Dikamarnya, Dimas tidak langsung membersihkan diri Ia malah berbaring dan menatap langit langit kamar dengan tatapan kosong. Karena Ia merasa pusing, Ia hampir ketiduran, dan dikagetkan Tiba-tiba hp nya berdering.Disana terdapat telpon yang tertera namanya Rista. Tapi Ia memilih mengabaikan. Karena Ia agak sedikit kesal dengan pacarnya sekaligus agar Rista tidak terlalu berharap dengannya.
Tiba-tiba hp nya kembali berdering dan siapakah yang menelpon malam malam? ternyata disana tertera nama sahabatnya yaitu Mahesa Sanjaya. Siapakah Mahesa Sanjaya itu, mari kita simak asal usul Mahesa sanjaya yaa....
MAHESA SANJAYA
Mahesa Sanjaya merupakan anak yatim piatu sejak berumur 3 tahun yang sudah dianggap keluarga, bagi keluarga Dimas. Mahesa merupakan anak dari sahabat papa Dimas yang sudah lama meninggal beserta Istrinya akibat kecelakaan lalu lintas dan hanya Mahesa yang selamat. Sehingga Mahesa diurus oleh keluarga Dimas. Walaupun begitu orang tua Dimas tidak membedakan mereka berdua. Karena hubungan antara papa Dimas dan papa Mahesa sangatlah baik dan sudah seperti keluarga.Tetapi saat Mahesa lulus kuliah Ia memilih untuk tinggal sendiri karena Ia tidak mau merepotkan keluarga Dimas terus. Padahal keluarga Dimas tidak merasa begitu.
Kita lanjutanim Episode kemarin ya.....
Disaat Ia tau kalau telpon itu dari Mahesa, Ia langsung mengangkat nya dan mereka berdua mulai berbicara
"Hallo bro," ucap Mahesa tanpa salam
"ucap salam dulu," jawab Dimas kesal dengan sahabat dan sekaligus adik buat dia
"iya sorry,"ucap Mahesa yang sambil menggaruk kepalanya yang tidak merasa gatal
"assalamualaikum,"ucap salam Mahesa
"waalaikumsalam,"jawab Dimas singkat dan lesu
"Kenapa lu?lemes amat, belum disemangati sama ayang ya," canda Mahesa sambil tertawa
Dimas yang mendengar kan itu memutar bola matanya dengan malas.
"gue gapapa "Jawab Dimas
"Heleh, ngapa sih lu, cerita kenapa sih," paksa Mahesa yang bingung dengan tingkah sahabatnya itu
"Gue bingung,"ucap Dimas yang mulai cerita
"bingung kenapa?,pegangan sini sama gue,"ucap Mahesa sambil mengajak bercanda Dimas agar tidak tegang. Padahal tidak begitu
"Apaan sih lu,"ucap Dimas kesal karena memang sahabatnya itu tidak bisa diajak bicara serius.
"Gue nggak lagi bercanda,"ucap Dimas kesal
"Ya sorry, lagian lu lemes amat,"ucap Mahesa nggak enak dapat balasan dari dimas
"Hem,"ucap Dimas kesal
"Kenapa emang,"tanya Mahesa serius
"Kemarin Papa Mama ketemu sama Rista,"ucap Dimas
"WHATT!!!"Ucap Mahesa langsung bangun dari tempat tidurnya. Karena memang Ia tahu bahwa Dimas belum siap untuk mempertemukan Rista dengan orang tuanya.
"Santai aja kalik, nggak usah teriak-teriak kayak toa, lu pikir kuping gue budeg ,"ucap Dimas marah sambil mengelus ngelus kupingnya yang terasa panas mendengar suara Mahesa itu
"ya sorry, hehe,"ucap Mahesa sambil tertawa tanpa merasa bersalah
"Gimana reaksi mereka, marah?" lanjut Mahesa lagi
"Kan lu nggak boleh pacaran sama yang berbeda kenyakinan," ucap Mahesa lagi
"Ya marah sih, Dan mereka mau gue nggak boleh pacaran lagi sama Rista,"ucap Dimas serius
"Dan gue lagi bingung caranya jelasin ke Rista,"ucapnya lagi
"Menurut lu gimana?"ucap Dimas lagi
Mahesa diam sebentar dan kemudian Ia berbicara lagi
"Ya kalau menurut gue, lu ngomong aja ke Rista sejujur jujurnya dan secara halus,"ucap Mahesa,Karena Ia juga tahu bagaimana seperti apa sifat Keras kepala Rista itu, Dan disaat Mahesa akan melanjutkan ucapannya lagi sudah dipotong oleh Dimas terlebih dahulu
"Oh gitu, ya udah besok gue ngomong ke dia,"jawab Dimas
"Eh ya nggak besok juga,"ucap Mahesa yang kaget mendengar ucapan Dimas.
"Ya kan lebih cepat lebih baik,"ucap Dimas
"Dihari libur kerja aja, Takutnya nanti semua karyawan kantor tau dan heboh,"ucap Mahesa
"Secara kan Rista kalau marah kan teriak-teriak, pasti 1 RT dengar," ucap Mahesa yang mencoba menghibur Dimas
"ya kan nggak lucu kalau misalkan ditonton orang banyak,"lanjutnya lagi
"Dan gue yakin kalau Rista bakal marah karena nggak terima keputusan itu,"ucap Mahesa
Walaupun Mahesa begitu, tetapi Ia memiliki sifat yang Dewasa
Dimas hanya diam dan sambil memikirkan ucapan sahabatnya yang ada benarnya juga itu
Kemudian Ia menjawab
"oke deh,"ucap Dimas yang menyetujui saran Mahesa
"gitu dong, udah lah nggak usah galau lagi,"ucap Mahesa tertawa
"kalau lu putus sama rista kan bisa cari yang baru lagi,"ucap Mahesa sambil tertawa
"gampang banget lu ya kalau ngomong,"jawab Dimas yang ikut tertawa juga. Karena ia tahu kalau sahabatnya itu mencoba menghibur nya.
"gue nggak kayak lu ya, yang gampang suka sama cewek," ucap Dimas lagi
"Tenang aja gue bantuin milih nanti,"canda Mahesa lagi, entar gue juga mau ngambil satu.
"nggak usah macem macem lu, lu pikir barang yang tinggal milih aja gitu," ucap Dimas tegas
"oh iya, gimana kabar om sama Tante?"tanya Mahesa serius
"Kenapa lu nggak tanya sendiri,"ucap Dimas
" Ya kan nggak enak gue, soalnya kan gue nggak pernah mampir kerumah lu,"ucap Mahesa melas
"Salah lu sendiri lah,"ucap Dimas
"Gimana sih lu, jawab kek,"ucap Mahesa kesal
"Alhamdulillah baik-baik aja, Makanya lu sekali-kali mampir kesini,"ucap Dimas kesal juga dengan sahabatnya itu. Karena kenapa?karena memang sahabat + adik buat Dimas itu semenjak sudah tidak tinggal dirumahnya, Mahesa jadi jarang sekali main kerumah. Dimas sering sekali ditanya sama mamanya alasan mengapa anak satunya lagi itu tidak main kerumah.
"Ya udah besok gue kesana saat pulang dari kantor,"ucap Mahesa
"okee, "ucap Dimas dan langsung mematikan telponnya tanpa memikirkan orang yang sedang mengumpat nya disana
"Gila tu orang, main matiin aja"ucap Mahesa kesal
"untung kakak gue lu ya,"ucap Mahesa lagi
Dipagi hari, Dimas sudah siap-siap akan berangkat kekantor. Lalu Ia turun ke bawah untuk sarapan. Dan disana udah ada orang tuanya sedang menunggu anak nya itu.
"Pagi Pa Ma,"sapa Dimas dengan senyuman
"Pagi Nak,"ucap Mama Dimas yang tersenyum juga
Dan Papanya hanya diam saja
Mereka makan tanpa ada percakapan sedikit pun dan hanya suara dentingan sendok saja. Selesai sarapan Dimas berpamitan ke orang tuanya. Dan kemudian Ia berangkat Kekantor.
Sesampainya Dikantor,Setelah Ia memarkirkan mobilnya, Ia langsung menuju Ke ruangan nya. Padahal biasanya Ia akan menyapa pacarnya dahulu. Dan Ia mulai sibuk dengan dokumen-dokumennyaa dan ia dikaget kan dengan Suara pintu terbuka dan munculah Rista Dengan muka marahnya
"DIMAS!!!,"ucap Rista Marah sambil menatap tajam
Bagaimana kelanjutan nya?Ditunggu ya
Dan jangan lupa di like dan dikasih saran
Terima Kasih👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments