Tak Ada yang Peduli

Berlari aku ke kamar dengan perasaan begitu hancur dan terluka. Setibanya di kamar, duduk aku dipinggir kasur. Lalu aku menepuk serta mencubit kecil pipi ku. Aku bisa merasakan sakit di bagian pipi yang aku tepuk dan cubit.

Ya Robb, ternyata apa yang aku dengar tadi bukanlah mimpi. Semuanya nyata. Mas Erlang yang aku percaya bisa menjaga kesetiaan cinta kami ternyata tega mendua. Dia mendua dan menikah lagi dengan wanita lain tanpa sepengetahuan aku. Tega sekali kamu mas.

Aku meremas dada. Dadaku terasa begitu sesak. Lalu aku menangis sejadi-jadinya. Tidak pernah sekalipun aku terpikirkan kalau aku akan memiliki adik madu. Rasa sakit yang aku rasakan saat ini tidak bisa aku jelaskan dengan kata-kata. Sakit sekali.

*

Hingga malam tiba, aku masih betah mengurung diriku di dalam kamar. Air mata tak henti-hentinya menetes, rasa sakit yang aku rasakan setelah dikhianati sungguh luar biasa. Mas Erlang yang berjanji akan menjaga aku, setia padaku, tapi nyatanya semua ucapan nya itu hanyalah bualan semata.

Di anniversary satu tahun pernikahan kami, teganya dia memberikan kado yang begitu menyayat hati ini.

Pantas saja selama tiga hari ini dia tidak dapat dihubungi, ternyata di sana dia tengah menghalalkan seorang wanita lalu berlanjut berbagi rasa serta berbagi peluh dengan wanita lain diatas ranjang yang sama. Bodoh nya aku. Bisa-bisanya rindu ku begitu menggebu-gebu kepadanya yang di sana, sementara dia tidak ingat dengan diriku yang di sini. Pun saat ini, hingga malam tiba dia tidak berusaha menjelaskan kepadaku kepada ini semua bisa terjadi. Jangankan menjelaskan, menemui aku pun tidak. Kenapa dia bisa berubah begitu cepat?

*

''Heh, Adara. Bangun kamu!''

Perlahan aku membuka mata setelah mendengar suara khas Mama mertua, ternyata aku ketiduran.

Saat aku sudah duduk di atas kasur dan sudah bisa melihat dengan jelas, Mama kembali berucap.

''Bagus ya, enak-enakan dari tadi kamu cuma tiduran di kamar. Sana sekarang kamu ke dapur. Kamu masak menu makan malam, karena Winda ingin makan makanan yang kamu masak,'' perintah wanita paruh baya yang selalu bersikap ketus kepadaku. Jari telunjuk nya menunjuk-nunjuk wajah aku saat sedang berbicara.

''Ma, dimana hati Mama? Bisa-bisanya Mama mengatakan kalau aku enak-enakan tiduran di kamar. Apa Mama sama sekali tidak mau tahu bagaimana perasaan aku setelah tahu Mas Erlang telah menikah lagi. Hati aku sakit, Ma. Kalian kenapa begitu tega sama aku?!'' jeritku. Kalau biasanya aku selalu menjaga sikapku di depan Mama, tapi kali ini aku sudah tidak bisa lagi untuk mengontrol emosi ku.

''Udah ya Adara. Kamu nggak usah banyak drama. Karena saya dan Erlang sama sekali tidak merasa kasihan sama kamu. Kamu lihat kan, Erlang sama sekali tidak menemui kamu, itu karena dia lebih nyaman bersama Winda, sekarang mereka tengah berduaan di kamar tamu,'' tersenyum Mama berucap, senyuman mengejek.

Setelah mendengar perkataan Mama Sari, aku berdiri dari dudukku. Dengan langkah kaki lebar aku berjalan ke kamar tamu.

Mama Sari mengikuti aku dari belakang.

''Jangan ganggu mereka Adara!''

''Biarkan malam ini mereka tidur bersama!''

''Kamu mending ke dapur saja. Buatkan makan malam segera!''

Mama Sari memegang pergelangan tangan ku, sehingga langkah ku terhenti karenanya.

''Jangan halangi aku, Ma!'' aku menepis kasar tangannya, sehingga pegangannya terlepas. Lalu aku melanjutkan langkahku lagi.

Setibanya aku di depan pintu kamar tamu, aku langsung saja memutar handle pintu, hingga pintu yang tadi tertutup rapat, kini terbuka lebar.

Dan aku begitu syok melihat pemandangan yang ada di dalam kamar.

Mas Erlang dan Winda, mereka sedang bermain diatas ranjang dengan posisi Mas Erlang berada di bawah dan Winda berada diatas tubuh Mas Erlang. Tubuh keduanya sama-sama polos tanpa sehelai benangpun yang menutupi. Aku bisa melihat, tangan Mas Erlang yang sedang memegang dua gundukan kenyal dan menantang milik Winda yang tersuguh di depannya. Melihat kehadiran aku, dia melepaskan pegangan nya itu dengan segera. Lalu keduanya sibuk menutupi tubuh polos mereka dengan selimut.

Rasanya tubuh ku tak bisa bergerak lagi. Hari ini, Mas Erlang sudah memberikan aku kejutan bertubi-tubi.

''Ceraikan aku sekarang juga Erlang!'' teriakku nyaring. Kata-kata yang tadi masih tertahan di tenggorokan akhirnya keluar juga. Kesabaran ku sudah habis. Aku tidak bisa diperlakukan seperti ini. Dan aku tidak sudi berbagi.

''Kurang ajar kamu Adara! Tidak sopan! Ayo keluar. Biarkan Erlang dan Winda bekerja keras untuk memberikan saya cucu! Kamu jangan menjadi pengganggu, sudah cukup selama setahun ini kamu menjadi wanita tidak becus karena kamu tidak bisa memberikan saya cucu!'' Mama menarik paksa tangan ku keluar dari kamar. Sedikit terseok-seok langkah ku, akhirnya kini posisi tubuh ku sudah berpindah.

Mama kembali memaki aku dengan kata-kata kasarnya. Dia menghina aku sedemikian rupa dengan wajahnya yang memerah. Aku hanya diam saja, karena rasanya aku sudah tidak punya energi lagi untuk melawan. Harga diriku sudah diinjak-injak, dan Mas Erlang sama sekali tidak peduli lagi sama aku.

Selama aku menikah dengan Mas Erlang, Mama memang tinggal bersama kami. Karena Mama sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Papa Mas Erlang sudah meninggal dan Mas Erlang juga merupakan anak satu-satunya.

Sementara aku sendiri, aku hanyalah wanita yang tumbuh dan dibesarkan di panti. Meskipun begitu, selama ini aku tidak pernah kekurangan kasih sayang, karena ibu panti sangat baik kepada ku. Beliau memperlakukan aku seperti anak nya sendiri.

*

''Adara, Mas minta maaf untuk semua yang telah terlanjur terjadi. Mas harap kamu akan tetap menjadi istri Mas selamanya,''

Setelah satu jam setelah kejadian tadi, akhirnya Mas Erlang menemui aku di kamar.

Aku diam saja, entahlah, rasanya percuma saja aku bersuara. Toh tidak akan pernah di dengar dan dianggap.

''Dek, sebenarnya sebelum kita menikah satu tahun yang lalu. Mas dan Mama telah membuat perjanjian tertulis yang ditangani oleh kami berdua. Dimana isi dari perjanjian tersebut adalah, jika selama satu tahun pernikahan kita kamu tidak kunjung memberikan Mama cucu, maka Mas harus menikah dengan wanita lain. Wanita pilihan Mama,'' jelas Mas Erlang. Mendengar itu, aku menatapnya lekat. Dari yang aku lihat, seperti nya perkataan Mas Erlang memang benar adanya. Wajahnya menatap ku memelas.

Lalu dia melanjutkan perkataan nya lagi.

''Kamu 'kan tahu sendiri, dari awal Mas mengenalkan kamu kepada Mama, Mama tidak pernah suka sama kamu dan dia menolak keras hubungan kita. Tapi karena Mas mencintai kamu, makanya dengan cara apapun Mas tetap keukeh ingin menikahi kamu. Mas harap sekarang kamu mengerti,'' Mas Erlang hendak menyentuh tangan ku, dengan cepat aku tepis.

''Apakah kamu mencintai wanita itu?'' tanyaku.

''Winda maksud kamu?''

''Iya, siapa lagi!''

''Em, ti-tidak. Mas menikah dengannya hanya karena paksaan dari Mama,''

''Tapi tadi aku lihat, kamu begitu menikmati goyangan Winda,'' aku tersenyum sumbang.

''Iya, itu karena dia dapat diandalkan. Dia tahu bagaimana caranya menyenangkan dan memuaskan Mas diatas ranjang,''

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Masiah Cia

Masiah Cia

aaah Erlangga bohong dia tergagap Krn Erlangga jg cinta sm Winda

2023-10-25

1

Dodis Munir

Dodis Munir

balik ke panti lagi

2023-08-29

1

Keynan Milky

Keynan Milky

dasar laki" buaya darat giliran di ranjang aja bilangnya kyk gitu😤

2023-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Pengakuan
2 Tak Ada yang Peduli
3 Dikurung
4 Lapar
5 Kesempatan
6 Melawan
7 Keluar
8 Tante Vero
9 Pov Erlang
10 Mengambil Bukti
11 Memasak
12 Ikatan Batin
13 Kemarahan Vero
14 Makan Malam
15 Farras Namanya
16 Kehilangan
17 POV Erlang
18 Dipukul Lagi
19 POV Adara
20 Di Pecat
21 Menangis Haru
22 Mual
23 Hamil
24 Ikut ke Kantor
25 Sidang
26 Ketakutan Winda
27 Adara Bayi
28 Pulang ke Indonesia
29 Meminta Perlindungan
30 Bandara
31 Pov Erlang
32 POV Winda
33 Mulai Menyesal
34 Berkunjung ke panti
35 Ternyata
36 Pov Adara
37 Keterkejutan Adara
38 Tommy
39 Sudah tahu
40 Erlang
41 Menemui Farras
42 Berjaga-jaga
43 Tertangkap
44 Kegelisahan Winda
45 Kaget
46 Karma Menghampiri
47 Memohon
48 Meracau di tengah malam
49 Kembali Bersemangat
50 Ketakutan Sari
51 Penyesalan
52 Akan dijadikan MADU
53 Mulai Mendekati
54 Kecemburuan Farras
55 Bagas Bertindak
56 Bersedia
57 Tidak Sengaja Bertemu
58 Bertemu
59 Cerai
60 Kegalauan Farras
61 Akan Pergi ke New York
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Kisah Cinta Saga
66 Keputusan Saga
67 Part 67
68 Wanita yang diperkenalkan Rianti
69 Akan Pulang
70 Part 70
71 Egois
72 Setuju
73 Part 73
74 Part 74
75 Hari H
76 Hari H 2
77 Kedatangan Adara
78 Respon Adara
79 Amarah Saga
80 Berkunjung ke Perusahaan
81 Kejutan untuk Adara
82 Will You Marry Me
83 Iya
84 Tamat
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Pengakuan
2
Tak Ada yang Peduli
3
Dikurung
4
Lapar
5
Kesempatan
6
Melawan
7
Keluar
8
Tante Vero
9
Pov Erlang
10
Mengambil Bukti
11
Memasak
12
Ikatan Batin
13
Kemarahan Vero
14
Makan Malam
15
Farras Namanya
16
Kehilangan
17
POV Erlang
18
Dipukul Lagi
19
POV Adara
20
Di Pecat
21
Menangis Haru
22
Mual
23
Hamil
24
Ikut ke Kantor
25
Sidang
26
Ketakutan Winda
27
Adara Bayi
28
Pulang ke Indonesia
29
Meminta Perlindungan
30
Bandara
31
Pov Erlang
32
POV Winda
33
Mulai Menyesal
34
Berkunjung ke panti
35
Ternyata
36
Pov Adara
37
Keterkejutan Adara
38
Tommy
39
Sudah tahu
40
Erlang
41
Menemui Farras
42
Berjaga-jaga
43
Tertangkap
44
Kegelisahan Winda
45
Kaget
46
Karma Menghampiri
47
Memohon
48
Meracau di tengah malam
49
Kembali Bersemangat
50
Ketakutan Sari
51
Penyesalan
52
Akan dijadikan MADU
53
Mulai Mendekati
54
Kecemburuan Farras
55
Bagas Bertindak
56
Bersedia
57
Tidak Sengaja Bertemu
58
Bertemu
59
Cerai
60
Kegalauan Farras
61
Akan Pergi ke New York
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Kisah Cinta Saga
66
Keputusan Saga
67
Part 67
68
Wanita yang diperkenalkan Rianti
69
Akan Pulang
70
Part 70
71
Egois
72
Setuju
73
Part 73
74
Part 74
75
Hari H
76
Hari H 2
77
Kedatangan Adara
78
Respon Adara
79
Amarah Saga
80
Berkunjung ke Perusahaan
81
Kejutan untuk Adara
82
Will You Marry Me
83
Iya
84
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!