2. Bak Istana

Siang hari adalah waktu tidur bagi rendra, sedangkan malamnya untuk beraktivitas. Bak kelelawar, ia hanya akan tidur seharian di kamarnya.

Suara ketukan pintu kamar terdengar jelas di telinga Rendra hingga ia merasa terganggu dalam tidurnya.

"Bangun nak..udah pagi, ini mama buatin sarapan, tadi kamu udah melewatkan sholat subuh, minimal kamu sarapan dulu ya nak," ujar mama Sinta (Ibu tiri Rendra) sembari mengetuk pintu kamar.

"Bisa diam nggak!" bentak Rendra dari dalam kamar.

Pak Arif mendengar kata-kata tidak sopan itu. Ia dengan cepat mendobrak pintu kamar Rendra. Ingin rasanya memarahi meluapkan emosinya. namun itu percuma saja.

"Rendra! kamu bisa nggak sih hargain perhatian mama kamu!" tegas pak Arif melototi Rendra.

"Kenapa? papa mau pukul aku? pukul aja pa, nggak pa pa, papa kan cuma sayang istri kan?"

"Kamu tuh ya," dengan geram pak Arif hampir memukul Rendra. Untungnya mama Sinta menahan tangan suaminya agar tidak melukai Rendra.

"Udah mas, biarin, mungkin dia butuh waktu untuk menerima aku," ucap mama Sinta pelan.

"Waktu? sudah setahun tapi anak ini belum juga berubah!"

"Iya aku tau mas, ayo kita bicara di luar dulu," mama Sinta membawa suaminya keluar kamar Rendra agar Rendra bisa istirahat dengan tenang.

"Dasar akting, sok alim!" cetus Rendra setelah kedua orangtuanya keluar dari kamarnya.

*

"Mas..api kalau di lawan pakai api, nggak bisa mas, kita harus pelan pelan mengubah sikap Rendra, suatu saat pasti dia akan berubah," ucap Sinta dengan lembut menasehati suaminya.

"Tapi kan.."

"Udah..jangan di buat pusing, ini udah jam berapa, entar telat loh,"

"Oh iya..ada meeting hari ini, aku berangkat ke kantor dulu ya, assalamualaikum," ucap Rendra seraya pamit untuk berangkat ke kantor.

Setelah suaminya pergi, Sinta menatap foto yang terpampang di dinding. Tampak foto keluarga pak Arif yang masih lengkap dengan istri pertamanya yang dulu. Di foto itu ada Rendra, kakak laki-laki dan perempuannya lengkap dengan ibu dan ayah kandungnya.

Foto itu tak pernah di pindahkannya karena memang perintah dari Rendra. Ia akan berontak jika foto itu di pindahkan.

"Aku akan tetap sabar hingga keluarga ini menerima ku, aku sudah terlanjur menerima amanah ini," batin Mama Sinta sembari mengingat almarhumah sahabatnya.

Tak lama kemudian,

Bi Maryam datang bersama seorang gadis bercadar. "Assalamualaikum nyonya.." ucap Bi Maryam menghadap mama Sinta.

"Waalaikumussalam.. Bi Maryam..ini yang mau kerja di sini ya," tanya mama Sinta.

"Iya nyonya,"

"Saya Mardiyah Bu, eh nyonya maksud saya," ucap Mardiyah yang gugup pertama kali bertemu majikannya.

Mama Sinta tampak menganggukkan kepalanya seraya tersenyum menatap Mardiyah. Sepertinya ia suka dengan gadis seperti Mardiyah.

"Nggak pa pa, kamu bebas mau panggil ibu atau mau panggil nyonya, terserah kamu, oh ya, selamat datang di rumah ini ya, semoga kamu betah bekerja di sini, Bu Maryam yang akan membantu kamu untuk mengetahui lebih banyak tentang pekerjaan," ucap mama Sinta menatap Mardiyah.

"Baik nyonya, terimakasih banyak,"

"Iya sama sama," balas mama Sinta.

Mardiyah tak sengaja menatap ke foto yang terpampang jelas di dinding. Ia terdiam melihatnya. Namun Bu Maryam buru-buru menarik tangan Mardiyah ke belakang.

"Ada apa Bu?" tanya Diyah pada bu Maryam.

"Nggak pa pa .."

"Oh ya ..nyonya yang tadi itu..bukan istrinya tuan pemilik rumah ini ya?" tanya Mardiyah, tentu ia penasaran karena tidak ada wajah mama Sinta di foto tadi.

"Hush..jangan keras keras..nyonya Sinta itu menikah dengan tuan Arif satu tahun lalu, jadi istri pertamanya pak Arif udah meninggal,"

"O..pantesan tadi.."

"Udah..udah..ayo ibu bantu kamu beresin barang barang kamu," ucap Bi Maryam menghentikan perkataan Mardiyah, karena tak enak jika membicarakan majikan di rumahnya sendiri.

Hari ini hari pertama mardiyah memasuki rumah semewah ini. Ia berkeliling rumah, melihat pemandangan rumah yang tampak elegan.

"Maasyaa Allah..ini rumah serasa istana ya, indah.." batin Diyah sembari menikmati suasana rumah itu.

Diyah menatap ke sebuah kolam renang di belakang, matanya terpana melihat kolam dengan air yang jernih di pandangan nya.

"Maasyaa Allah..ini kolam bersih sekali, sebersih air dari pegunungan," ucap Diyah yang terkagum kagum. Ia tak bisa menahan diri hingga meminum air kolam itu.

"Huh..segarnya.."

"Woi..ngapain minum di situ? kamu siapa sih,sana sana..jauh jauh dari kolam," tegur seorang perempuan yang tampaknya adalah pembantu juga di rumah ini.

"Kenalin, saya mardiyah mba, pembantu baru di sini," ucap Mardiyah sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Nggak salah pembantu di rumah ini modelnya kayak begini, muka nya pake di tutup tutup segala, kenapa? jerawatan ya?" gerutu pembantu bernama Sari itu.

"Astaghfirullah mba..saya nggak jerawatan kok,"

"Kalau emang kamu pembantu baru, harusnya kamu udah mulai kerja dong, bukannya main main kayak gini," bentak Sari pada pembantu baru di hadapannya. Tentu ia merasa paling senior di hadapan Diyah.

"Iya mba..saya permisi, assalamualaikum," ucap Mardiyah sambil buru-buru berjalan meninggalkan Sari di kolam itu.

Mardiyah menemui Bu Maryam yang sedang sibuk membereskan dapur.

"Bu..tugas ku apa aja ya?" tanya Mardiyah yang tampak kebingungan.

"Nggak usah capek capek dulu, ini kan hari pertama kamu sampai di rumah ini, gini aja, mendingan kamu antar jus jeruk ini buat tuan muda, biasanya jam segini dia pasti pengen minum jus ini,"

"Tuan muda yang mana Bu?" tanya Diyah yang belum tau banyak tentang rumah ini.

"Tuan Rendra, putra bungsu di rumah ini, kamarnya ada di lantai paling atas, dia satu satunya putra pak Arif yang ada di rumah ini, putranya yang paling besar sedang ke luar kota, dan anak keduanya seorang perempuan, itu juga lagi ngambil S2 di luar negeri,"

"Oh gitu..ya udah deh, aku antar jus ke kamar tuan Rendra dulu ya Bu," ucap Mardiyah sembari membawakan jus yang sudah di siapkan Bu Maryam.

Diyah dengan santainya mengantarkan jus itu, ia tak tau saja bahwa tuan muda yang akan ia temui sangat dingin orangnya.

sampailah di depan sebuah kamar di lantai paling atas. Mardiyah sampai lelah harus berjalan jauh melewati tiga tangga.

Tok..tok..tok..

Mardiyah mengetuk pintu kamar itu.

"Masuk aja bi..taro jusnya di meja," ucap Rendra yang mengira suara ketukan pintu itu adalah Bu Maryam.

Mardiyah tak tau apa apa. Ia pun membuka pintu yang tidak di kunci itu. Lalu diletakkannya jus jeruk itu di meja.

Ia menutup matanya ketika melihat tuan muda ternyata sedang berbaring tanpa mengenakan baju.

Ia berlari keluar tanpa menatap laki-laki itu lagi.

Episodes
1 1. Bad Boy
2 2. Bak Istana
3 3. Ku Kira kau Bunuh diri
4 4. Sangat Kejam
5 5. Dikerjain
6 6. Si Pembuat Ulah
7 7. Hal Yang Dianggap Spesial
8 8. Akhirnya Bisa Tidur
9 9. Fakta Pahit Yang Tertutupi
10 10.Ayat kursi pengusir syaiton di kamar mu
11 11. Tercebur
12 12. Pangeran Yang Susah Tidur
13 13. Celaka
14 14. Kerasnya Hati
15 15. Kenapa Dia tak marah
16 16. Pertama kalinya mendengar nasehat
17 17. Awal untuk berubah
18 18. Perawat
19 19. Sholat pertama
20 20. Pembantu juga bisa marah
21 21. Baikan
22 22. Wanita Istimewa
23 23. Ruangan aneh
24 24. Bahagia melihatnya berubah
25 25. Kantor
26 26. Tak mungkin aku dilamar
27 27. Menceritakan rahasia
28 28. Akibat keras kepala
29 29. Benarkah dia sedingin es
30 30. Kembali ke sifat awal
31 31. Terjebak hujan
32 32. Lamunan berujung istighfar
33 33. Karena mu aku luluh
34 34. Bantu aku
35 35. Semakin terbuka
36 36. Dia tak baik untukmu
37 37. Kembali
38 38. Pura pura tak sengaja bertemu
39 39. Sepatu untukmu
40 40. Bersaing
41 41. Aku bukan perempuan seperti itu
42 42. Penyelamat
43 43. Satria pergi
44 44. Benih Cinta
45 45. Ingin melihatmu setiap hari
46 46. Benarkah dia akan menikah?
47 47. Ternyata aku wanita yang ia sebut jodoh
48 48. Menunggu
49 49. Jauh
50 50. Suasana kampung
51 51. Dia yang tiba-tiba muncul
52 52. Pantang mundur
53 53. Perjuangan
54 54. Diam diam Salah tingkah
55 55. Cemburu
56 56. Berubah menjadi tukang gombal
57 57. Pengganggu di malam hari
58 58. Tiba-tiba dia terlihat mengagumkan
59 59. Rasa yang tertutupi
60 60. Janji
61 61. Kepulangan yang tidak menyenangkan
62 62. Tamu yang tiba-tiba
63 63. Hati bidadari
64 64. Terlalu baik
65 65. Memperbaiki
66 66. Kembali
67 67. akankah dia lupa
68 68. end
69 Promosi judul baru
Episodes

Updated 69 Episodes

1
1. Bad Boy
2
2. Bak Istana
3
3. Ku Kira kau Bunuh diri
4
4. Sangat Kejam
5
5. Dikerjain
6
6. Si Pembuat Ulah
7
7. Hal Yang Dianggap Spesial
8
8. Akhirnya Bisa Tidur
9
9. Fakta Pahit Yang Tertutupi
10
10.Ayat kursi pengusir syaiton di kamar mu
11
11. Tercebur
12
12. Pangeran Yang Susah Tidur
13
13. Celaka
14
14. Kerasnya Hati
15
15. Kenapa Dia tak marah
16
16. Pertama kalinya mendengar nasehat
17
17. Awal untuk berubah
18
18. Perawat
19
19. Sholat pertama
20
20. Pembantu juga bisa marah
21
21. Baikan
22
22. Wanita Istimewa
23
23. Ruangan aneh
24
24. Bahagia melihatnya berubah
25
25. Kantor
26
26. Tak mungkin aku dilamar
27
27. Menceritakan rahasia
28
28. Akibat keras kepala
29
29. Benarkah dia sedingin es
30
30. Kembali ke sifat awal
31
31. Terjebak hujan
32
32. Lamunan berujung istighfar
33
33. Karena mu aku luluh
34
34. Bantu aku
35
35. Semakin terbuka
36
36. Dia tak baik untukmu
37
37. Kembali
38
38. Pura pura tak sengaja bertemu
39
39. Sepatu untukmu
40
40. Bersaing
41
41. Aku bukan perempuan seperti itu
42
42. Penyelamat
43
43. Satria pergi
44
44. Benih Cinta
45
45. Ingin melihatmu setiap hari
46
46. Benarkah dia akan menikah?
47
47. Ternyata aku wanita yang ia sebut jodoh
48
48. Menunggu
49
49. Jauh
50
50. Suasana kampung
51
51. Dia yang tiba-tiba muncul
52
52. Pantang mundur
53
53. Perjuangan
54
54. Diam diam Salah tingkah
55
55. Cemburu
56
56. Berubah menjadi tukang gombal
57
57. Pengganggu di malam hari
58
58. Tiba-tiba dia terlihat mengagumkan
59
59. Rasa yang tertutupi
60
60. Janji
61
61. Kepulangan yang tidak menyenangkan
62
62. Tamu yang tiba-tiba
63
63. Hati bidadari
64
64. Terlalu baik
65
65. Memperbaiki
66
66. Kembali
67
67. akankah dia lupa
68
68. end
69
Promosi judul baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!