Wilayah Zeron, Kekaisaran Mera.
Dapat terlihat Ribuan Prajurit telah membentuk Formasi tempur di Luar dan bagian dalam Benteng Zeron saat ini.
Tanah dan bebatuan yang ada disekitar pasukan Zeron tiba-tiba mulai bergetar seolah diguncang gempa di sekitar mereka, suara gemuruh dan raungan binatang buas mulai terdengar dari kejauhan. Kepulan Debu setinggi puluhan meter dan Ribuan binatang buas yang sedang berlari mulai terlihat dari kejauhan, membuat suara detak jantung terdengar begitu kencang dan mulai membuat Keringat dingin para pasukan Zeron bercucuran membasahi wajah mereka.
Merasakan ketegangan para pasukannya, Michael sebagai pemimpin tertinggi di medan perang. berbalik ke belakang dan menatap wajah setiap prajurit yang saat ini tampak pucat dan ketakutan. Ini merupakan hal yang wajar di Medan perang untuk seorang prajurit, karena mereka tidak pernah mengetahui, apakah dirinya akan bisa bertahan dalam pertempuran hidup dan mati ini.
"Srupp" Suara pedang yang ditancapkan ke tanah.
Itu adalah pedang terkuat Dawn Bringer yang dengan sengaja Michaeal tancapkan ke atas tanah, dengan seketika seluruh Pasukan menjadi hening, mereka sudah mengetahui bahwa Marquis akan menyampaikan sebuah pesan.
"Dengarkan permohonanku ini wahai Kesatria Zeron yang pemberani. Aku, Michael Rosenthal berdiri di garis depan untuk bertempur bersama kalian hari ini. Bukanlah sebagai Marquis Zeron ataupun Kepala Keluarga Rosenthal, melainkan sebagai seorang Pria. Saat ini, dibalik Benteng Zeron yang kokoh selama ribuan tahun lamanya. Istriku tengah berjuang dan mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan Putra pertama kami." Tiba-tiba Micheal berhenti berbicara, lalu berlutut sambil memegang Dawn Bringer yang saat ini tertancap di tanah.
Kejadian ini sontak membuat kaget seluruh pasukan dan akhirnya membuat mereka semua langsung ikut berlutut di tanah, karena mereka sangat menghargai Michael sebagai pemimpin pasukan dan seorang Marquis yang sangat mereka banggakan.
"Untuk itu dalam pertempuran ini, aku memohon kepada kalian semua Para prajurit Zeron yang pemberani." Micheal berhenti bicara, dan menatap dengan penuh harap kepada seluruh pasukannya.
Tepat ketika Michael akan kembali melanjutkan perkataannya.
"Hamba mohon Tuan." Jendral Varus menjatuhkan kedua lutut dan tangannya ke atas tanah dan menyela perkataan Michael yang ada dihadapannya.
"Anda tidak perlu sampai berlutut untuk memohon kepada kami seperti ini Tuan. Meskipun anda meminta kami untuk melompat ke dasar Jurang sekalipun, kami akan selalu mengikuti perintah anda dan mempertaruhkan nyawa kami untuk melindungi Zeron dan seluruh penduduknya. Saya merasa terhormat bisa bertempur bersama anda Tuan." Ucap Jenderal Varus yang matanya tampak berbinar dan sedikit berkaca-kaca.
"Kami juga merasa terhormat tuan" ucap seorang prajurit.
"Ya, itu benar tuan" Ucap beberapa orang prajurit berikutnya, hingga di ikuti oleh puluhan bahkan ratusan prajurit lainnya.
"Aku sungguh merasa terhormat, saat ini bisa bertempur bersama dengan kalian semua para prajurit pemberani dari Zeron."
Michael pun bangkit untuk berdiri dan mengangkat Dawn Bringer ke udara, yang akhirnya membuat ribuan prajurit dihadapannya ikut bangkit dari atas tanah dan berteriak sekuat tenaga, hingga suara mereka menggema di seluruh wilayah Zeron.
"Hidup Marquis, Hidup Jenderal Varus, Hidup Zeronnnn!!" terdengar Seruan penuh semangat dari seluruh prajurit Zeron.
Michael yang melihat ketulusan dari para prajurit, mengeluarkan Teknik Aura miliknya hingga menyembur kesuluruh tubuh dan membuat tanah di sekitarnya hancur dan retak hingga beberapa meter. Sungguh gambaran sosok yang begitu Mendominasi dengan gelombang Aura yang sangat dahsyat dan Pedang Dawn Bringer di tangannya mulai terlihat seperti cakar Naga Api yang Membara kerena telah menyatu dengan Aura milik Michael yang berwarna merah darah.
"Wwraaggghhh" Terdengar suara raungan dari ribuan Monster dan binatang buas yang kini hanya berJarak 800 meter dari Formasi pasukan Zeron di luar Benteng.
Menyadari musuh yang semakin dekat, Michael kemudian mengangkat Dawn Bringer dengan kedua tangannya hingga sejajar dengan wajah, setelah beberapa saat Mata Michael berubah menjadi merah darah dan Aura dahsyat di tubuhnya kini beresonansi dengan Dawn Bringer dan kini mulai terpusat pada tubuh pedang Aura Terkuat diseluruh daratan itu.
"Fighting Spirit"
Michael mengeluarkan Skill Pendukung bersekala besar miliknya.
Skill ini mampu meningkatkan semangat juang seseorang, dan melipatgandakan kekuatan fisik mereka hingga tahap tertentu dan dapat memberikan efek ketahanan sihir tingkat rendah dalam waktu yang cukup lama.
Bagaikan Hembusan Angin Topan yang menerjang ribuan prajurit, Gelombang Aura milik Michael kini menyebar kesuluruh barisan pasukan yang begitu jauh, dan dampak dari peningkatkan kemampuan tempur ini dapat dirasakan oleh pasukan yang berada di barisan paling belakang sekalipun.
"Ternyata seperti Ini kekuatan Aura dari Kesatria yang sudah mencapai tingkat 6, tuan Marquis sungguh sangat hebat, apakah kamu juga merasakannya Jasel?" ucap seorang anak laki-laki dengan jubah Penyihir kepada temannya.
Anak laki-laki ini bernama Rodin Rosenthal, dia adalah seorang anak berusia 8 tahun dengan bakat sihir jenius yang berada diatas rata-rata orang dewasa pada umumnya, dalam keadaan darurat seperti sekarang ini, setiap orang yang memiliki kekuatan untuk bertempur di wajibkan untuk turun ke medan perang.
Sedangkan untuk anak-anak di bawah umur yang memiliki kemampuan spesial seperti Rodin dan teman-temannya, Jenderal Varus telah menempatkan mereka di barisan paling belakang dan menugaskan seorang Ahli tingkat 4 untuk menjaga mereka, dimana ketika hal buruk terjadi dan barisan terdepan telah di kalahkan, anak-anak di bawah umur ini wajib mengikuti Ahli tingkat 4 yang ditugaskan, untuk kembali kedalam benteng dan mencari tempat perlindungan.
"Tentu saja beliau kesatria yang luarbiasa, jika beliau tidak berada pada level ini, tidak mungkin beliau bisa menjadi Marquis dan kepala keluarga Rosenthal saat ini." tiba-tiba sorang Pria dengan rambut panjang berwarna perak, berjalan dari arah belakang dan menanggapi pernyataan seorang penyihir sebelumnya.
Pria ini adalah Artius Vastinum seorang penyihir tingkat 4 yang ditugaskan Jenderal Varus untuk melindungi kelompok anak-anak sepesial, yang juga merupakan murid nya saat ini. Sebenarnya Artius sendiri bukanlah berasal dari Zeron, dia adalah salah satu penerus keluarga penyihir Vastinum yang terkenal di Ibu kota Kekaisaran Mera.
Namun saat ini dirinya tengah menjalankan tugas yang diberikan oleh Kaisar Mera untuk melatih anak-anak Jenius dari keluarga Rosenthal yang memiliki bakat sihir ataupun Aura di atas rata-rata. Bukan tanpa alasan kaisar melakukan semua itu, Zeron merupakan salah satu wilayah Vital bagi Kekaisaran Mera. Selain menjadi benteng pertahanan di wilayah perbatasan, sejak ribuan tahun yang lalu keluarga Rosenthal dari wilayah Zeron telah banyak melahirkan kesatria dan penyihir jenius di keluarga mereka, sehingga hal ini mendapatkan perhatian khusus di mata kaisar kepada keluarga Rosenthal dan seluruh keluarga bangsawan lainnya yang juga memiliki Kualifikasi yang sama.
Adapun alasan dibalik terpilihnya Artius sebagai pengajar untuk keluarga Rosenthal saat ini, dikarenakan dirinya yang merupakan salah satu murid langsung dari Kaisar Sihir yang memimpin Kekaisaran Mera saat ini. Bukan hanya bakatnya di bidang sihir yang begitu cemerlang, pemahamannya megenai Aura juga sangat mendalam. Dimana sebagian besar keluarga Rosenthal adalah orang-orang pengguna Aura yang handal.
"Guru Artius, apakah akhirnya anda juga akan ikut bertempur bersama kami?" tanya Rodin kepada gurunya.
"Tidak-tidak, aku disini hanya untuk melihat sejauh mana perkembangan kalian setelah menerima pelatihan dari ku, Ketahuilah waktu luangku sudah terpotong banyak untuk mengajari kalian, ditambah lagi sekarang aku harus ikut berperang bersama kalian. haduhh.. berapa banyak waktu luangku yang akan terpotong." Jawab Artius dengan wajah yang malas.
"Tapi guru, kemampuan sihir anda sangat hebat. Mengapa kamu tidak ikut membantu kami mempertahankan Zeron."
"Aku terlalu lelah untuk bermain dengan hewan buas saat ini. jadi cukup kalian saja yang berurusan dengan mereka, Hahahahaha... aku menantikan hasil kerja keras kalian. Selamat tinggal."
"Whusss" Artius menghilang dengan sihirnya.
"Hisss.. Sudahlah Rodin, guru pemalas itu memang selalu seperti ini sebelumnya. Hanya bisa duduk santai dan melihat kita berlatih hingga pingsan setiap harinya." Ucap seorang gadis kecil berambut merah dengan Armor yang terbuat dari kulit binatang dan Panah kayu di lengannya.
Gadis kecil ini bernama Jasel Rosenthal, seorang anak berusia 9 tahun yang merupakan seorang pengguna Aura dengan bakat Jenius di usia muda, sama seperti Rodin yang ada di sebelahnya. Jasel memiliki kepribadian yang dingin dan pemarah, namun sebenarnya adalah seorang gadis dengan hati yang lembut.
Kembali ke pasukan di garis depan.
Setelah melepaskan Fighting Spirit, Michael berteriak dengan Lantang kepada seluruh pasukan di garis depan.
"Bertempurlah bersamaku, tetaplah hidup sampai pertempuran ini berakhir. Berjuanglah untuk kembali kepada Istri dan putra-putri kita, Berjuanglah untuk keluarga yang menunggu kita di rumah, dan berjuanglah untuk seseorang yang berharga dalam hidupmu."
"Wahai Pasukan Zeron yang pemberani, Mengamuklah kalian.. Seranggg!!!"
"POOOOOPPPPP" suara Terompet Perang berkumandang.
"Huuaahhhhhh...." Ribuan prajurit berlari dan menerjang dengan suara ribuan langkah kaki yang bergemuruh, menerbangkan debu ke udara dan menjadi asap tebal yang menyelimuti medan pertempuran.
Dari jauh dapat terdengar suara tebasan dan hantaman dari berbagai senjata yang saling beradu dengan cakar keras dari binatang buas. Menjadikan medan pertempuran terasa begitu mengerikan dan dapat memekakan telinga siapapun yang menyaksikan pertempuran ini dari kejauhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Acia
kerenn ceritanyaa../Angry/
2024-01-18
0