Dosen Ku Suamiku
Mengapa menjadi sedih seperti ini. Saat Mama menikah lagi dengan seseorang setelah 5 tahun kepergian Ayah tercinta.
Sherina menangis belum ikhlas sosok Ayah di ganti dengan Ayah tiri. Saat Mama menyampaikan akan menikah lagi semenjak 5 tahun kepergian sang Ayah.
Membuat Sherina menolak keputusan Mama untuk menikah lagi. Cukup bagi anak ini sosok Ayah tidak boleh digantikan oleh siapa saja.
"Cukup... Cukup ... Cukup! Ma, aku tidak mau menerima keputusan Mama!" anak itu menentang keinginan sang Mama.
"Ini keputusan Mama! Apa pun yang menjadi keputusan, semoga itu adalah terbaik," jawab Mama Nindi.
Mama Nindi juga butuh sosok seorang suami. Selama 5 tahun rasanya tidak ada yang menjadi teman curhat dan hanya memikul beban ini sendirian.
Sherina tetap menolak dan menentang hal tersebut. Sherina melawan, jika Mama tetap memaksa untuk menikah, bisa saja.
Tetapi Sherina tidak akan pernah memanggil Ayah, pada pria yang akan di nikahi oleh Mamanya nanti.
Sherina kurang suka melihat pria tersebut,
Tutur katanya kurang sopan dan selalu merendahkan sosok Mama tercinta.
"Aku tidak suka melihat calon suami Mama,"
ujarnya.
"Terserah! Suka atau tidak suka! Itu keputusan kamu dan silahkan tentang Mama selamanya." Nindi pergi keluar dari ruang tamu menuju ke kamar.
Sherina menangis. Mama sudah mulai berubah sikap ketika mengenal pria tersebut.
Menjadi sering arungan mendambakan bahwa calon suami adalah segalanya dari pada anak.
Sherina di minta tidak perlu ikut campur dalam urusan Mama Nindi dan diminta lebih baik diam. Karena menurut Nindi anaknya tidak sopan jika harus mengkritik Nindi.
Saat duduk di sofa. Sherina melihat Mama pergi dengan membawa tas dan berpenampilan cantik macam anak baru jatuh cinta.
Tidak memberitahu mau pergi kemana.
Dan melewati sepintas anaknya tersebut tanpa basa basi sedikit pun.
"Mama sudah berubah sekarang." Gumamnya dalam hati.
Semenjak kepergian Ayah. Sherina menjadi sering murung dan tak semangat dalam menjalankan hidup. Kini telah kehilangan Ayah yang selalu menjadi suport terbaiknya.
Semenjak Ayah pergi. Mama menjadi sering keluar malam dengan Anton, pria berumur 52 tahun tersebut, membuat Sherina sering merasa sendiri jika di rumah.
Sherina juga mendapatkan Mama sering membawa teman-temannya untuk minum alkohol di rumah tersebut. Semenjak Papa pergi. Mama menjadi kehilangan arah.
Kehilangan arah yang membuatnya tidak tahu menuju kearah yang gimana lagi. Puber kedua pun di mulai.
Nindi juga menjadi selingkuhan dari suami beristri. Anton sudah mempunyai 3 orang anak dan menyanyangi Nindi seperti sayang terhadap Istri pertama.
Nindi sudah dua kali di labrak oleh istri sah karena ketahuan. Meminta Anton Dan Nindi tidak berhubungan lagi karena kasian Kayla yang sudah mempunyai 3 anak dari Anton.
"Jauhi suami saya Mbak! Kamu tahu suami saya sudah mempunyai Istri! Saya istrinya." Tangis Kayla tak bisa membendung rasa sakit.
Kayla juga sering mendapati bahwa suami sering menghubungi Nindi malam-malam, saat Kayla pura-pura tertidur.
Kayla juga mendapati bahwa suaminya memberi nama di kontak hp. Handphone yang di sembunyikan di laci dan mendapatkan ada nama panggilan Love yang tertera di daftar kontak tersebut.
"Maaf saya tidak bisa menjauhi suami kamu!
Suami kamu sudah memberi kenyamanan terhadap saya." Menjadi orang paling jahat saat itu karena tidak mau kehilangan Anton.
Nindi tidak mau mengalah serta tidak mau mundur. Dalam mendapatkan hati Anton saat ini. Walau pun Anton sudah mempunyai anak istri namun suami orang tersebut harus menjadi miliknya.
"Mbak. Apakah kamu mau melihat saya menderita?" kata Kayla.
Kayla memohon kepada Nindi, untuk menjauh dari suaminya. Bahwa mereka kini sudah mempunyai anak, yang menjadi kasihan adalah anak-anak.
Anak-anak Kayla, mungkin tidak akan sanggup melihat orangtua mereka berpisah jika suatu saat nanti mereka pisah. Kayla sampai memohon kepada Nindi, namun Nindi tetap tidak peduli.
"Tidak bisa! Tidak, saya tidak akan pernah menjauh dari suami kamu," jawab Nindi karena sudah merasa cinta kepada suami orang.
"Mbak, saya mohon. Jangan ambil suami saya, sebab saya masih mencintai suami saya." Kayla sampai memohon, betapa bodohnya Kayla di depan Nindi.
Nindi tetap tidak prihatin, sebab jika suami mau meninggalkan Kayla. Itu semua salah Kayla, mengapa tidak membuat betah suami di rumah.
"Salah kamu sendiri, mengapa tidak membuat betah suami kamu." Nindi seakan menyalahkan Kayla.
"Mbak, namanya suami tabiat tukang selingkuh. Sifat seperti itu tidak akan bisa di ubah, Mbak!" kata Kayla sambil marah sekali saat mendengar omongan Nindi.
Kayla merasakan sakit hati, sebab merasakan tudingan Nindi. Omongan tersebut seakan menuding, bahwa Kayla tidak becus dalam mengurus rumah tangga.
"Loh sih, suami butuh perhatian dirumah sedangkan kamu mana bentuk perhatian kamu dengan suami?" Nindi tetap menyalahkan Kayla.
Nindi menyalahkan, jika suami tidak betah dirumah. Mungkin ada yang salah dari istri sah karena tidak bisa membuat suami betah bahkan Anton sering mengeluh masalah ranjang, bahwa istri sah gampang kelelahan karena sibuk mengurus anak.
"Mbak tahu apa? Rumah tangga saya dan suami hanya kami yang tahu, tidak ada pihak luar yang perlu ikut campur," benyak Kayla karena sudah sakit hati, bahwa Nindi tidak terima di suruh menjauh.
"Hey ... Seaturnya kamu sadar, bahwa suami kamu sering ngeluh! Bahwa istri suka menolak urusan ranjang, karena kelelahan karena sudah punya anak," ujar Nindi menyuruh Kayla untuk meresapi kata-katanya tersebut.
"Coba Mbak di posisi saya, punya suami selingkuh dan Mbak mengurus anak, apa yang akan Mbak rasakan?" tanya Kayla seandainya berada di posisi Kayla.
"Biasa saja! Sewaktu suami saya masih ada di waktu itu, saya selalu memberikan yang terbaik untuk suami," jawab Nindi.
Memang selama berumah tangga Nindi adalah istri yang baik. Bahkan rumah tangganya dengan mendiang suami awet bertahun-tahun sedangkan mendiang adalah sosok yang setia terhadap istrinya.
"Mbak menjawab biasa saja, mungkin dulu suami Mbak adalah sosok yang setia dan pokoknya saya meminta kepada Mbak jauhi suami saya!" ucap Kayla hanya ingin suaminya di jauhi.
"Aku bilang tidak mau, biarlah anak-anak dan dari kamu menjauh!"
Nindi tetap tidak mau menjauh, sebab Nindi sudah cinta. Nindi tidak peduli jika suami orang tersebut, menjauh dari anak-anaknya kelak.
"Mbak, semoga suatu saat hidup baik-baik saja dan tidak mendapatkan karma."
Ucapan seorang istri yang sudah merasakan sakit hati. Masuknya orang lain dalam hubungan rumah tangga tersebut, nyeseknya minta ampun dan luar biasa rasa sakitnya di dalam hati.
"Semoga saja tidak ..."
Nindi pergi begitu saja tanpa ada perasaan bersalah. Meminta maaf pun tidak keluar dari buih mulutnya tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Lena Laiha
ya ampun ceritanya seru
2023-08-05
0
Baby_Miracles
ini ceritanya banyak konflik ya? Semangat aku udah kirim bunga dan iklan.
2023-08-05
0
Aisyah Alfatih
setangkai mawar untuk author, semangat dalam menghasilkan karya yang luar biasa ☺️
2023-08-05
0