Gunawan Untuk Meliana
Happy reading ....
"Sudah ibu katakan, jangan dekati pria itu lagi. Sejak kamu bersamanya, kamu jadi berani melawan ibu!"
"Bu aku begini bukan karena Gunawan. Aku seperti ini, karena aku ingin memilih kebahagiaan ku sendiri. Selama ini aku selalu mengikuti apa yang ibu inginkan, tapi untuk pasangan biar aku yang memilih!" jawab Meliana dengan Isak tangisnya.
"Ibu tidak akan sudi menerima dia! Karena ibu sudah pilihkan pria yang tepat untuk mu. Lihat saja apa yang akan ibu lakukan ke dia, sampai kamu masih bersama dia!"
Perkataan sang ibu benar- benar membuat gadis berparas cantik dan bermata indah selalu bersedih. Ia harus menuruti apa yang di katakan olehnya, sampai ia harus rela kehilangan kebahagiaan yang selama ini ia inginkan.
****
Kisah cinta antara Gunawan dan Meliana, membuat sang ibu, sangat tidak menyukai bila putrinya mencintai laki-laki yang disebut nya pria brandal.
Sebuah percintaan Gunawan dan Liana yang selalu ingin dihancurkan oleh sang ibu. Semakin membuat dua insan yang saling mencintai untuk terus selalu bertahan.
Namun setiap kali Bu Fitriana, yaitu ibu dari Meliana selalu mengancam.Agar putrinya meninggalkan Gunawan, apapun akan ia lakukan.
Ia tidak ingin sampai jatuh miskin,kalau kedua anaknya menikah dengan orang yang ekonominya di bawahnya.
"Sampai kapanpun ibu tidak akan merestui kalian. Mungkin sampai ibu tiada pun, ibu takkan menerima ia menjadi menantu ku!"
Itulah sumpah Bu Fitriana, kepada sang putri yang terus-menerus menjalin hubungan dengan Gunawan.
Namun karena kekuatan cinta mereka berdua. Mereka sanggup mempertahankan hubungannya, di tengah-tengah kebencian sang ibu.
Jatuh bangun, Gunawan selalu mempertahankan dan memperjuangkan cintanya untuk gadis yang sangat ia cintai. Meskipun ia harus terima hinaan yang di lontarkan dari wanita yang sudah melahirkan Liana.
****
Gadis dengan berkulit putih, rambut panjang mata Indah dan senyuman yang manis. Memiliki nama Meliana, atau biasa dengan panggilan Meli atau Liana.
Meliana sendiri hidup dari keluarga yang berada. Ayahnya yang bernama pak Pujianto Purnomo, adalah juragan tanah, yang cukup terkenal di sana. Liana juga memiliki kakak yang juga sangat menyayanginya, bernama Arga Purnomo.
Wajah cantik dan sikap lembut yang di miliki Meliana, mampu membuat seorang pria berandal berubah jatuh hati kepadanya.
Selain Gunawan, ada sosok seorang sahabat yang selalu peduli dengannya. Hanya dia yang Liana anggap lebih dari kata sahabat.
Gadis itu bernama Ratna, putri dari pasangan pak Syafi'i dan Bu Nur. Ia juga memiliki kakak laki-laki bernama Adnan dan adik bernama Riko
Pertemanan mereka terjalin dari kecil sampai dewasa, bahkan sekolah pun selalu bersama. Hanya Ratna lah yang mampu mengerti, dan memahami Liana.
***
Hingga suatu ketika di saat Ratna dan Meliana sedang berjalan saat pulang sekolah. Tiba-tiba ada tiga motor yang mengendarainya dengan sangat cepat.
Hingga salah satu dari motor tersebut menyenggol Meliana hingga tersungkur di jalan. Ratna yang berada di dekatnya pun segera menolongnya, dan berteriak memaki pengendara motor tersebut.
"Woooy ....! Orang gil*, liat-liat dong !" maki Ratna dengan kesal, sambil membantu Meliana untuk berdiri.
Ratna pun membantu Meliana, agar bisa pindah duduk di sebuah batu tepat di bawah pohon.
Mendengar Ratna berteriak, sang pengendara motor pun memutar balik, lalu menghampiri mereka berdua.
Karena motor yang di kendarai orang tersebut menggunakan kenalpot racing dan sangat berisik. Membuat Meliana terlihat ketakutan, namun tidak dengan Ratna yang menunjukkan wajah marahnya.
"Ratna, gue takut. Sudah jangan di perpanjang masalah ini, mungkin dia gak sengaja." Bisik Meliana.
"Gak papa, ini biar gue yang urus!" jawab Ratna, dengan wajah merah padam.
Motor dengan bersuara berisik itu di matikan, lalu orang tersebut membuka helmet full face nya.
Saat di buka, terlihat wajah seorang pria dengan paras tampan, dengan memberikan senyuman manis kepada Ratna.
Pastinya Ratna pun tercengang saat melihat orang tersebut.
"Gunawan." Ratna menunjuk ke arah laki-laki yang saat ini berada dihadapannya.
"Hai ...Ratna," Kata seorang laki-laki bernama Gunawan, menghampiri Ratna.
"Ya ampun sorry ya! Maaf banget gue tadi gak sengaja menabrak kalian." Gunawan dengan rasa bersalahnya.
"Bukan gue, tapi Meliana yang terserempet!" jawab Ratna dengan ketus
Gunawan pun menoleh kearah Meliana yang saat ini sedang meringis kesakitan.
"Maaf ya? Kalau begitu gue akan tanggung jawab ko! Ayo gue bantu bawa elo ke klinik! Untuk di obati luka loe." Ajak Gunawan, namun Meliana hanya menggelengkan kepalanya, sambil tangan satunya memegangi tangan Ratna.
Gunawan nampak heran dengan sikap teman Ratna. "Gue gak bermaksud buat menabrak elo tadi, gue minta maaf. Sekarang elo gue bantu buat ke klinik untuk obati luka di kaki elo itu!"
Meliana yang hanya menundukkan kepalanya, membuat Gunawan semakin merasa bersalah.
"Liana, gak usah takut. Dia itu kakak kelas kita waktu SMP namanya Gunawan. Kita pernah satu sekolah dengan dia," Bisik Ratna.
Gunawan melihat ke arah Ratna.
"Gak usah takut, gue bukan orang jahat. Gue udah jinak kok sama Ratna." Sambil mengerlingkan matanya, dan tersenyum.
Ratna langsung melototi ke arah Gunawan, ia pun terkekeh.
"Jadi cowok jangan lenjeh Gun, emangnya gue cewek apaan,"
"Cewek jadi-jadian," celetuk Gunawan, dan Ratna pun tertawa. Meliana akhirnya ikut tersenyum.
Gunawan pun tertegun melihat Meliana mempunyai senyuman manis, dan paras yang cantik.
Akhirnya dengan bujukan Ratna, Meliana pun mau di antar untuk ke klinik. Setelah kaki di obati, Gunawan pun berniat ingin mengantarnya untuk pulang. Namun ia menolak, dan minta di antar ke rumah Ratna.
☘️☘️☘️
Dua bulan kemudian.
Sejak kejadian itu, Gunawan dan Ratna kembali saling berkomunikasi. Seperti malam ini, Gun datang main ke rumah teman lamanya.
Kini Gunawan duduk di kursi di depan teras rumah Ratna. Mereka mengobrol sambil menikmati dua cangkir kopi dan singkong rebus buatan Bu Nur.
"Satu tahun elo gak pernah ada kabar, jadi sekarang elo bantuin paman elo di bengkel?" tanya Ratna.
"Iya memang gue mau tinggal di mana Na. Gue udah di buang dengan orang tua gue sendiri," cerita Gunawan dengan senyum kecutnya.
"Gue bingung mau kemana lagi. Sedangkan bokap nyokap, gak peduli dengan gue. Elo tau siapa yang mau terima gue, anak begajulan kaya gue. Syukurlah paman gue masih mau terima gue," Gunawan tersenyum kecut meratapi nasibnya sendiri.
Ratna yang mendengar cerita ikut sedih. Karena perceraian orang tua, Gunawan harus memendam kesedihannya sendiri, dan di kehidupannya yang begitu keras.
"Udah deh Na! Begini nih, yang gue gak suka. Raut muka elo nunjukin kalau elo Kasian sama gue!" kata Gunawan, dengan tertawa mencairkan suasana.
"Idih ... siapa juga yang kasian sama elo!" jawab Ratna, padahal sebenarnya setiap mendengar cerita Gunawan ada rasa tak tega.
"Elo juga sih, yang gak peka sama gue. Jelas-jelas gue suka sama elo, tapi elo tolak terus," celetuk Gunawan, dengan menyindir Ratna.
"Idih, kenapa nyambungnya ke situ. Udah lah Gun, lebih baik kita temenan begini aja. Lebih asyik, dari pada punya hubungan, seakan-akan ada jarak gitu!"
Gunawan tersenyum mendengarnya, karena dia tau betul Ratna itu paling gak suka jika berteman, dan ujung-ujungnya punya rasa. Kalau katanya seperti ada pagar untuk jarak pertemanan mereka.
Bersambung.
Assalamu'alaikum semuanya ...
Kali ini aku buat karya yang membuat kalian sedikit menguras air mata. Eeiit ... Hanya sedikit ya, jangan banyak-banyak nanti kering. hihihi...
Kisah ini terinspirasi dari seorang teman, yang menceritakan perjalanan hidupnya. Lalu ia memintaku untuk di jadikan sebuah karya, semoga saja kalian menyukai nya.
Bagaimana kisah selanjutnya? Yuk jangan sampai ketinggalan dan nantikan bab selanjutnya.
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian, agar author tetap semangat untuk update🙏🙏👍
Love you All ....💗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
lencan
semangat thor
2023-09-11
0
Monstercute
Fighting kak
2023-07-14
3
Gadis Bar-bar
Lanjutkan karyanya 💪
2023-06-26
0