa ?"
tanya Jesika.
"Arka bilang nya mau jemput !" jawab Yesa melihat ke luar dan seperti nya langit sudah mendung.
Setelah acara foto bersama para panitia membubarkan acara tersebut.
Beberapa kali Yesa mencoba menghubungi arka namun tidak ada jawaban, sepertinya arka masih di jalan. atau entah apa?
Yesa keluar dari aula lalu menuggu di luar.
Jesika menghampiri Yesa dengan kendaraan roda dua nya.
"mau balik sama aku enggak ?"
Tanya Jesika.
"enggak deh Jes, gue takut hujan !
gue nunggu arka aja deh !"
cakap Yesa meskipun ragu dan terlihat gerimis sudah mulai turun.
"ya sudah gue balik duluan ya. gue mau lanjut ke salon deh kalau Lo enggak numpang !"
Yesa mengangguk lalu mencoba menghubungi arka lagi.
Ezi yang hendak pulang menoleh ke arah Yesa yang berteduh di depan kelas, gedung sekolah sudah mulai sepi namun perempuan cantik itu belum juga pulang.
Ezi memberanikan diri menghampiri Yesa, ia duduk sambil memainkan ponselnya.
Yesa menoleh ke arah pria yang berdiri di depan nya.
Jantung nya tiba tiba saja berdegup kencang saat Ezi duduk di samping nya.
"kenapa belum pulang ?"
Tanya Ezi membuat Yesa langsung beranjak, namun cepat Ezi menahan tangan nya.
Yesa mendelik kan mata nya saat Ezi menatap wajah nya.
"Kita harus bicara dek !"
Ujar Ezi membuat Yesa terpaku sejenak.
Yesa menoleh ke ponsel nya, Arka mengirim kan pesan dan mengatakan kalau ia tidak bisa menjemput nya karena ia ada acara dengan ketua team sepak bola nya.
Yesa menoleh ke Ezi yang masih berdiri di samping nya.
"Astaga Arka....Ya tuhan apa yang harus aku lakukan ?"
Gumam Yesa sendiri terpaku di tempatnya.
kalau tahu Arka tidak akan menjemput nya, ia ikut saja dengan Jesika tadi, tapi jika sudah seperti ini harus apa?
hujan turun dengan lebat di sertakan petir. tidak mudah mencari taksi karena waktu juga sudah senja.
"Kamu di jemput siapa?"
Tanya Ezi memperhatikan raut wajah Yesa seperti bingung.
*
*
**
bersambung..
terima kasih sudah mampir 😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Maurid Tambunan
kasihan yesa
2024-03-30
0
Uthie
Duhhh cerita nya bagus gini.. tapi sepi peminat nya 👍👍👍👍😦
2023-07-16
1
Winarsih Winarsih
boleh gak si klo Arka aq timpuk,gitu bgt ini laki org
2023-06-27
1