"Pagi,ma,pa!"Sapa Rudi pada kedua orang tua angkatnya yang sekarang telah menjadi mertuanya.Dia duduk di depan mama dan papanya Kiara.
"Pagi nak,bagaimana tidurmu tadi malam nyenyak?"Tanya mama melihat penampilan Rudi yang sudah begitu rapi.Rudi hanya tersenyum.
Sementara papa Kiara hanya mengangguk menangapi sapaan dari menantunya,Matanya sedang fokus melihat majalah bisnis yang ada di atas meja.Ada berita yang begitu menarik perhatiannya hingga secangkir kopi dan sepotong roti di dalam piringnya ia abaikan.
"Kiara mana Rud,Mengapa belum turun untuk sarapan?"Ucap mama lagi karena dari tadi dia tidak melihat Kiara di belakang Rudi.
"Ada ma,Tadi masih ganti baju!"Jawab Rudi yang langsung mengambil roti dan mengolesi selai diatasnya.Tidak lama kemudian Kiara turun dan bergabung dengan mereka.
"pagi,Ma,Pa,"Ujar Kiara.Lalu dia duduk di sebelah Rudi yang sudah duduk dengan santainya bersama kedua orang tuannya.
"Pagi,Nak kenapa wajahmu sembab,ada apa Kiara?" Tanya mama melihat wajah Kiara yang sembab karena terlalu banyak menangis.Bagaimana seorang ibu tidak kuatir melihat putrinya yang selama ini dingin dan datar,Tiba - tiba datang dengan wajah yang sembab akibat terlalu banyak menangis.
"Tidak apa - apa ma,Semalam Kiara agak sulit tidur jadi mata Kiara agak bengkak,"Ujar Kiara memberi alasan dia tidak mau membuat mamanya kuatir.
Rita cukup tersentak melihat putrinya selama puluhan tahun belum pernah dia melihat kesedihan di wajah putrinya yang dingin dan tegas itu,Tentu itu membuatnya sebagai seorang ibu merasa sedih.
Sementara Rudi menikmati sarapannya,Sembari mengingat apa saja yang harus ia kerjakan setelah masuk kantor nanti,Sebab dia harus cepat sampai di kantor untuk mengikuti apel pagi.
"Apakah kalian jadi hari ini langsung pulang kerumah kalian?" Tanya papa yang sedari tadi fokus membaca majalah.
"Iya pa,"Jawab Rudi sambil melihat kearah istrinya yang hanya diam sambil menikmati sarapannya.
"Kenapa kalian tidak tinggal di rumah ini saja,Apa lagi sekarang Kiara lagi hamil,Takutnya nanti ada apa - apa?" Kata mama.
"Tidak apa - apa ma,Rudi akan menjaga Kiara dengan baik,Lagi pula di sana lebih dekat dengan kantor apa bila ada tugas mendadak tidak terlalu jauh dari rumah!"Ujar Rudi lagi.
"Ya sudah kalo memang itu keputusan kalian,Hati - hati dan kalau ada apa - apa cepat hubungi kami ya!"Ujar mama yang sangat kuatir dengan keadaan putrinya.
"Rud,Beneran kamu masih belum mau atas usulan papa selama ini untuk kerja di kantor papa?"Ujar Handoko yang masih berharap bahwa Rudi dan Kiara mau bergabung di perusahaannya.
"Kalo untuk saat ini belum pa,Karena Rudi masih Yaman bergabung di kepolisian dan masih banyak kasus juga yang belum tuntas!"Ujar Rudi yang memang dari awal tidak tertarik bergabung di perusahaan mertuanya itu.
"Tapi kalian berdua adalah penerus papa untuk mengurus perusahaan papa,Papa sudah tua rasanya pengen istirahat di rumah saja,"Ujar papa lagi.
Sementara Kiara dari tadi hanya diam menyimak percakapan suami dan papanya,Dia heran dengan papanya masih saja kekeh membujuk mereka untuk bergabung di perusahaan,Walau dia tahu bahwa Rudi dan dia lebih suka bergabung di kepolisian daripada berkutat dengan perusahaan milik papanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments