Bab 2

Airin baru saja masuk ke dalam kamarnya, Airin lalu merebahkan diri ke ranjang dan menghela napas dalam.

"Kenapa akhir-akhir ini aku mudah sekali lelah?" gumam Airin yang merasakan ada yang tidak beres dengan badannya beberapa hari ini.

Airin lalu mengambil posisi duduk, dan mengingat-ingat kenapa badannya bisa seperti ini.

"Ini semua terjadi setelah aku tes lab, dan sampai sekarang pihak rumah sakit juga tidak menghubungi dengan hasil labku? Apakah ada yang serius dengan rahimku, hingga mereka melakukan banyak prosedur seperti itu?" gumam Airin lagi bermonolog.

Airin lalu beringsut turun dari ranjang dan berjalan menuju meja yang ada di sudut kamarnya. Airin membuka tas dan mengambil ponsel miliknya itu. Airin membuka aplikasi chat, dan melihat memang tidak ada pesan masuk di ponselnya dari pihak rumah sakit.

"Ah,,,biarkan besok aku kesana saja," tukas Airin mengambil keputusan sendiri.

"Airin! Keluar dari kamarmu!" 

Teriakan seseorang dari luar kamar sukses membuat Airin terkejut dan memegangi dadanya sekarang.

"Iya, aku keluar, Bi," sahut Airin yang kemudian bergegas meletakkan ponselnya dan berjalan cepat keluar kamar.

Sesampainya di luar kamar, Airin langsung disambut dengan segayung air yang sekarang membasahi wajahnya.

"Enak sekali jam segini, kau ada di kamar. Masak! Sebentar lagi waktunya makan malam," ucap seorang perempuan paruh baya yang terlihat mirip dengan Airin.

"Maaf, Bi aku baru saja pulang. Aku, hanya meletakkan barang-barangku di kamar," sahut Airin sembari mengelap wajahnya yang basah sekarang.

"Banyak alasan! Cepat masak sekarang!" titah perempuan yang Airin panggil Bibi itu, dengan setengah menyeret tangan Airin menuju dapur rumah mereka sekarang.

***

Ruang kerja Chanbin di ketuk seseorang, dia yang sedang bersama Taeoh berdiskusi tentang obat-obatan yang bisa Yoonjae konsumsi. Sama-sama menoleh ke arah pintu.

"Masuk!" titah Chanbin singkat.

Tidak lama seorang Dokter Obgyn perempuan, yang bernama Kang Sujin itu masuk dengan wajah panik dan bergegas menghampiri Chanbin dan Taeoh. Melihat wajah panik Dokter Sujin, Chanbin reflek berdiri.

"Ada apa, Dokter Sujin?" tanya Chanbin kemudian.

"Kita dalam masalah besar, Dokter Chan."

Ucapan Sujin membuat Taeoh ikut berdiri terkejut. Kedua Dokter laki-laki itu melihat dengan mata melebar pada Sujin.

"Masalah apa?" tanya Chanbin dan Taeoh hampir bersamaan.

"Aku, salah memasukkan inseminasi," sahut Sujin memelankan suaranya.

"Ha? Salah bagaimana? Dan, pada siapa seharusnya?" tanya Chanbin sangat terkejut sekarang.

"Baca ini!" ucap Sujin menyodorkan rekam medis seseorang.

Mata Chanbin semakin melebar, sedangkan Taeoh yang sudah tidak sabar menunggu rekam medis itu selesai Chanbin Baca. Taeoh lalu merebut rekam medis itu dari tangan Chanbin, setelah membaca nama pemberi inseminasi dan penerima inseminasi itu sendiri. Taeoh melebarkan matanya juga, dan menatap Sujin sekarang.

"Ya! Kang Sujin, apa yang sudah kau lakukan? Kau, tidak lupa bukan ini sel benih terakhir Yoonjae?" ujar Taeoh bernada kesal.

"Justru karena itu aku bilang kita dalam masalah besar," tukas Sujin yang terlihat sangat kalut.

***

Airin benar-benar datang ke rumah sakit, karena mendapat panggilan dari rumah sakit perihal hasil tesnya kemarin lalu. Sekarang Airin sedang menunggu namanya dipanggil. Airin benar-benar merasa badannya semakin tidak enak saja. Bahkan sedari bangun pagi tadi, kepala Airin sakit dan belum mereda hingga sekarang.

Yoonjae sendiri baru datang dan berlari cepat melewati Airin yang sedang duduk, entah kenapa dada Airin berdetak dua kali lebih cepat setelah Yoonjae lewat. Airin melihat ke arah Yoonjae yang lari, dan masuk ke dalam ruang praktek Dokter Sujin.

"Ck, kenapa tidak ikut mengantri? Pasti, dia orang kaya," gerutu Airin yang kesal karena Yoonjae tiba-tiba masuk ke dalam ruang praktek Dokter Sujin. Sedangkan dirinya harus menunggu antrian, dan namanya belum dipanggil sejak 2 jam yang lalu.

"Lim Airin."

Airin mengalihkan pandangannya ke arah suster yang memanggilnya sekarang. Kening Airin mengerut bingung, baru saja seseorang masuk ke dalam ruangan Dokter Sujin. Lalu kenapa dirinya juga di panggil sekarang.

"Silahkan masuk, Airin_ssi," ucap suster itu lagi.

Airin menganggukkan kepalanya mengiyakan lalu berjalan menuju ruang praktek Dokter Sujin. Airin diam di ambang pintu ketika sudah ada di dalam ruangan Dokter Sujin. Bukan hanya ada Dokter Sujin dan laki-laki yang tadi berlari masuk, ternyata ada dua pria lagi yang mengenakan jas Dokter juga.

"Apa hasil labku tidak baik? Hingga banyak Dokter disini? Apalagi ini?" batin Airin bermonolog di dalam hati.

"Airin_ssi, masuklah! Kau, pasti terkejut banyak laki-laki disini," ucap Dokter Sujin yang bisa membaca wajah bingung, dan aneh Airin.

Airin tersenyum kikuk, lalu kemudian masuk. Dia membungkukkan badannya menyapa Dokter Sujin, dan juga tiga pria yang lain.

"Duduklah, Airin_ssi! Ada yang harus kami jelaskan," ucap Dokter Sujin lagi.

Airin menganggukkan kepalanya patuh, Airin lalu duduk di kursi tepat di samping Sujin, dan saling berhadapan dengan Yoonjae. Sedari tadi laki-laki berkulit putih pale, yang wajahnya terlihat pucat itu terus memandangi wajah Airin dengan lekat.

Sujin sendiri lalu melihat ke arah Chanbin dan Taeoh bergantian. Terakhir Sujin melihat ke arah Yoonjae yang terlihat begitu dingin menatap Airin. Sujin lalu menghela napas dalam, dan meraih tangan Airin pelan. Airin menautkan alisnya bingung, dan menatap Sujin sekarang. Pikirannya semakin kemana-mana dengan sikap Airin sekarang.

"Airin_ssi," ucap Sujin membuka pembicaraan.

"Kenapa, Dok? Apakah ada masalah dengan hasil labku? Apa, aku punya penyakit berbahaya di dalam rahimku?" cecar Airin bertubi-tubi karena sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi.

Sujin diam saja, dia menatap Yoonjae yang terlihat bereaksi dengan pertanyaan Airin. Kepala Sujin menggeleng pelan ke arah Airin kemudian.

"Bukan itu," sambung Airin lagi.

"Lalu, ada apa, Dok?" tanya Airin semakin penasaran.

"Aku, sudah melakukan kesalahan. Bukannya melakukan tes pada rahimmu, aku justru melakukan inseminasi padamu, Airin_ssi. Masalah terbesarnya lagi, itu sel terakhir milik Yoonjae sahabatku ini," ucap Dokter Sujin menjelaskan dan kemudian menunjuk Yoonjae yang duduk di depan Airin.

Mata Airin melebar tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Dia lalu melihat ke arah Yoonjae, yang menatapnya dingin. Airin mengedip-ngedipkan matanya tidak tahu harus bagaimana sekarang.

"Apa, aku sedang bermimpi?" tanya Airin seakan sedang bertanya pada dirinya sendiri.

***

Terpopuler

Comments

ORC

ORC

mampir kak🐼

2023-10-20

0

❂Tsukuyomi✧[Hiatus]

❂Tsukuyomi✧[Hiatus]

dokter apa ini ceroboh bngt

2023-10-13

0

❂Tsukuyomi✧[Hiatus]

❂Tsukuyomi✧[Hiatus]

gmna" 🤔

2023-10-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!