Bab 14

Mobil metalic hitam sudah masuk ke halaman mall yang luas itu. Seorang pria tampan memakai kameja biru muda keluar dari mobil itu,beberapa detik kemudian keluar juga dari mobil itu seorang wanita cantik memakai kameja putih pas di tubuhnya, rambutnya digerai.

Pasangan yang benar-benar sempurna, banyak mata yang tertuju pada mereka. Nini selalu tidak peduli dengan mata-mata jahat yang selalu memperhatikan bentuk tubuhnya.

Johan berjalan di depan Nini tidak ada kemesraan yang terlihat. Nini berusaha berjalan mensejajari langkah Johan.

"Tunggu dong. Cepet banget jalannya udah kayak kereta listrik aja." Nini sedikit buru-buru mengejar

Lelaki itu berbalik dan meraih tangan Nini untuk digenggam, sontak darah Nini seperti berdesir cepat di sekujur tubuhnya. Ini bukan pertama kalinya ada lelaki yang menggenggam tangannya.

*K*enapa dengan tubuhku?

Johan menarik Nini dengan sedikit kesal, wanita ini sudah terlalu lama membuang waktunya. Pikir Johan demikian

"Uhhh sakit tahu. Lepasin deh, aku bukan bocah nakal yang harus diseret gini." Nini berusaha melepas tangan Johan

"Langkahmu lambat kayak siput." kali ini dia mempererat genggamannya

" Tapi sakit tanganku. Kamu gak lihat ya banyak orang yang memperhatikan kita." Nini berhasil melepaskan tangan Johan, tangannya sudah berwarna merah

"Aku gak mau ikut lagi, udah kamu aja yang belanja. Aku di mobil aja." Nini berusaha menahan emosinya

"Kamu marah?" tanya Johan dengan sinis

"Gak. Ngapain marah sama kamu? Aku cuma gak suka sama cara kamu yang kasar." Nini menyentakkan kakinya kesal.

"Tadi kamu bilang aku kereta listrik kan?"

" Ya habis kamu cepet banget jalannya."

"Jangan buang-buang waktuku, aku banyak kerja."

"Hemmm" wajah Nini terlihat cemberut mengikuti langkah Johan. Kali ini Johan memperlambat langkahnya.

Sampailah mereka di sebuah toko perhiasan yang besar.

Tujuan pertama mereka adalah cincin.

"Cepat pilih." kata Johan sambil menatap ponselnya, ada pesan dari Doni

"Aku bingung ni, bagus semua. Hehe"

"Uangan becanda, sudah berapa kali aku bilang aku tidak suka membuang waktu." Johan berbisik di telinga Nini dengan nada yang menyeramkan

Pelayan toko perhiasan itu tersipu malu melihat kemesraan sepasang kekasih di hadapannya ini

*R*omantisnya pria ini,menyuruh wanitanya memilih sesuai selera dan sekarang berbisik mesra.

"Gak bisa milih. Semuanya terlihat bagus."

Johan sudah semakin kesal dengan tingkah Nini.

"Baiklah." Johan menatap pelayan itu " Bungkus sepasang cincin pengantin termahal."

Nini langsung menatap Johan yang sedang memperhatikan pelayan itu melakukan perintahnya

*P*aling mahal? Wah mau pamer kali dia.

Tapi kalau yang paling mahal berapa ya harganya?

Kemarin aja harga gaun pengantin aku mahal banget.

Setelah menerima bungkusan itu, Johan langsung menarik tangan Nini menuju toko sepatu. Lagi-lagi pelayan itu merasa iri melihat kemesraan pasangan sempurna di depannya

Nini mengikuti saja langkah johan, kali ini tangannya tidak lagi digenggam kuat

Toko sepatu ? Batin Nini.

"Cepat pilih sesuai seleramu." kata Johan sambil menatap barisan sepatu wanita di depannya.

"Aku? Kenapa cuma aku,kamu enggak?"

" Sepatuku sudah segudang, ayo pilih sana" Johan menunjuk deretan sepatu wanita itu lagi

" Baiklah." ketika Nini berjalan maju, Johan sudah mendahuluinya, Nini mengerutkan dahinya

*T*adi disuruh pilih sekarang malah dia yang bergerak. Maunya apa sih ni orang?

Johan memilih sebuah high heels dengan merk ternama. Berwarna putih dikelilingi manik-manik kecil seperti berlian.

"Wahh.. Lucu banget,cantik deh." Nini takjub dengan selera Johan yang tinggi

Johan menunjukkan senyum sinisnya mengejek Nini

"Ya.. Aku sengaja memilih karena aku tahu seleramu pasti terlihat kampungan."

Nini membelalakkan matanya tidak percaya kalimat sekasar itu keluar dari mulut pria tampan ini.

"Kau ingin makan?" keduanya sudah berjalan keluar dari toko sepatu

Johan menyerahkan papper bag pada Nini,menyuruhnya membawa belanjaan itu.

"Aku tidak lapar. Antarkan aku pulang sekarang." Nini berkata tanpa melihat ke arah Johan

"Baguslah. Aku tidak bisa mengantarmu. Kau pulang dengan taksi saja. Ini uangnya" sambil menyerahkan beberapa lembar uang 100 ribu

Nini mengerutkan dahinya serasa tidak percaya dengan pria sombong di depannya

"Tidak usah, simpan saja uangmu. Aku masih bisa membayar biaya taksi sendiri." Nini berlalu meninggalkan Johan

"Terserah." sambil memasukkan kembali uangnya ke dalam dompet

Sampai di depan jalan Nini melambaikan tangan pada taksi yang parkir di dekat mall.

Dari jauh Johan masih meperhatikan Nini sampai masuk dan berlalu dengan taksi tadi. Kemudian berjalan menuju mobilnya dan meninggalkan mall yang ramai itu.

Sepanjang perjalanan pulang Nini merasa kesal dengan sikap Johan yang sudah berlebihan menurutnya.

*A*ku pikir dia adalah laki-laki yang baik, ternyata dia adalah orang yang paling menyebalkan di dunia.

Kok ada ya pria yang tidak bisa mengalah dengan wanita. Aku bahkan disuruh pulang sendiri.

Hampir jam 2 siang Nini sampai di kontrakannya. Dia tidak lapar lagi. Selera makannya sudah hilang karena berhadapan dengan pria menyebalkan itu.

Ketika sampai di kamar, Nini menyimpan belanjaannya di meja riasnya lalu menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.

Memejamkan matanya berusaha kuat membuang bayang-bayang tentang Johan yang membuatnya marah tadi hingga akhirnya ia tenggelam dalam lelapnya.

Sebuah pesan dari Johan masuk

Johan : *M*aaf. Tadi aku tidak sempat mengantarmu, ada urusan penting di perusahaan.

Nini bangun dari tidurnya. Merengangkan ototnya dan berjalan menuju kamar mandi hendak mandi.

Selesai mandi dan berpakaian,kali ini perutnya sudah benar-benar keroncongan

"Masa iya harus makan mie lagi?"

Setelah beberapa detik berpikir, Nini memutuskan makan di luar saja.

Sampailah dia pada sebuah rumah makan padang yang besar. Ini adalah tempat makan favoritenya. Selain bersih dan rapi, masakan di tempat ini juga sangat lezat.

Dia sudah memesan makanan dan minuman sebelum menuju tempat duduk.

Tempat memesan makanan berada di samping pintu masuk.

Nini memilih posisi duduk dekat jendela. Makan sambil menatap keluar akan lebih menyenangkan pikirnya.

Selesai makan, Nini membayar makanannya tadi dan pergi meninggalkan tempat itu.

Tanpa disadari sepasang mata sedang memperhatikan dia sejak awal kedatangannya.

Nini meninggalkan halaman rumah makan itu, sebuah mobil Mercedes-Benz berwarna hitam sedang membuntutinya.

Sama sekali tidak ada curiga dalam hatinya. Dia sudah sampai di depan kontrakannya. Kebetulan jarak rumah makan itu hanya 10 menit saja dari kontrakannya.

Aditya melihat Nini masuk ke halaman sebuah rumah mini yang terletak di pinggir jalan umum. Di sini rumahmu ternyata.

Setelah melihat Nini masuk ke dalam rumahnya,Aditya melajukan mobil menuju apartemennya.

***

Adit melempar kuncinya pada meja di ruang tamu. Berjalan menuju kamar tidurnya.

Melepas pakaiannya satu persatu hingga tidak ada yang tersisa kemudian berjalan menuju kamar mandi. Dia ingin berendam air hangat selama mungkin.

Adit sudah menenggelamkan seluruh tubuhnya pada bak mandinya. Dia melepas seluruh kelelahannya di sana. Tiba-tiba pikirannya tertuju pada Nini, gadis cantik yang berani menamparnya. Adit mengangkat wajahnya ke permukaan.

Menyandarkan kepalanya pada bak mandi itu, sekali lagi dia memikirkan Nini.

Sepanjang hidupnya dia selalu ingin merasakan seperti apa itu cinta pada pandangan pertama. Sejauh ini sudah banyak wanita yang singgah dalam hidupnya. Sayang satupun tidak ada yang membuatnya jatuh cinta, bahkan Lisa tunangannya.

Tapi Nini, wanita yang kelihatan bodoh baginya ternyata mampu membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Entah apa kelebihan dari wanita itu, hal yang membuatnya kembali takjub adalah Nini rela kehilangan segalanya asal bukan kehormatannya.

*K*au tidak tahu, ada jutaan wanita yang ingin tidur denganku.

Adit kembali tersenyum,membayangkan semua tingkah Nini seperti orang bodoh.

*apa kau juga memikirkan aku?

Bersambung*....

Terpopuler

Comments

Erly Fika

Erly Fika

seru

2020-08-15

1

siy@ yanti

siy@ yanti

tp sebenarnya nini juga agak gak tau malu....masak iya berjalan di depan johan vuman pakek handuk....ya elah thor...kok sikapnya sinini jadi kurang meyakinkan ya pli plan gitu 😄😄

2020-07-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!