Istri Atau Hobi

Istri Atau Hobi

Hobi.

Yesa menghela nafas panjang saat melihat suaminya tengah berkemas pakaian dan sepatu bola kesayangan nya.

Lagi lagi akhir pekan ini suami nya pergi untuk latihan bola.

Arka Pratama, pria berusia dua puluh lima tahun itu memiliki hobi bermain bola. Memang tidak di ragukan kemampuan nya dalam bermain bola, beberapa kali ia masuk tim nasional.

Pernikahan nya dengan Yesa baru berjalan setahun ini. Yesa sendiri tahu kegiatan suami nya saat akhir pekan seperti apa?

Pernah beberapa kali ikut menemani Arka di lapangan hijau, namun hal itu membuat Yesa bosan dan penyebab nya karena Ia tidak terlalu menyukai permainan itu sementara suaminya begitu menggilai si bentuk bundar itu.

Tak ada satu pekan pun yang lewati tanpa hobi nya, dan hal itu membuat Yesa merasa kesepian karena lagi lagi ia di tinggal pergi pada waktu weekend.

"Bener kamu enggak mau ikut sayang?"

Tanya Arka menatap wajah cantik istri nya.

Yesa tidak menjawab ia hanya menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah Abang berangkat ya?"

Pamit Arka namun Yesa tidak menjawab.

"Weekend depan aku ada acara reuni bang, kamu bisa kan temani aku?"

Pinta Yesa pada arka. pria itu diam sambil berpikir.

"Ya, nanti Abang lihat jadwal pertandingan bola dulu ya."

Jawab Arka membuat Yesa mengerucutkan bibirnya.

"Jangan ngambek seperti itu sayang. Abang nanti akan usahakan, tapi kalau sudah ada jadwal latihan atau pertandingan, ya enggak bisa di tinggal begitu saja."

Yesa tidak menjawab, Arka selalu saja memilih hobi nya dan Yesa memilih untuk diam.

Usai itu Arka pergi meninggalkan Yesa seorang diri di rumah mereka yang cukup besar.

*

Setahun pernikahan kedua nya belum di karuniai anak. Arka sendiri tidak mempermasalahkan hal itu karena ia juga tidak ingin kegiatan nya terganggu dengan kehadiran seorang anak.

Ia masih ingin bersenang-senang dengan hobi nya, lalu bagaimana dengan istri nya?

Yesa sangat mengharapkan kehadiran seorang anak di rumah mereka.

……

Yesa masuk ke dalam rumah setelah mobil melaju meninggalkan kediaman mereka. Yesa duduk di sofa sambil memainkan ponsel nya, ia mencoba mencari teman untuk pergi jalan-jalan keluar, Ia jenuh karena tidak ada teman.

Namun kali ini Yesa tidak mendapatkan teman yang bisa menemani nya pergi.

Yesa beranjak dari duduknya lalu pergi ke kamar untuk mengambil tas dan kunci motor nya, Ia berpikir untuk pergi ke rumah ibu nya saja.

Yesa membuang nafas lalu melajukan motornya menuju rumah sang ibu. jarak nya tidak terlalu jauh dan hanya memakan waktu setengah jam saja.

*

"kenapa enggak ikut sama Arka, harus nya kamu temani Arka di lapangan, bukan merengut di rumah!"

Ujar Ibu Arka kala Yesa mengadukan tentang anaknya yang selalu pergi main bola.

Bosan, Ia juga tidak terlalu suka keramaian dan rasa nya tidak nyaman berada di lokasi lapangan menunggu suami nya bermain bola.

Yesa pikir lebih baik tidur saja di rumah sambil membaca buku.

Ternyata Dua karakter yang berbeda !

Yesa menepikan kendaraan roda dua nya di halaman rumah, gegas ia masuk ke dalam dan menghampiri adik nya yang tengah asyik dengan laptop nya.

Wina menoleh ke arah Yesa yang langsung merebahkan tubuhnya di ranjang.

"Kenapa kak ?"

Tanya Wina menutup laptop nya.

"Rumah sepi."

Cetus Yesa menelungkup kan tubuh nya di kasur empuk itu.

"kemana ibu dek ?"

Tanya Yesa memindai Wajah cantik adik nya.

"Ibu pergi sama ayah. seperti nya mereka pergi jalan-jalan !"

Jawab Wina membuat Yesa termangu.

Ia juga ingin seperti ayah dan ibu nya, pergi berdua diakhir pekan. namun Arka selalu sibuk dengan hobi nya itu.

"Kakak ada perlu apa ke sini ?"

Tanya Wina memperhatikan Yesa yang tengah termenung sendiri.

"Enggak, bete aja di rumah. bang Arka pergi main bola dek !"

Jawab Yesa lalu membuka ponselnya dan terlihat Arka melakukan panggilan telepon.

"Apa ?"

jawab Yesa sedikit judes dan hal itu membuat Arka terkekeh kecil. pria itu memang tidak pernah menanggapi sikap Yesa yang terkadang memang selalu seperti itu.

"Sayang, maaf bisa enggak kamu ke stadion ?"

Tanya Arka namun Yesa tidak termangu sejenak.

"Kaos kaki Abang ketinggalan di rumah. tolong kamu bawakan kemari sayang !"

Halah sayang kalau ada mau nya!

Yesa berdecak kesal lalu beranjak dari ranjang, Yesa meninggalkan Wina yang melongo melihat tingkah kakak nya itu.

"Kenapa sih kak Yesa ?"

Gumam Wina sendiri namun tidak terucap karena Yesa langsung pergi.

Sebenarnya malas memenuhi permintaan Arka, tapi kalau menolak Arka akan berkata seperti ini.

"enggak boleh menolak kalau suami minta tolong !" Ujar Arka kalau Yesa menolak dan Ia sendiri enggan mendengar ucapan itu.

"Enggak boleh bersikap jutek sama suami, dosa loh sayang. jadi istri harus pandai menyenangkan hati suami !"

Selalu itu yang Arka ucapkan jika Yesa marah-marah.

lalu bagaimana dengan dirinya sendiri? apa ia sudah menyenangkan hati istrinya?

Yesa kembali ke rumah untuk mengambil kaos kaki milik Arka.

"kenapa sih enggak pinjem punya teman nya bang ?"

"Enggak enak dek, kita kan bawa masing masing !"

Seperti itu jawaban Arka saat Yesa mengatakan malas mendatangi Arka di lapangan.

*

Setengah jam kemudian Yesa sampai di lokasi lapangan bola, Gegas ia menghampiri Arka yang sudah menunggu nya.

"Terima kasih sayang !"

Ujar Arka saat Yesa menyodorkan kaos kaki tersebut.

"Mau langsung pulang atau lihat Abang latihan? besok ada pertandingan di sini !"

Ujar Arka sambil memakai kaos kaki nya.

"kalau besok kamu ada pertandingan harus nya weekend depan kamu bisa temani aku bang !" Jawab Yesa melipat tangan nya di dada.

"Enggak janji ya cantik !"

jawab Arka membuat Yesa jengah lalu pergi meninggalkan lapangan.

Kenapa sih bola terus ? hobi dan itu itu terus.

Yesa melangkah sambil mendengus pergi, lekas ia beranjak menggunakan kendaraan roda dua nya. Mungkin lebih baik pulang dan tidur ketimbang memikirkan Arka yang selalu mementingkan hobi nya.

Kenapa jadi seperti ini ? sebelum menikah Arka selalu meluangkan waktu untuk nya, tapi kini tidak lagi dan alasan nya karena sekarang mereka bertemu setiap hari, hingga waktu senggang ia gunakan untuk hobi nya.

*

Arkan bekerja di salah satu Perusahaan penyimpanan Arsip, Ia bertugas sebagai kepala gudang yang mencatat masuk dan keluar arsip dari gudang.

Mereka berpacaran tiga tahun lamanya, bukan hal yang aneh jika Arka pergi bermain bola. sebab itu memang menjadi hobi nya, dan dulu juga selalu seperti itu, tapi akhir akhir ini jadwal latihan dan pertandingan nya cukup padat hingga membuat Arka sibuk hingga mengabaikan Yesa yang juga membutuhkan nya.

Yesa merebahkan tubuhnya di ranjang, ia benar benar lelah dan kesepian. di rumah ia sendirian dan jujur saja ia iri dengan ibu dan ayah nya.

Rumah tangga mereka selalu harmonis hingga mereka tua. Ayah selalu menyempatkan waktu untuk sang ibu, beliau meninggal kan hobi nya dan lebih mengutamakan kebahagiaan istri nya.

Saat ia kecil Ayah selalu mengajak mereka pergi jalan jalan di akhir pekan. Sang ayah selalu meluangkan waktu untuk anak anak nya.

Yesa berharap Arka juga seperti sang ayah jika mereka memiliki anak.

Rumah tangga nya baru seumur jagung tapi sungguh ironis. Arka selalu memilih menghabiskan waktu nya dengan hobi nya.

"capek dah gue lama lama begini mending selingkuh aja kali ya!"

Batin Yesa asal berbicara.

Ia beranjak dari ranjang lalu pergi ke dapur untuk memasak makanan kesukaan nya.

seblak pedas !

……

bersambung...

Ayo ramaikan, Author sangat butuh dukungan.😍😍

Terpopuler

Comments

Al Fatih

Al Fatih

aq mampir lagi Kaka

2023-12-14

0

Uthie

Uthie

Saya mampir lagiiii di cerita lainnya ini 👍😍🤗💞💞

2023-07-16

1

Sri Sulis

Sri Sulis

eh hati hati lo yes... omongan adalah do'a

2023-06-25

1

lihat semua
Episodes
1 Hobi.
2 Sibuk.
3 Ezi.
4 percuma
5 Acara reuni.
6 ingin menang sendiri.
7 Mengalah.
8 seperti patung.
9 kesempatan.
10 menyepelekan.
11 teramat mencintai.
12 pelukan hangat.
13 membalikan keadaan.
14 pasrah.
15 sesuatu yang membuat rindu.
16 bertahan.
17 termasuk Abang mu'
18 capek.
19 tak memberi uang bulanan.
20 Meninggal kan pengaman.
21 semakin curiga.
22 bukan tidak berani.
23 itungan.
24 Mengemis cinta.
25 lelah berjuang.
26 kemudharatan.
27 wajib mengingatkan.
28 tertawan hati.
29 ingin pulang.
30 berebut tas.
31 enggan bersikap baik.
32 Hamil.
33 tidak langsung pulang ke rumah.
34 talak tiga.
35 Bukan anak haram.
36 Tetap menyangkal.
37 Tegar.
38 insan biasa.
39 badai Praha.
40 membagi rasa.
41 mencari pengganti.
42 bebas.
43 Merelakan apa yang terjadi.
44 kecebur got.
45 kembali ke jakarta.
46 Bintang.
47 butuh teman hidup.
48 Mirip siapa.
49 janda.
50 permasalahan.
51 meyakinkan.
52 tidak menyangka.
53 berjalan sesuai harapan.
54 Cedera.
55 tidak seperti Yesa.
56 mengeluh.
57 ikut campur.
58 Anak aldrik.
59 di pingit saja.
60 Sabar sebentar.
61 kembali hancur.
62 Alhamdulillah sah.
63 Ezi lah Daddy nya.
64 sudah terlambat.
65 remuk redam.
66 Karma.
67 Mesum.
68 Nasehat.
69 Harga diri.
70 wanita mandiri.
71 lebih parah.
72 ikatan batin.
73 hilang solidaritas.
74 Siasat aldrik.
75 berantakan
76 penyesalan Arka.
77 Tidak ada kesempatan.
78 kabar duka.
79 surat terakhir.
80 telat beberapa hari.
81 Anugrah terindah.
82 Tamat.
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Hobi.
2
Sibuk.
3
Ezi.
4
percuma
5
Acara reuni.
6
ingin menang sendiri.
7
Mengalah.
8
seperti patung.
9
kesempatan.
10
menyepelekan.
11
teramat mencintai.
12
pelukan hangat.
13
membalikan keadaan.
14
pasrah.
15
sesuatu yang membuat rindu.
16
bertahan.
17
termasuk Abang mu'
18
capek.
19
tak memberi uang bulanan.
20
Meninggal kan pengaman.
21
semakin curiga.
22
bukan tidak berani.
23
itungan.
24
Mengemis cinta.
25
lelah berjuang.
26
kemudharatan.
27
wajib mengingatkan.
28
tertawan hati.
29
ingin pulang.
30
berebut tas.
31
enggan bersikap baik.
32
Hamil.
33
tidak langsung pulang ke rumah.
34
talak tiga.
35
Bukan anak haram.
36
Tetap menyangkal.
37
Tegar.
38
insan biasa.
39
badai Praha.
40
membagi rasa.
41
mencari pengganti.
42
bebas.
43
Merelakan apa yang terjadi.
44
kecebur got.
45
kembali ke jakarta.
46
Bintang.
47
butuh teman hidup.
48
Mirip siapa.
49
janda.
50
permasalahan.
51
meyakinkan.
52
tidak menyangka.
53
berjalan sesuai harapan.
54
Cedera.
55
tidak seperti Yesa.
56
mengeluh.
57
ikut campur.
58
Anak aldrik.
59
di pingit saja.
60
Sabar sebentar.
61
kembali hancur.
62
Alhamdulillah sah.
63
Ezi lah Daddy nya.
64
sudah terlambat.
65
remuk redam.
66
Karma.
67
Mesum.
68
Nasehat.
69
Harga diri.
70
wanita mandiri.
71
lebih parah.
72
ikatan batin.
73
hilang solidaritas.
74
Siasat aldrik.
75
berantakan
76
penyesalan Arka.
77
Tidak ada kesempatan.
78
kabar duka.
79
surat terakhir.
80
telat beberapa hari.
81
Anugrah terindah.
82
Tamat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!