Ditolak Waktu SMA

"Ravin." lirih Zemi pelan.

Sama dengan Zemi, Ravin juga kaget melihat Zemi tapi Ravin berusaha untuk tetap cool dan terus berjalan menghampiri manager personalia yang sudah berdiri.

"Selamat pagi Pak." sapa manager personalia.

"Selamat pagi. Ada apa?" tanya Ravin sambil melirik Zemi yang ada di belakang maneger personalia.

"Ini saya mengantar karyawan baru di divisi kreator." jawab manager personalia.

"Oh... Oke." jawab Ravin lalu meneruskan langkahnya ke ruang kreator.

"Sana ikuti Pak Ravin." bisik manager personalia.

Zemi menganggukkan kepalanya lalu mengikuti Ravin dari belakang.

Kini Zemi sudah berada di ruang kerja ketua tim utama.

"Duduk." Perintah Ravin pada Zemi sambil menarik kursi kerjanya.

Zemi pun duduk di kursi yang ada di depan meja kerja Ravin.

Zemi terus menundukkan kepalanya tak berani menatap Ravin. Sedangkan Ravin, ia terus menatap Zemi dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Lama tidak bertemu." ucap Ravin membuka suaranya setelah hampir lima menit mereka hanya diam.

"Mmm..." balas Zemi sambil menganggukkan kepalanya.

"Kenapa canggung sekali? Apa-"

"Jangan berpikir macam-macam! Ini sudah sepuluh tahun berlalu, jadi jangan berpikir kalau aku masih suka sama kamu!" potong Zemi.

Mulut Ravin menganga tercengang mendengar cerocosan Zemi lalu tak lama Ravin tersenyum tipis.

"Aku juga tidak punya pikiran kalau kamu masih suka sama aku. Tadi aku mau bilang, apa mungkin kamu sedang menahan pipis makanya wajah kamu tegang sekali." balas Ravin.

Blush. Wajah Zemi memerah seketika sangking malunya.

"Tidak, aku sedang tidak menahan pipis." jawab Zemi pelan.

"Ya sudah kalau begitu, ayo aku antar kamu berkenalan dengan karyawan yang lain." ucap Ravin sambil berdiri dari duduknya lalu keluar dari ruang kerjanya dan diikuti Zemi dari belakang.

"Perhatian semuanya." interupsi Ravin.

Sontak semua karyawan yang ada di ruangan itu menoleh ke arah Ravin yang berdiri di tengah-tengah ruangan.

"Perkenalkan ini anggota baru kita." ucap Ravin.

"Perkenalkan dirimu." ucap Ravin pada Zemi.

"Perkenalkan saya Zemira. Mohon bimbingan para senior semua." ucap Zemi memperkenalkan dirinya.

"Itu meja kerja kamu." ucap Ravin menunjuk meja kerja yang berhadapan dengan ruang kerja Ravin yang terbuat dari kaca.

Mata Zemi membulat lebar.

Astaga, itu kan berhadapan dengan ruangan Ravin. Gimana mau kerja kalau berhadapan dengan Ravin. Gumam Zemi dalam hati.

"Apa tidak ada meja kerja lain?" tanya Zemi.

"Kamu tanya saja sama mereka apa mereka mau tukaran meja dengan mu." jawab Ravin lalu berjalan kembali ke ruang kerjanya.

Mau tidak mau Zemi pun menghampiri meja karyawan satu persatu dan meminta mereka untuk bertukar meja, tapi sayangnya tida ada yang mau. Karena tidak ada yang mau bertukaran meja dengan Zemi, ya sudah terpaksa Zemi duduk di meja yang kosong itu.

Sementara di ruang kerjanya, Ravin membaca CV Zemi. Ravin terkekeh kecil saat membaca hobi Zemi yang ada di CV-nya.

Hobi : Main Game, Makan, Tidur, dan Bikin orang darah tinggi.

"Zemi... Zemi. Akhirnya kita bertemu lagi." lirih Ravin sambil menatap Zemi.

💋💋💋

Pukul 17.00

Jam kerja usai.

Para karyawan termasuk Zemi pun bersiap untuk pulang.

"Zemi..." panggil Juan.

"Ya." jawab Zemi sambil menoleh ke arah Juan.

"Ini kan hari pertama kamu kerja, bagaimana kalau kita merayakannya? Kita pergi makan di restoran hotpot." ajak Juan.

"Um.... Itu... hari ini aku tidak bisa, aku ada janji dengan teman ku." tolak Zemi halus.

"Kalau begitu bagaimana kalau besok?" tanya Juan.

"Juan, jangan memaksa! Zemi baru masuk kerja, setidaknya minta traktir kalau sudah gajian." sahut Amara.

"Iya! Kamu suka sekali mengerjai anak baru seperti itu!" timpal Bella.

"Siapa yang mengerjai, aku kan hanya mau membangun rasa kekeluargaan tim kita." jawab Juan.

"Aku pasti akan mentraktir kalian, tapi aku tidak janji bisa mentraktir kalian dalam Minggu ini, karena aku baru pindah jadi banyak hal yang ingin aku kerjakan terlebih dulu setelah pulang kerja." ucap Zemi.

"Jangan di pikirkan Zem, kami mengerti." balas Amara.

"Ya sudah yuk, kita pulang." ajak Bella.

"Bos, pulang bos." teriak Juan pada Ravin yang masih ada di ruang kerjanya.

Ravin hanya membalas dengan lambaian tangan.

Semua karyawan bagian kreator pun meninggalkan ruangan kreator termasuk Zemi. Sambil berjalan Zemi melirik Ravin yang ada di ruang kerjanya, sedangkan Ravin yang merasa sedang di lirik Zemi pura-pura tidak menyadarinya.

Setelah semua karyawan keluar, Ravin tidak langsung keluar, dia masih betah di meja kerjanya sambil memikirkan Zemi.

"Apa dia masih trauma dengan perayaan? Makanya dia mengulur waktu mentraktir karyawan yang lain?" gumam Ravin.

Sepuluh tahun lalu.

Saat itu Ravin dan Zemi baru duduk di bangku kelas satu SMA. Hari itu tanggal 06 Juni, saat pertandingan olah raga antar kelas, seorang Kakak kelas membuat kejutan untuk Zemi karena hari itu bertepatan dengan ulang tahun Zemi. Selain membuat kejutan ulangtahun untuk Zemi, Kakak kelas itu sekalian mengungkapkan perasaannya pada Zemi. Tapi siapa sangka, niatnya ingin merayakan ulangtahun Zemi, malah membuat pingsan dan sampai di larikan ke rumah sakit.

Bahkan setelah itu Zemi tidak lagi masuk sekolah sampai pengambilan rapot. Bahkan setelah masuk sekolah tahun ajaran baru pun Zemi tidak lagi bersekolah di situ. Usut punya usut, Zemi punya trauma dengan yang namanya perayaan apalagi perayaan ulang tahun.

Makanya Ravin curiga kalau penolakan Zemi tadi karena Zemi masih trauma dengan sebuah perayaan.

💋💋💋

Doms Kafe.

Kini Zemi sudah berada di kafe dan sedang menunggu Camelia. Zemi ingin meminta penjelasan pada Camel kenapa dirinya bisa bekerja di Ganesh Production.

Setelah menunggu kurang lebih setengah jam, akhirnya Camel pun datang. Kedatangan Camel langsung mendapat tatapan tajam dari Zemi.

"Kalau orang yang tidak kenal kamu, mereka bisa mati di tempat melihat tatapan mu itu!" ucap Camel sambil duduk di sebelah Zemi.

"Cih masih bisa mencela kamu!" Balas Zemi ketus.

"Sekarang jelaskan, kenapa bisa aku bekerja di Ganesh Production? Dan kenapa di CV kamu tulis kalau aku punya pengalaman kerja dua tahun membuat game di perusahaan luar di China?" tanya Zemi dengan tatapan mengintimidasi.

Dasar Kakek Abraham, kenapa dia tidak bilang kalau buat CV seperti itu? gerutu Camel dalam hati.

"Kalau tidak begitu, sudah pasti kamu tidak bisa keterima kerja." jawab Camel.

"Tapi orang-orang jadi berekspektasi tinggi nanti sama aku! Jangankan pengalaman kerja membuat game, pengalaman kerja jadi buruh harian saja aku belum pernah! Mati lah aku!" balas Zemi.

"Heh... kenapa panik? Kan kamu jago main game dan jurusan mu juga desain grafis, jadi seenggaknya kamu punya basic lah untuk membuat game." balas Camel.

"Haish!" geram Zemi sambil menaikkan tangannya ke udara hendak memukul Camel tapi tidak jadi.

"Jadi gimana pekerjaan mu di hari pertama? Karyawan disana baik-baik kan? Bos mu bagaimana?" tanya Camel.

"Mereka semua baik. Tapi..." Zemi menggantung kata-katanya.

💋💋💋

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Musniwati Elikibasmahulette

Musniwati Elikibasmahulette

tapi ,ada jodohku 😂😂😂😂😂

2023-10-20

0

Santi

Santi

06 juni... ulang tahun eike nih

2023-08-25

0

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

sbnernya si ravin nich ada rasa keknya ma zemi cuma Masi gengsi aja..

2023-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan Berkedok Taruhan
2 Minta Dicarikan Kerja
3 Bertemu Crush
4 Ditolak Waktu SMA
5 Kenangan Yang Menyakitkan
6 Gara-Gara CV, Zemi Kena Batunya
7 Kedatangan Vivian
8 Dinner
9 Cerita Versi Ravin
10 Menjadi Penjamin
11 Tutor
12 Biarkan Kali Ini Aku Yang Mengejarmu
13 Cemburu
14 Yakin Bisa Move On?
15 Masih Ngambek
16 Niatnya Memang Ingin Menyatakan Cinta
17 Menguntit
18 Kencan Buta
19 Keciduk
20 Mukbang Terus
21 Briefing
22 Drama Pulang Kerja
23 Takut Dimukbang
24 Tes Fisik
25 Si Licik, Si Tukang Sirik, Si Jago Nge-Kick Dan Si Paling Cerdik
26 Belum Apa-Apa Sudah Tegang
27 Ngerjain Yang Terniat
28 Interogasi
29 Dibalik Trauma Zemi
30 Zander Rindu Zemi
31 Si Omes
32 Ternyata Mau Main Game
33 Bagaimana Kalau Kita Menikah?
34 Sarung Tinju Si Junior
35 Zander Gercep
36 Penasaran Dengan Surat
37 Gara-Gara Ganti Password
38 Kotak Kenangan
39 Kehebohan Musang Kecil Masuk Kandang
40 Kabar Edu
41 Zemi Diculik
42 Si Penculik
43 Tanduk Bawah vs Dengkul Sakti
44 Salah Lawan
45 Sudah Tidak Sabar
46 Petugasnya Tidak Bersahabat
47 Serahkan Semua Pada Ravin
48 Tuan Abraham Menyerah
49 Atas-Bawah Harus Seragam
50 Kamu Bisa Kan?
51 Latihan
52 Game Baru Ciptaan Ravin?
53 Sok Polos, Padahal Minta Di Polosin
54 Akhirnya Silahturahmi
55 Siapa Yang Datang?
56 Berdamai
57 Ancaman Zander
Episodes

Updated 57 Episodes

1
Perjodohan Berkedok Taruhan
2
Minta Dicarikan Kerja
3
Bertemu Crush
4
Ditolak Waktu SMA
5
Kenangan Yang Menyakitkan
6
Gara-Gara CV, Zemi Kena Batunya
7
Kedatangan Vivian
8
Dinner
9
Cerita Versi Ravin
10
Menjadi Penjamin
11
Tutor
12
Biarkan Kali Ini Aku Yang Mengejarmu
13
Cemburu
14
Yakin Bisa Move On?
15
Masih Ngambek
16
Niatnya Memang Ingin Menyatakan Cinta
17
Menguntit
18
Kencan Buta
19
Keciduk
20
Mukbang Terus
21
Briefing
22
Drama Pulang Kerja
23
Takut Dimukbang
24
Tes Fisik
25
Si Licik, Si Tukang Sirik, Si Jago Nge-Kick Dan Si Paling Cerdik
26
Belum Apa-Apa Sudah Tegang
27
Ngerjain Yang Terniat
28
Interogasi
29
Dibalik Trauma Zemi
30
Zander Rindu Zemi
31
Si Omes
32
Ternyata Mau Main Game
33
Bagaimana Kalau Kita Menikah?
34
Sarung Tinju Si Junior
35
Zander Gercep
36
Penasaran Dengan Surat
37
Gara-Gara Ganti Password
38
Kotak Kenangan
39
Kehebohan Musang Kecil Masuk Kandang
40
Kabar Edu
41
Zemi Diculik
42
Si Penculik
43
Tanduk Bawah vs Dengkul Sakti
44
Salah Lawan
45
Sudah Tidak Sabar
46
Petugasnya Tidak Bersahabat
47
Serahkan Semua Pada Ravin
48
Tuan Abraham Menyerah
49
Atas-Bawah Harus Seragam
50
Kamu Bisa Kan?
51
Latihan
52
Game Baru Ciptaan Ravin?
53
Sok Polos, Padahal Minta Di Polosin
54
Akhirnya Silahturahmi
55
Siapa Yang Datang?
56
Berdamai
57
Ancaman Zander

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!