

My Ketos My Husband

 

Juara

"Stop Ay!" ucap Raina

"Kenapa Na?" tanya Surya

"Jangan pernah janji! Gue nggak percaya janji," jawab Raina yang masih di pelukan Surya

"Gue nggak cuma janji Na, gue bakal buktiin semuanya!" ucap Surya

"...."

"Gue kangen lo Na! Gue kangen lo yang dulu," bisik Surya yang di dengar Raina

"Raina yang dulu udah nggak ada Ay, lebih baik lo terima kenyataan!" jawab Raina

"Gue mohon, lo balik kayak dulu Na!" pinta Surya

"Sorry, gak bisa!" jawab Raina sambil melepas pelukan Surya

Raina melepaskan pelukan Surya dan pergi untuk ganti baju, sementara Surya hanya terdiam mendengar jawaban Raina. Bagi Surya, jawaban Raina barusan adalah jawaban dengan nada paling sedih Raina. Dan Surya hanya baru mendengarnya kali ini.

Mama... Kenapa Nana bawelku berubah? Papa... Kenapa kau dulu meninggalkan Raina? Kenapa kau bawa Raina yang dulu untuk pergi bersamamu? - Batin Surya

Flashback On...

Saat ini Raina kecil masih berusia 12 tahun, ia masih mempersiapkan diri untuk Ujian Nasionalnya.

Di Sebuah Taman...

Keluarga Raina sedang berakhir pekan dengan piknik di sebuah taman pinggir danau. Mereka menggelar tikar di bawah pohon dan makan bersama.

"Pa... Nana cantik nggak?" tanya Raina sambil senyam-senyum

"Nana jelek! Bang Kenan yang ganteng," sahut Kenan

"Kenan... Nggak boleh gitu, Nana nya papa selalu cantik dong," jawab Papa Raina

"Pa.. Papa nggak kangen kakek nenek di Bandung?" tanya Raina

"Kangen dong," jawab Papa Raina

"Trus kenapa papa nggak satu rumah sama kakek nenek aja? Kenapa harus tinggal sendiri di sini sama mama, Bang Ken, Raina?" tanya Raina

"Kan papa udah nikah, jadi nggak boleh merepotkan orang tua," jawab Papa Raina

"Nikah? Emang kalo orang nikah gak boleh tinggal sama orang tuanya pa?" tanya Raina

"Boleh, siapa yang nggak ngebolehin? Hanya saja pilihan orang kan beda-beda, kalo papa maunya punya rumah sendiri trus besarin Nana sama Bang Kenan," jawab Papa Raina sambil menggelitik Raina

"Hahahaha... Papa! Nana geli!" protes Raina yang merasa geli

"Hehe... Suatu saat Nana juga bakal nikah dan tinggalin mama papa. Nana bakal punya suami yang baik dan merawat anak kalian berdua sampai mereka besar dan menikah," jelas Papa Raina

"Nana nggak mau nikah! Nana nggak mau tinggalin papa mama!" tegas Raina

"Na... Nggak boleh gitu dong, kalau Nana sudah besar, Nana itu harus menikah dengan orang yang baik. Jadi mama papa nggak bakal khawatir sama Nana," sela Mama Raina

"Siapa yang mau nikah sama cewek galak kayak dia?" ledek Kenan

"Pa... Bang Ken nakal!" kesal Raina

"Sudah-sudah! Nana belum paham, tapi suatu saat Nana harus menikah dengan orang yang mencintai Nana ya!" pesan Papa Raina

"Nggak mau! Nanti kalo Nana nikah, papa sama Mama tinggalin Nana!" tolak Raina

"Enggak dong, kata siapa?" tanya Mama

"Kata papa, kalo Nana nikah kan harus tinggal sama suami Nana," jawab Raina

"Walau kamu sudah menikah, mama dan papa nggak bakal tinggalin kamu kok! Kan Nana itu lucu, kalo nanti nangis siapa yang buat Nana diem?" tanya Papa Raina

"Huu... Nana cengeng!" ledek Kenan

"Ken... Jangan gitu," ucap Mama Raina

"Bwee..." ledek Raina sambil menjulurkan lidahnya

"Sudah-sudah!" ucap Mama Raina menengahi

"Papa mama nggak bakal tinggalin Nana?" tanya Raina

"Nggak dong," jawab Mama dan Papa Raina

"Janji?" tanya Raina sambil mengacungkan jari kelingkingnya kiri dan kanannya

"Janji," jawab Mama Papa Raina yang mengikatkan jari kelingking mereka di jari kelingking kecil Raina

"Bwee... Mama papa nggak tinggalin Nana!" ledek Raina

"Heh... Mama papa juga nggak bakal tinggalin gue kali!" kesal Kenan

Hari-hari berlalu, kini Raina sedang bersiap dengan seragam merah putihnya untuk pergi Ujian Nasional. Papanya mengantar sampai depan gerbang sekolah.

"Kerjain yang benar, kalau nilainya bagus nanti papa kasih hadiah deh!" pesan Papa Raina

"Beneran pa?" tanya Raina antusias

"Iya dong," jawab Papa Raina

"Kalau Nana dapat nilai bagus, papa nggak boleh tinggalin Raina ya!" pinta Raina

"Siap bos kecil!" jawab Papa Raina sambil hormat

"Nana masuk dulu pa," jawab Raina sambil melambaikan tangannya

Ujian nasional telah terlalui, hari ini adalah pengumuman nilai Ujian Nasional.

"Selamat pagi anak-anak, bagaimana kabarnya? Baik kan? Sudah siap menerima hasil ujian nasional?"

"Siap bu!"

"Juara 1 adalah..... Raina Ashalina dengan nilai 30.00,"

"Wahh... Nilainya sempurna!"

"Wahh... Hebat!"

"Yes...!!!" ucap Raina senang

"Juara 2..... Surya Pradipta dengan nilai 29.75,"

"Wah gila, nilainya selisih dikit banget!"

"Sial, dikit lagi!" kesal Surya

"Juara 3... Lia Saputri dengan nilai 27.00,"

"Syukurlah!"

"Selamat ya buat yang juara 1, 2, 3 sekolah kita. Dan juga selamat untuk Raina yang meraih peringkat 1 nilai Ujian Nasional di tingkat provinsi. Juga selamat untuk Surya yang dapat juara 2 di tingkat provinsi. Selamat untuk kalian berdua, semua tepuk tangan,"

Prokk... Prookk... Prokkk...

Semua anak-anak bertepuk tangan untuk Raina dan Surya. Raina sudah senang sekali, sementara Surya berwajah muram karena hanya mendapat posisi juara 2.

"Yes..." ucap Raina senang

"Kenapa harus juara 2? Ck sedikit lagi!" kesal Surya

"Bwee... Gue juara 1," ledek Raina

"Halah, cuma selisih 1 soal!" kesal Surya

"Tapi masih tinggi gue," ledek Raina

"Serah!" jawab Surya kesal

Raina sesegera mungkin pulang untuk memberi tahukan kabar ini pada keluarganya.

***

Di Rumah Raina

"Mama... Papa..." teriak Raina

"Apa sayang? Kok teriak-teriak?" tanya Mama Raina

"Lihat ma! Nana juara 1... Yeee Nana juara 1 yes," ucap Raina sambil menunjukkan nilai Ujian Nasionalnya