Happy Reading.
Setelah acara minta cucu oleh kedua mertuanya, Hanum jadi semakin malu saja. Apalagi William juga mengatakan akan memberikan hak jika sudah sembuh. William sekarang juga semakin suka menggodanya, dan hal itu membuat Hanum jadi suka salah tingkah.
Seperti malam ini, William tiba-tiba meminta Hanum tidur mendekat. Karena selama ini pasti akan selalu ada sekat di antara keduanya dan memang William yang pertama kali membuat sekat itu. Seperti guling atau boneka, tapi seringkali guling Hanum lah yang jadi sekatnya.
"Sini donk, aku pengen meluk kamu," ujar Willian membuat Hanum semakin kepanasan. Wajahnya pasti sudah sangat merah.
Tapi tentu saja hatinya sangat bahagia melihat perubahan sang suami. Itulah doanya selama ini, bisa membuat William luluh dan hatinya tidak dingin lagi.
Hanum menggeser tubuhnya sedikit, William yang melihat hal itupun berdecak, "sini Hanum," Hanum terkesiap saat tubuhnya di tarik oleh sang suami sehingga sekarang tubuh Hanum merapat pada tubuh William.
Jangan di tanya bagaimana jantung Hanum, sudah berdebar-debar kencang. Bahkan Hanum sendiri takut jika William nanti bisa mendengar.
"Mulai malam ini, kita harus sering-sering tidur pelukan begini, aku juga sudah berjanji akan memberikan cucu untuk Papa dan Mama secepatnya, jadi ku harap kita bisa lebih intim satu sama lain," ujar William lirih. Hanum hanya mengangguk, dia masih syok bisa berada di dalam dekapan sang suami.
Hanum tidak pernah membayangkan jika dia bisa sedekat ini dengan sang suami. Akhirnya malam itu keduanya sama-sama tidak bisa tidur namun mata mereka terpejam.
William juga merasa berdebar, dia merasa mulai membuka hatinya untuk Hanum. William yakin jika Hanum memang wanita yang pas untuk dirinya.
'Aku berjanji akan membuka hatiku untukmu, Hanum.'
Keesokan paginya.
Hanum membantu William untuk ke kamar mandi, dia sudah menyiapkan air hangat untuk sang suami. Sekarang tubuh William juga sudah nampak lebih berisi dari dulu. William terlihat lebih bahagia, bahkan nafsu makannya juga bertambah.
"Aku siapkan pakaiannya mas," ujar Hanum akan keluar dari dalam kamar mandi, tapi tiba-tiba tangannya dicekal oleh William.
"Ambilkan sikap gigi itu, aku kan belum bisa mengambil nya," Hanum menepuk jidatnya karena lupa menyiapkan sikat gigi untuk sang suami.
"Aduh, maaf mas, aku lupa, sebentar ya?"
William hanya terkekeh melihat Hanum yang terlihat salah tingkah.
*****
Beberapa bulan kemudian, akhirnya William berhasil lepas dari tongkat. Dia juga belajar berjalan di dampingi oleh dokter ahli setiap hari. Tanpa sepengetahuan sang istri yang tengah sibuk dengan acara ulang tahun Papa Sofyan.
Bahkan dalam waktu seminggu ini William benar-benar sudah pulih dan berjalan sendiri. William begitu bahagia ternyata dia bisa berjalan kembali. Sungguh tidak menyangka jika terapinya secepat ini.
"Bagaimana Dok? Apakah saya bisa benar-benar lepas dari tongkat ini?" Tanya William terhadap Dokter Hilmi.
"Selamat Pak, akhirnya anda benar-benar sembuh, semangat anda dan support sistem yang baik dari keluarga terutama istri benar-benar membuat terapi ini berjalan dengan cepat. Mulai sekarang anda bisa berjalan normal kembali, bisa aktivitas kembali seperti dulu, dan yang pasti anda akan bisa memberikan hadiah terindah untuk istri anda," jelas Dokter Hilmi sedikit bergurau.
Karena memang pengaruh dari kelumpuhan kemarin juga berdampak terhadap organ intim yang juga bisa tidak berfungsi. Namun sungguh keajaiban karena William bisa berjalan normal kembali.
"Terima kasih Dok, terima kasih banyak telah membantu saya bisa berjalan kembali."
"Sama-sama tuan, seharusnya anda mengucapkan terima kasih pada istri anda yang bisa mempengaruhi anda merubah keputusan besar ini dan hasilnya tidak ada yang sia-sia," ya, William tahu jika semua ini berkat dukungan penuh dari Hanum.
Akhirnya William hari ini ingin segera pulang dan memberitahukan pada Hanum jika dia sudah bisa berjalan.
William benar-benar bersyukur bisa memiliki Hanum di hidupnya, kini dia sudah sembuh dan William akan membuat kejutan pada istrinya itu.
Saat ini William sudah berada di dalam mobil bersama Umar, entah kenapa haru ini William ingin segera bertemu Hanum. Dia ingin berterima kasih terhadap istrinya yang begitu berjasa itu.
Dia ingin Hanum ikut bahagia juga dan William yakin jika istrinya akan sangat senang melihat usahanya membuat William sembuh akhirnya terkabul.
'Hanum, tunggu aku!' batin William.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Eemlaspanohan Ohan
lanjut
2024-09-25
0
Noor Sukabumi
baik Mas iam aq tunggu kedatanganmu kata hanum misalkan ini mah
2023-08-14
0
Carlina Carlina
awas aja setelah bisa jln,ketemu si mantan balikan lagi😡😡😡😡
2023-08-11
0